"Aku pernah menunggu, tak perlu kukatakan berapa lama, nanti kau terkejut. Aku menghabiskan waktu merayu Tuhan atas keingian yang tak mampu kupenuhi sendiri. Kurasa tidak akan cukup jika hanya menjadikan cinta sebagai alasan. Ya, cinta memang terkadang hanya serupa omong kosong."
Sekiranya, seperti itu yang dikatakan Dave sebelum akhirnya ia memilih mengakhiri persetubuhan mereka. Ya, mereka melakukan lagi selepas Dave menolongnya dari para preman di tengah malam, saat itu mereka melakukannya dengan sadar, begitu lembut dan berperasaan. Celine tidak berbohong jika ia terbuai dalam sentuhannya.
Ya Tuhan, apakah secepat ini berpindah ke lain hati?
***
"Kau sudah sembuh?" Nancy datang bersama Maxy, menyambut Chloe baru saja tiba di temani Garvin masuk ke universitas. Garvin akan menemani Chkoe seharian, karena gadis itu belum sehat betul maka ia harus di awasi.
"Hm." Chloe hanya bergumam kecil sebagai tanggapan
Masalahnya, bukan sekali dua kali Celine mendapati nama Chloe berada di antara mereka, pertama di saat selepas mereka bercinta malam itu, meski pelan ia tidak mungkin salah dengar. Dan yang kedua adalah sekarang ini. Pancaran rasa cemas bersarang di wajah tampan Dave dan itu benar-benar menambah kadar kejengkelan Celine, siapa sebenarnya Chloe itu? Entah bagian dirinya yang mana, ia tidak suka jika Dave perhatian dengan gadis lain."Aku sedang menunggu panggilan dari-""Chloe."Celine menyela, mata yang biasanya menatap Dave dengan teduh kini berganti tajam, gleyer gugup berdesir dalam diri Dave, Celine marah sungguhan."Kau menunggu pesan dan panggilan dari Chloe. Siapa dia, Dave?"***"Aku sama saja di matanya seperti di matamu, aku hanya pelacurnya. Bagaimana mungkin, seorang majikan jatuh cinta dengan pelacurnya?"Chloe nyaris berteriak jika tidak ingat t
"Kalau begitu, aku yang akan membuktikannya sendiri."Arthur menggerakkan kesepuluh jarinya di atas keyboard dan mencari sebuah video yang telah ia buat sedemikian rupa, membuka aplikasi pesan dalam laptop, tidak berapa lama ia menekan tombol enter.Video terkirim. Nama penerima, Dave Taylor.Jika maksud Arthur, Chloe dan Dave saling mencintai karena sering bersetubuh, maka ia akan menunggu reaksi kakaknya ketika melihat sang istri yang juga bercinta dengan adiknya. Mungkin, dengan begitu Dave akan merasa jijik dan melepaskan Chloe detik itu juga. Kemudian, gadis itu berada dalam genggamannya.***Ponsel Dave menyala, menandakan adanya sebuah pesan masuk, dua pasang insan muda itu kemudian menatap pada objek sama."Bukalah, mungkin itu dari Chloe. Gadis yang kau tunggu-tunggu." Celine berkata ketus agak sinis.Sementara, Dave menjadi gugup. Sial, ini namanya ia te
Semua berawal dari sana.Pesona Chloe saat pertama kali ia melihat kemudian menjadi hilang, dan ia melihat sebuah masa depan baru yang terasa begitu menyenangkan jika bersama Chloe. Namun, ia gengsi untuk mengatakannya.Tautan bibir keduanya terlepas, Dave melepaskan kontak kemudian memandangwajah ayu Chloe yang matanya kini terpejam.Lalu, secara perlahan, Kenneth kembali mendekatkan bibirnya, mengecup sedalam yang ia bisa seraya mendorong tubuh itu uuntuk direntangkan, di kecupi seluruh tubuh gadis itu.***Ketika mati pun tidak menjadi jalan keluar terhadap sebuah masalah. Biasanya, saat di landa pada sebuah masalah yang begitu berat, menekan hati dan perasaan serta menguras pikiran dan emosi, kematian adalah jalan terakhir. Menghentikan kehidupan untuk diri sendiri agar rasa sakit di dalam bisa berakhir dan yang akan merasakan penderitaan akan berujung pada tidur panjang yang abadi dalam ketenangan.
