#VIDEO_SYUR_SUAMIKU
#PART_3
Mereka mengumpat dan menyumpahi aku. Aku tetap melangkah menuju kamar. Bagaimana tentang mereka, aku tidak akan perduli lagi.
Namun, menyebalkan. Mbak Rumi terus mengetuk pintu kamar dan memohon agar aku memaafkan adiknya.
Aku masih saja tak bergeming dengan teriakan demi teriakan mba Rumi. Dalam kamar aku hanya bisa terdiam. Disini aku yang tersakiti, mengapa mereka seolah merasa aku yang mendzolimi mereka?. Sungguh aku tak mengerti, kemana jalan pikiran mereka.
"Keluar kamu Santi!" teriak mas Hamdan dari balik pintu.
Sekuat tenaga ia memukul pintu kamar ini. Karena takut dengan keadaan aku segera menghubungi tetanggaku mbak Lastri untuk segera menghubungi pak RT.
Tak lama beberapa suara warga memenuhi halaman rumahku. Aku masih terdiam dalam kamar. Masih berusaha menyimak keadaan di luar dari balik tembok kamar.
"Mbak Santi, kita bicara dulu ya." Suara pak RT terdengar begitu merdu siang itu.
Aku buka perlahan kunci kamar. Banyak warga sudah berkumpul memenuhi ruang tamu. Seketika muncul kembali ide dalam pikiranku.
Aku keluar dengan wajah penuh memelas. Sementara perasaan tegar yang sudah menghampiriku sejak tadi aku simpan dulu.
Aku tundukan wajahku seolah aku sangat menderita dengan keadaanku. Kini semua warga manatapku dengan rasa iba.
"Yang sabar ya bu"
"Ikhlasin aja jeng"
Begitulah mereka berkata, berusaha agar aku bisa lebih tegar. Sedangkan mas Hamdan dan Rosa kini duduk di lantai sembari menundukkan kepalanya.
Aku berjalan melewati kedua penzina itu, dengan sengaja aku injak kaki Rosa. Dan seketika Rosa berteriak kesakitan. Beberapa ibu-ibu yang berada di sini semakin geram. Bagi mereka ini semua tak sebanding dengan apa yang Rosa lakukan terhadapku.
Memang begitulah kenyataannya. Rasa sakit dalam hatiku tak mungkin lagi terobati. Rumah tangga yang sudah di bina dua tahun belakangan ini justru hancur hanya karena nafsu semata.
Aku duduk dikursi bersama pak RT dan beberapa warga lain.
"Bu Santi, ini ibu maunya bagaimana. Apa mau di cerai atau masih ingin di pertahankan?" tanya Pak RT, mengheningkan riuhnya suara warga.
Sejenak aku terdiam. Tidak mungkin aku memaafkan mas Hamdan apalagi Rosa.
"Saya mau cerai pak," jawabku mantap.
Sepertinya memang sudah tak ada lagi yang harus aku pertimbangkan. Kesalahan mereka berdua begitu fatal dan tak akan pernah bisa aku maafkan.
"Baiklah. Pak Hamdan, segera jatuhkan talak untuk bu Santi" pinta pak RT pada suamiku.
Riuh suara warga kembali menggema di ruang tamu. Rasanya ruangan ini seperti berubah menjadi lapangan sepak bola dalam sekejap.
"Tenang semuanya, biarkan kita menjadi saksi atas jatuh nya talak pak Hamdan pada bu Santi" Ucap pak RT berusaha menenangkan warga.
"Saya tidak akan menceraikan Santi pak" Ucap mas Hamdan kemudian.
Aku menatap wajahnya yang terlebih dahulu menatapku. Rasanya sudah tak sudi aku menemani lelaki yang sudah membagi kasih sayang nya pada wanita lain.
"Mas tapi, aku sayang sama kamu." Tanpa rasa berdosa Rosa justru menundukkan dagu mas Hamdan.
Aku semakin sakit melihat pemandangan itu. Terbayang lagi dalam ingatanku, video mereka yang telah membuat hatiku begitu hancur.
Rosa meraih tangan mas Hamdan. Menggenggam lengan mas Hamdan dengan manja, membuat semua warga kembali emosi di buatnya.
