"Maafkan aku, aku tidak bi—"
"Maafkan aku, sayang. Aku belum bisa meyakinkan kalau aku tidak masalah, dengan atau adanya anak di antara kita bukanlah masalah besar, karena bagiku yang terpenting adalah kita. Kau dan aku."
Daniel menyela yang seketika membuat Emily mendongakkan kepalanya menatap sang suami dengan mata terharu.
"Jadi, berhentilah menangis. Kau menyakitiku, Emily."
Dengan lembut, ia mengecup kening Emily, menunjukkan jika ia serius dengan perkataannya dan juga menyalurkan rasa cintanya dalam kecupan itu agar Emily yakin dan percaya.
***
Seorang gadis cantik bernama Chloe bangkit dari berbaringnya untuk memunguti semua pakaian yang telah tanggal yang tergeletak di sembarang tempat lalu memakainya kembali. Malam ini juga, Chloe akan pergi dari rumah Dave. Tadi, ia sudah berpikir, jika ia menunggu sampai besok mungkin Dave akan mengusirnya dan Chloe tidak mendapat cuku
Maaf.Kertas itu di buka dengan perkataan maaf. Kenapa? Chloe tidak memiliki kesalahan padanya.Mungkin memang sudah tidak seharusnya aku datang ke universitas. Sungguh, aku sangat ingin melihat acara festival akhir tahun di sini. Acaranya masih ada satu jam lagi, tapi aku sudah ingin pergi.Dan juga, aku membawa hutang pada Dave. Bisakah kau meminta tolong padamu? Tolong kembalikan mantel dan sepatu milik Dave yang aku pinjam hari ini, aku akan meninggalkannya di dalam lokermu.Maaf sudah merepotkanmu, Nancy. Terima kasih dan selamat tinggal. Aku menyayangimu.-Chloe.****Setelah mengetahui bahwa ia adalah seorang pecandu, Chloe tidak pernah melepaskan tabung kecil yang ia beli kemarin berisi obat, obat penenang dan obat penghilang rasa sakit yang jika sewaktu-waktu di butuhkan ketika tubuhnya merasakan panas yang membakar serta hasrat gairah yang me
Chloe menemukan sebuah tempat di mana nanti malam dan malam selanjutnya ia bisa bermalam, sebuah kamar sewaan yang bisa ia jangkau biayanya jika nanti telah mendapatkan pekerjaan. Mungkin,Chloe akan mencari pekerjaan sebanyak mungkin yang ia bisa, bekerja paruh waktu. Ia sudah bertekad ingin mengumpulkan banyak uang untuk pergi jauh dari kota ini atau akan lebih baik lagi ia pergi ke luar negeri. Mungkin, ke Amerika, tempat di mana orang yang tidak peduli dengan kehidupan orang lain dan juga sehingga ia dapat di terima untuk hidup di sana meski memiliki penyakit sejenis maniak seksual.Chloe tidak peduli jika pada akhirnya Arthur akan menyebarkan video itu, saat Chloe sudah pergi ia sudah tidak akan terlalu tertekan jika sudah jauh dari negara ini. Mungkin, mimpinya terlalu tinggi dapat hidup bebas seperti tanpa beban, pergi keluar negeri atau sejenisnya, tapi setidaknya ia ingin merasakan kesenangan meski sesaat.
Harapan kasih adalah sebuah panti asuhan milik Daniel dan Emily. Hari ini, Daniel mengajak istrinya ke panti karena untuk merayakan hari pernikahan mereka yang satu tahun, sekaligus membagikan oleh-oleh yang mereka beli sewaktu liburan di Bali.Dan juga, Daniel ingin membicarakan dengan pengurus panti untuk pengadopsian anak. Jika mereka tidak bisa memiliki anak kandung, Daniel rasa tidak ada masalah jika mengadopsi, untuk menemani keseharian Emily jika ia tidak di rumah. Akan lebih baik jika mereka mengadopsi anak, mengalihkan pikiran Emily tentang ia tidak bisa hamil. Meski usia pernikahan mereka masih cukup muda, namun fakta jika rahim istrinya lemah, rasanya seperti percuma saja. Mungkin, mereka membutuhkan anak pancingan.Memang, rasanya akan berbeda jika dibandingkan anak kandung, tapi setidaknya mereka bisa merasakan membesarkan seorang anak, memanjakan dengan segala sesuatu yang di lakukan orang tua terhadap anak.
