Beranda / Romansa / WARISAN ISTRIKU / Dua Puluh Tiga

Share

Dua Puluh Tiga

Penulis: Aura_Aziiz16
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-22 15:00:41

WARISAN ISTRIKU (23)

(Aku Tak Tahu Istriku Banyak Warisan Saat Kutalak Tiga Dirinya)

Imas membuka matanya yang terasa berat dan serta merta merasakan sakit di sekujur tubuhnya terutama di bagian kewanitaannya yang begitu pedih dan perih ia rasakan.

Ia bahkan sulit bangkit meskipun sudah berusaha untuk bangun dari posisinya yang tengah terkapar di atas lantai rumah kosong yang kemarin menjadi tempat rombongan Alex membawa asisten rumah tangga Laras ke sana.

Gadis itu meraba tubuhnya yang terasa dingin dan terkejut sendiri saat menyadari ternyata di badannya tak lagi melekat barang selembar pun pakaian.

Ia ternyata dalam keadaan telanjang bulat dan yang lebih membuatnya terkejut lagi adalah saat melihat cairan berwarna merah tampak membasahi kedua sisi pahanya.

Ya, Tuhan. Apa sebenarnya yang sudah terjadi pada dirinya? Hati Imas berbisik nyeri dan kalut.

Apakah barusan ia telah diperkosa? Tapi oleh siapa?

Dan siapa pula laki-laki bertutup wajah yang barusan membekap mulutnya kuat-kuat s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • WARISAN ISTRIKU    Dua Puluh Empat

    WARISAN ISTRIKU (24)(Aku Tak Tahu Istriku Banyak Warisan Saat Kutalak Tiga Dirinya)"Kenapa ini ribut-ribut?" tanya Danu yang baru saja bangun tidur dan keluar dari kamarnya."Nggak tahu itu Imas, dari semalam bawaannya aneh. Marah-marah terus!" sahut Bu Sundari sembari kembali menjatuhkan tubuhnya ke kursi makan dengan gerakan kesal."Memangnya kenapa lagi dia, Bu?" Danu ikut duduk dan tak menunggu mandi atau cuci muka lagi, langsung mencomot makanan yang tersedia di meja makan, membuat Bu Sundari yang melihatnya, menatap penuh rasa tak suka padanya."Kamu itu ya, Nu. Mandi enggak, cuci muka enggak, langsung makan aja, apes bener ibu punya anak laki-laki kayak kamu! Pantes saja si Laras bener-bener nggak mau lagi hidup sama kamu, nggak mau lagi kamu ajak balikan, ternyata kelakuanmu parah begini! Pantes si Sonia juga nolak kamu, lha sifat kamu begini, siapa yang mau nerima kamu jadi suami?" cecar Bu Sundari sambil menjentik punggung tangan Danu yang asyik mencomot makanan.Ditegur

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-22
  • WARISAN ISTRIKU    Dua Puluh Lima

    WARISAN ISTRIKU (25)(Aku Tak Tahu Istriku Banyak Warisan Saat Kutalak Tiga Dirinya)"Yuni," ucap perempuan itu sembari mengulurkan tangannya pada Danu yang terlihat kikuk.Danu pun terpaksa menyambut uluran tangan itu setelah Bu Sundari mengedipkan matanya sebagai kode agar Danu segera menyambut uluran tangan wanita itu."Danu," ucap Danu pula dengan suara lirih, sambil menarik kembali tangannya dengan buru-buru saat wanita sepantaran ibunya yang biasa dipanggil Mbak Yuni itu menggenggam erat-erat jemarinya seolah tak mau cepat-cepat melepas.Sementara Danu merasa risih karena jujur belum bisa menerima kenyataan jika wanita yang hendak dijodohkan padanya oleh ibunya itu ternyata setua dan senarsis ini."Oh ya, Mbak Yuni, duduk dulu yuk. Saya ambilkan minuman dulu," ujar Bu Sundari memecah keheningan yang sesaat tercipta saat dua sosok manusia di depannya usai berkenalan, sembari memegang bahu Yuni dan membimbingnya untuk duduk.Setelah itu, Bu Sundari pun berpaling pada putranya yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-22
  • WARISAN ISTRIKU    Dua Puluh Enam

