Share

Plan A

Penulis: Sirius Star
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-07 04:15:14

Boem Jin dan Aera bergegas pergi ke unit apartemen Aaron untuk mengikuti rapat yang akan dilakukan oleh Alex dan anak buahnya.

Mereka berenam kini tengah berkumpul dengan cemilan dan minuman yang sudah disiapkan oleh Aaron untuk menemani mereka berfikir ekstra dalam mengatur strategi apa yang akan mereka buat.

“Ra, Boem Jin, kenalin ini Jolie. Dia adalah kapten dari agen wanita ditempat gue. Kemampuan bela dirinya jangan diragukan lagi, karna Jolie sangat menguasai beberapa jenis bela diri dan iapun pandai dalam mengatur strategi.” Jelas Alex memperkenalkan Jolie ke Aera dan Boem Jin.

Aera dan Boem Jin tersenyum ramah dan mengulurkan tangan mereka bergantian untuk memperkenalkan diri masing-masing.

“Aera…”

“Jolie…”

“Kim Boem-Jin…”

“Jolie…”

“Cantik banget,” bisik Boem Jin ke Aera setelah ia berjabat tangan dengan Jolie.

Aer

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • WHO?   Misi Dimulai

    Aera dan Boem Jin kembali kerumahnya setelah mereka selesai membahas soal strategi yang akan mereka jalankan.Hingga sesampainya dirumah, Aera tetap murung karna memikirkan rencana yang ditawarkan oleh anak buah Alex.Boem Jin sebenarnya gak tega melihat sahabatnya pucat pasi seperti saat ini, ia sangat amat tahu bagaimana ketakutan yang dirasakan Aera saat ini.“Raa… mau minum obat penenang? Biar kita fikirin besok lagi aja ya soal rencana kita tadi.” Ucap Boem Jin menawarkan dengan lembut.“Hmm kayanya enggak deh, aku masih bisa nahan kok.” Jawab Aera lemas.“Serius? Tapi muka kamu udah pucet kaya gitu, dari tadi juga kamu keluar keringet, nah ini lagi tangan kamu masih tremor.”“I’m ok Boem Jin-a….”“No no no… you’re not ok Aera. Kamu harus minum obat kamu!” Boem Jin pun langsung mengambilkan obat penenang Aera yang ada didalam laci meja ri

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-07
  • WHO?   Satu Langkah Tertinggal

    Sudah dua hari Aera pergi keluar rumah seorang diri. Mulai dari ke mall, ke perpustakaan, jalan-jalan ke taman, pergi menonton, bahkan pergi ke cafe.Dan selama dua hari itu pula, Aera tidak merasa seperti dibuntuti atau ada yang mengintainya.Sekarang, Aera tengah bersama Boem Jin dan yang lain untuk membahas hal ini. Mereka semua dibuat bingung dengan pola pergerakan Dimas yang berubah-ubah sehingga mereka sulit menerka pergerakan apa yang akan terjadi selanjutnya.“Ssstt… kalau udah dua hari seperti ini Dimas dan anak buahnya gak melakukan pergerakan apa-apa. Jadi, kita harus gimana lagi Lex?” ucap Aaron sambil mengelus-elus dagunya.“Dimas lebih sulit diatasi rupayanya daripada almarhum James yang cenderung sedikit ceroboh.” Komentar Alex menanggapi pertanyaan sahabatnya tadi.“Iya makanya itu. Jadi, mau gimana? Lanjut sampe dia makan umpan, atau ganti strategi?”“Kalau menurut saya, kita

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-07
  • WHO?   Mengubah Rencana

    Sudah lebih dari setengah hari Jolie dan Reynald menelusuri unit apartemen Aaron untuk mencari alat penyadap yang terpasang.Dan, sudah 2 alat penyadap pula yang ditemukan di ruang tengah dan di kamar Aaron sendiri.Alex merasa geram dengan kenyataan bahwa kali ini ada yang lebih picik dari penjahat yang biasanya ia tangani.Ia tidak pernah sampai kecolongan hingga satu langkah tertinggal seperti saat ini. Dan hal ini membuat Alex merasa sangat marah terhadap siapapun dia yang berhasil mempermainkannya.“Sudah tidak ada lagi Sir,” ucap Reynald menghampiri Sirnya yang tengah duduk diruang tengah unit apartemen Aaron.“Are you sure?” tanya Alex dingin. Pandangannya menatap keluar jendela dengan tajam. Seolah-olah ia siap menerkam siapapun yang ada dihadapannya saat ini.“Yes, I’m sure.”“Kalo gitu, kita harus ganti strategi lagi. Plan A dan plan B yang sudah kita buat kemarin udah diketahu

