Aku ingin mati."
"Kau tidak boleh mati."
Di saat itulah pandangan keduanya beradu, tatapan lembut itu bagai sebuah selimut hangat di tengah badai salju melanda, menghangatkan juga melindungi dari hawa dingin. Tapi, juga seperti pisau yang menghujam ulu hati, mendadak hatinya terasa sakit.
Dan, ia menangis sekeras yang ia bisa sampai tenggorokannya terasa sakit. Lalu, sebuah rengkuhan hangat yang terasa menenangkan itu ia dapatkan. Siapa gadis yang lebih tua darinya ini? Mengapa pelukan ini terasa berbeda? Tidak seperti biasanya yang ia rasakan.
"Tenanglah, aku tidak akan menyakitimu. Setelah ini, kau sebaiknya beristirahat, aku sudah menyiapkan bubur hangat. Setelah itu, aku akan memeriksamu."
***
Zea Stewart sudah seperti seorang istri yang siaga pada suaminya yang akan pergi bekerja saja. Di hari yang masih di bilang terlalu pagi, ia sudah bangun dan berkutat
Apakah wanita itu juga sama seperti yang lain? Apa sebaiknya sekarang adalah waktu yang tepat untuk melarikan diri. Tapi, ia teramat baik dan sepertinya sangat tulus. Namun, ia juga tidak ingin mengulang kejadian seperti Dave lagi. Takut-takut jika wanita itu kembali menyeretnya ke dasar jurang dengan menjualnya pada komplotan seperti Dave.Oh, tidak. Apa yang akan terjadi padanya dan juga calon buah hatinya nanti? Apa Dave sedang mencoba mencarinya? Bagaimana jika pria itu datang menemukannya? Apa yang akan terjadi padanya, anaknya, dan juga wanita bernama Zea itu?Dada Chloe mendadak sesak, perlahan napasnya terasa memberat hingga ia tidak bisa bernapas. Apa Tuhan akan mengambil nyawanya sekarang? Setelah ia menunjukkan kuasanya? Chloe benar-benar membutuhkan pertolongan, tapi rumah sakit ini terlalu luas untuk ia berteriak dan juga tangannya teramat lemah meski hanya menggapai tombol merah di dekatnya. Dan lagi, ia juga sepertinya tid
"Segera datang ke rumahku, ada suatu hal yang ingin aku bicarakan."Celine berdehem, perasaannya semakin tidak enak."Memangnya ada apa?""Jika kau ingin tahu segera datang. Aku tunggu."Setelah mengatakan itu, panggilan terputus. Celine menghela napasnya, ia berharap itu hanyalah perasaannya saja. Tapi entah mengapa, instingnya mengatakan jika ini akan berujung pada Chloe. Tapi, bagaimana mungkin.***"Chloe, aku merindukanmu."Kedua mata itu mengerjap tidak percaya. Apa yang tadi di sebutkan oleh Dave adalah suatu pengakuan? Astaga, jantungnya terasa berdebar.Setelah mengeluarkan kalimatnya, tubuh tegap itu langsung menghambur pelukan pada Chloe yang mana kemudian membuat rasa terkejut gadis itu semakin nyata."Dave. Lepas—"Bukan bermaksud menolak, hanya saja Dave memeluknya dari samping dan lengan kekarnya sedikit