Di saat tangannya tengah meraih secangkir coklat hangat itu tidak sengaja matanya menangkap seorang yang ia kenal. Salah satu di antaranya nampak memapah orang lain lalu membawanya masuk ke dalam mobil, tidak lama setelah itu mobil melaju pergi.Untuk sesaat, matanya terpaku pada tempat yang sama sebelum seorang managernya memukul bahunya pelan dan mengatakan untuk fokus pada apa yang sedang di lakukan. Jangan matanya menjadi mengedar dan tidak memperhatikan sekitar atau parahnya ia malah melamun. Dan, Celine kembali fokus meski tidak dipungkiri jika pikirannya masih melayang.***Arthur melepaskan kemejanya dan melemparnya begitu saja lalu ia sendiri langsung membuka laptop kesayangannya.Chloe mengatakan jika hubungannya dengan Dave hanya sebatas status di depan hukum, pada kenyataannya hubungan mereka sama halnya dengan hubungan ia dan Chloe. Namun, beberapa kali ia memergoki dua manusia beda kelamin itu tampak salin
"Aku akan melepasmu, Chloe."Mendengar perkataan itu membuat Chloe membeku di tempatnya. Melepaskan? Ah, ia ingat, ia tengah duduk di jembatan sejak hujan datang dan sekarang ia ada di dalam di rumah Dave dengan keadaan infus menancap di salah satu tangannya.Itu artinya ia sudah di periksa oleh dokter. Apa Dave sudah tahu jika ia adalah seorang pecandu? Ia sudah menjadi maniak yang bahkan tidak bisa menahan diri hanya melihat bagian tubuh tertentu dari seseorang.Karena ia adalah seorang pecandu maka Dave akan membuangnya begitu saja, sekarang juga? Membiarkannya menyerang semua orang untuk memuaskan hasratnya? Jadi, seperti ini cara Dave membalaskan rasa dendamnya pada Garvin?***Jadi, beginilah hidupnya. Setelah ini, bukan hanya Dave, Garvin, Arthur dan orang-orang di rumah ini saja akan mengetahui bahwa ia adalah seorang gadis maniak serta budak. Semua orang, semua orang akan memandangnya dengan sang
"Datanglah ke rumahku Nancy, temani Chloe malam ini. Dia sakit dan aku ada kepentingan."Rutukan pada dirinya berhenti setelah panggilan itu terputus. Nancy mengernyit seraya memandang heran pada ponselnya. Apa ini? Pendengarannya tidak mungkin salah. Ia di suruh menemani Chloe?Sejak kapan Dave menjadi seperhatian ini pada istrinya? Bahkan, ketika gadis itu di penuhi banyak sekali lebam kebiruan di seluruh tubuh, Dave tetap memintanya untuk memoles Chloe demi malam yang indah selepas pulang dari bepergian.Tidak salah lagi, apa yang ada di dalam pikiran Anna pasti benar adanya. Dave telah jatuh cinta pada Chloe-nya.***Garvin memarkirkan mobilnya di garasi luas kediaman Dave pada waktu hampir tengah malam. Tadi, pemuda Taylor itu menyuruhnya datang, katanya Chloe sedang sakit.Mendengar Chloe sakit tentu saja Garvin segera meluncur datang, seharian ini ia
