Share

Nyaris tertabrak

Penulis: Nona Masha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Segera kugeser logo telepon hijau ke atas. “Halo, Vik. Apa sudah dapat informasi?” tanyaku tak sabar.

Terdengar suara berisik di seberang sana, tidak jelas apa yang sedang Vika katakan. Hanya suara grasa-grusu dan terdengar suara Vika seperti menjerit meminta pertolongan. Perasaanku tak enak, tiba-tiba sebuah pesan masuk dari nomor Vika yang isinya [SOS! Saya memerlukan bantuan darurat. (Dikirim dari jam saya)], disusul dengan pesan lain yang menunjukkan lokasi keberadaannya. 

Tak berpikir lama, kunyalakan starter motor vespa bututnya. Tangan kanan di handle gas sambil menjalankan motor, sementara tangan kiri memegang HP membuka alamat di mana dia berada dengan memakai aplikasi google map.

Berkali-kali aku mencoba menghubunginya. Namun tidak terhubung. Pikiranku makin kacau, belum selesai masalah yang satu malah masalah lain muncul lagi. Kulajukan vespa butut milik Vika dengan kecepatan tinggi. Ketika hendak membelok di pertigaan jalan, motor ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Kena prank smartwatch-nya Vika

    Untung saja vespanya tidak rusak. Segera ku naiki motor tersebut dan tancap gas, tanpa menghiraukan suamiku yang berteriak memanggilku. Ku biarkan rasa perih di kakiku, yang ada di pikiranku sekarang adalah menemukan keberadaan Desi. Kembali ku periksa pesan masuk di gawaiku tersebut. Mengecek kembali pesan S.O.S dari Desi, dengan mencari titik lokasi keberadaannya lewat maps. Ku coba menelepon nomornya, tetapi tak juga diangkat. Pikiranku makin galau dibuatnya. Setelah 30 menit mengendarai motor menuju lokasi terakhir tempat Vika berada yang dikirim lewat pesan S.O.S tadi, akhirnya aplikasi peta digital yang sedang ku gunakan juga menunjukkan titik posisi keberadaan Vika yang hanya berjarak 300m lagi. Namun, aku bingung, perasaan sekitar lokasi ini padat rumah dan ramai orangnya. Tak mungkin jika tak ada satu orang pun yang tak bisa menolong atau menyelamatkan Vika jika benar ia dalam bahaya. Mencoba bertanya pada beberapa orang yang lalu lalang di sekitarku, dengan

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   POV Rafael

    POV Rafael Pertama sekali aku bertemu Alena ketika mobilnya tiba-tiba berhenti mendadak di depan mobilku. Nyaris saja mobilku menabrak mobilnya dari belakang, beruntung aku mendadak merem mobilku. Aku turun dari mobil dan mengetuk pintu mobilnya, ternyata pengemudinya seorang wanita. Yah, pantas saja tak ada aksinya saat tahu bannya bocor. Dengan tulus, ku tawarkan jasaku dan membantunya mengganti ban yang bocor tersebut dengan ban cadangannya. Beberapa kali aku menangkapnya mencuri pandang padaku. Saat aku meliriknya atau sekedar mengajaknya berbicara, hal itu membuatnya gugup dan salah tingkah padaku. Aku hanya tersenyum lucu melihat reaksinya padaku. Setelah pertemuan pertama dengannya, jujur aku tak ada lagi memikirkan tentang dia. Bagiku, menolong orang saat butuh bantuan adalah hal yang wajar. Sama halnya ketika aku membantu Alena mengganti ban mobilnya, tak ada harapan atau perasaan lebih untuk mengenalnya lebih jauh. Meski ku akui Alena adalah gadis y

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Mi ayam bakso

    “Len ... tuh,” ujar Vika sambil melempar lirikan ke pojokan warung.Aku menoleh ke arah lirikannya. Lalu, memutar bola mata malas.“Cabut, yuk!” ajakku sambil beranjak dari kursi.“Mi ayamnya, gimana?” tanya Vika menggerutu sambil mengerucutkan bibirnya padaku.“Cari warung yang lain aja, buruan!” bentakku padanya.“Iya, iya, bentar tak bayarin dulu. Kasihan Kang baksonya,” ujar Vika sambil mengeluarkan selembar uang lima puluh ribuan.Segera kutarik tangan Vika untuk pergi dari warung tersebut“Alena ... Len! Tunggu!” ujar lelaki yang duduk di pojokan warung tadi sambil mengejar kami.Segera kulajukan vespa milik Vika. “Lena, bukankah itu suami kamu?” tanya Vika saat motor kami sudah agak menjauh dari warung mi ayam tadi.“Iya.”“Kenapa kita langsung pergi buru-buru? Gak kangen apa?”&ldq