"Lalu, di mana anak itu sekarang?"Elina merunduk, menyembunyikan wajahnya yang berubah murung. Zea yang tidak tahu apa-apa hanya diam menunggu jawaban Elina."Anak itu sudah meninggal ketika dia berumur sembilan tahun. Dia mengidap penyakit gagal ginjal satu minggu setelah lahir. Karena, kami tidak memiliki cukup banyak biaya untuk pengobatan, dia hanya di rawat dengan obatan herbal alami."Zea cukup terkejut. Ia tidak menyangka jika umur saudara kembarnya itu sangat pendek. Ia kira, ia dapat melihatnya di sini."Kalau boleh tahu, siapa nama anak itu?""Namanya, Mina Lautner."***Arthur melemparkan begitu saja kaos basketnya kemudian berlalu menuju tempat pemandian untuk segera mengguyur tubuhnya dengan air dingin, menyegarkan tubuh sekaligus pikirannya yang tengah keruh. Bagai air kubangan di pinggir jalan.Tapi, alih-alih menyegarkan, pikirannya yan
"Ya, saya bersedia."Mereka terikat, sudah terikat pada hubungan yang sakral, Dave sudah mengikat Celine menjadi apa yang pria itu butuhkan selamanya, akhirnya apa yang ia inginkan sejak dulu tercapai. Celine Stewart sudah berubah menjadi Sara Taylor, Nyonya Taylor.Apa lagi setelah ini kalau bukan ciuman dua mempelai, riuh tepuk tangan menggema, terlihat tangis Nyonya Stewart yang begitu terharu. Putrinya telah menjadi milik orang lain, rasanya sebagai ibu ia benar-benar tidak rela. Anaknya yang sekarang sudah bukan bagian keluarga Stewart lagi, tapi sudah berubah menjadi keluarga Taylor.***Chloe melihat semuanya, ketika Dave menggenggam jemari sang gadis, berikrar di depan altar dan bahkan adegan ciuman sepasang pengantin itu. Meski tidak melihat dengan jelas paras ayu sang mempelai wanita, tapi Chlor dapat menyimpulkan bahwa gadis itu sangat cantik.Chloe berbalik, keluar dari ruangan itu, berj
"Ke-kenapa kau menciumku?"Daniel mengedikkan bahunya, mengambil tangan istrinya. "Ayo, aku sudah lelah. Kau bilang ingin datang ke acara ulang tahun Mario sore ini." Kemudian, berlalu."Aish, pembelaan macam apa itu! Ah, apa aku mendapat oleh-oleh?""Tidak, aku membeli mainan anak-anak, pakaian, dan itu untuk anak usia lima sampai enam tahun.""Apa itu untuk Darren dan Mario?" Emily mengangguk, Louis berdecak."Bukankah itu sesuatu yang sudah kelewatan? Aku tidak dibelikan apapun.""Mamamu melupakan kau, Louis. Dia memborong isi toko hanya untuk Darren, Mario, dan hanya untukku." Daniel menekan kata hanya untukku yang segera mendapat delikan, namun sekali lagi ia hanya mengedikkan bahunya.***"Yang temannya Mario kan aku, kenapa Kak Darren juga datang ke sini?" Felix menatap tidak suka pada Darren yang sudah siap dan se
"Darren akan pulang dengan kami, nanti Louis akan mengantarnya pulang." Emily meminta izin pada Celine."Bukannya, kau adalah istrinya Daniel Jacobs? Emily Jacobs?" ia malah bertanya balik. Sepertinya, Emily memang cukup populer di kalangan istri-istri pengusaha. Tentu saja, ia terkenal. Ada banyak yang membuatnya terkenal."Ya, aku Emily Jacobs."***"Bibi, ini untukku? Semua ini?"Darren menatap tidak percaya pada satu kardus besar yang berisi mainan yang selama ini sangat ia inginkan sebagai anak, ada bermacam-macam mainan dan semuanya datang langsung dari Jepang, ia ingat jika paman dan bibi baik hati ini baru saja pulang dari Jepang, untuk liburan dan ketika mereka akan pergi, mereka berjanji akan membawakan oleh-oleh untuknya, tapi tidak pernah terbayangkan oleh bocah enam tahun itu kalau ia akan dibelikan banyak sekali, satu kardus besar yang bahkan tidak pernah dilakukan orang tuanya.
