#VIDEO_SYUR_SUAMIKU
#PART_2
Aku tidak percaya, hingga akhirnya aku beranikan diri menonton video tersebut. Dan benar saja, perempuan tidak tau malu itu ternyata sahabatku.
Meski aku telah membuat mas Hamdan dan wanita tak tau malu itu terkenal di jagat maya. Hatiku tetap sakit.
Lelaki yang selama ini aku hargai dan aku banggakan ternyata berkhianat. Apalagi dia berkhianat dengan sahabat baikku. Dadaku begitu sesak jika mengingat itu semua.
Aku bersyukur karena Tuhan masih memberi keberuntungan untukku, nomor utama milik mas Hamdan berada di gawai berbeda karena seringnya ia menerima panggilan dari aplikasi dan langsung ke nomor telepon.
Padahal pagi tadi, saat mas Hamdan menyadari gawai dengan nomor utamanya tertinggal ia sempat menyuruhku mengantarnya. Namun, karena sibuk mempersiapkan kejutan malam ini aku justru lupa dan tidak mengantarkannya.
Tuhan memang adil. Sudah saatnya mas Hamdan tertangkap basah olehku. Dan bodohnya justru wanita tak tau malu itu yang mengirim video itu untukku.
Rosa, dia adalah teman semenjak aku berada di bangku sekolah menengah pertama. Kami memang sangat dekat. Namun, aku tak menyangka ia tega melakukan semua ini terhadap ku.
Aku yakin ia iri dengan kehidupanku. Di lihat dari sisi manapun, aku jauh terlihat lebih cantik darinya. Tubuhku mungil sehingga membuat aku terlihat lebih muda dari umurku sebenarnya.
Mungkin mas Hamdan mabuk saat berhubungan dengan Rosa atau mungkin Rosa memakai pelet untuk suamiku. Entahlah, yang pasti aku tidak akan pernah mengampuni siapapun yang mengkhianatiku.
Aku hapus air mataku dan kembali bangkit. Terlalu berharga air mata ini untuk dua orang pengkhianat seperti mereka. Malam ini mereka boleh saja menikmati kemenangan tapi, aku tidak akan menyerah.
Dengan segera aku menghubungi notaris dan membalikkan semua aset atas namaku. Meski malam hari, notaris kepercayaan keluarga orang tuaku tetap melayani. Ya tentunya dengan iming - iming bonus yang tinggi. Bagiku tidak masalah asalkan semua beres esok pagi.
Sebelum mentari menjemput, aku sudah bersiap untuk mengusir mas Hamdan pergi dari rumah ini.
Ternyata video yang tersebar itu kini telah sampai di tangan kaka iparku. Mbak Rumi, kakak perempuan dari mas Hamdan. Ia datang sesaat setelah adzan subuh berkumandang. Mungkin beliau sudah melihatnya sejak semalam.
Dengan tergesa-gesa beliau menghampiriku. Memelukku lalu berusaha menguatkan hatiku.
"Sabar ya, San. Mas Hamdan mungkin hanya khilaf," ucapnya yang masih berusaha menenangkan aku.
Meski aku tau, di balik itu semua beliau ingin aku memaafkan mas Hamdan. Namun, jangan harap semua akan baik-baik saja setelah ini. Aku akui, aku bukanlah wanita yang penyabar yang akan menerima dan diam saat di khianati.
Bagaimana pun, aku akan tetap membuat mereka menyesal telah melakukan semua ini padaku.
Aku tak menjawab apapun yang di katakan kaka iparku. Aku hanya diam, aku yakin beliau tau jika aku memang tidak akan memaafkan adiknya.
Kini, aku hanya menunggu mas Hamdan pulang dan menjelaskan semuanya. Bagaimana pun, aku tidak akan diam melihatnya mengkhianati aku.
Aku biarkan mbak Rumi di ruang tamu sendirian. Aku pamit ke kamar untuk mandi dan sarapan. Begitulah kebiasaanku, jika hatiku sudah terlalu sakit aku malah tidak bisa merasakan sakit itu.
Lebih buruknya, aku selalu lapar jika sedang emosi dan sakit hati. Aku tidak perduli dengan kehadiran mbak Rumi. Aku sarapan beberapa lembar roti dan meminum susu rendah lemak.