"Siapa yang bilang kau anak kecil? Kau memang seorang wanita dewasa, aku juga sudah merasakan kedewasaanmu."Rahang Emily jatuh begitu mendengarnya, membuat gadis itu langsung kehilangan kata-kata untuk membantah. Wajahnya langsung memerah, dasar suami menyebalkan!"DANIEL!"Teriakan Emily membuat Laura yang ada di dalam gendongannya terkaget kemudian menangis keras. Membuat Emily kelimpungan, menimang untuk menenangkan namun bukannya diam, bayi kecil itu malah semakin keras tangisannya, pasti ia terkejut."Lihat, bayi saja tenang bersamaku. Kenapa kau malah membuatnya menangis? Kau ini sangat suka berteriak, jadi membuatnya terkejut."Daniel memamerkan pada Emily bagaimana pria tampan itu menenangkan bayi Laura yang tadi menangis karena teriakan istrinya.***Dave memandang pada kotak beludru merah yang berisi sepasang cincin emas itu dengan pertama berkilau di atasnya seray
Saat sedang asik melamun dan memakan sarapan buatan Dave, tanpa sengaja mata gadis asal Indonesia itu tertuju pada lingkaran merah yang ada pada kalender di atas meja.Festival tahunan kampus.Ah, Celine ingat jika ia adalah sponsor untuk acara tersebut dan acara di adakan hari ini jam sepuluh pagi dan sekarang sudah menunjukkan pukul sembilan, satu jam lagi. Oh Tuhan, ia tidak boleh terlambat.Dengan terburu, ia langsung saja berlari ke kamar mandi untuk segera membersihkan diri, ia harus cepat, karena selain datang untuk sponsor, Celine juga datang untuk bertemu dengan Ji hyo, salah satu temannya ketika sekolah internasional yang kini berkecimpung di dunia musik.***Park Ji Hyo agak terkejut saat mendapati seorang model ternama Celine Stewart secara mengejutkan memasuki ruangan yang di mana ia sedang di rias oleh make up artist, membuat ia yang hampir bersin karena sapuan bedak terhenti ter
"Jangan di gigit, ataukah kau sedang menggodaku?"Chloe menggeleng cepat, tubuhnya semakin merapat pada tembok, tapi ketika ia semakin menempel pada tembok, Arthur juga melakukan hal yang sama hingga pemuda yang lebih tinggi darinya itu mendaratkan benda kenyal tak bertulang ke atas miliknya.Arthur menciumnya dan di saat lidah pria itu melesak masuk, kilatan sesuatu muncul dalam benaknya. Ponselnya, di dalam ponselnya ada adegan demikian, di mana Arthur menciumnya, menjelajahi tubuhnya dengan kecupan sensual, pakaiannya di lucuti dan ia yang sedang melakukan persetubuhan dengan Arthur.Tangannya bergetar mencengkram hoodie hitam yang di kenakan pria itu. Sekarang, bukan lagi minum obat yang Chloe pikirkan, tapi temukan ponselnya segera sebelum ada yang lebih dulu menemukannya dan membuka isi ponselnya.***Jadi, namanya Axel Williams dan Leo Gilbert, keduanya berbeda, beda marga, orang tua, tempat lahi
Akhirnya, Louis melarikan diri ke kantin, makan dan bersantai mungkin menyenangkan. Ah, sekalian ia menyelesaikan tugasnya saja. Jadi, besok ia bisa tidur sampai puas ketika libur. Benar, ide yang bagus Louis.Kakinya melangkah semakin dalam dan terhenti ketika ia mendengar isakan. Oh, sial, bulu kuduknya meremang. Tapi, sama sekali tidak menghentikannya melangkah semakin dalam dan tepat saat ia melihat punggung seseorang, Louis tahu siapa pemilik punggung itu."Chloe?"Louis hendak menyentuh punggung Chloe ketika gadis itu terperanjat kaget dan langsung menjauhinya. Ah, apa ia baru saja terlihat seperti hantu?"Louis?"***'Aku sudah menunggu di mobil. Kita pulang sekarang.'Daniel mengernyit bingung saat membaca isi pesan dari Emily, lalu melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, masih siang. Tumben sekali, istrinya itu mengajak p
Emily memandang pada tangannya yang tersilang di dada. Oh, Tuhan! Kau bukan seorang gadis yang tengah di culik Emily, kenapa kau malah seperti ini."Itu hanya refleks." ucap Emily gagap seraya berdehem. "Apa yang ingin kau bicarakan?"Kegelian Daniel hilang sudah, sekarang kembali serius. "Ada apa denganmu? Kau baru saja menangis, kan?"Memang, Daniel tidak bisa si bohongi. Pria itu pasti sudah tahu gelagatnya yang menjadi aneh, seperti apapun sikapnya pria itu pasti sudah hapal."Maaf." Akhirnya, Emily mengucapkan hal itu. Hal yang selalu ia ucapkan setelah merasa hatinya tidak baik."Tidak. Kali ini, aku tidak akan memaafkanmu, Emily."***Ketika Chloe terbangun akibat suara tawa anak-anak, matanya menyipit karena sinar mentari seperti terkumpul di matanya. Tapi, tidak berada lama ia dapat menyesuaikan bias cahaya tersebut. Tubuhnya ia bawa untuk duduk dan m
