Share

Dua

Penulis: Jihanna Yvonne
last update Terakhir Diperbarui: 2020-09-16 14:29:02

Bali - Indonesia.

Aku hanya diam sembari mendengarkan dan mengamati sosok Gabriel yang sedang berdebat dengan seorang pria berumur 30 puluhan tahun melalui layar transparan multi-video grup.

Ekspresi Gabriel tampak sangat jelas membenci si pria, begitupun sebaliknya.

Dasar Gabriel, jika aku menjadi dia mungkin aku akan menjadikannya partner di ranjang, karena pria itu terlihat lumayan.

Alisku terangkat ketika mendengar perkataan Gabriel yang sengaja ditekankan setiap katanya.

"Bagaimana bisa aku keluar dari organisasi asuhanku ... AhtidakOrganisasi MILIKKU sendirihm?" Gabriel menggeram, memandang sinis pria itu.

Oh,  sepertinya sekarang aku mulai paham mengapa Gabriel tidak menyukai pria itu karena idiot mana yang mengeluarkan orang yang mendirikan alias pemilik asli sebuah organisasi?

"Kau bahkan bertindak seolah-olah kau mengerti segalanyaTuan Xander."

Xander? Jadi, diakah Ketua Organisasi Hacker yang baru? Kalau iya, sayang sekali hidupnya tak akan lama lagi.

"Wellaku memang mengerti segalanyaGabriel. Apa kau lupaAku bahkan mengerti bagaimana kau sekarang mencoba menjebakku saat ini dengan seorang kepercayaanmu."

Aku tersenyum miring. Pria itu pintar. Dia terlalu sayang untuk dibunuh! batinku sekali lagi.

Tak lama kemudian, aku menerima sebuah pesan berupa beberapa sandi dari Gabriel. Demi Tuhan, aku benci sandi-sandi sialan itu! Kenapa dia tidak mengirimkannya dengan tulisan biasa saja?! Gabriel kampret.

Namun, setelah paham dan mengerti dari isi pesan tersebut, aku Langsung tersenyum miring. Sepertinya aku akan sedikit berjalan-jalan dan melakukan hobiku lagi. Oh, Gabriel, kau tidak jadi kampret.

Tanpa memedulikan lagi tentang perdebatan antara Gabriel dengan pria bernama Xander itu lagi, segera kumatikan panggilan multi video tersebut dan langsung bergegas menuju tempat yang diperintahkan oleh Gabriel. Aku sudah tak sabar untuk bermain lagi.

Langkahku terhenti ketika ingat aku hampir melupakan satu hal. Mayat gadis itu.

"Ck, sayang sekali aku tidak bisa memotong-motong tubuhmu," desahku sedikit kecewa.

"Aku ada pekerjaan lain yang harus segera kuurus. Kau tau? Gadis itu, Gabriel, akan menjadi sangat menyebalkan jika aku terlambat menjalankan misi darinya ...," aku mengernyitkan dahi mengingat sesuatu, "ah, tidak. Dia memang gadis yang sangat menyebalkan," tawaku mengakui fakta itu.

Gabriel sangat suka memberi perintah padaku layaknya seorang boss. Namun, jujur saja di luar sikap bossy-nya itu, aku menyukai semua perintahnya karena itu selalu berhubungan dengan hobiku.

"Kabuka!" seruku, yang seketika membuat lantai kaca di ruangan itu terbuka. Aku tersenyum simpul ketika melihat Max —hiu peliharaanku— sedang berenang berputar-putar di sana.

"Hello, Max. Merindukanku?" sapaku ramah. "Aku mempunyai makanan untukmu. Masih segar."

Aku pun menyeret mayat gadis itu dan melemparkannya ke aquarium bawah lantai itu.

"Selamat makan, Max!" seruku seraya meninggalkan ruangan itu.

"Ujang! Bereskan ruangan ini! Ingat, jangan ada sedikitpun noda darah di sini!" Aku berteriak tepat saat Aku keluar ruangan. Tak lama kemudian seorang pria berkemeja putih Sambil membawa sapu dan kemoceng muncul di hadapanku.

"Sudah selesai, Nona?" tanyanya sembari tersenyum. Ia melirik ke arah dalam ruangan sejenak sebelum menatapku lagi dengan senyum yang masih bertengger di bibirnya.