Tak berapa lama, aku dengar suara mobil mas Hamdan memasuki halaman rumah. Mbak Rumi bangkit dari tempat duduknya, lalu menuju pintu. Mungkin beliau ingin mengintrogasi adiknya terlebih dahulu.
Aku tidak perduli apapun yang di katakan oleh mbak Rumi, jika nanti dia akan membela adiknya.
Mas Hamdan masuk dengan gayanya yang sok ganteng meski jika tidak sedang sakit hati dia memang ganteng di mataku. Namun, untuk saat ini dia biasa saja.
Tak di sangka, ia membawa serta perempuan tak tau malu itu masuk ke rumah ini.
"Apa maksudmu mengirim video itu ke sosial media dengan akun baru atas namaku?" tanya mas Hamdan, ia begitu terlihat berapi-api.
Aku hanya diam. Meminum susu rendah lemak yang masih tersisa di gelas milikku.
"Jawab!" ucapnya lagi dengan menghentakkan tangannya ke meja.
Aku melirik ke arah wanita tak tau malu itu. Terlihat ia begitu khawatir jika keluarganya tau tentang video tersebut.
"Kamu gak berani pulang kan?!" Ucapku sembari menatap sinis wajah wanita tak tau malu itu. Wanita yang selama ini aku akui sebagai sahabat.
Rosa hanya tertunduk. Aku tau ia tidak menyangka aku akan bertindak senekat ini.
"Kamu nekat, aku juga bisa lebih nekat. Kamu gila, aku jauh bisa lebih gila!" Ucapku, sembari menunjuk batang hidung suamiku.
"Tinggal tunggu polisi mencari kalian berdua!" Ucapku lagi.
Aku sengaja memakai nomor mas Hamdan untuk mengirim video tersebut karena aku tau. Undang-undang di Indonesia juga akan menjerat bagi siapa pun yang menyebarkan video tidak senonoh seperti video milik suamiku.
Meski sakit hati, aku tetap menggunakan logika agar semua tidak membakar diriku sendiri.
Kini, aku sangat puas melihat Rosa dan mas Hamdan terlihat gelisah. Mereka begitu takut akan sangsi sosial. Aku tidak perduli dengan mereka. Jika memang mereka memiliki hati, mereka tidak akan melakukan ini semua.
"Maafkan aku sayang, tolong maafkan aku" rayu mas Hamdan, sembari bersimpuh di kakiku.
Aku hempaskan kedua kakiku sehingga mas Hamdan tersungkur. Lalu Rosa kini giliran Rosa yang mendekat dan memohon agar aku menghapus video itu.
"Maaf San, maafin aku" ucapnya memelas.
"Itu hadiah buat kamu, syukur!" aku tertawa puas melihat pemandangan di hadapanku.
Mereka mengumpat dan menyumpahi aku. Aku tetap melangkah menuju kamar. Bagaimana tentang mereka, aku tidak akan perduli lagi.
Namun, menyebalkan. Mbak Rumi terus mengetuk pintu kamar dan memohon agar aku memaafkan adiknya.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_3Mereka mengumpat dan menyumpahi aku. Aku tetap melangkah menuju kamar. Bagaimana tentang mereka, aku tidak akan perduli lagi.Namun, menyebalkan. Mbak Rumi terus mengetuk pintu kamar dan memohon agar aku memaafkan adiknya.Aku masih saja tak bergeming dengan teriakan demi teriakan mba Rumi. Dalam kamar aku hanya bisa terdiam. Disini aku yang tersakiti, mengapa mereka seolah merasa aku yang mendzolimi mereka?. Sungguh aku tak mengerti, kemana jalan pikiran mereka."Keluar kamu Santi!" teriak mas Hamdan dari balik pintu.Sekuat tenaga ia memukul pintu kamar ini. Karena takut dengan keadaan aku segera menghubungi tetanggaku mbak Lastri untuk segera menghubungi pak RT.Tak lama beberapa suara warga memenuhi halaman rumahku. Aku masih terdiam dalam kamar. Masih berusaha menyimak keadaan di luar dari balik tembok kam