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-08
  • WHO?   Plan C

    Setelah selesai membahas masalah rencana baru yang tengah dibuat oleh anak buah Alex, detektif Aldi pamit undur diri dari unit apartemen Aaron dan kembali ke kantor.“Kalu begitu, saya pamit undur diri, karna saya masih harus kembali ke kantor.” Ucap detektif Aldi sambil bangkit berdiri bersiap meninggalkan ruangan itu.“Ah, baik Pak. Nanti akan kami infokan kembali untuk strategi lanjutan kita agar bisa masuk kedalam markas Dimas.” Ucap Alex yang ikut berdiri bermaksud mau mengantarkan detektif Aldi kedepan pintu.“Yap, saya juga akan berbagi informasi kepada kalian kalau anak buah saya menemukan informasi terbaru.”Detektif Aldi pun pergi meninggalkan unit apartemen Aaron seorang diri.Saat ini sudah pukul sembilan malam, tetapi ia masih harus kembali ke markasnya untuk bisa segera menyelesaikan kasus ini.Masih ada banyak yang harus ia kerjakan dalam penyelidikan ini.Detektif Aldi menghidupkan m

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-08
  • WHO?   The Day

    Aera beserta keluarga tengah berbelanja keperluan memasak Korean Food yang akan dijadikan umpan untuk anak buah Dimas yang ada dimarkasnya.Dengan ditemani suami dan anak-anaknya, mama Aera membeli bahan japchae, kimbab, dan bulgogi yang sudah menghabiskan dua troli penuh.“Mama niat banget si mau bikin Korean Food buat umpannya.” Keluh Aera yang sudah merasa lelah mengikuti Mamanya berkeliling mencari bahan makanan.“Iya dong, harus itu. Kan, nanti ini buat makan kita juga.” Ucap mamanya exited.Papa dan Boem Jin yang mendapat jatah tugas mencari wadah untuk Korean Foodnya berpencar dibagian peralatan makan.Setelah hampir setengah hari mereka berbelanja, merekapun bergegas pulang dan menyiapkan bahan makanan yang sudah mereka beli untuk dibersihkan dan dipotong-potong agar mama Aera merasa lebih mudah untuk memasaknya.Lagi dan lagi, Aera dan Boem Jin harus turun tangan membantu mamanya selama proses memasak.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-08
  • WHO?   The Day 2

    Setelah menunggu setengah jam, para anak buah Dimas yang sudah memakan box makan siang sudah dalam keadaan tertidur.Obat tidur yang diberikan oleh Jolie untuk dicampurkan kedalam semua menu makanan Korean Food bekerja dengan ampuhnya.Mereka hanya memiliki waktu 12 jam sampai mereka terbangun lagi.Setelah melihat semua anak buah Dimas tertidur, Jolie dan Reynaldpun langsung masuk kedalam markas mereka.Jolie dan Reynald yang berbekalkan pistol dan pisau yang tersimpang samping pinggang mereka, dengan waspada masuk perlahan menuju ruang kontrol.Didalam markas itu, ternyata ada sepuluh anak buah Dimas dengan persenjataan lengkap. Didalam sana, tidak ada ruang yang penuh dengan darah, hanya saja satu ruang kontrol yang berisi monitor CCTV yang menampilkan berbagai tempat yang terasa asing dimata Jolie.“Cepet pindahin file data yang ada disini!” ucap Jolie mengingatkan Reynald yang masih menelusuri seluruh ruangan.“

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-08
  • WHO?   Memilih Bungkam