Kini, emosiku sudah di ubun-ubun. Wanita tak tau malu itu benar-benar sudah melebihi batas. Bagaimana pun mas Hamdan masih sah menjadi suamiku.
Aku berdiri dan langsung menghampiri wanita tersebut. Meski pak RT berusaha mencegah tapi, aku tak perduli.
Dengan kasar aku menjambak rambut panjang Rosa. Ia mengerang kesakitan, berusaha menjambak rambutku tapi, ibu-ibu di ada disana memegangi tangan Rosa sehingga ia tak dapat berkutik.
Pak RT dan mas Hamdan berusaha melerai dan menarik aku yang masih dengan beringas menghakimi Rosa.
Mas Hamdan hanya diam. Ia tak berkutik di depan banyak orang, entah ia merasa takut atau malu.
Akhirnya rambut indah Rosa terlihat tak beranturan lagi. Puas? Tentu saja belum. Selain akan bermain cantik dan menghukum mereka dengan sangsi sosial, tanganku juga ingin merasakan puasnya menghakimi sang penzina.
"Tenang dulu bu Santi, kita selesaikan masalah ini dengan kepala dingin" perintah pak Rt, yang akhirnya aku setujui.
Meski belum merasa puas, setidaknya aku sudah membuat penampilannya buruk. Sebanding dengan kelakuannya.
"Bagaimana pak Hamdan?" tanya pak Rt lagi.
"Saya masih ingin bertahan pak, saya berjanji tidak akan melakukan kesalahan ini lagi" Ucap mas Hamdan dengan penuh keyakinan.
Sesekali netranya menatapku, ia mungkin berharap aku bisa memaafkannya.
"Maaf pak, saya tidak bisa melanjutkan pernikahan ini lagi!" Ucapku saat pak Rt baru akan memberi pertanyaan padaku.
Dengan tegas memang aku memberi pernyataan, meski si wanita tak tau malu itu tersenyum karena merasa aku kalah. Karena aku memilih untuk pergi dan mungkin ia merasa akan mendapatkan tempat yang kini menjadi tempatku.
Aku biarkan dia menggantikan aku menjadi istri mas Hamdan kelak, tapi tidak dengan menguasai hartanya. Ya, aku telah menyiapkan beberapa rencana agar mereka berdua jatuh miskin.
#BERCAK_DARAH_DI_SPREI_KAMARKU#4Setelah puas dengan tangisku, aku segera bangkit. Mencari sesuatu yang kiranya bisa aku jadikan modal nantinya saat aku memutuskan untuk pergi dari Mas Reyhan.Rumah ini adalah rumah pemberian orangtua Mas Reyhan, jadi aku tak memiliki hak sedikitpun untuk memilikinya.Aku simpan nomor rekening dan buku tabungan milik Mas Reyhan, biarlah jika memang ia anggap aku mencuri karena sesungguhnya aku jauh lebih berhak atas nafkah itu dari pada Amanda.Masih dalam kesunyian malam, aku terdiam sendiri. Dulu, aku selalu bertanya mengapa Allah belum juga memberikan aku kepercayaan untuk hamil di saat usia pernikahan kami masuk di tahun ke lima.Namun, kini aku mengerti bahwa sebaiknya kami memang tidak memiliki anak terlebih dahulu. Aku yakin Allah punya rencana yang jauh lebih indah di bandingkan apa yang aku pikirkan selama ini.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_5"Mbak Rumi?" Aku kaget saat melihatnya berada tepat di depan kamar hotel tempat aku menginap.Bodoh memang, aku menginap di hotel yang sama saat dulu aku bertengkar dengan mas Hamdan. Hotel yang cukup jauh jaraknya dan aku selalu suka fasilitas hotel ini. Tentu saja mbak Rumi tahu aku ke tempat ini saat sedang mencari ketenangan."Mbak boleh masuk, ya, San?" pintanya, sembari nyelonong masuk. Tanpa menunggu jawaban dariku.Aku menutup pintu, lalu mengikuti mantan kaka iparku yang sudah terlebih dahulu duduk di ranjang tempat aku tidur."Ada perlu apa mbak kesini?" ucapku, sembari mengambil minuman dingin di kulkas kecil yang menjadi fasilitas hotel ini."San, kamu jangan cerai sama Hamdan," ucapnya, tanpa memikirkan perasaanku.Aku menghela nafas panjang.