"Benarkah? Kalau begitu, Darren memang harus senang setiap hari, okay?"Darren mengacungkan jari jempolnya. Lalu, Garvin mendaratkan bibirnya pada pipi gembul si kecil. Keponakan yang sangat ia sayangi."Di mana Daniel dan Emily?" Kini, ia beralih pada Louis yang baru saja selesai meletakkan kardus besar di dalam mobil."Biasa, ada di dalam." Louis menyunggingkan senyumnya dan Garvin langsung tahu apa arti sunggingan senyuman itu."Baiklah, sampaikan salamku pada mereka. Aku pergi dulu."Louis mengangguk. "Hati-hati."***Dave duduk seraya menikmati kopi buatan Chloe, malam ini Dave akan bermalam di rumah istri pertama, rumah kediaman keluarga Taylor kini terbagi beberapa petak, petak pertama adalah ruang tamu yang berada di bagian depan, ruangan yang berukuran paling besar itu berdiri megah dengan cat berwarna putih gading dengan pilar penyangga yang tinggi besar,
Dalam hidupnya, sudah bukan ia dan Chloe lagi, tapi ada Celine yang kemudian di susul Darren dan Felix, untuk memulainya terlebih karena kepribadian Chloe dan Celine yang bertolak belakang maka akan sulit untuk dilakukan.Dave tidak siap jika harus kehilangan salah satu, ia egois, karena keegoisan itulah ia harus menyakiti salah satu dari wanita yang ia cintai. Ia tidak kehilangan cinta Chloe, tapi ia kehilangan cinta dari anaknya, anaknya yang ia tuntut menjadi sempurna."Maafkan aku." lirih Dave dari balik dinding yang menyembunyikan keberadaan dirinya.***Setidaknya Dave datang ketika sarapan. Pria itu sudah duduk dengan kopi dan koran paginya, ketika Chloe bangun Dave sudah siap dengan pakaian kantornya, tentu saja gadis itu terkejut, ia baru bangun, masih mengenakan gaun tidur dan baru mencuci wajahnya, sedangkan suaminya sudah tampan dan wangi."Aku ingin roti isi pagi in
Pada awalnya Felix juga ingin menempuh pendidikan ditempatyang sama dengan Darren tapi mempertimbangkan nanti orang tuanya hanya bertiga saja jadi Felix memilih tinggal. Anak itu menempuh pendidikan di tempat yang sama dengan Mario."Kau terlihat senang sekali?" Dave yang baru selesai mandi segera menghampiri Chloe yang tengah mempersiapkan bajunya sambil tersenyum bahagia."Tentu saja. Aku sangat merindukan Darren." katanya."Kalian video call setiap hari dan masih mengatakan rindu? Astaga." Dave mengacak pelan rambut Chloe yang sudah tertata membuat wanitanya itu mengerutkan bibirnya lucu. "Melihatnya secara langsung jelas berbeda dengan melihat dilayar. Aku terkadang iri dengan Celine dan Garvin." katanya."Felix anak yang ceria dan tidak pergi jauh sehingga Celine bisa melihatnya setiap hari. Sedangkan Garvin melihat Darren setiap hari.""Kau benar juga. Daripada kita