Tapi, sebelum kalian membayangkan bagaimana wajah si Ujang ini, aku akan menjelaskan sedikit tentangnya.

Jadi, Ujang ini bukan manusia. Ia seorang robot. Meski begitu, ia memang tampak seperti manusia. Punya dua tangan, dua kaki, dan wajah. Bahkan ia pun punya jenis kelamin, yaitu laki-laki.

"Ya," jawabku singkat.

"Baiklah, Nona Vaea. Semoga harimu menyenangkan! Saranghae."

Aku memutar bola mata mendengar ucapannya. Dari mana ia bisa mengatakan kata-kata seperti saranghae? Dan apa itu saranghae? Aku taunya sarang lebah dan sarang penyamun. Dasar robot aneh!

Aku sengaja tidak bertanya tentang arti kata itu karena percaya atau tidak, robot itu akan menahanku di sini demi menjelaskan satu kata yang aku yakin sangat tidak penting itu.

Kuputuskan saja untuk segera melangkahkan kaki keluar vila, menuju sebuah volent** milikku yang terparkir sana.

Dan setelah masuk, aku menyebutkan sebuah alamat dari Gabriel pada program yang terletak tepat di tengah dashboard

Dan setelah masuk, aku menyebutkan sebuah alamat dari Gabriel pada program yang terletak tepat di tengah dashboard. Tak lupa pulang untuk mengubah volent itu dalam mode terbang. 15 detik kemudian mobilku sudah melayang di udara dan melakukan cepat ke tempat tujuan.


~

Aku menatap kendaraan di depanku. Hyperloop. Sebuah kapal selam panjang yang dirancang khusus seperti sebuah kapsul.

 Sebuah kapal selam panjang yang dirancang khusus seperti sebuah kapsul        

Hyperloop memiliki kecepatan perjalanan sekitar 500-450km/jam. Praktis, kendaraan ini bisa mengantarkanmu ke bagian negara manapun dalam hitungan menit saja.

Hyperloop sendiri pada umumnya mempunyai 20-25 kursi penumpang, tanpa masinis, dengan kata lain harus ada orang lain yang mengontrol dari jarak jauh.

Namun, yang ada di depanku adalah hyperloop pribadi milik Gabriel. Jadi aku tak akan heran lagi dengan desain di dalamnya yang sudah benar-benar berubah.

Hanya ada 4 kursi di sana. Sebuah mini bar kecil juga sebuah kamar dengan kasur yang sangat empuk dan nyaman.

Setelah memasukkan kode sandi dari Gabriel di pemindai khusus pada tubuh hyperlooptak lama kemudian hyperloop pun terbuka. Dan aku pun masuk ke dalam.

Pintu telah menutup sempurna dan hyperloop mulai melaju cepat.

"Aku datang, Sydney ...," seringaiku penuh arti.

To be Continued ...

* * *

Bagaimana tentang part ini menurut kalian?

Part ini beserta teknologi-teknologi canggih di dalamnya tidak akan ada tanpa masukan dari 2 teman saya winter_yuki & SixthLy yang juga sebagai editor dan penulis dari bagian TDL lainnya.

So, thankyou for reading! Voment please!

NOTE :

Volent : Sebuah mobil yang bisa berubah menjadi mode terbang. Berbeda dengan pesawat yang bisa terbang di ketinggian sampai ribuan feet, volent hanya mampu terbang 1 - 2 meter di atas tanah karena masih membutuhkan daya grafitasi bumi sebagai penyeimbang mesin.

Bab terkait

  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Tiga

    Sydney,Australia.Aku tersenyum miring ketikahyperlooptelah berhenti. P

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-17
  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Empat

    Sebelumnya, terimakasih kepada teman sayawinter_yukiyang telah memberikan ide tentang part ini. Jadi, sebelum membully Author, bully dia dulu yah.. Wkakakakak..

