Nick dengan terpaksa mendatangi kantor sang istri, atas perintah sang mami yang menyuruhnya untuk memberi kejutan pada Valen dengan membawakannya buket bunga karena hari ini dia sedang ulang tahun.Tentu saja Nick tidak datang seorang diri, tapi dengan sang sekretaris yang ia perintahkan untuk membawa buket bunga untuk sang istri.Namun, baru saja membuka pintu ruang kerja Valen, Nick sudah di suguhi pemandangan dua orang yang sedang bercinta di atas sebuah sofa.Terkejut? Tentu saja Nick tidak terkejut, karena ia sudah mengetahui hubungan keduanya dari sang sahabat.Yang ada Nick segera mengabadikan kegiatan sang istri dan juga pria lain.Mela yang berdiri di belakang sang atasan, bingung melihat reaksi Nick yang datar, melihat istrinya bercinta dengan pria lain di depan matanya sendiri.Harusnya sebagai seorang suami akan terkejut dan marah melihat hal tersebut, tapi tidak pada Nick.Mela malah melihat Valen yang terkejut dengan kedatangan Nick tiba-tiba.Nick yang sudah mengabadika
Tautan kening menghiasi wajah Nick setelah mendengar apa yang sang mami katakan. Lalu menatap padanya dengan intens, dimana sang mami juga sedang menatap kearahnya."Jangan egois Mami bilang? Harusnya aku yang bilang seperti itu pada Mami, aku tahu pasti Mami menyuruhku untuk bertahan dengan Valen kan?" tebak Nick, setelah mendengar tanggapan sang mami jika dirinya ingin bercerai dengan Valen."Itu kamu sudah tahu apa yang ingin mami sampaikan padamu, Nick." karena memang mami Julia ingin menyuruh Nick bertahan dengan pernikahannya."Dan Mami yang egois!" seru Nick. "Sebenarnya Mami, ibu macam apa hah?! Mana ada seorang ibu yang ingin putranya bertahan dengan pernikahannya, ketika tahu apa yang sudah dilakukan oleh istri dari putranya, sungguh tidak habis pikir." ujar Nick, sambil menggelengkan kepalanya."Ini demi perusahaan Nick, dan kamu harus tetap bertahan."Nick tersenyum mengejek mendengar apa yang sang mami katakan, lagi dan lagi demi perusahaan. Dulu menikah karena perusahaan
Selepas kepergian Nick dari rumah, Valen bergegas menuju kamar mami Julia.Saat sudah masuk ke dalam kamar ibu mertuanya, Valen mengukir senyum melihat mami Julia terlihat sedang bingung sambil melangkahkan kakinya mondar-mandir di depan tempat tidur."Mi," panggil Valen.Alhasil membuat mami Julia yang tidak menyadari kedatangan Valen, segera menatap pada menantunya tersebut, lalu menghentikan langkahnya mondar-mandir dan duduk di sofa panjang yang tidak jauh dari tempatnya berada.Valen mendekati mami Julia, dan duduk di sampingnya. "Bagaimana Mi?"Mami Julia menggeser duduknya untuk menatap pada Valen. "Nick ingin menceraikan kamu, Len." "Terus, mami ingin membiarkan itu terjadi?"Mami Julia tidak menjawab pertanyaan dari Valen, dirinya tahu apa yang Nick katakan tadi jika ingin menceraikan Valen itu sangat serius."Mi," ucap Valen, kemudian memeluk bahunya, lalu menaruh dagunya di sebelah pundak mami Julia. "Pasti Mami tahu kan, sampai kapanpun aku tidak mau bercerai dengan Nick.