    DIMAS POV“Sir, semua anak buah kita yang ada dimarkas utama telah tertangkap oleh pihak kepolisian.” Ucap Indra, tangan kanan Dimas.Dimas yang duduk di meja kerjanya sudah mengetahui kabar ini lebih dulu karna ia mengamati semuanya dari rekaman CCTV di layar komputer.“Yes, I know.” Ucap Dimas santai sambil memutar-mutar gelas yang berisi wine.Indra terdiam, ia bingung dengan tuannya yang masih dalam mode calm saat telah mengetahui sebagian anak buahnya ditangkap.‘Bukankah kalau mereka tertangkap, dia juga bisa dalam bahaya?’ Indra membatin.“Kamu tenang aja Ndra, mereka gak akan bisa menangkap saya.” Ucap Dimas tetap tenang. Senyumnya mengembang menyiratkan sesuatu.Indra yang sudah sangat paham watak pikiran Sirnya itu, hanya bisa terdiam dan menunggu apa yang akan Sir nya lakukan nanti.“Kalau begitu, apa yang harus saya lakukan sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-08
  • WHO?   Berani Bekerjasama, Berani Merenggang Nyawa

    Karna tidak mendapat jawaban apapun dari Adam, detektif Aldi menginterogasi seluruh anak buah Dimas yang ia tangkap.“Kau kenal dia, kan?” tanya detektif Aldi ke salah satu anak buah Dimas yang paling terakhir ia introgasi.Zafran, ia terlihat takut saat melihat foto Dimas yang ditunjukkan detektif Aldi kepadanya.“Ya, kau kenal dia.” ucap detektif Aldi lagi dengan yakin karna melihat perubahan gesture tubuh Zafran.“Kenapa kau terlihat takut padanya?”Zafran masih nampak ragu-ragu apakah ia harus berbicara atau tidak dengan detektif Aldi ini, “Kau… apa Bapak berjanji kalau saya memberitahukan kebenarannya, maka nyawa saya akan selamat?” ucap Zafran tiba-tiba dengan takut-takut.Detetif Aldi semakin tertarik dengan apa yang akan disampaikan Zafran. Maka, ia pun menyanggupi dan menjanjikan keselamatan Zafran selama ia bisa bekerjasama.“Tidak akan ada yang bisa mencelakaimu s

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09

Bab terbaru

  • WHO?   This is The End

    Semua orang terkejut saat mendengar suara peluru yang keluar dari pistol detektif Doni.Dimas terjatuh, ia mengembangkan senyumnya, “hahaha kau payah,”Mendengar celotehan Dimas, semuanya langsung ternganga tak percaya dengan apa yang mereka dengar.Mr. Charlos pun langsung memberikan instruksi kepada anak buahnya untuk memborgol Dimas,“Anda ditangkap karna telah melakukan pembunuhan berantai dan berencana kepada warga Negara Indonesia dan warga Negara Amerika. Anda berhak didampingi pengacara dan berhak diam saat sesi Interogasi nanti.”Kaki Dimas mengucur darah yang cukup banyak, Dizka pun mengikatkan kaki Dimas yang terkena tembakan dengan kain.“Aaahh,” Dimas meringis menahan sakit saat Dizka mengikat kakinya dengan kencang.“Akhirnya kau tertangkap wahai psikopat. Selamat menikmati tidur malam mu beralaskan lantai dingin di dalam sel.” Ucap Dizka dengan penuh nada mengejek setelah

  • WHO?   Terkepung

    01.00 AMSemua tim tengah menyiapkan peralatan yang akan mereka gunakan, mulai dari pakaian serba hitam, anti peluru, pistol, granat asap, dan lain-lain.“Semua sudah ready?” tanya Reynald.Semuanya mengangguk serempak,“Oke, let’s go!”Mereka memasuki mobil yang sudah disiapkan tim FBI dan tim Alex untuk menuju ke hutan pinus tempat lokasi persembunyian Dimas.Butuh waktu satu setengah jam dari tempat penginapan mereka untuk sampai ke lokasi.Anak buah Alex pun sudah siaga di lokasi dan menginfokan kalau Dimas dan anak buahnya tengah beristirahat karna tidak ada pergerakan dari mereka di dalam rumah.“Kita akan sampai jam berapa disana?” tanya Dizka,Reynald melihat jamnya, “Sekarang pukul 01.30, berarti kita akan sampai disana pukul tiga tepat.”Dizka pun mengangguk paham dan kembali terdiam. Ia melihat keluar jendela, matanya d