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_6[Ok!]Aku balas singkat pesan dari Rama. Mengejutkan, ia bahkan masih ingat Cafe kesukaanku setelah hampir dua tahun kami tidak bertemu. Semoga tidak ada perasaan canggung saat bertemu dengan dia nanti.Malam itu aku tidak banyak melakukan aktifitas, hanya menonton televisi dan berselancar di dunia maya.Beberapa notifikasi dari aplikasi berwarna biru masih berdatangan, berbagai komentar dan pesan yang bernada menguatkan serta menyatakan keprihatinan masuk dalam akunku.Namun, tak banyak juga dari mereka yang mencemooh aku sebagai istri yang tidak pandai menjaga suami hingga kecolongan oleh sahabatku sendiri.Entahlah, apa yang sebenarnya mereka lakukan. Sesama wanita mengapa mereka bisa tega menghakimi aku dan bahkan menjadikan aku bahan bullyan.Tiba-tiba mataku tertuj
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_7#HamdanSejak menikah dua tahun silam, aku memang mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang bisnis. Meski umurku sudah menginjak hampir kepala empat tapi, wajahku masih terlihat beberapa tahun lebih muda.Godaan setiap lelaki memang selalu sama. Harta, tahta dan wanita. Harta yang telah cukup aku miliki serta jabatan yang sudah menjadi semakin tinggi kini, aku tergoda dengan pesona indahnya wanita.Santi istriku memang begitu cantik. Tubuhnya mungil dan kulitnya putih bersih. Aku memang beruntung memiliki istri seperti Santi, selain cantik ia juga begitu penurut.Tak pernah sekalipun Santi membantah setiap ucapanku. Meski terkadang aku kasihan melihat nya yang terus di rumah dan tak pernah ada kegiatan. Itu semua aku lakukan karena aku tidak ingin ia tau kelakuanku di luaran.Santi selalu percaya jika aku meng
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_8Rama memang pria yang baik, meski aku dan mas Hamdan dulu juga bersahabat baik dengannya. Namun, mustahil rasanya jika kini aku memiliki rasa untuk nya apalagi terakhir aku sempat mendengar kabar ia akan menikah. Lalu mengapa ia justru merayuku?.Entah mengapa, Rama bukan seperti seorang pria yang telah beristri. Ia terlihat begitu bebas dan tidak canggung merayuku.Sekilas aku teringat lagi bagaimana Mas Hamdan mengkhianati aku. Apakah ini yang di lakukan Mas Hamdan terhadap Rosa? Ia tak berhenti merayunya sehingga Rosa bisa jatuh kedalam pelukannya. Atau memang Rosa yang merayu Mas Hamdan hingga mas Hamdan terpikat oleh pesona Rosa?.Aku semakin bingung dengan keadaan ini. Aku tak ingin terus mengingat kejadian beberapa waktu silam. Tentang perkataan Rama bahwa Mas Hamdan mungkin akan bangkrut pun aku tidak perduli. Aku tidak akan menuntut harta gono
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_9#RamaRoda kehidupan memang terkadang berputar dan menetap di satu sisi lebih lama. Seperti keadaanku saat ini yang tengah berada di roda kehidupan teratas. Aku bahagia, meski beberapa kali aku harus menemui kegagalan dalam perjalanan bisnisku.Hari itu, aku begitu bahagia karena property apartmen yang aku pasarkan melebihi target dan sudah di pastikan, aku akan mendapatkan bonus yang lumayan besar untuk bulan ini. Belum lagi, dua bulan terakhir akupun selalu melampaui batas penjualan, sehingga aku naik jabatan.Meski begitu, aku tetap mencari pembeli agar bonus tetap aku dapatkan. Aku memang seorang lelaki pekerja keras. Bagiku, selama tubuh masih sehat aku akan tetap bekerja untuk memperbaiki kehidupanku dan kehidupan orang tuaku kelak.Masalah wanita, bagiku belum ada yang bisa menggantikan posisi Santi dalam h