Pada awalnya Felix juga ingin menempuh pendidikan ditempatyang sama dengan Darren tapi mempertimbangkan nanti orang tuanya hanya bertiga saja jadi Felix memilih tinggal. Anak itu menempuh pendidikan di tempat yang sama dengan Mario."Kau terlihat senang sekali?" Dave yang baru selesai mandi segera menghampiri Chloe yang tengah mempersiapkan bajunya sambil tersenyum bahagia."Tentu saja. Aku sangat merindukan Darren." katanya."Kalian video call setiap hari dan masih mengatakan rindu? Astaga." Dave mengacak pelan rambut Chloe yang sudah tertata membuat wanitanya itu mengerutkan bibirnya lucu. "Melihatnya secara langsung jelas berbeda dengan melihat dilayar. Aku terkadang iri dengan Celine dan Garvin." katanya."Felix anak yang ceria dan tidak pergi jauh sehingga Celine bisa melihatnya setiap hari. Sedangkan Garvin melihat Darren setiap hari.""Kau benar juga. Daripada kita
"Jika, kau dan Dokter itu saling mencintai. Ceraikan saja Dave. Aku juga tidak ingin memiliki menantu jalang sepertimu."Perkataan sarkas yang di luncurkan Nyonya Taylor berhasil membuat lubang di hati Celine, begitu terjal sampai terasa sangat ngilu. Sungguh, rasanya mulutnya ingin meluapkan segala perkataan yang ingin ia katakan, tapi sayangnya hanya mampu sampai di tenggorokan karena rasa nyeri di hatinya sudah sepenuhnya mengambil alih. Bahkan, untuk mengeluarkan sepatah kata saja rasanya sangat sulit."Mama."Perhatian dua orang wanita dewasa itu teralihkan saat Felix tiba-tiba saja datang dan menghampiri mereka."Sayang.""Mama kenapa menangis?"Celine langsung merengkuh tubuh si anak tapi tak dapat membuat tangisannya terhenti. Nyonya Taylor memalingkan wajahnya tidak tega melihat keadaan cucu dan juga menantunya. Tapi, ma
"Dan, kau berniat menghancurkan rumah tangganya." sela Nyonya Taylor dengan pandangan bengis. Mungkin, jika muncul sinar laser di sana Ansel sudah tinggal nama."Iya, pada awalnya memang seperti itu. Tapi, ketika aku melihat Felix, aku kasihan pada anak itu.""Lantas, mengapa kau bisa berbuat seperti itu pada Celine?""Saya bukanlah orang munafik yang mengatakan bahwa saya sudah tidak lagi mencintai Celine. Saya masih mencintai menantu Nyonya."Nyonya Taylor menggertak giginya kuat-kuat. Dave dan Chloe belum usai, menanti pertamanya itu masih berada di rumah intensif dan belum ada kemajuan untuk penyakitnya. Sekarang, di tambah lagi dengan permasalahan Celine dengan Dokter yang bern
Dave yang menyadari kehadiran sang anak tak berani mendekat. Darren sedang dikabuti dengan kesedihan dan ia tidak ingin Darren semakin tertekan melihatnya jika ia menghampiri anak itu. Toh, Darren sedang bersama Emily dan ia percaya jika wanita itu dapat menjadi tumpuan untuk Darren. Lengkap sudah penderitaan Dave, ia sangat tidak becus menjadi ayah dan sangat tidak bertanggung jawab sebagai suami. Pantas saja, Chloe menggugat cerai padanya."Terkadang Tuhan menggunakan rasa sakit untuk mengingatkan, mengoreksi, mengarahkan, dan menyempurnakan hidup kita. Bertahanlah, Chloe. Aku janji aku akan menjadi ayah dan suami yang baik untukmu.""Baiklah, Bi. Aku mau." Darren berbalik dan langsung mengangguk pada Emily.Emily tersenyum. "Darren memang anak baik. Kita makan sekarang, yuk."Nyonya Jacobs itu menuntun Darren agar duduk di kursi tunggu dan mulai menyiapkan m
"Wow, kau bahkan rela mengungkap identitas mu sebagai dokter tripel-board, Nona Joko, demi menyelamatkan Chloe?" Ansel yang sedari tadi menunggu di luar berkomentar saat Yuna keluar ruanganDokter Joko atau si kelinci kuning adalah salah satu dari beberapa dokter terhebat yang pernah ada karena memiliki kemampuan super jenius juga menjadi kebanggaan rumah sakit tempatnya bekerja selama ini. Joko atau Yuna selama ini begitu dihormati ketika berkarir di Amerika karena kemampuannya. Berbagai pujian sering mendatanginya karena hasil kerjanya yang selalu memuaskan. Petinggi rumah sakit mereka yang terdahulu yang pernah divonis lumpuh bahkan kini menunjukan perubahan signifikan setelah di operasi oleh Yuna, oh ya dia juga bagian dari tim peneliti yang menciptakan vaksin untuk sebuah virus berbahaya. Walau masih muda perstasinya sangat mengagumkan. Yuna selain pada dasarnya cerdas dia juga sangat ambisius dan selalu ingin menjadi yang terdepan maka inilah hasilnya.