#BERCAK_DARAH_DI_SPREI_KAMARKU#4Setelah puas dengan tangisku, aku segera bangkit. Mencari sesuatu yang kiranya bisa aku jadikan modal nantinya saat aku memutuskan untuk pergi dari Mas Reyhan.Rumah ini adalah rumah pemberian orangtua Mas Reyhan, jadi aku tak memiliki hak sedikitpun untuk memilikinya.Aku simpan nomor rekening dan buku tabungan milik Mas Reyhan, biarlah jika memang ia anggap aku mencuri karena sesungguhnya aku jauh lebih berhak atas nafkah itu dari pada Amanda.Masih dalam kesunyian malam, aku terdiam sendiri. Dulu, aku selalu bertanya mengapa Allah belum juga memberikan aku kepercayaan untuk hamil di saat usia pernikahan kami masuk di tahun ke lima.Namun, kini aku mengerti bahwa sebaiknya kami memang tidak memiliki anak terlebih dahulu. Aku yakin Allah punya rencana yang jauh lebih indah di bandingkan apa yang aku pikirkan selama ini.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_5"Mbak Rumi?" Aku kaget saat melihatnya berada tepat di depan kamar hotel tempat aku menginap.Bodoh memang, aku menginap di hotel yang sama saat dulu aku bertengkar dengan mas Hamdan. Hotel yang cukup jauh jaraknya dan aku selalu suka fasilitas hotel ini. Tentu saja mbak Rumi tahu aku ke tempat ini saat sedang mencari ketenangan."Mbak boleh masuk, ya, San?" pintanya, sembari nyelonong masuk. Tanpa menunggu jawaban dariku.Aku menutup pintu, lalu mengikuti mantan kaka iparku yang sudah terlebih dahulu duduk di ranjang tempat aku tidur."Ada perlu apa mbak kesini?" ucapku, sembari mengambil minuman dingin di kulkas kecil yang menjadi fasilitas hotel ini."San, kamu jangan cerai sama Hamdan," ucapnya, tanpa memikirkan perasaanku.Aku menghela nafas panjang.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_6[Ok!]Aku balas singkat pesan dari Rama. Mengejutkan, ia bahkan masih ingat Cafe kesukaanku setelah hampir dua tahun kami tidak bertemu. Semoga tidak ada perasaan canggung saat bertemu dengan dia nanti.Malam itu aku tidak banyak melakukan aktifitas, hanya menonton televisi dan berselancar di dunia maya.Beberapa notifikasi dari aplikasi berwarna biru masih berdatangan, berbagai komentar dan pesan yang bernada menguatkan serta menyatakan keprihatinan masuk dalam akunku.Namun, tak banyak juga dari mereka yang mencemooh aku sebagai istri yang tidak pandai menjaga suami hingga kecolongan oleh sahabatku sendiri.Entahlah, apa yang sebenarnya mereka lakukan. Sesama wanita mengapa mereka bisa tega menghakimi aku dan bahkan menjadikan aku bahan bullyan.Tiba-tiba mataku tertuj
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_7#HamdanSejak menikah dua tahun silam, aku memang mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang bisnis. Meski umurku sudah menginjak hampir kepala empat tapi, wajahku masih terlihat beberapa tahun lebih muda.Godaan setiap lelaki memang selalu sama. Harta, tahta dan wanita. Harta yang telah cukup aku miliki serta jabatan yang sudah menjadi semakin tinggi kini, aku tergoda dengan pesona indahnya wanita.Santi istriku memang begitu cantik. Tubuhnya mungil dan kulitnya putih bersih. Aku memang beruntung memiliki istri seperti Santi, selain cantik ia juga begitu penurut.Tak pernah sekalipun Santi membantah setiap ucapanku. Meski terkadang aku kasihan melihat nya yang terus di rumah dan tak pernah ada kegiatan. Itu semua aku lakukan karena aku tidak ingin ia tau kelakuanku di luaran.Santi selalu percaya jika aku meng
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_8Rama memang pria yang baik, meski aku dan mas Hamdan dulu juga bersahabat baik dengannya. Namun, mustahil rasanya jika kini aku memiliki rasa untuk nya apalagi terakhir aku sempat mendengar kabar ia akan menikah. Lalu mengapa ia justru merayuku?.Entah mengapa, Rama bukan seperti seorang pria yang telah beristri. Ia terlihat begitu bebas dan tidak canggung merayuku.Sekilas aku teringat lagi bagaimana Mas Hamdan mengkhianati aku. Apakah ini yang di lakukan Mas Hamdan terhadap Rosa? Ia tak berhenti merayunya sehingga Rosa bisa jatuh kedalam pelukannya. Atau memang Rosa yang merayu Mas Hamdan hingga mas Hamdan terpikat oleh pesona Rosa?.Aku semakin bingung dengan keadaan ini. Aku tak ingin terus mengingat kejadian beberapa waktu silam. Tentang perkataan Rama bahwa Mas Hamdan mungkin akan bangkrut pun aku tidak perduli. Aku tidak akan menuntut harta gono