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_10Aku menutup wajahku dengan telapak tangan. Meski Rama terus berusaha membukanya aku tetap menunduk dan menutupi wajahku. Bagaimana mungkin aku membohongi Mbak Rumi?. Sementara mereka sudah saling kenal.Rama tersenyum, melihat tingkahku yang seolah terus menahan malu. Seketika ia terbahak saat menyadari bahwa aku telah membohongi Mbak Rumi dengan menyebutnya sebagai "Sales apartmen".Rencananya memang hari ini aku hanya akan melihat-lihat apartmen yang Rama sarankan. Namun, aku merasa takut merepotkan Rama. Jadi aku memilih untuk sekalian pindah. Lagipula aku tak mungkin membawa barang-barangku seorang diri.Karena itu, saat Rama menawarkan sekalian pindah hari ini, melalui pesan singkat di aplikasi hijau, aku menurutinya saja.Aku membuka kedua telapak tangan yang sedari tadi aku gunakan untuk menutupi wajahku.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_11#RumiSakit rasanya, saat dengan jelas aku melihat suamiku selingkuh. Meski mas Dani suamiku, meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya, aku tetap saja merasakan sakit yang luar biasa.Namun, untuk berpisahpun rasanya aku tak sanggup. Aku begitu mencintai suamiku, aku tak mungkin memisahkan kedua putriku dengan ayahnya.Setahun telah berlalu, Mas Dani banyak menunjukan perubahan dan keluarga kami kembali harmonis. Namun, masalah kembali muncul dalam kehidupan kami. Bukan, bukan dari Mas Dani. Melainkan dari adikku satu-satunya, Hamdan.Video syur Hamdan, bersama seorang wanita yang aku ketahui adalah sahabat dekat Santi, adik ipar ku, tersebar di dunia maya. Bukan hanya malu pada semua keluarga dan warga yang terus menjadikan kami bahan gosip setiap hari tetapi, aku juga sangat malu pada Santi.Aku se
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_49Aku masih berusaha mencari cara agar bisa terlepas dari Rosa.Darah mengucur dari bagian dada Rosa. Namun, ia masih berjalan terseok-seok mencari ku. Aku benar-benar tak menyangka, Rosa bisa senekat ini. "Kamu lihat, tidak ada satupun orang yang bisa menolongmu!" teriak Rosa.Aku terus bersembunyi di balik meja. Namun, hatiku bergemuruh menahan emosi."Kamu tahu, aku yang membantu Ridho kabur dan menyiapkan mobil untuk menabrak Rama, suamimu yang bodoh itu!" Rosa terus meracau, hingga akhirnya aku tak mampu lagi menahan rasa sakit. Selama ini, aku mengira Rama mengalami kecelakaan biasa tapi, ternyata Rosa membuka segalanya.Rima, ia masih meringis menahan rasa sakit. Sedangkan Farhan, ia masih terkapar gak berdaya."Satu botol obat bius ternyata bisa melumpuhkan semua orang di ruangan ini!" Rosa tertawa puas, sembari melihat sekeliling. "Tidak, aku tak akan membiarkan Rosa merenggut semuanya dariku untuk kedua kalinya. Kali ini, Rosa dan Ridho tak bol
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_48"Kalau bukan karena Rama, mungkin aku bukan seorang polisi."Pandangannya beralih ke kaca jendela besar disamping gedung. Ia menghela nafasnya, "Aku pernah berharap, merayakan semuanya dan memberikan segala yang aku miliki untuk nya, Namun Tuhan lebih menyayangi dia," ucapnya lembut."Sedekat itu kah hubungan persahabatan kalian?" tanyaku penasaran."Awalnya tidak tapi, akhirnya kami bersahabat dekat karena perbedaan di antara kami," ungkap Farhan.Aku mengernyitkan alis, masih berusaha memahami apa yang di ucapkan Farhan."Aku hanya seorang murid yang beruntung bisa sekolah di Amerika San, sesungguhnya menjadi polisi jelas bukan keinginanku," terangnya.Aku tetap diam, menyimak apa yang Farhan tuturkan. "Aku seperti paus terdampar kala itu, dan Rama adalah dewa penolong untukku." Farhan tersenyum mengingat hal itu."Sudah ayok makan, aku laper!" cetusnya.Meski Farhan sosok yang lucu dan terkadang menyebalkan tapi, aku tahu. Ia adalah seseorang yang tak
