Share

Bang Tut

Bab 21

Tepat jam lima sore, aku kembali ke Vila Melati.

Kukelola pikiran agar tidak menghadirkan kenangan pertemuan tadi. Sebab jika sebentar mata batinku kembali aktif, mereka bisa mencium rahasia ini. Apa yang telah dibicarakan sebelumnya di restoran, kuhapus dari benak, seakan tak terjadi apa-apa.

Ndoro Putri asyik bercokol dengan kuntum melati saat aku melewati taman vila. Ia merawat mereka seperti anak sendiri.

"Arini ...." panggilnya lembut.

Aku lalu menghampirinya dan memperlihatkan sensasi kagum pada bunga peliharaannya.

"Kamu dari rumahmu, 'kan?" tanyanya dengan binar khawatir.

"Iya, Ndoro. Lelah banget membersihkan debuh yang menumpuk berbulan-bulan."

"Kok, Ndoro gak bisa melacak kamu, ya? Malah yang muncul sinar merah dan putih menghalangi penglihatan Ndoro." Ia mengeluh.

"Kok bisa gitu?" Sanggahku dengan mimik dibuat senormal mungkin. "Ndoro pasti kecapaian, juga terlalu banyak memfungsikan mata batin."

"Sepertinya kamu benar, Arini. Ndoro terlalu mengandalkan mata b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status