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Negative thinking

    Hari ini, aku terpaksa harus kembali ke rumah Mas Rafael. Meski sangat berat untukku kembali ke rumah itu, tapi apa boleh buat? Misiku masih belum selesai. Tak mungkin untuk berterus terang pada Mama mengenai masalah yang kuhadapi. Yang ada nanti masalah makin runyam jika harus melibatkan kedua orang tuaku.Segera kumasukkan kembali barang-barangku ke dalam koper kecil itu. Setelah semuanya beres, aku berpamitan pada sahabatku ini. “Vik, aku pulang, ya. Aku takut nyokap beneran ke sini, jika aku gak pulang-pulang ke rumah Mas Rafael,” ujarku sambil memeluk Vika.“Jaga dirimu baik-baik. Kalau ada apa-apa, telepon aku, ya. Aku siap 24 jam untuk menolong kamu,” ujar Vika sambil mengangkat tangan kanannya membentuk segitiga di sisi kepala kanannya, seolah-olah memberi salam hormat, seperti seorang prajurit yang memberi hormat atau sebagai tanda salam perpisahan kepada komandannya.“Okay,” balasku sambil mencubit pipinya, dan berla

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Ciuman kedua

    Tak lama setelah deru motor pria gondrong itu menjauh, terdengar suara pintu rumah dibanting. Siapa lagi kalau bukan Desi yang membantingnya.Aku kembali menutup tirai jendela yang kusibakkan tadi dan berjalan menuju ranjang. Tanpa sengaja, mataku tertuju pada gadget milik Mas Rafael yang berada di atas nakas. Aku berpikir, lebih baik untuk memeriksa ponsel tersebut saja, mumpung lelaki yang berstatus suamiku itu sedang mandi.Segera kuraih HP tersebut, mencoba membukanya dengan memasukkan tanggal kelahirannya pada password yang diminta, tetapi salah. Kucoba lagi dengan memasukkan tanggal jadian kami dan tanggal pernikahan, akan tetapi tetap juga salah. Tak berputus asa sampai di situ, kucoba memasukkan beberapa tanggal penting, termasuk tanggal lahir Desi dan Jay, tetap juga passwordnya salah. Saat gadget tersebut memberi satu lagi kesempatan terakhir untuk memasukkan sandi, aku iseng memilih mengetik tanggal lahirku pada angka yang diminta smartphone tersebut,

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Rekaman video me*um

    Segera kupungut gadget yang terjatuh di lantai itu dan secepatnya men-share ke WA-ku rekaman video tersebut. Tak lama berselang, suamiku kembali dengan sekotak Pizza di tangannya.“Suara apa itu tadi, Dek?” tanyanya padaku. Tiba-tiba rona wajahnya berubah saat melihat gadgetnya dalam genggamanku. Lantas, ia meraih HP-nya dan terlihat raut mukanya memerah menahan amarah padaku. “Kamu apakan HP-ku?!” bentaknya.“Jelaskan padaku tentang video itu!!” balasku meminta penjelasannya dengan suara lantang.“Vi–video apa maksudmu?" tanyanya berpura-pura.Kuraih balik HP di tangannya dan memperlihatkan rekaman video tak senonoh antara dia dan Desi yang tersimpan di ponselnya itu.Ia tampak terkejut dan terlihat pucat melihat rekaman video yang kutunjukkan padanya dan tak menyangka bahwa aku bisa membobol password gadgetnya itu.Mas Rafael terdiam sesaat, lalu memejamkan matanya sambil memijit-mijit pelipi

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Kesucian yang terenggut paksa