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_47"Calon suami kamu San?" tanya Mas Hamdan.Aku gugup bukan main saat Mas Hamdan menanyakan hal tersebut, bagaimana aku bisa menjawab pertanyaannya? jika aku saja tak tahu siapa dia."Yuk! kamu ada meeting kan?" potong Farhan.Farhan menggandeng tanganku dan segera membawaku pergi menjauh dari Mas Hamdan. Aku pun masih tak mengerti dengan apa yang di lakukan Farhan."Ok, aku beri satu menit untuk mendengar penjelasan mu!" jelasku."Tidak ada penjelasan, aku harus melindungi kamu dari beberapa orang yang mungkin akan membuat kamu celaka," jawabnya datar."Masuklah," imbuhnya sembari membuka pintu mobil."Tapi, tidak dengan cara seperti itu!" tegasku sembari menghentikan taksi.Aku masuk taksi, meski Farhan berusaha menahan ku. Namun, aku merasa memiliki hak untuk menolak apa yang ia lakukan."San ... Santi!" panggil Farhan seraya mengejar langkahku.Aku memang butuh perlindungan tapi, bukan berarti dia bisa seenaknya berbuat seperti itu padaku. Aku benar-bena
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_46Malam ini, seperti biasa aku lalui dengan ungkapan rinduku pada suamiku yang telah tenang di surga Allah.Aku buka lagi beberapa album foto pernikahan kami dulu. Senyum itu, senyum yang selalu menggetarkan hatiku dan mampu menerobos masuk ke dalam ingatanku selalu.Gaun cantik dan jas yang berpadu dengan kebahagiaan. Kami sungguh bahagia kala itu. Tak sadar, aku tersenyum sendiri melihat semua kenangan yang pernah aku lalui bersamanya.Meski ia telah pergi, aku tahu, ia selalu hidup dalam hatiku. Bahkan, foto pernikahan kami masih aku pajang di tembok kamar. Satu foto kembali membuatku trenyuh, foto ekspresi saat Rama mengucapkan ijab kabul sehidup semati denganku. Wajahnya begitu tegang tapi, sangat bahagia.'Hey, kamu ... aku rindu ....' bisikku sembari mengelus foto dalam album tersebut.'Mas, kamu tahu kan, aku tak pernah bisa menggantikan posisi kamu dalam hatiku. Namun, ibu malah berusaha mendekatkan aku dengan sahabatmu dulu,' curhatku.Aku berusah
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_45Farhan menyuruhku masuk kedalam mobil lebih dulu agar bisa memangku Rama dengan baik. Setelahnya ia segera mengemudikan mobilnya.Jika saja Farhan bukan seorang polisi, mungkin aku tidak akan pernah mau di antar pulang. Bagaimanapun aku masih merasa trauma dekat dengan seorang pria.Lagipula, aku masih belum siap membuka pintu hatiku untuk siapapun. Hatiku terasa sudah habis untuk Rama dan Rama junior. Tak ada lagi ruang untuk siapapun di hatiku."Ayahnya Rama kerja?" tanya Farha tiba-tiba, membuat aku sedikit gugup."Sudah di surga," jawabku sembari tersenyum."Oh, maaf," pinta Farhan.Aku kembali tersenyum dan mencium kening Rama."Tapi, dia selalu hidup di hati kami berdua," bisikku.Farhan pun tersenyum mendengar ucapanku. Sepertinya ia tahu jika aku sangat mencintai suamiku.Hening. Suasana seketika begitu hening. Aku tak berani membuka percakapan terlebih dahulu, dan mungkin Farhan pun sungkan untuk memulainya.Hingga di ujung gang, Farhan meminta pe