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_9#RamaRoda kehidupan memang terkadang berputar dan menetap di satu sisi lebih lama. Seperti keadaanku saat ini yang tengah berada di roda kehidupan teratas. Aku bahagia, meski beberapa kali aku harus menemui kegagalan dalam perjalanan bisnisku.Hari itu, aku begitu bahagia karena property apartmen yang aku pasarkan melebihi target dan sudah di pastikan, aku akan mendapatkan bonus yang lumayan besar untuk bulan ini. Belum lagi, dua bulan terakhir akupun selalu melampaui batas penjualan, sehingga aku naik jabatan.Meski begitu, aku tetap mencari pembeli agar bonus tetap aku dapatkan. Aku memang seorang lelaki pekerja keras. Bagiku, selama tubuh masih sehat aku akan tetap bekerja untuk memperbaiki kehidupanku dan kehidupan orang tuaku kelak.Masalah wanita, bagiku belum ada yang bisa menggantikan posisi Santi dalam h
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_10Aku menutup wajahku dengan telapak tangan. Meski Rama terus berusaha membukanya aku tetap menunduk dan menutupi wajahku. Bagaimana mungkin aku membohongi Mbak Rumi?. Sementara mereka sudah saling kenal.Rama tersenyum, melihat tingkahku yang seolah terus menahan malu. Seketika ia terbahak saat menyadari bahwa aku telah membohongi Mbak Rumi dengan menyebutnya sebagai "Sales apartmen".Rencananya memang hari ini aku hanya akan melihat-lihat apartmen yang Rama sarankan. Namun, aku merasa takut merepotkan Rama. Jadi aku memilih untuk sekalian pindah. Lagipula aku tak mungkin membawa barang-barangku seorang diri.Karena itu, saat Rama menawarkan sekalian pindah hari ini, melalui pesan singkat di aplikasi hijau, aku menurutinya saja.Aku membuka kedua telapak tangan yang sedari tadi aku gunakan untuk menutupi wajahku.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_49Aku masih berusaha mencari cara agar bisa terlepas dari Rosa.Darah mengucur dari bagian dada Rosa. Namun, ia masih berjalan terseok-seok mencari ku. Aku benar-benar tak menyangka, Rosa bisa senekat ini. "Kamu lihat, tidak ada satupun orang yang bisa menolongmu!" teriak Rosa.Aku terus bersembunyi di balik meja. Namun, hatiku bergemuruh menahan emosi."Kamu tahu, aku yang membantu Ridho kabur dan menyiapkan mobil untuk menabrak Rama, suamimu yang bodoh itu!" Rosa terus meracau, hingga akhirnya aku tak mampu lagi menahan rasa sakit. Selama ini, aku mengira Rama mengalami kecelakaan biasa tapi, ternyata Rosa membuka segalanya.Rima, ia masih meringis menahan rasa sakit. Sedangkan Farhan, ia masih terkapar gak berdaya."Satu botol obat bius ternyata bisa melumpuhkan semua orang di ruangan ini!" Rosa tertawa puas, sembari melihat sekeliling. "Tidak, aku tak akan membiarkan Rosa merenggut semuanya dariku untuk kedua kalinya. Kali ini, Rosa dan Ridho tak bol
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_48"Kalau bukan karena Rama, mungkin aku bukan seorang polisi."Pandangannya beralih ke kaca jendela besar disamping gedung. Ia menghela nafasnya, "Aku pernah berharap, merayakan semuanya dan memberikan segala yang aku miliki untuk nya, Namun Tuhan lebih menyayangi dia," ucapnya lembut."Sedekat itu kah hubungan persahabatan kalian?" tanyaku penasaran."Awalnya tidak tapi, akhirnya kami bersahabat dekat karena perbedaan di antara kami," ungkap Farhan.Aku mengernyitkan alis, masih berusaha memahami apa yang di ucapkan Farhan."Aku hanya seorang murid yang beruntung bisa sekolah di Amerika San, sesungguhnya menjadi polisi jelas bukan keinginanku," terangnya.Aku tetap diam, menyimak apa yang Farhan tuturkan. "Aku seperti paus terdampar kala itu, dan Rama adalah dewa penolong untukku." Farhan tersenyum mengingat hal itu."Sudah ayok makan, aku laper!" cetusnya.Meski Farhan sosok yang lucu dan terkadang menyebalkan tapi, aku tahu. Ia adalah seseorang yang tak