Pesta besar di kediaman Taylor sekaligus penyambutan kembalinya putra sulung yang menempuh pendidikan di negeri jauh, Amerika Serikat.Kedatangannya telah ditunggu dan rupanya bukan hanya oleh keluarga dirumah tapi satu negara ini karena bahkan di bandara internasional yang menjadi tempatnya mendarat nanti bak pesta sambutan pribadi telah diatur dengan sedemikian rupa oleh penggemar keluarga pengusaha.Sementara dibandara begitu diramaikan oleh orang yang menunggu anak pertama keluarga Taylor, dirumah kediaman diramaikan oleh gelak tawa anak-anak yang katanya ikut membantu para orang tua untuk menyiapkan acara penyambutan.Di pimpin oleh Axel yang mana paling tua diantara rombongan anak-anak entah sudah berapa kali mereka memecahkan balon hingga mengagetkan. Meskipun sudah di tegur pun akan terjadi lagi dan lagi. Itu yang disebut membantu?"Kak~" suara Mario yang merengek karena terus saja di jahili Felix dan Leo.
Sebagai jawaban dari pihak salah satu rumah sakit ternama di Amerika - John Hopkins yang dimintai tolong oleh dokter rumah sakit Indonesia, mereka mengatakan kalau salah dua dari dokter hebat mereka tengah berada di negara tersebut dan dengan senang hati akan memberikan bantuan.Ketika mereka menanyakan apakah bisa membantu seorang pasien yang sedang dalam keadaan kritis karena sumsum tulang belakangnya yang patah dan menusuk dada hampir mengenai jantung sosoknya langsung terpikirkan. Dokter dengan sertifikat tripel-board yang juga merupakan lulusanterbaik universitas John Hopkins dan bahkan meraih gelarnya di usia muda.Namun tidak terpikirkan sebelumnya kalau dokter tersebut terlihat begitu belia. Yeah, di mata para dokter senior tentu saja sosok yang kini berdiri sambil menunjukan tandapengenal dari rumah sakit bergengsi itu masih sangat belia bahkan mungkin bisa terlihat seperti anaknya kalau mereka jalan bersama.Yang mereka pi
"Kalau kau sungguh ingin dia sembuh, maka jangan bertindak seenak jidatmu. Biarkan mereka yang mengerti menanganinya. Setidaknya dengan begitu aku bisa merasakan sedikit simpatimu."Rasanya sesuatu ikut meremas hati Emily, ia bisa merasakan bagaimana kesakitan dalam setiap ucapan yang keluar dari mulut Garvin, cinta seorang kakak kepada sang adik yang luar biasa besar dan ketakutan akan kehilangan. Entah bagaimana sesungguhnya rumah tangga pasangan Taylor ini hingga tampaknya Garvin sangat membenci seorang Dave Taylor.Dan, Dave sendiri terlihat begitu bersalah. Apakah rumor yang beredar tentang rumah tangga Dave Taylor dan kedua permaisurinya adalah kebenaran? Bahwa dia hanya mencintai salah satunya saja dan tidak dengan keduanya? Bahwa sang ratu sesungguhnya di anggap oleh Dave hanya sebatas tragedi sementara selirnya adalah cinta yang sesungguhnya?Astaga. la tidak berani membayangkan hal itu terjadi padanya. Membayangkan membagi
Pada sebuah taman bunga yang luas, yang udaranya terasa segar dan sangat sulit ditemukan di kota Jakarta. Chloe Moretz Lautner merasakan kalau dia seperti sudah berada di belahan bumi yang lain karena betapa menyegarkannya tempat ini.Tenang, segar dan sangat nyaman. Bunga-bunga yang tumbuh juga menebarkan semerbak wewangian memanjakan penciumannya."Di mana ini?" ia bertanya-tanya sembari kakinya melangkah pada jalan setapak untuk menyusuri semakin dalam padang bunga tersebut."Tempat yang indah dan nyaman. Tapi, apakah aku seorang diri?" Oh ya, apa tidak ada orang lain lagi yang mengunjungi tempat seindah ini? Kenapa hanya ada dirinya. Padahal tempat ini sangat cocok untuk piknik keluarga atau kalau tidak mungkin bisa berkencan. Seperti Edward Cullen dan Bella Swan."Chloe." baru saja gadis cantik itu memikirkan tentang piknik atau kencan, telinganya mendengar suara seseorang memanggil namanya.Di