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_44"Ibu .... !" panggilku sembari terus mengetuk pintu rumah."Dimana Rama?" tanyaku saat ibu sudah membuka pintu."Bukankah Rama di sekolah?" jawab Ibu.Bagaimana mungkin? bukankah Rosa bilang kalau Rama pulang cepat hari ini?."Bagaimana Bu?" tanya seorang polisi yang ikut bersamaku ke rumah.Aku segera pergi menuju sekolah, masih di kawal oleh beberapa polisi karena rasa takut dalam diriku.Sampai di sekolah, aku terus berlari. Mencari Rama di kelasnya, dan ternyata tidak ada Rama di dalam kelas. Air mata bahkan terus mengalir dari kedua mataku.Rasa takut akan semua hal yang ada di pikiran membuatku semakin panik. Bagiamana jika Ridho sampai lebih dulu dan membawa Raka pergi. "Ibu ....!" Suara Rama terdengar nyaring di telingaku.Aku berlari menuju putra kecilku tanpa perduli banyaknya polisi yang ada di tempat kejadian. Segera aku peluk tubuh mungil Rama. Aku menciumi seluruh bagian wajahnya."San, kamu harus lebih berhati-hati," ucap Mas Hamdan yang ti
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_43"Kamu kenapa San?" tanya Rosa sembari melihat ke arah sebrang."Jangan nengok Ros," bentakku.Rosa dan Rima saling pandang, bahkan mereka mungkin menyadari ada yang tidak beres dariku.Rosa mengambil gawai di dalam tas miliknya, lalu ia berusaha berbicara denganku melalui pesan.[Kenapa?] tanya Rosa.[Ada ridho!] jawabku.Hah!Rosa tak bisa menyembunyikan wajahnya yang terkejut. Rosa tahu betul bagaimana hidupku hancur karena Ridho. Bahkan, ia juga yang membuat aku harus menunggu lama waktu pernikahan.[Terus gimana?] tanya Rosa lagi.[Kita pulang?] usulku, meski sedikit ragu.Bagaimana ini, aku masih belum bisa mencari cara agar Ridho tak lagi mengikuti. Jika nanti pulang, aku khawatir Ridho akan mengikuti kerumah dan akhirnya menjadi ancaman bagi putra kecilku."Silahkan pesanan nya," ucap seorang pelayan yang sukses membuat kami bertiga tersentak."Kaget Mbak!" tegas Rosa.Suasana memang terlihat begitu tegang meski kami berupaya agar tak ada yang curig
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_42Setelah Rama tiada, orang tuanya memberikan kepercayaan padaku untuk mengelola perusahaan. Aku banyak belajar dengan apa yang terjadi selama ini. Aku sadar, aku hanya seorang single parent yang harus terus berusaha menjadi yang terbaik untuk anakku, Rama.Hari ini, ada meeting besar yang seharusnya memberi pengaruh besar pula pada perusahaan.Seorang pria berjalan mendekat ke arahku, "Hei kamu, bawa ini ke ruang meeting!" perintahnya.Seorang asisten berusaha menggantikan aku tapi, pria tersebut justru memarahi Rima, asisten yang selalu membantu segala urusanku."Aku suruh dia, kenapa kamu! jangan makan gaji buta kamu, sini!" bentak seorang pria tersebut.Aku berjalan mendekat dan membawa buku yang cukup tebal. "Biar saya bantu Bu," ucap Rima.Aku tersenyum, "Insyaallah saya masih kuat Ri," ucapku halus.Aku membawa beberapa buku tersebut ke ruang meeting bersama pria sombong tersebut. Sungguh ia seperti tak memiliki adab sebagai seorang lelaki. Ia justr
VIDEO SYUR SUAMIKU#41"Ibu, apa hari ini ibu merindukan ayah?" tanya pria kecil yang masih terbaring di ranjang."Iya sayang, ibu merindukan ayahmu setiap hari. Namun, hari ini menjadi hari yang begitu menyiksa. Karena ibu sangat merindukan ayahmu."Aku mengusap air mata yang mulai mengalir di ujung mataku. Sementara putra kecilku mengusap kening dan menciumiku.Rama kecil memang selalu tahu, jika aku tertidur masih mengenakan mukena artinya aku salat hingga larut dan terpejam begitu saja.Setiap aku merindukan Rama, aku memang hanya bisa berdoa dan menyampaikan rinduku melalui lantunan doa.Aku tak pernah berniat mencari pengganti Rama, bahkan meski putra kecilku memintanya agar aku tidak kesepian.Bagiku, Rama kecil sudah lebih dari cukup membuatku bahagia. Apalagi, ia menuruni semua dari ayahnya. Hidungnya, bentuk bibir d