Home / Pernikahan / VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU / BAB 421. Mertua membela Kayla.

Share

BAB 421. Mertua membela Kayla.

Author: Kencana Ungu
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
POV Risa.

“Tidak bisa begitu, dong, Pak! Kayla ini menantu kesayangan Emak. Pokoknya Emak tidak rela kalau di madu begitu,” protes emak.

“Mau gimana lagi? Semua sudah terjadi diluar kendali kita. Anak kesayanganmu itu memang bebal otaknya, susah diatur!” jawab bapak sebelum benar-benar masuk ke dalam kamarnya.

“Awas ya, kamu, Dafa, Risa. Selamanya Emak tidak akan pernah ridho. Emak akan terus awasi kalian! Sudah sana kalian pulang! Kayla kamu ikut pulang jangan mau ditinggal di sini!” titah emak.

Duh, malas banget sih, kalau Kayla ikut nanti gimana kami mau bermesraan? Eh, tapi ini kesempatanku untuk memanas-manasi Kayla dengan begitu dia tidak akan betah dan akhirnya out dari rumah itu.

Lagi pula rumah baru Mas Dafa yang sekarang ini kan, design luar dan dalamnya sesuai rancangan aku dulu itu sudah cukup bukti bahwa Mas Dafa tetap memprioritaskan aku.

“Tidak bisa gitu dong, Mak. Ini masih malam pengantin kami masa iya, si udik ini ikut pulang!” protesku kesal. Kali aja kan,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 422. Dibantah.

    POV Risa. “Iya, Mak. Assalamualaikum ....” ucap Kayla. Dia berjalan di belakang kami. Duh, sudah seperti babu saja. Kapok! Rasain! Sesampainya di rumah baru Mas Dafa yang jaraknya hanya 50 meter dari rumah emak aku segera masuk ke kamar utama. Ya, aku tahu sih, ini kamar sudah ditempati sama si udik ini, tapi mulai malam ini aku yang akan menempatinya aku ratu di sini, jadi dia harus menyingkir. “Tunggu! Ini kamarku, kalau kalian mau tidur sana tidur saja di kamar yang lain, masih ada tiga kamar kosong, kan!” cegah Kayla saat aku dan Mas Dafa sudah sampai ambang pintu mau masuk ke kamar. “Tidak bisa aku mau tidur di sini!” jawabku. “Mas, ini kan, masih malam pengantin kita, aku tidak mau tidur di kamar lain, kita tidur di sini saja, ya?” rengekku pada Mas Dafa. Dia mulai kebingungan antara pindah atau tidak. “Kay, Abang mohon ya, malam ini saja,” ucap Mas Dafa pada Kayla. “Tidak bisa, Bang! Ini kamarku kalau Abang tidak mau pindah lebih baik aku tidur di rumah emak saja biar Ab

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 423. Aku dihina, dia dipuji.

    POV Risa. “Mulai besok, kamu harus mandiri, Mas. Kamu tidak bisa ngandelin aku terus untuk melayani kebutuhan kamu semuanya. Aku pun capek harus bekerja belum lagi melayani kamu di ranjang. Jangan seperti anak kecil yang apa-apa diladeni,” ucapku kesal. Mas Dafa hanya diam saja, malah terkesan acuh. Dia buru-buru memakai bajunya. “Bang, aku berangkat duluan, ya, ada pasien mau melahirkan!” pamit si udik, dia menyalami Mas Dafa. Dih, sok, saliha sekali. “Baru juga jam 7, Kay. Berangkat bareng saja.” “Tidak, Bang. Aku buru-buru. Aku juga tidak mau bawa mobil biar cepat sampai.” “Sarapan sudah kamu siapin, Kay?” tanya Mas Dafa. Nah, iya, itu yang penting. “Sarapan?” ucap Kayla balik tanya seraya memicingkan matanya sebelah. “Iya, sarapan.” “Tidak ada sarapan, Bang. Aku sedang puasa. Kalau Abang mau sarapan ya, istri baru Abang lah yang suruh masak. Aku sih, ogah. Kan, sudah ada gantinya,” jawab Kayla. “Tidak bisa gitu, dong, Kay! Risa juga buru-buru mau berangkat kerja. Harusny

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 424. Serba-serbi menjelang hari H.

    🌸🌸🌸 [Mbak Fatki, jangan lupa hari ini untuk imunisasi cantin. Nanti biar dikawal oleh Tupai] [Eh, Adinda ... maaf lupa, belum terbiasa.] Kubaca berulang-ulang WA dari Mas Fais. Padahal hanya WA sederhana begitu, tapi aku sudah merasa bahagia sekali. “Weeh, pagi-pagi masih gelap gulita sudah senyum-senyum awas loh, kesambet setan kredit!” tegur Susanti. “Males amat setan kredit, San! Untuk kamu ajalah,” jawabku. “Ogah! Lagi pula Mbak Fatki ini pagi-pagi kok, sudah bengong. Hayo, lagi mikirin Mas Fais, ya?” “Eh, apa? Sok tahu, deh!” elakku. “Bukan sok, tahu, Mbak. Tapi, memang kamu, kan, suka begitu kalau dapat WA dari Mas Fais seperti orang yang kehabisan obat,” kata Susanti lagi dan itu benar. “Sudah, sana salat, San. Nanti keburu subuhnya habis!” titahku. “Tunggu iqomat aja, Mbak. Aku mau salat di mushola sama Bulek,” jawab Susanti seraya berlalu ke luar kamar. [Iya, Mas, insya Allah aku tidak lupa. Terima kasih sudah mengingatkan. Aku nanti berangkat ditemani Susanti sa

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 425. Emosi.