    WARISAN ISTRIKU (26)(Aku Tak Tahu Istriku Banyak Warisan Saat Kutalak Tiga Dirinya)Laras menghela nafas lega saat akhirnya Dicky mengabarkan jika hakim pengadilan agama akhirnya menjatuhkan putusan talak satu pada sidang pembacaan putusan hakim terhadap perkara gugatan perceraian yang ia ajukan pagi hari itu.Ah, akhirnya setelah melalui drama pertengkaran dengan Danu, putusan cerai pun ia terima juga, bisik hati Laras penuh rasa lega."Selamat ya, Ras. Akhirnya hari ini kemerdekaan yang kamu tunggu-tunggu pun berhasil kamu dapatkan juga. Merdeka dari laki-laki yang hanya ingin memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan pribadi semata dari kamu. Semoga ke depannya kamu makin sukses dengan rencana ingin buka usaha yang kamu inginkan dan bertemu jodoh yang baik, yang menyayangi kamu tanpa niat ingin memanfaatkan apa yang kamu miliki semata ya," ujar Dicky sambil menatapnya lembut.Laras pun tersenyum dan tertunduk menerima tatapan itu."Makasih ya, Dick. Atas segala bantuan kamu. Kalau n

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-24
  • WARISAN ISTRIKU    Dua Puluh Tujuh

    WARISAN ISTRIKU (27)(Aku Tak Tahu Istriku Banyak Warisan Saat Kutalak Tiga Dirinya)"Apa? Jadi aku harus jaga toko melayani pembeli? Ngangkatin barang-barang gitu? Nggak salah, Yun? Kata kamu mau ngasih modal usaha buat aku bangun usaha baru? Kok malah kamu suruh jadi pelayan toko gini?" tanya Danu tak mengerti."Ya, itu nanti, Nu. Kalau kamu sudah bantu aku urus toko. Kalau sekarang kamu minta modal ya rugi dong aku. Iya kalau modal itu bisa balik lagi, kalau enggak gimana? Aku sendiri aja lagi nyari modal buat ngembangin usaha, belum dapat-dapat. Makanya Soleh aku berhentikan supaya nggak perlu nambah pengeluaran buat nggaji bulanan dia. Nah, kalau sudah terkumpul modal dari gaji Soleh yang nggak perlu dibayar lagi, baru aku mau bikin usaha baru. Ngembangin toko ke kampung sebelah. Biar diurus anakku, Elsa yang baru saja menikah. Begitu rencanaku," sahut Yuni tanpa rasa bersalah.Mendengar jawaban istrinya, Danu menelan ludah."Jadi maksud kamu, aku gantikan Soleh biar kamu nggak

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • WARISAN ISTRIKU    Dua Puluh Delapan

    WARISAN ISTRIKU (28)(Aku Tak Tahu Istriku Banyak Warisan Saat Kutalak Tiga Dirinya)"Nu, ibu pulang dulu ya. Kamu baik-baik bekerja, jangan kecewakan Yuni. Saat ini kita butuh bantuan dia. Lihat ini, ibu dikasih sembako sebanyak ini. Bisa buat dua mingguan ini, Nu," ucap Bu Sundari saat keluar dari kediaman Yuni dan menghampiri Danu yang sedang merapikan barang jualan dimandori Rudy yang mengawasi dari kejauhan.Mendengar perkataan ibunya, Danu memaksakan senyum meski terasa pahit. Sungguh ia tidak menyangka jika ibunya sendiri tega 'menjualnya' pada janda tua seperti Yuni hanya demi paketan sembako yang nilainya tidak seberapa itu."Ya, udah, Nu. Ibu pulang dulu ya. Untuk sementara ini sampai Yuni bisa ngasih kamu modal usaha, kamu sabar aja dulu bantuin dia urus toko ya. Yang penting kamu bisa makan dan kiriman sembako buat ibu juga lancar. Daripada kamu ngarepin Laras terus yang udah nggak mau lagi sama kamu. Kan susah," sambung ibunya lagi sembari tersenyum lebar, berusaha mengh