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_47"Calon suami kamu San?" tanya Mas Hamdan.Aku gugup bukan main saat Mas Hamdan menanyakan hal tersebut, bagaimana aku bisa menjawab pertanyaannya? jika aku saja tak tahu siapa dia."Yuk! kamu ada meeting kan?" potong Farhan.Farhan menggandeng tanganku dan segera membawaku pergi menjauh dari Mas Hamdan. Aku pun masih tak mengerti dengan apa yang di lakukan Farhan."Ok, aku beri satu menit untuk mendengar penjelasan mu!" jelasku."Tidak ada penjelasan, aku harus melindungi kamu dari beberapa orang yang mungkin akan membuat kamu celaka," jawabnya datar."Masuklah," imbuhnya sembari membuka pintu mobil."Tapi, tidak dengan cara seperti itu!" tegasku sembari menghentikan taksi.Aku masuk taksi, meski Farhan berusaha menahan ku. Namun, aku merasa memiliki hak untuk menolak apa yang ia lakukan."San ... Santi!" panggil Farhan seraya mengejar langkahku.Aku memang butuh perlindungan tapi, bukan berarti dia bisa seenaknya berbuat seperti itu padaku. Aku benar-bena
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_46Malam ini, seperti biasa aku lalui dengan ungkapan rinduku pada suamiku yang telah tenang di surga Allah.Aku buka lagi beberapa album foto pernikahan kami dulu. Senyum itu, senyum yang selalu menggetarkan hatiku dan mampu menerobos masuk ke dalam ingatanku selalu.Gaun cantik dan jas yang berpadu dengan kebahagiaan. Kami sungguh bahagia kala itu. Tak sadar, aku tersenyum sendiri melihat semua kenangan yang pernah aku lalui bersamanya.Meski ia telah pergi, aku tahu, ia selalu hidup dalam hatiku. Bahkan, foto pernikahan kami masih aku pajang di tembok kamar. Satu foto kembali membuatku trenyuh, foto ekspresi saat Rama mengucapkan ijab kabul sehidup semati denganku. Wajahnya begitu tegang tapi, sangat bahagia.'Hey, kamu ... aku rindu ....' bisikku sembari mengelus foto dalam album tersebut.'Mas, kamu tahu kan, aku tak pernah bisa menggantikan posisi kamu dalam hatiku. Namun, ibu malah berusaha mendekatkan aku dengan sahabatmu dulu,' curhatku.Aku berusah
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_45Farhan menyuruhku masuk kedalam mobil lebih dulu agar bisa memangku Rama dengan baik. Setelahnya ia segera mengemudikan mobilnya.Jika saja Farhan bukan seorang polisi, mungkin aku tidak akan pernah mau di antar pulang. Bagaimanapun aku masih merasa trauma dekat dengan seorang pria.Lagipula, aku masih belum siap membuka pintu hatiku untuk siapapun. Hatiku terasa sudah habis untuk Rama dan Rama junior. Tak ada lagi ruang untuk siapapun di hatiku."Ayahnya Rama kerja?" tanya Farha tiba-tiba, membuat aku sedikit gugup."Sudah di surga," jawabku sembari tersenyum."Oh, maaf," pinta Farhan.Aku kembali tersenyum dan mencium kening Rama."Tapi, dia selalu hidup di hati kami berdua," bisikku.Farhan pun tersenyum mendengar ucapanku. Sepertinya ia tahu jika aku sangat mencintai suamiku.Hening. Suasana seketika begitu hening. Aku tak berani membuka percakapan terlebih dahulu, dan mungkin Farhan pun sungkan untuk memulainya.Hingga di ujung gang, Farhan meminta pe