  • WHO?   Chicago

    O’HARE, BANDAR UDARA INTERNASIONAL CHICAGO, ILLINOISRombongan detektif Doni, Alex, Aaron, Renald, dan Jolie kini telah sampai di Bandar Udara Internasional O’Haro, Chicago pada malam hari.Mereka dijemput langsung oleh anak buah Alex yang memang sudah menunggu mereka tiba.“Welcome, Sir.” Sapa Aaron, anak buah Alex.“Hei, Aaron. Semua sudah siap?”“Yes, Sir. We are ready.”“Good. Antarkan para tim kepolisian Indonesia untuk menemui pihak polisi Amerika. Kita sudah membuat janji untuk itu bukan? mereka juga sudah mengurus perizinan disini.”“Yes, Sir.”“Follow me, Mr…?”“Doni,” ucap Doni memperkenalkan diri.Aaron pun menerima uluran tangannya dengan ramah. Lalu ia mengantarkan detektif Doni untuk menemui pihak kepolisian Amerika Serikat sebelum mereka bertemu pihak FBI.Bebe

  • WHO?   Ketemu

    Dua hari sudah berlalu, tidak hanya detektif Doni yang sangat menginginkan Dimas tertangkap. Melainkan, Alex pun sangat ingin menangkap Dimas dan menghabisinya.Alex dan Reynald masih terus berupaya untuk menemukan lokasi persembunyian Dimas.Entah bersembunyi dibelahan dunia mana Dimas kini berada, yang jelas, jejaknya tidak ditemukan sama sekali.Sampai pada akhirnya, Reynald menemukan petunjuk tentang Dimas yang melakukan perjalanan Luar Negrinya.“Sir, saya menemukan petunjuk Dimas berada dimana,” ucap Reynald kepada Sirnya yang kini tengah memeriksa beberapa dokumen.Alex menghentikan kegiatannya dan membenarkan posisi duduknya, “Where is him?”“Chicago, Illinois. Tiket keberangkatan satu bulan yang lalu.” Ucap Reynald sambil menyodorkan print out bukti tiket pesawat yang ber-atas namakan Dimas.Alex mengambil kertas yang Reynald sodorkan, ia pun langsung memeriksanya dengan detail.&ldq

  • WHO?   Sebuah Bom

    TAMAN MAKAM PAHLAWAN KALIBATA JAKARTA Pagi ini, di Taman Makam Pahlawan tengah dilangsungkannya pemakaman detektif Aldi secara khidmat.Istri dan anak detektif Aldi tampak menahan tangisnya karna menghormati jasa suaminya yang selalu berjuang membela kebenaran dan menangkap para kriminal-kriminal yang selalu membayangkan nyawanya.Para pasukan polisi tengah bersiap melakukan penghormatan senjata sebagai tanda simbolis penurunan peti jenazah detektif Aldi.Sang Bendera Merah Putih pun masih setia menutupi atas peti jenazah detektif Aldi.Komandan upacara pun siap memberikan instruksi hormat senjata kepada para pasukan,“Kepada, arwah almarhum, hormat senjata…… gerak!”Door!!Suara tembakan melayang ke udara, suara terompet langsung mengalun serempak mengiringi penurunan peti jenazah kedalam liang lahat.Istri dan anak detekti Aldi tidak bisa menahan tangisnya lagi,