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • WARISAN ISTRIKU    Dua Puluh Sembilan

    WARISAN ISTRIKU (29)(Aku Tak Tahu Istriku Banyak Warisan Saat Kutalak Tiga Dirinya)"Apa? Sudah satu bulan kamu nggak haid? Kok nggak ngomong sih, Imas? Gimana ini? Ibu takut kamu ... ." Bu Sundari tak mampu melanjutkan kata-katanya, merasa takut sendiri pada hal yang ada dalam pikirannya saat ini."Takut apa, Bu?" tanya Imas dengan kening berkerut.Sejujurnya gadis itu juga tak enak hati mengingat beberapa minggu lalu ia habis diperkosa, entah oleh siapa.Namun, untuk berpikir kalau ia sedang hamil, ia belum sampai ke sana.Imas berusaha berpikir positif bahwa tak mungkin ia hamil jika baru sekali itu melakukan hubungan badan dengan laki-laki itu pun tanpa ia kehendaki dan dalam keadaan tidak sadarkan diri pula.Sementara mendengar pertanyaannya, Bu Sundari menghela nafas."Imas, kamu jujur sama ibu ya. Apa kamu pernah melakukan ... hubungan badan dengan seorang lelaki? Kalau iya dengan siapa?" tanya wanita itu akhirnya dengan lidah terasa kelu.Jujur ia takut menghadapi kenyataan b

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • WARISAN ISTRIKU    Tiga Puluh

    WARISAN ISTRIKU (30)(Aku Tak Tahu Istriku Banyak Warisan Saat Kutalak Tiga Dirinya)"Gimana, Lex? Kamu yang duluan ngerjain Laras kemarin, gimana? Kita kerjain lagi dia?" tanya satu suara terdengar sampai ke telinga Bu Sundari dan membuat wanita paruh baya itu membekap mulutnya sendiri karena hampir saja melolong panjang.Entah siapa pemuda-pemuda berandal yang tengah berada di pos ronda itu adanya, tapi sungguh ia merasa takut mendengar percakapan mereka tentang rencana mereka hendak melakukan perbuatan tak senonoh lagi pada putrinya itu."Terserah kamu aja deh, Rud. Kan kemarin kamu juga yang berhasil bikin dia pingsan. Cuma sejak peristiwa itu, kuperhatikan Imas nggak pernah keluar rumah lagi. Kenapa ya? Terus gimana caranya kita mau nyulik dia dan bawa ke rumah kosong itu lagi kalau dia nggak pernah keluar rumah lagi?" tanya pemuda yang dipanggil dengan nama Alex pada temannya yang tadi bertanya.Mendengar mereka saling menyebut dengan nama masing-masing, Bu Sundari pun menjadi t

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27
  • WARISAN ISTRIKU    Tiga Puluh Satu

    WARISAN ISTRIKU (31)(Aku Tak Tahu Istriku Banyak Warisan Saat Kutalak Tiga Dirinya)Menjelang dini hari, empat sosok pemuda dengan pakaian hitam-hitam tampak berjalan mengendap-endap menuju kediaman Bu Sundari dan Pak Harisman yang sedikit berjarak dari rumah warga yang lain yang membuat keempat pemuda itu merasa yakin untuk menyantroni kediaman pasangan suami istri itu.Alex yang berada di posisi depan, menyilangkan telunjuk di bibirnya saat langkah kaki teman-temannya terdengar berisik."Rudy, Darma, Yudi. Pelan-pelan jalannya! Ingat ya, sasaran kita itu Bu Sundari! Kalau Imas dan bapaknya nggak usah! Bu Sundari pagi-pagi buta begini biasanya sudah ke dapur yang ada di belakang rumahnya untuk masak dan cuci pakaian. Jadi, kita tunggu aja dia keluar rumah baru kita eksekusi. Oke?"Ketiga temannya mengangguk bersamaan."Ingat ya, Darma dan Yudi, kalian jaga-jaga dari segala kemungkinan karena terus terang apa yang akan kita lakukan ini sangat beresiko. Bisa-bisa kita ketahuan warga d