Merasa jika kesedihan yang baru saja Nick katakan adalah sebuah kebohongan besar.Karena Mela masih mengingat jelas, siang tadi sang atasan tidak sama sekali bereaksi memergoki istrinya sedang selingkuh.Dengan segera Mela melepas paksa pelukan dari sang atasan, menggunakan tenaga penuh, hingga tubuh Nick yang masih berada di atas tempat tidur, kita jatuh mencium lantai kamar kostnya.Membuat Nick mengaduh kesakitan, apa lagi mengetahui bibir atasnya berdarah, saking kencangnya ia jatuh dari atas tempat tidur."Aduh Mel, apa yang kamu lakukan?" tanya Nick, dan sekarang dirinya duduk diatas lantai sambil menyandarkan punggungnya di sisi tempat tidur, tak lupa memegangi bibirnya yang berdarah.Melihat darah dari bibir sang atasan, membuat Mela merasa bersalah.Dengan segera ia langsung berjongkok di hadapan sang atasan. Lalu menyingkirkan tangan Nick yang masih memegangi bibirnya, agar Mela bisa melihat bibir sang atasan yang berdarah."Maafkan aku Pak," ucap Mela merasa bersalah. Kemud
Keesokan harinya Nick yang semalam pura-pura sakit perut, kini disibukkan dengan rapat penting di kantor.Tentu saja selalu didampingi oleh Mela sang sekretaris.Setengah jam sebelum makan siang, rapat pun selesai. Membuat Nick bisa bernafas lega.Apa lagi dalam rapat tersebut menyatakan bahwa perusahaan miliknya, semakin berkembang.Nick masih duduk di kursinya, dan mempersilakan para karyawannya yang ikut rapat untuk terlebih dahulu keluar dari ruang rapat.Namun, tidak dengan Vian. Bukannya ikut keluar bersama rekannya yang lain, dirinya malah berjalan menghampiri sang atasan yang masih duduk di tempatnya sambil menatap pada adik tirinya, yang juga masih duduk di tempatnya Entah mengapa melihat tatapan Nick pada Mela, Vian menerka jika atasannya tersebut memiliki perasaan pada sang adik.Apa lagi Vian mengingat kebaikan sang atasan pada adiknya tersebut, dari membiarkan Mela tidur di apartemennya dan memperlakukan Mela berbeda dengan perlakuan Nick pada karyawan yang lain, tidak
Entah sudah berapa lama mami Julia berada di dalam ruang kerja Nick, membuat Mela yang tetap berada di meja kerjanya, dan melewatkan makan siang, kini menggerutu."Kalau tahu Mami pak Nick di dalam lama, mending tadi aku makan siang dulu," ucap Mela, yang sengaja menunda makan siang.Karena Mela pikir, mami Julia tidak akan lama berada di dalam ruang kerja sang atasan.Mela menatap jam yang berada di atas meja kerjanya, dimana jam tersebut sudah menunjukkan pukul satu siang, dan itu artinya jam istirahat telah selesai.Lapar, itu yang Mela rasakan saat ini, membuatnya segera baranjak dari duduknya, berniat pergi ke pantry untuk mengambil cemilan miliknya, berharap bisa untuk mengganganjal perutnya yang lapar.Namun, Mela harus mengurungkan niatnya. Ketika melihat mami Julia keluar dari dalam pintu ruang kerja sang atasan.Dengan segera Mela menundukkan kepalanya, saat mami Julia berjalan melewati meja kerjanya, sambil menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.Mela menegakk
"Tahu?" tanya Valen penasaran mendengar ucapan sang suami. "Kamu tahu Mami sering menghabiskan malam dengan para berondong?" tanyanya lagi.Karena memang selama ini Mami Julia gemar menghabiskan malam bersama berondong.Hal yang baru siang tadi Nick tahu, setelah Mami Julia mendatanginya dan memberi tahu kebiasaannya tersebut.Kebiasaan yang benar-benar di luar dugaan.Pasalnya Nick mengira saat bertemu dengan sang mami di hotel beberapa waktu lalu, Nick pikir mami Julia ingin menghabiskan malam dengan pak Johan, tapi nyatanya salah, karena sang mami ingin menghabiskan malam dengan berondong bayarannya.Nick tidak ingin menjawab pertanyaan dari sang istri, yang ada mendekati sang mami yang sudah beranjak dari duduknya, lalu memeluk bahunya."Sayang, aku sedang bertanya padamu, kenapa tidak di jawab?" tanya Valen yang merasa diabaikan oleh Nick.Nick menatap Valen dengan jijik, bagaimana tidak jijik karena wanita yang masih menyandang status sebagai istrinya tersebut lebih hina dari pa
Refleks bibir Mela mengukir senyum, menimpali Nick yang juga sedang menatapnya sambil mengukir senyum.Melihat sang sahabat malah tersenyum dan tidak menjawab pertanyaannya, membuat Sasa yang masih berdiri disisinya, segera menarik sebelah tangan Mela."Mel, kenapa tidak menjawab pertanyaan aku, hah? Yang ada malah tersenyum sendiri, apa kamu mengenal Bara?" tanya Sasa lagi, karena sang sahabat tahu, pria yang di jodohkan dengannya bernama Bara.Mela memudarkan senyumannya, dan menoleh pada Sasa yang baru saja menarik sebelah lengannya. "Apa?" tanyanya seakan lupa dengan pertanyaan Sasa.Hembusan nafas kasar keluar dari bibir Sasa, lalu mendekatkan bibirnya di telinga Mela. "Jangan bilang kamu mengenal Bara, karena dia pernah bermalam denganmu." pikir Sasa.Mela menggelengkan kepalanya. "Tentu saja bukan Sa, pikiran kamu terlalu jauh.""Buktinya kamu senyum-senyum sendiri, dan tatapan kamu tertuju pada Bara.""Aku tidak tersenyum pada Bara, aku tersenyum pada pria yang berdiri di bela