"Jika, kau dan Dokter itu saling mencintai. Ceraikan saja Dave. Aku juga tidak ingin memiliki menantu jalang sepertimu."Perkataan sarkas yang di luncurkan Nyonya Taylor berhasil membuat lubang di hati Celine, begitu terjal sampai terasa sangat ngilu. Sungguh, rasanya mulutnya ingin meluapkan segala perkataan yang ingin ia katakan, tapi sayangnya hanya mampu sampai di tenggorokan karena rasa nyeri di hatinya sudah sepenuhnya mengambil alih. Bahkan, untuk mengeluarkan sepatah kata saja rasanya sangat sulit."Mama."Perhatian dua orang wanita dewasa itu teralihkan saat Felix tiba-tiba saja datang dan menghampiri mereka."Sayang.""Mama kenapa menangis?"Celine langsung merengkuh tubuh si anak tapi tak dapat membuat tangisannya terhenti. Nyonya Taylor memalingkan wajahnya tidak tega melihat keadaan cucu dan juga menantunya. Tapi, ma
"Dan, kau berniat menghancurkan rumah tangganya." sela Nyonya Taylor dengan pandangan bengis. Mungkin, jika muncul sinar laser di sana Ansel sudah tinggal nama."Iya, pada awalnya memang seperti itu. Tapi, ketika aku melihat Felix, aku kasihan pada anak itu.""Lantas, mengapa kau bisa berbuat seperti itu pada Celine?""Saya bukanlah orang munafik yang mengatakan bahwa saya sudah tidak lagi mencintai Celine. Saya masih mencintai menantu Nyonya."Nyonya Taylor menggertak giginya kuat-kuat. Dave dan Chloe belum usai, menanti pertamanya itu masih berada di rumah intensif dan belum ada kemajuan untuk penyakitnya. Sekarang, di tambah lagi dengan permasalahan Celine dengan Dokter yang bern
Dave yang menyadari kehadiran sang anak tak berani mendekat. Darren sedang dikabuti dengan kesedihan dan ia tidak ingin Darren semakin tertekan melihatnya jika ia menghampiri anak itu. Toh, Darren sedang bersama Emily dan ia percaya jika wanita itu dapat menjadi tumpuan untuk Darren. Lengkap sudah penderitaan Dave, ia sangat tidak becus menjadi ayah dan sangat tidak bertanggung jawab sebagai suami. Pantas saja, Chloe menggugat cerai padanya."Terkadang Tuhan menggunakan rasa sakit untuk mengingatkan, mengoreksi, mengarahkan, dan menyempurnakan hidup kita. Bertahanlah, Chloe. Aku janji aku akan menjadi ayah dan suami yang baik untukmu.""Baiklah, Bi. Aku mau." Darren berbalik dan langsung mengangguk pada Emily.Emily tersenyum. "Darren memang anak baik. Kita makan sekarang, yuk."Nyonya Jacobs itu menuntun Darren agar duduk di kursi tunggu dan mulai menyiapkan m
"Wow, kau bahkan rela mengungkap identitas mu sebagai dokter tripel-board, Nona Joko, demi menyelamatkan Chloe?" Ansel yang sedari tadi menunggu di luar berkomentar saat Yuna keluar ruanganDokter Joko atau si kelinci kuning adalah salah satu dari beberapa dokter terhebat yang pernah ada karena memiliki kemampuan super jenius juga menjadi kebanggaan rumah sakit tempatnya bekerja selama ini. Joko atau Yuna selama ini begitu dihormati ketika berkarir di Amerika karena kemampuannya. Berbagai pujian sering mendatanginya karena hasil kerjanya yang selalu memuaskan. Petinggi rumah sakit mereka yang terdahulu yang pernah divonis lumpuh bahkan kini menunjukan perubahan signifikan setelah di operasi oleh Yuna, oh ya dia juga bagian dari tim peneliti yang menciptakan vaksin untuk sebuah virus berbahaya. Walau masih muda perstasinya sangat mengagumkan. Yuna selain pada dasarnya cerdas dia juga sangat ambisius dan selalu ingin menjadi yang terdepan maka inilah hasilnya.