    Mas Rafael menindihku, aku berusaha berontak sekuat tenaga. Namun, tetap saja kekuatannya jauh melebihiku. Dia mengungkung badanku dengan tangannya, sementara kedua kakinya menjepit kedua lututku. Tiba-tiba perasaan takut menguasai pikiranku, saat tangannya mulai meraba membuka kancing atas piyamaku. Desah nafasnya yang memburu tak beraturan, membuat tanganku gemetaran menepis tangannya. Dia mulai menciumi leherku, beralih melumat bibirku, sementara tangannya yang lain, mulai nakal melucuti satu persatu kain yang menutupi tubuhku. “Tolong ... Jangan lakukan ini padaku,” mohonku padanya. “Kamu yang memulainya, aku akan meminta hakku sebagai suami malam ini,” tegasnya. “Aku mohon lepaskan aku! Aku berjanji takkan meninggalkanmu Rafael dan takkan mencari tahu masa lalumu lagi,” pintaku padanya. Dia menyeringai nakal menatapku. “Kamu tahu? Aku cukup sabar untuk tidak meminta hakku padamu selama ini, karena aku sadar tak mungkin memaksamu jika belu

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Difitnah oleh Desi dan Steven

    Keringat dingin mengucur di sekujur tubuhku. Perasaan takut ketahuan menguasai diriku. Pintu di dobrak dua kali, tetapi pada dobrakkan ketiga terdengar suamiku keluar dari kamar dan bertanya ada apa pada Desi dan Steven si pria gondrong.Seketika perasaanku mulai tenang mendengar Mas Rafael keluar dari kamar. Tak berselang lama, terdengar suara ketukan di pintu kamar. “Siapapun di dalam tolong buka pintunya.” Suara khas bariton suamiku terdengar tegas dari luar. Membuatku gugup dan tak tahu harus berbuat apa.Lima menit kemudian, kembali terdengar ketukan yang lebih kuat disertai dengan ancaman dari suamiku. “ Buka pintunya sekarang atau saya dobrak. Dan jika tidak, saya akan menelepon polisi sekarang,” ujarnya dengan nada mengancam.Aku yang gemetaran ketakutan, berusaha menguasai diri dan mencoba menepis kegugupanku. Segera kubuka pintu kamar dengan kepala menunduk aku tak berani menatap pria di depanku yang beberapa menit yang lalu tel

Bab terbaru

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Papa Masuk Rumah Sakit

    Segera ku pesan taxi online, menuju ke rumah sakit cinta kasih tempat dimana papa dibawa. Segala pikiran berkecamuk dalam dada. Bagaimana bila semua tidak baik-baik saja.Tiga puluh menit dalam perjalanan akhirnya aku sampai juga. Untung saja jarak antara Laboratorium pelangi dan rumah sakit cinta kasih tidak begitu jauh.Setelah membayar taxi online tadi aku segera menelepon mama, untuk menanyakan dimana mereka berada."Halo, Ma. Aku udah sampai nih di rumah sakit," kataku pada mama lewat telepon sembari berjalan menuju tempat resepsionis."Kita di IGD, Nak," jawab mama lemah.Setelah bertanya pada bagian resepsionis arah ruangan UGD, aku berjalan cepat menuju ruang IGD tersebut.Dari jauh aku melihat mama yang tengah memeluk papa sambil menangis terisak-isak. Aku segera berlari berhambur ke pelukan mama. Tak terasa air mata jatuh dipelupuk mata, semakin lama semakin deras tak terbendung lagi. kugenggam erat tangan mama, mencoba memberinya kekuatan, lidah dan mulutku kelu tak mampu b

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Dokter Cheloz

    Dua minggu setelah aku membawa rambut dan liur Mas Rafael dan Jay ke Laboratorium Pelangi, kini aku kembali lagi mendatangi tempat ini sendiri tanpa ditemani Vika.Aku keluar rumah tanpa sepengetahuan Mas Rafael. Ia sedang ada meeting penting pagi ini di kantornya. Desi juga sedang tidak ada di rumah. Dan saat pergi, aku memberi alasan pada Bik Ijah bahwa aku sebentar mau ke mall bersama Vika.Perasaanku campur aduk duduk di Klinik ini. Menunggu sesuatu yang hasilnya membuat perasaanku deg-degan tak beraturan. Seorang analis kesehatan yang menerima sampel itu dua minggu yang lalu dariku menyuruhku untuk agak sedikit sabar sebentar menunggu giliranku dipanggil.Untuk membunuh kebosanan, aku membuka wo tv, dan menonton drama layangan pedot yang tengah viral. Terbawa perasaan menonton film tersebut, tepat saat episod satunya berakhir, tiba-tiba seorang perawat memanggil namaku, dan menyuruhku untuk masuk ke ruangan dokter.Segera ku masukkan ponselku ke dalam tas. gegas aku melangkah ma