Nancy segera bersiap untuk pergi ke rumah Dave sekaligus mengembalikan ponsel Chloe yang tertinggal kemarin. Tadi, setelah ia meyakinkan hati dan pikirannya jika ia tidak melihat apa-apa, ia segera keluar dari apartemennya dan menuju ke kediaman megah Dave.Sepanjang perjalanan, Nancy mencoba terlihat biasa agar Chloe tidak curiga dengan meyakinkan dirinya bahwa ia tidak melihat sesuatu dalam ponsel Chloe atau setidaknya ia tidak membuka benda pipih itu.Saat sampai dan di rasa cukup tenang, Nancy segera memasuki rumah Kenneth dan menuju kamar Chloe. Dua langkah menuju pintu, Nancy mengernyit heran ketika pintu ruangan tersebut sedikit terbuka dan terdengar suara-suara aneh.Nancy yakin jika Chloe belum tertidur, terlihat dari sinar lampu yang menyuat keluar dari celah pintu."Chloe—" Nancy kehilangan kata-katanya ketika ia membuka pintu kamar Chloe.***Garvin mengunci pergel
"Hey, Nancy, ada apa?" tanya pemuda bergigi kelinci itu saat langkah mereka sudah berhenti dan Nancy langsung menjedukan kepalanya pada stir mobil."Louis, aku bisa menanyakan sesuatu padamu?"Louis mengedipkan matanya bingung, menanyakan sesuatu? Tentu saja, boleh. Memangnya kenapa dan ada apa hingga membuat Nancy menjadi seaneh ini hanya sekedar ingin bertanya, terlebih sampai membawanya ke tempat jauh dari semua temannya. Apa Nancy ingin berbicara sesuatu yang serius dengannya? Hanya dengannya? Sungguh, ini sangat aneh."Hubungan terlarang dengan orang yang tidak seharusnya."Mematung, Louis mendadak kalau lidahnya kelu, ia memang sudah tidak asing dengan hal demikian karena ia pernah melakukan praktek lapangan dengan mengikuti kegiatan dokter psikiater yang pernah kedatangan pasien dengan hubungan terlarangnya, bisa di katakan friends with benefit. Tapi, mendapat
Pada awalnya Felix juga ingin menempuh pendidikan ditempatyang sama dengan Darren tapi mempertimbangkan nanti orang tuanya hanya bertiga saja jadi Felix memilih tinggal. Anak itu menempuh pendidikan di tempat yang sama dengan Mario."Kau terlihat senang sekali?" Dave yang baru selesai mandi segera menghampiri Chloe yang tengah mempersiapkan bajunya sambil tersenyum bahagia."Tentu saja. Aku sangat merindukan Darren." katanya."Kalian video call setiap hari dan masih mengatakan rindu? Astaga." Dave mengacak pelan rambut Chloe yang sudah tertata membuat wanitanya itu mengerutkan bibirnya lucu. "Melihatnya secara langsung jelas berbeda dengan melihat dilayar. Aku terkadang iri dengan Celine dan Garvin." katanya."Felix anak yang ceria dan tidak pergi jauh sehingga Celine bisa melihatnya setiap hari. Sedangkan Garvin melihat Darren setiap hari.""Kau benar juga. Daripada kita
"Jika, kau dan Dokter itu saling mencintai. Ceraikan saja Dave. Aku juga tidak ingin memiliki menantu jalang sepertimu."Perkataan sarkas yang di luncurkan Nyonya Taylor berhasil membuat lubang di hati Celine, begitu terjal sampai terasa sangat ngilu. Sungguh, rasanya mulutnya ingin meluapkan segala perkataan yang ingin ia katakan, tapi sayangnya hanya mampu sampai di tenggorokan karena rasa nyeri di hatinya sudah sepenuhnya mengambil alih. Bahkan, untuk mengeluarkan sepatah kata saja rasanya sangat sulit."Mama."Perhatian dua orang wanita dewasa itu teralihkan saat Felix tiba-tiba saja datang dan menghampiri mereka."Sayang.""Mama kenapa menangis?"Celine langsung merengkuh tubuh si anak tapi tak dapat membuat tangisannya terhenti. Nyonya Taylor memalingkan wajahnya tidak tega melihat keadaan cucu dan juga menantunya. Tapi, ma