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27

Bab terbaru

  • WARISAN ISTRIKU    Empat Puluh Lima (ENDING)

    WARISAN ISTRIKU (45)"Gimana, Pak? Apa kata Pak Susanto? Apa beliau bersedia aku menjadi donor ginjal beliau?" tanya Danu saat Pak Harisman masuk ke dalam rumah usai mengunjungi Pak Susanto yang katanya saat ini tengah berada di rumah sakit, menunggu pendonor yang bersedia mendonorkan ginjal untuknya.Pak Harisman tersenyum kecut lalu menghembuskan nafasnya."Beliau mau sih, Nu. Cuma Bapak salah dengar. Bapak kira dia mau ngasih lima ratus juta untuk yang bersedia donor ginjal buat dia, tapi ternyata cuma lima puluh juta.""Kalau cuma lima puluh juta, buat apa, Nu? Rugi! Ginjal tinggal satu, kamu pasti sudah nggak bisa kerja berat lagi. Mana kata dokter, habis donor, harus benar benar jaga kesehatan. Gimana mau jaga kesehatan, kalau hidup kita morat marit, Nu?""Jadi kalau menurut Bapak sih nggak usahlah, Nu. Mending kita jualan es di pinggir jalan aja dari pada donor ginjal. Berat konsekuensinya. Cuma masalahnya kita nggak punya modal buat jualan. Yang nggak perlu modal cuma ngemis a

  • WARISAN ISTRIKU    Empat Puluh Empat

    WARISAN ISTRIKU (44)"Cie ... ini ya calon istri Mas Dicky? Wah cantik banget, Mas ... calonnya ... kapan nih diresmikan?" ujar seorang gadis muda berusia dua puluh tahunan yang ada di hadapan Dicky dan Laras saat laki laki itu memperkenalkan Laras pada keluarga besarnya yang tengah berkumpul di meja tamu pada acara pesta pernikahan mewah yang diselenggarakan oleh sepupu Dicky di sebuah hotel bintang lima tersebut.Mendengar perkataan gadis muda itu, yang lain pun ikut menimpali dengan nada menggoda."Iya, nih. Kapan dihalalkan? Udahan dong jomblonya. Udah kaya juga. Perusahaan udah dua. Kantor pengacara laris job. Aset ada di mana mana. Rumah, mobil, tabungan, semua ada. Tunggu apalagi, Mas Dicky? Mau nyari apa lagi? Emang nggak pengen kayak Mahesa tuh yang akhirnya nikah juga setelah sekian lama jomblo?" sambut yang lain pula hingga membuat baik Dicky mau pun Laras merah mukanya karena menahan jengah."Apa sih, Rasty! Laras ini cuma teman. Nggak usah menggoda deh. Nanti dia nggak ma

  • WARISAN ISTRIKU    Empat Puluh Tiga

    WARISAN ISTRIKU (43)Bu Risma menatap putrinya saat Laras tengah mengerjakan laporan keuangan usaha miliknya sembari menyantap sarapan pagi dengan wajah terlihat lelah. Betapa dia melihat putrinya itu telah bekerja keras membanting tulang sedemikian rupa demi kemajuan usaha minimarket miliknya, sehingga hari harinya begitu sibuk dan melelahkan.Ah, andai saja Laras memiliki suami, yang tentu saja sifat dan tindak tanduknya tak seperti Danu, mantan menantunya kemarin, Laras pasti tak perlu secapek ini mengerjakan semuanya sendirian.Sekarang meski pun ada Dicky dan Reno yang tak pernah lepas membantu putrinya itu membangun dan membesarkan usaha, akan tetapi tetap saja beda bila Laras didampingi oleh seorang suami, yang berada di depan menghandle semuanya.Berpikir begitu, Bu Risma pun akhirnya membuka mulutnya, berusaha mengajak Laras bicara soal mencari pendamping hidup yang baru."Ras ... hmm ... apa kamu belum berpikir untuk ... untuk mencari pengganti Danu, Ras? Sekarang kamu kan s