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   perusahaan papa

    Pulang dari laboratorium pelangi, aku mengajak Vika untuk pergi ke rumah papa mamaku. Rinduku sudah menggunung pada mereka. Kesibukan Mas Rafael membuat kami susah mengatur jadwal untuk sekedar menjenguk kedua orangtuaku tersebut. Sudah hampir empat bulan aku tidak pulang ke rumah ini. Kondisi pagar rumah tertutup, tetapi belum digembok. Aku membuka pagar pelan-pelan agar sampai tidak ketahuan, karena ingin memberi kejutan kepada papa mama. Vika mengikutiku memasuki pekarangan rumahku istanaku ini yang sudah empat bulan tak kukunjungi. Rumah terasa sepi, tak seperti biasanya akan ada satpam yang berjaga-jaga di pos satpam. Bunga-bunga mama di taman juga terlihat tidak begitu terurus. Aku menekan bel rumah berkali-kali tanpa mengucapkan salam. Sengajaku agar kedatanganku adalah surprise untuk papa dan mama. Selang lima belas menit terdengar sahutan. Pintu dibuka oleh mama. Mama sangat terkejut melihat kedatanganku, segera aku berhambur ke dalam pelukan mama. Mama mengecupku berkali-

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Menunggu Hasil Tes DNA

    Entah apa yang membuat hatiku agak sedikit bahagia hari ini. Kupoles makeup tipis di wajahku. Kelihatan natural seperti tidak memakai apa-apa. Ya, gayaku memang begitu adanya. Aku tersenyum mengamati wajahku di cermin, berjanji pada hatiku untuk menemukan titik terang antara Jay, Rafael, Steven dan Desi. Segera aku mengambil tasku, kuperiksa semua isinya apakah masih aman, terlebih-lebih sampel DNA Mas Rafael dan Jay yang telah kuambil itu. Hari ini aku berencana akan pergi ke laboratorium pelangi ditemani oleh Vika. “Mas, aku mau keluar dulu ya, mau jalan sama Vika,” ujarku pada suamiku yang tengah mandi di kamar mandi Tiba-tiba Mas Rafael membuka pintu kamar mandi, aku tersentak kaget melihatnya tidak memakai apa-apa. Spontan aku menutup wajah dengan kedua tangan. “Loh, kenapa kamu takut, bukannya kamu udah lihat semuanya?” godanya padaku. Tak kusahut ucapannya. Aku membalikkan badan dan meninggalkannya. “Aku mau keluar bareng Vika, mau refreshing.” Aku setengah berteriak mengat

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Sampel untuk tes DNA suamiku

    Malam ini suamiku agak lama pulang karena lembur seperti katanya tadi saat meneleponnya, aku memilih untuk tidur duluan tanpa menunggunya, sementara di luar angin kencang, dan suara petir yang bersahut-sahutan dengan air hujan yang jatuh tak mengenal waktu dan tempat tersebut.Aku terus mencoba memejamkan mataku meski terasa susah karena perasaan takut dengan suasana hujan yang terasa mencekam, apalagi tak lama setelahnya lampu ikut-ikutan padam, sungguh membuat keadaan tampak semakin menyeramkan.Saat kantuk mulai menjalari diriku, mataku mulai terasa berat. Barang lima menit aku mulai terltidur, terdengar suara ketukan di depan pintu kamar kami. Seperti yang bermimpi, terdengar seperti suara Mas Rafael.“Alena, Lena ... buka pintunya.”Aku membuka mata, dan masih bergeming, rasanya berat sekali menggerakkan tubuhku untuk sekedar berjalan dan membukakan pintu untuknya.Aku masih mengucek-ngucek mata ketika teleponku berdering. Telepon