"Dan, kau berniat menghancurkan rumah tangganya." sela Nyonya Taylor dengan pandangan bengis. Mungkin, jika muncul sinar laser di sana Ansel sudah tinggal nama."Iya, pada awalnya memang seperti itu. Tapi, ketika aku melihat Felix, aku kasihan pada anak itu.""Lantas, mengapa kau bisa berbuat seperti itu pada Celine?""Saya bukanlah orang munafik yang mengatakan bahwa saya sudah tidak lagi mencintai Celine. Saya masih mencintai menantu Nyonya."Nyonya Taylor menggertak giginya kuat-kuat. Dave dan Chloe belum usai, menanti pertamanya itu masih berada di rumah intensif dan belum ada kemajuan untuk penyakitnya. Sekarang, di tambah lagi dengan permasalahan Celine dengan Dokter yang bern
Dave yang menyadari kehadiran sang anak tak berani mendekat. Darren sedang dikabuti dengan kesedihan dan ia tidak ingin Darren semakin tertekan melihatnya jika ia menghampiri anak itu. Toh, Darren sedang bersama Emily dan ia percaya jika wanita itu dapat menjadi tumpuan untuk Darren. Lengkap sudah penderitaan Dave, ia sangat tidak becus menjadi ayah dan sangat tidak bertanggung jawab sebagai suami. Pantas saja, Chloe menggugat cerai padanya."Terkadang Tuhan menggunakan rasa sakit untuk mengingatkan, mengoreksi, mengarahkan, dan menyempurnakan hidup kita. Bertahanlah, Chloe. Aku janji aku akan menjadi ayah dan suami yang baik untukmu.""Baiklah, Bi. Aku mau." Darren berbalik dan langsung mengangguk pada Emily.Emily tersenyum. "Darren memang anak baik. Kita makan sekarang, yuk."Nyonya Jacobs itu menuntun Darren agar duduk di kursi tunggu dan mulai menyiapkan m
"Wow, kau bahkan rela mengungkap identitas mu sebagai dokter tripel-board, Nona Joko, demi menyelamatkan Chloe?" Ansel yang sedari tadi menunggu di luar berkomentar saat Yuna keluar ruanganDokter Joko atau si kelinci kuning adalah salah satu dari beberapa dokter terhebat yang pernah ada karena memiliki kemampuan super jenius juga menjadi kebanggaan rumah sakit tempatnya bekerja selama ini. Joko atau Yuna selama ini begitu dihormati ketika berkarir di Amerika karena kemampuannya. Berbagai pujian sering mendatanginya karena hasil kerjanya yang selalu memuaskan. Petinggi rumah sakit mereka yang terdahulu yang pernah divonis lumpuh bahkan kini menunjukan perubahan signifikan setelah di operasi oleh Yuna, oh ya dia juga bagian dari tim peneliti yang menciptakan vaksin untuk sebuah virus berbahaya. Walau masih muda perstasinya sangat mengagumkan. Yuna selain pada dasarnya cerdas dia juga sangat ambisius dan selalu ingin menjadi yang terdepan maka inilah hasilnya.