Pesta besar di kediaman Taylor sekaligus penyambutan kembalinya putra sulung yang menempuh pendidikan di negeri jauh, Amerika Serikat.Kedatangannya telah ditunggu dan rupanya bukan hanya oleh keluarga dirumah tapi satu negara ini karena bahkan di bandara internasional yang menjadi tempatnya mendarat nanti bak pesta sambutan pribadi telah diatur dengan sedemikian rupa oleh penggemar keluarga pengusaha.Sementara dibandara begitu diramaikan oleh orang yang menunggu anak pertama keluarga Taylor, dirumah kediaman diramaikan oleh gelak tawa anak-anak yang katanya ikut membantu para orang tua untuk menyiapkan acara penyambutan.Di pimpin oleh Axel yang mana paling tua diantara rombongan anak-anak entah sudah berapa kali mereka memecahkan balon hingga mengagetkan. Meskipun sudah di tegur pun akan terjadi lagi dan lagi. Itu yang disebut membantu?"Kak~" suara Mario yang merengek karena terus saja di jahili Felix dan Leo.
Sebagai jawaban dari pihak salah satu rumah sakit ternama di Amerika - John Hopkins yang dimintai tolong oleh dokter rumah sakit Indonesia, mereka mengatakan kalau salah dua dari dokter hebat mereka tengah berada di negara tersebut dan dengan senang hati akan memberikan bantuan.Ketika mereka menanyakan apakah bisa membantu seorang pasien yang sedang dalam keadaan kritis karena sumsum tulang belakangnya yang patah dan menusuk dada hampir mengenai jantung sosoknya langsung terpikirkan. Dokter dengan sertifikat tripel-board yang juga merupakan lulusanterbaik universitas John Hopkins dan bahkan meraih gelarnya di usia muda.Namun tidak terpikirkan sebelumnya kalau dokter tersebut terlihat begitu belia. Yeah, di mata para dokter senior tentu saja sosok yang kini berdiri sambil menunjukan tandapengenal dari rumah sakit bergengsi itu masih sangat belia bahkan mungkin bisa terlihat seperti anaknya kalau mereka jalan bersama.Yang mereka pi
"Kalau kau sungguh ingin dia sembuh, maka jangan bertindak seenak jidatmu. Biarkan mereka yang mengerti menanganinya. Setidaknya dengan begitu aku bisa merasakan sedikit simpatimu."Rasanya sesuatu ikut meremas hati Emily, ia bisa merasakan bagaimana kesakitan dalam setiap ucapan yang keluar dari mulut Garvin, cinta seorang kakak kepada sang adik yang luar biasa besar dan ketakutan akan kehilangan. Entah bagaimana sesungguhnya rumah tangga pasangan Taylor ini hingga tampaknya Garvin sangat membenci seorang Dave Taylor.Dan, Dave sendiri terlihat begitu bersalah. Apakah rumor yang beredar tentang rumah tangga Dave Taylor dan kedua permaisurinya adalah kebenaran? Bahwa dia hanya mencintai salah satunya saja dan tidak dengan keduanya? Bahwa sang ratu sesungguhnya di anggap oleh Dave hanya sebatas tragedi sementara selirnya adalah cinta yang sesungguhnya?Astaga. la tidak berani membayangkan hal itu terjadi padanya. Membayangkan membagi
Pada sebuah taman bunga yang luas, yang udaranya terasa segar dan sangat sulit ditemukan di kota Jakarta. Chloe Moretz Lautner merasakan kalau dia seperti sudah berada di belahan bumi yang lain karena betapa menyegarkannya tempat ini.Tenang, segar dan sangat nyaman. Bunga-bunga yang tumbuh juga menebarkan semerbak wewangian memanjakan penciumannya."Di mana ini?" ia bertanya-tanya sembari kakinya melangkah pada jalan setapak untuk menyusuri semakin dalam padang bunga tersebut."Tempat yang indah dan nyaman. Tapi, apakah aku seorang diri?" Oh ya, apa tidak ada orang lain lagi yang mengunjungi tempat seindah ini? Kenapa hanya ada dirinya. Padahal tempat ini sangat cocok untuk piknik keluarga atau kalau tidak mungkin bisa berkencan. Seperti Edward Cullen dan Bella Swan."Chloe." baru saja gadis cantik itu memikirkan tentang piknik atau kencan, telinganya mendengar suara seseorang memanggil namanya.Di