  • WARISAN ISTRIKU    Empat Puluh Dua

    WARISAN ISTRIKU (42)Laras sendiri usai menjawab pertanyaan Ibunya, lantas membuka ponselnya yang bergetar menandakan ada pemberitahuan baru pada akun media sosialnya. Sepertinya itu adalah notifikasi pesan what's app yang baru saja masuk. Dia pun buru buru membuka aplikasi hijau dalam ponselnya tersebut dan sedikit terkejut membaca pesan baru dari Dicky.[Ras, siang ini kamu sibuk nggak? Hmm ... kalau nggak sibuk, bisa temenin aku menghadiri acara pesta pernikahan sepupuku nggak?][Biasanya sih aku pergi sendiri. Tapi kali ini nggak tahu, kok rasanya pengen ngajak kamu sebagai teman ya.][Tapi kalau kamu sibuk, nggak apa apa kok aku pergi sendiri saja.] tulis Dicky di kolom obrolan.Untuk sesaat Laras dilanda bingung. Haruskah dia menerima permintaan Dicky tersebut atau tidak. Bukankah lazimnya seorang laki laki akan mengajak pasangannya untuk hadir di acara pesta seperti itu? Apalagi ini pesta pernikahan keluarga dekatnya. Apa Dicky tak punya teman spesial atau calon istri yang bisa

  • WARISAN ISTRIKU    Empat Puluh Satu

    WARISAN ISTRIKU (41)Bu Risma menatap putrinya saat Laras tengah mengerjakan laporan keuangan usaha miliknya sembari menyantap sarapan pagi dengan wajah terlihat lelah. Betapa dia melihat putrinya itu telah bekerja keras membanting tulang sedemikian rupa demi kemajuan usaha minimarket miliknya, sehingga hari harinya begitu sibuk dan melelahkan.Ah, andai saja Laras memiliki suami, yang tentu saja sifat dan tindak tanduknya tak seperti Danu, mantan menantunya kemarin, Laras pasti tak perlu secapek ini mengerjakan semuanya sendirian.Sekarang meski pun ada Dicky dan Reno yang tak pernah lepas membantu putrinya itu membangun dan membesarkan usaha, akan tetapi tetap saja beda bila Laras didampingi oleh seorang suami, yang berada di depan menghandle semuanya.Berpikir begitu, Bu Risma pun akhirnya membuka mulutnya, berusaha mengajak Laras bicara soal mencari pendamping hidup yang baru."Ras ... hmm ... apa kamu belum berpikir untuk ... untuk mencari pengganti Danu, Ras? Sekarang kamu kan s

  • WARISAN ISTRIKU    Empat Puluh

    WARISAN ISTRIKU (40)Namun, Yuni yang masih dikuasai oleh amarah, menepis kasar tangan Danu yang berusaha meraih tangannya dan menyentaknya dengan keras."Jangan sentuh aku, Danu! Aku bilang aku nggak sudi memaafkan kamu lagi! Jadi sekarang juga silahkan pergi dari rumah ini karena aku nggak akan pernah lagi memberikan kamu kesempatan kedua! Tidak!" "Sekarang juga, pergi kamu dari sini, Danu! Rudy, tolong bantu paman kamu ini bawa tasnya lagi masuk mobil biar dia bisa balik ke rumah orang tuanya lagi!" seru Yuni pada keponakannya yang berada di dalam toko yang buru buru keluar saat Yuni memanggilnya.Tas itu pun dimasukkan Rudy ke dalam taksi online kembali lalu setelah itu mendorong tubuh Danu supaya mengikuti juga masuk ke dalam mobil."Ayo, Paman masuk ke dalam mobil. Jangan ganggu Tante aku lagi kalau nggak mau berurusan sama aku!" ujar Rudy pula dengan nada mengancam dan tegas yang membuat Danu mau tak mau akhirnya masuk ke dalam mobil juga karena enggan berurusan dengan Rudy ap