Pesta besar di kediaman Taylor sekaligus penyambutan kembalinya putra sulung yang menempuh pendidikan di negeri jauh, Amerika Serikat.Kedatangannya telah ditunggu dan rupanya bukan hanya oleh keluarga dirumah tapi satu negara ini karena bahkan di bandara internasional yang menjadi tempatnya mendarat nanti bak pesta sambutan pribadi telah diatur dengan sedemikian rupa oleh penggemar keluarga pengusaha.Sementara dibandara begitu diramaikan oleh orang yang menunggu anak pertama keluarga Taylor, dirumah kediaman diramaikan oleh gelak tawa anak-anak yang katanya ikut membantu para orang tua untuk menyiapkan acara penyambutan.Di pimpin oleh Axel yang mana paling tua diantara rombongan anak-anak entah sudah berapa kali mereka memecahkan balon hingga mengagetkan. Meskipun sudah di tegur pun akan terjadi lagi dan lagi. Itu yang disebut membantu?"Kak~" suara Mario yang merengek karena terus saja di jahili Felix dan Leo.
Sebagai jawaban dari pihak salah satu rumah sakit ternama di Amerika - John Hopkins yang dimintai tolong oleh dokter rumah sakit Indonesia, mereka mengatakan kalau salah dua dari dokter hebat mereka tengah berada di negara tersebut dan dengan senang hati akan memberikan bantuan.Ketika mereka menanyakan apakah bisa membantu seorang pasien yang sedang dalam keadaan kritis karena sumsum tulang belakangnya yang patah dan menusuk dada hampir mengenai jantung sosoknya langsung terpikirkan. Dokter dengan sertifikat tripel-board yang juga merupakan lulusanterbaik universitas John Hopkins dan bahkan meraih gelarnya di usia muda.Namun tidak terpikirkan sebelumnya kalau dokter tersebut terlihat begitu belia. Yeah, di mata para dokter senior tentu saja sosok yang kini berdiri sambil menunjukan tandapengenal dari rumah sakit bergengsi itu masih sangat belia bahkan mungkin bisa terlihat seperti anaknya kalau mereka jalan bersama.Yang mereka pi
"Kalau kau sungguh ingin dia sembuh, maka jangan bertindak seenak jidatmu. Biarkan mereka yang mengerti menanganinya. Setidaknya dengan begitu aku bisa merasakan sedikit simpatimu."Rasanya sesuatu ikut meremas hati Emily, ia bisa merasakan bagaimana kesakitan dalam setiap ucapan yang keluar dari mulut Garvin, cinta seorang kakak kepada sang adik yang luar biasa besar dan ketakutan akan kehilangan. Entah bagaimana sesungguhnya rumah tangga pasangan Taylor ini hingga tampaknya Garvin sangat membenci seorang Dave Taylor.Dan, Dave sendiri terlihat begitu bersalah. Apakah rumor yang beredar tentang rumah tangga Dave Taylor dan kedua permaisurinya adalah kebenaran? Bahwa dia hanya mencintai salah satunya saja dan tidak dengan keduanya? Bahwa sang ratu sesungguhnya di anggap oleh Dave hanya sebatas tragedi sementara selirnya adalah cinta yang sesungguhnya?Astaga. la tidak berani membayangkan hal itu terjadi padanya. Membayangkan membagi
Pada sebuah taman bunga yang luas, yang udaranya terasa segar dan sangat sulit ditemukan di kota Jakarta. Chloe Moretz Lautner merasakan kalau dia seperti sudah berada di belahan bumi yang lain karena betapa menyegarkannya tempat ini.Tenang, segar dan sangat nyaman. Bunga-bunga yang tumbuh juga menebarkan semerbak wewangian memanjakan penciumannya."Di mana ini?" ia bertanya-tanya sembari kakinya melangkah pada jalan setapak untuk menyusuri semakin dalam padang bunga tersebut."Tempat yang indah dan nyaman. Tapi, apakah aku seorang diri?" Oh ya, apa tidak ada orang lain lagi yang mengunjungi tempat seindah ini? Kenapa hanya ada dirinya. Padahal tempat ini sangat cocok untuk piknik keluarga atau kalau tidak mungkin bisa berkencan. Seperti Edward Cullen dan Bella Swan."Chloe." baru saja gadis cantik itu memikirkan tentang piknik atau kencan, telinganya mendengar suara seseorang memanggil namanya.Di