  • WHO?   The Last Night

    Hari sudah semakin malam. Siang tadi, kasus Adam sudah sampai ke tahap sidang pertama. Sedangkan anak buah Dimas yang lain masih menunggu giliran karna detektif Aldi masih berusaha untuk membuat mereka buka suara.Sudah lebih dari tiga bulan detektif Aldi dan tim nya mengerjakan kasus Aera, tapi masih belum menemukan titik terang dimana Dimas berada.Selama detektif Aldi mengerjakan kasus ini, ia dan timnya jadi jarang pulang kerumah mereka masing-masing. Sehingga, ia memutuskan untuk pulang kerumah nya dan beristirahat dirumah.Entah kenapa, sudah dua hari detektif Aldi merasa tidak fit. Mungkin karena kelelahan.“Saya malam ini ingin tidur dirumah dulu, kalian tetap disini dan terus pantau area apartemen Dimas!”“Baik, Pak.”“Pak, apa kau sedang tidak enak badan?” tanya Dizka.“Kayanya iya deh, gak enak aja rasanya badan saya dari kemaren. Makanya mau istirahat dirumah dulu.&rdqu

  • WHO?   Keinginan Terakhir

    Boem Jin kembali ke kamarnya dengan perasaan yang campur aduk, pikirannya melayang memikirkan keadaan sahabatnya yang makin tertekan karna masalah tak kunjung usai.Ia tahu, kalau Aera berusaha tegar selama ini karna Aera tidak mau membuat orang-orang yang dia sayang merasa kasihan dan terbebani sama keadaannya.Boem Jin tahu betul akan hal itu, karna ia sangat tahu bagaimana watak dan kepribadian sahabat cantiknya itu.Saat sedang memikirkan keadaan Aera, suara dering ponsel yang Boem Jin letakkan asal di atas kasurnya membuyarkan fikirannya.Nama, Aaron muncul didalam layar ponsel Boem Jin. Dengan cepat, Boem Jin pun mengangkat panggilan masuk dari kekasih sahabatnya itu.“Annyeong,” sapa Boem Jin lemas.“Halo, Boem Jin… kamu udah ngasih tau Aera soal kejadian Zafran?” tanya Aaron.“Hmm, aku barusan dari kamarnya dan memberitahunya.”“Dan dia…?”“Seper

  • WHO?   Terguncang, Lagi

    Selama perjalanan menuju kantor polisi, detektif Aldi merasa seperti ada yang mengikuti.Ia mencoba melihat kaca spion di kiri dan kanan nya, tapi tidak menemukan kendaraan yang mencurigakan.“Perasaan gue aja kali ya?” gumam detektif Aldi pada dirinya sendiri.Ia pun mencoba mengabaikan firasat gak enaknya dan menambah laju kecepatan mobil yang ia bawa.Sesampainya di kantor polisi, detektif Aldi langsung menghampiri ruang atasannya untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan yang diberikan oleh Keanu.“Selamat malam, Pak.” Sapa detektif Aldi sambil memberi hormat kepada Jendral Arif.“Malam, Aldi.”“Bagaimana?” tanya Jendral.“Hasil pemeriksaan atas insiden kematian Zafran di gudang sudah keluar, Pak.” Ucap detektif Aldi sambil menyerahkan berkas dokumennya.Jendral Arif langsung membuka map yang berisi laporan dari tim forensik, ia pun membaca lebih dulu sebelum m

  • WHO?   Hasil Pemeriksaan

    Aaron keluar dari kamar dengan berlari menuju ke kamar Alex, ia pun membuka pintu kamar Alex tanpa mengetuk lagi lebih dulu.Dengan ngos-ngosan, Aaron mencoba menenangkan dirinya yang masih berdiri didepan pintu.Sedangkan Alex, ia sedikit kaget karna aksi heboh sahabat gilanya itu, “Ada apaan sih, ngagetin aja dah lu.” Ucap Alex kesal.“Inih… detektif Aldi… nelfon gueh…,” ucap Aaron dengan terbata-bata.“Iya, terus masalahnya apa sampe lo kaya begitu?” Alex yang tadinya sedang rebahan, kini ia membenarkan posisinya untuk duduk dan siap mendengarkan apa yang akan sahabatnya itu beritahukan.Perasaan Alex juga merasa tidak enak, feelingnya merasakan bahwa hal yang buruk yang akan Aaron sampaikan saat ini padanya.“Salah satu anak buah Dimas yang kemarin kita ciduk dan kita bawa ke kantor polisi, pagi ini ditemukan tewan dengan kondisi mengenaskan…,”“Lehe

DMCA.com Protection Status