  • WARISAN ISTRIKU    Tiga Puluh Sembilan

    WARISAN ISTRIKU (39)"Nak Danu, kabari kami kalau Nak Danu berhasil menemukan Johnny ya, Nak. Katakan padanya kalau Ibu dan Bapak sudah kangen sekali dan begitu khawatir dia kabur dari rumah sakit jiwa.""Tolong kami Nak Danu. Kami bingung mau mencari Johnny ke mana lagi sekarang ini. Kami sudah tua. Kendaraan pun tak ada. Sulit bagi kami melanjutkan mencari Johnny karena semua itu butuh biaya, Nak. Mau makan saja sulit, apalagi mau mencarinya.""Makanya kalau Nak Danu betul betul ingin mencari Johnny dan berhasil menemukannya, tolong suruh dia pulang dan mengembalikan mobil milik pihak rumah sakit jiwa yang dia bawa kabur ya, Nak. Tolong kami, Nak. Bantuan Nak Danu tak akan pernah kami lupakan kalau Nak Danu berhasil menemukan Johnny," ujar Ibu Johnny dengan penuh harap.Mendengar perkataan Ibu Johnny tersebut, Danu tersenyum getir. Mencari Johnny? Nggak salah? Buat apa lagi dia mencari teman lamanya itu kalau ternyata Johny adalah seorang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) dan bukann

  • WARISAN ISTRIKU    Tiga Puluh Delapan

    WARISAN ISTRIKU (38)"Siapa? Dan ada perlu apa datang kemari?" tanya perempuan tua yang dikenal Danu sebagai ibunya Johnny itu menyapanya.Danu memaksakan senyumnya lalu menjawab."Saya Danu, Bu. Temannya Johnny. Apa Johnny ada dan masih tinggal di sini, Bu? Pak?" jawab Danu sambil mengulurkan tangannya dan masuk ke dalam rumah saat ibu Johnny mempersilahkan dirinya untuk masuk ke dalam rumah.Mendengar perkataannya, tampak jelas kedua orang tua Johnny terkejut hingga kedua bola matanya menganga."Johnny? Kamu kenal anak saya?" tanya ibu Johnny dengan nada kaget. Begitu pun sang bapak yang ikut ikutan terkejut.Danu menganggukkan kepalanya lalu kembali membuka suaranya."Benar, Bu, Pak saya temannya Johnny. Teman saat SMA dulu. Tadi pagi saya ketemu dia di sebuah warung dan dia memberikan saya sebuah kartu nama yang bisa dihubungi kalau saya butuh bantuan katanya.""Tapi barusan saya telpon telpon kok nomor teleponnya tidak tersambung sehingga akhirnya saya datang ke sini karena seing

  • WARISAN ISTRIKU    Tiga Puluh Tujuh

    WARISAN ISTRIKU (37)"Bodoh sekali kalau aku mau lama lama jadi kacung gratis kamu! Sampai mati hidupku akan begini begini aja! Nggak! Aku nggak sudi! Aku masih punya kesempatan dan masa depan kok, Yun! Nggak mungkin aku korbankan hidup selamanya menjadi pelayan gratis toko kamu ini!""Aku pergi sekarang! Ingat jangan pernah mengiba dan minta balikan kalau aku jadi orang kaya nanti karena aku nggak bakalan mau menerima kamu lagi! Oke! Aku akan kembali pada Laras dan jadi pasangan serasi sebagai pengusaha kaya raya yang akan menjadi dambaan setiap orang di negeri ini! Dengar itu!" jawab Danu masih dengan nada pongah sambil mengambil tas nya dengan kasar lalu dengan kasar pula meninggalkan kediaman Yuni yang hanya mampu menatap kepergian suaminya itu dengan seringai sinis di bibirnya.*****Keluar dari rumah Yuni, Danu segera memesan sebuah taksi online. Dia minta diantarkan menuju sebuah alamat yang rasanya masih dia ingat.Dulu saat masih sekolah bersama sama dengan Johnny, temannya i

DMCA.com Protection Status