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Steven dan Jay mirip

    Siang ini Jay pulang sekolah dijemput oleh Steven. Ketika keduanya memasuki rumah membuat perasaan curiga dan penasaranku muncul. Jika diperhatikan dengan seksama keduanya sangat mirip bagai pinang dibelah dua. Hanya kelihatannya Jay adalah versi kecil dari Steven. Untuk mengobati rasa penasaranku, aku berencana untuk melakukan tes DNA Jay dan suamiku apakah benar bahwa Jay adalah anaknya dari hasil hubungannya dengan Desi di masa lalu.Satu jam setelah mengantar Jay, Steven pamitan untuk pulang ke tempatnya. Hatiku tak tahan untuk menanyai masa lalu dan hubungannya dengan Desi.“Steven ...!” panggilku tatkala Steven hendak keluar rumah. Dia membalikkan badan melihat ke arahku.“Ya?” ucapnya.“Em, Aku mau nanya sesuatu,” kataku berusaha menahan diri, agar bicaraku tak membuatnya curiga.“Apa itu?” tanyanya sambil berjalan dan mengambil kursi tepat di hadapanku.“E–ehm, mau nanya aja

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Bik Ijah

    Untuk beberapa saat hening, aku dan Vika terdiam, terhanyut dengan pikiran masing-masing, sambil memandangi ikan-ikan koi yang tengah asyik berenang ke sana kemari. Tiba-tiba Bik Ijah datang memanggilku.“Non Alena!!”Aku mengalihkan pandanganku melihat ke arah Bik Ijah yang tengah berdiri di pintu penghubung antara taman dan dapur itu.“Ya, Bi, ada apa?”“Non, Tuan Rafael sudah pulang, Non Alena dipanggil sama Tuan Rafael.”“Oh, baiklah, ayok Vika,” ajakku pada Vika sembari beranjak meninggalkan taman menuju ruang makan, tempat dimana suamiku tengah menungguku.“Alena, tapi aku malas ketemu suami kamu, aku tunggu di kamar saja yah,” ujar Vika mengelak untuk bertemu dengan Mas Rafael.“Baiklah,”Vika berlalu langsung menuju kamar tempat dia menginap, sementara aku langsung duduk di hadapan Mas Rafael yang tengah duduk di meja makan.“Ini pesana

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Pesan makanan

    30 menit berlalu setelah aku menelepon Mas Rafael, ponselku kembali berdering. Tertera nama suamiku di layar lewat aplikasi berlogo hijau itu. Segera kuangkat, tak lama kemudian terdengar suara di seberang sana.“Ada yang agak lebih susah dapatnya gak?” ucapnya dengan kesal dengan napas memburu.“Maksud Mas, apa?” tanyaku berpura-pura bingung.“Ya, pesananmu itu, terdengar aneh, dan sudah nyari di restoran yang dekat dengan kantor mas tapi gak ada, aneh-aneh saja!” gerutunya lagi.Vika cekikikan mendengar suara Mas Rafael yang menggerutu kesal di telepon. Aku sengaja memberi speaker, biar kami berdua bisa mendengar bagaimana reaksinya dan usahanya mencari dan membeli beberapa daftar pesanan makanan yang telah kukirim padanya setengah jam yang lalu. Aku pun ikutan cekikikan dengan menahan tawa dengan telapak tangan sebelah kananku. Ada sedikit perasaan puas telah mengerjainya sore ini.“Ya, diusahain lah, Ma

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Pura-pura sakit

    Terdengar suara ketukan di pintu kamar tamu yang aku dan Vika tempati. Ketukan yang sangat kasar dan berturut. Kulihat Vika masih terlelap dalam tidur sorenya dengan suara dengkuran halus yang keluar dari hidungnya. Dengan malas kubuka pintu kamar tamu dan terlihat Desi sedang berdiri sambil berkacak pinggang padaku.“Hei wanita tak tahu diri, gak usah sok belagu ya kamu di sini. Sudah seperti nyonya besar saja. Main ajak nginap teman segala lagi di sini. Kamu pikir ini rumah kamu, hah?” ucap Desi marah padaku.Aku hanya tersenyum sinis menatapnya, tak menggubris ucapannya. Vika terbangun dan mendekati kami. Melihat Vika mendekat membuat Desi makin murka.“Hei kamu, gak usah jadi ikutan jadi benalu ya di sini, secepatnya kemasi barangmu dan pergi dari sini!!” teriak Desi marah sambil menunjuk pintu, mengisyaratkan agar Vika segera pergi dari rumah suamiku.Aku hanya berdecak kesal padanya, tanpa menggubris perkataannya, aku segera

DMCA.com Protection Status