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-07
  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Lima

    Pulau Tasmania - Australia.Setelah membersihkan diri di vila yang berada di Pulau Tasmania (Jangan heran jika aku memiliki banyak vila di mana-mana. Karena hobi dan jenis pekerjaan yang diberikan oleh Gabriel tidak terbatas, aku harus mempunyai banyak tempat tinggal yang tersebar di berbagai pulau ataupun negara-negara bagian lain), kubaringkan tubuh sejenak di kursi santai. Dan tak butuh waktu lama, aku sudah terlelap dalam dunia

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-07
  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Enam

    Pulau Tasmania - Australia.Langit mulai berwarna oranye, angin sore bertiup cukup kencang di pantai itu, menandakan jika sebentar lagi matahari akan terbenam.Aku tersenyum miring, me

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-08
  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Tujuh

    " ... dan kupikir kita memiliki hobi yang sama ..." Freeze tersenyum penuh arti lalu mendekatkan bibirnya ke telingaku. "Psikopat."---------------Mataku terbelalak seketika. Bangke! Benar dugaanku jika dia bukan pria biasa! Dia adalah pria yang m

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-08
  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Delapan

    RajaAmpat,Papua,Indonesia.Membosankan. Itulah satu kata yang

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-08
  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Sembilan

    Akukembalifokus,melihatkearahlayarLEDGabriellagiyangsudahmulaimenampakkankeseluruhan

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-08
  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Sepuluh

    "Elhacker,akuinginmenggunakanmuuntukmemberantasmakhluktakberguna.SeorangkepalaDivisiKeuangan

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-09

Bab terbaru

  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Epilog

    Semuanya gelap.Dan hening.

  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Special Part of Freeze

    Aku selalu menertawakan teman-temanku saat mereka mengatakan telah jatuh cinta. Bahkan dengan mengatasnamakan cinta mereka sampai rela berbuat hal-hal bodoh.Benar, aku selalu menertawakan mereka. Sampai akhirnya mata hijau itu menatapku.

  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Tiga Puluh Empat

    Aku tidak menjawab karena perhatianku teralih ke arah Gabriel yang masih terisak. Grevio, berjalan ke arah gadis itu dan mengangkat handgunnya."Tidak! Gabriel!"

  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Tiga Puluh Tiga

    "Dan sekarang ... aku akan membunuhmu, Sweetheart," bisik Freeze tepat di telingaku, yang entah sejak kapan ia sudah berdiri di belakangku. Sementara sebelah tangannya memeluk pinggangku, tangan yang lain sudah menodongkan sebuah pisau tepat di belakang punggungku.---------------------------------

  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Tiga Puluh Dua

    Ketika kembali di ruangan awal di mana aku meninggalkan Gabriel bersama Vernon tadi, firasatku semakin memburuk. Ruang kerja Gabriel sudah sangat berantakan. Sebagian besar LED transparant yang menunjukkan gambar beberapa sudut keadaan mansion telah rusak dan mati sedangkan sebagian masih menyala.Mataku menyapu ke sekeliling ruangan. Jelas si penyusup sempat menembakkan senjata di sini karena meja kerja Gabriel sudah berlubang.

  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Tiga Puluh Satu

    "Ly, kau baik-baik saja?" Napasku tersengal saat menghampiri gadis itu. Ia duduk di sebuah kursi roda dan baru keluar dari ruang kesehatan. Di sisi kanan dan kirinya ada Lean juga Lian yang mengawasi sekitar. Dan aku sedikit merasa lega karenanya."Aku baik-baik saja. Apa yang terjadi, V?"

  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Tiga Puluh

    Tepat saat itu, suara alarm berhenti. Mataku melirik Vernon, sepertinya ia berhasil mematikan suara alarm sialan yang membuat Gabriel kehilangan fokus.Pria itu membalik mini-padnya, mengarahkannya pada Gabriel. Detik itu juga aku elihat wajah Gabriel semakin memucat ...

  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Dua Puluh Sembilan

    Sambil terus berlari menuju ruang kerja Gabriel, otakku terus berpikir cepat. Ada penyusup? Bagaimana mungkin? Karena aku tahu bagaimana canggihnya sistem keamanan di mansion ini.Sial, penyusup itu pasti bukan lawan yang remeh sehingga bisa mengatasi sistem keamanan yang dipasang oleh Gabriel dengan mudah.

  • VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia   Dua Puluh Delapan

    RAJA AMPAT – PAPUA"Terimakasih." Aku bergegas membuka pintu mobil. Vasco memang mengantarku sampai tujuan, dari Jakarta sampai ke Raja Ampat—benar-benar sampai di depan pintu mansion Gabriel. Dia memang selalu seperti ini.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status