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_44"Ibu .... !" panggilku sembari terus mengetuk pintu rumah."Dimana Rama?" tanyaku saat ibu sudah membuka pintu."Bukankah Rama di sekolah?" jawab Ibu.Bagaimana mungkin? bukankah Rosa bilang kalau Rama pulang cepat hari ini?."Bagaimana Bu?" tanya seorang polisi yang ikut bersamaku ke rumah.Aku segera pergi menuju sekolah, masih di kawal oleh beberapa polisi karena rasa takut dalam diriku.Sampai di sekolah, aku terus berlari. Mencari Rama di kelasnya, dan ternyata tidak ada Rama di dalam kelas. Air mata bahkan terus mengalir dari kedua mataku.Rasa takut akan semua hal yang ada di pikiran membuatku semakin panik. Bagiamana jika Ridho sampai lebih dulu dan membawa Raka pergi. "Ibu ....!" Suara Rama terdengar nyaring di telingaku.Aku berlari menuju putra kecilku tanpa perduli banyaknya polisi yang ada di tempat kejadian. Segera aku peluk tubuh mungil Rama. Aku menciumi seluruh bagian wajahnya."San, kamu harus lebih berhati-hati," ucap Mas Hamdan yang ti
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_43"Kamu kenapa San?" tanya Rosa sembari melihat ke arah sebrang."Jangan nengok Ros," bentakku.Rosa dan Rima saling pandang, bahkan mereka mungkin menyadari ada yang tidak beres dariku.Rosa mengambil gawai di dalam tas miliknya, lalu ia berusaha berbicara denganku melalui pesan.[Kenapa?] tanya Rosa.[Ada ridho!] jawabku.Hah!Rosa tak bisa menyembunyikan wajahnya yang terkejut. Rosa tahu betul bagaimana hidupku hancur karena Ridho. Bahkan, ia juga yang membuat aku harus menunggu lama waktu pernikahan.[Terus gimana?] tanya Rosa lagi.[Kita pulang?] usulku, meski sedikit ragu.Bagaimana ini, aku masih belum bisa mencari cara agar Ridho tak lagi mengikuti. Jika nanti pulang, aku khawatir Ridho akan mengikuti kerumah dan akhirnya menjadi ancaman bagi putra kecilku."Silahkan pesanan nya," ucap seorang pelayan yang sukses membuat kami bertiga tersentak."Kaget Mbak!" tegas Rosa.Suasana memang terlihat begitu tegang meski kami berupaya agar tak ada yang curig
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_42Setelah Rama tiada, orang tuanya memberikan kepercayaan padaku untuk mengelola perusahaan. Aku banyak belajar dengan apa yang terjadi selama ini. Aku sadar, aku hanya seorang single parent yang harus terus berusaha menjadi yang terbaik untuk anakku, Rama.Hari ini, ada meeting besar yang seharusnya memberi pengaruh besar pula pada perusahaan.Seorang pria berjalan mendekat ke arahku, "Hei kamu, bawa ini ke ruang meeting!" perintahnya.Seorang asisten berusaha menggantikan aku tapi, pria tersebut justru memarahi Rima, asisten yang selalu membantu segala urusanku."Aku suruh dia, kenapa kamu! jangan makan gaji buta kamu, sini!" bentak seorang pria tersebut.Aku berjalan mendekat dan membawa buku yang cukup tebal. "Biar saya bantu Bu," ucap Rima.Aku tersenyum, "Insyaallah saya masih kuat Ri," ucapku halus.Aku membawa beberapa buku tersebut ke ruang meeting bersama pria sombong tersebut. Sungguh ia seperti tak memiliki adab sebagai seorang lelaki. Ia justr
VIDEO SYUR SUAMIKU#41"Ibu, apa hari ini ibu merindukan ayah?" tanya pria kecil yang masih terbaring di ranjang."Iya sayang, ibu merindukan ayahmu setiap hari. Namun, hari ini menjadi hari yang begitu menyiksa. Karena ibu sangat merindukan ayahmu."Aku mengusap air mata yang mulai mengalir di ujung mataku. Sementara putra kecilku mengusap kening dan menciumiku.Rama kecil memang selalu tahu, jika aku tertidur masih mengenakan mukena artinya aku salat hingga larut dan terpejam begitu saja.Setiap aku merindukan Rama, aku memang hanya bisa berdoa dan menyampaikan rinduku melalui lantunan doa.Aku tak pernah berniat mencari pengganti Rama, bahkan meski putra kecilku memintanya agar aku tidak kesepian.Bagiku, Rama kecil sudah lebih dari cukup membuatku bahagia. Apalagi, ia menuruni semua dari ayahnya. Hidungnya, bentuk bibir d