    “Wak, aku mau mandi kalau enggak mandi ya, gerah,” tolakku. “Dibilangin ngeyel. Kena tulahnya baru tahu rasa!” omel Wak haji. Aku diam saja tidak mau menanggapi takut melebar ke mana-mana arah pembicaraannya. “San, buruan! Katanya kamu mau mandi bebek kok, malah lama sekali?” seruku seraya mengedit pintu kamar mandi. “Iya, ini sudah selesai. Gimana aku sudah glowing kan, Mbak?” “Iya, glowing! Tungguin di sini, ya?” pintaku. “Iya, Mbak. Jangan lama-lama loh, mandinya. “Enggak tenang aja. Aku palingan cuma 30 menit,” candaku. Selesai mandi aku langsung bersiap-siap karena kalau berangkat siang takutnya ngantre kalau sudah ngantre, jadi enggak semangat lagi. Aku pakai baju baru yang dibelikan Mas Fais. Bagus sekali bahannya juga adem, senada dengan warna jilbabnya. “Baju baru Alhamdulillah! Didapat dari Kakanda, tidak baru tidak apa-apa masih ada baju yang lama,” cuap Susanti seraya memakai make up. Kalau saja baju-baju ini bukan khusus dibelikan dari calon suamiku sudah barang

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 426. Seberuntung ini sekarang.

    “Sombong, mentang-mentang jadi kaya dadakan!” sahut Wak Haji lagi. Ibu membekap mulutku agar tidak menyahut omongan Wak haji lagi. “Astghfirullah ... mereka itu benar-benar ngeselin, Bu!” “Jangan dibalas. Biarkan saja namanya juga orang sudah tua, nanti juga baikan lagi. Nanti juga bakalan ke sini lagi. Sudah kamu siap-siap saja, sudah hampir jam 7,” jawab ibu menenangkan hatiku. “Kaya dimusuhin, miskin dihina. Dasar manusia,” gumam Susanti. “Bu, kami disuruh Bos, untuk mengawasi Ibu. Jadi, bawa motornya jangan kebut-kebut, ya?” ucap orang yang semalam. Aku tidak tahu dia Tupai apa Elang. Hanya Mas Fais yang bisa membedakannya. “Enggak usah, Pak, insya Allah aman,” tolakku. Aku merasa belum terbiasa saja jadi agak sedikit risih. “Enggak apa-apa, Pak. Ikuti saja kami. Enggak usah didengar ucapan bos perempuan ini,” sahut Susanti. “Ha ha ... lumayan kan, Mbak, berasa mirip artis-artis gitu, punya bodyguard,” ujar Susanti lagi. Aku lebih memilih untuk menelepon Mas Fais. Kasihan

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 427. Lagi-lagi bertemu Risa.

    “Enak juga ya, Mbak naik motor baru?” “Alhamdulillah, San.” “Besok kalau aku gajinya sudah gede di atas UMR aku mau beli motor juga lah, Mbak. Pokoknya begitu kamu jadi istri Mas Fais, gajiku wajib naik Mbak!” pinta Susanti. “Hem, wajib ya, San?” “Iya, lah!” “Insya Allah, asal kamu tanggung jawab dengan pekerjaan kamu, ya?” “Pasti itu, Mbak. Insya Allah aku akan amanah. Oh, ya, satu lagi. Carikan aku suami yang sultan juga kayak Mas Fais. Keponakan dia kek, atau temannya gitu. Duda enggak apa-apa deh, yang penting duren kayak Mas Fais.” “Hust, hati-hati kalau ngomong, San, nanti diijabah Allah, loh!” “Ih, beneran, Mbak, yang penting kan, hidupku dan keluargaku terjamin. Sayang padaku, sayang juga sama keluargaku, Mbak.” “Enggak berani aku bilangnya, San. Kamu ngomong sendiri saja siapa tahu ada beneran.” “Sama suami sendiri kok, malu, Mbak. Oh, iya, mana tadi itu orang-orangnya Mas Fais, katanya mau ngikutin kita kok, enggak ada?” tanya Susanti seraya melihat ke spion. Aku

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 428. Dibilang pelakor.

    “Eh, pelakor ada di sini? Habis ngapain?” tanyanya, tapi tidak aku tanggapi aku tetap cuek dan fokus berjalan ke tempat loket pembayaran. “Eh, ini kupingmu sudah tuli, ya! Ditanya kok, diam saja! Apa sudah bisu juga?” Dokter Risa menjambak jilbabku sampai hampir terlepas. Lorong ini juga kenapa tidak ada orang lewat, sih! Kupegang tangannya dan kuhentakkan lalu aku balik menarik jilbabnya sampai terlepas. Untung saja dia pakai ciput, kalau tidak pasti rambutnya akan terlihat. “Jangan coba-coba menyerangku, Dokter g*ila! Aku tidak akan pernah tinggal diam! Kamu salah cari musuh, karena aku bisa saja mematahkan tanganmu itu sekarang juga! Jangan jadi maling yang teriak maling. Aku sudah tahu kartumu,” ucapku lagi. Naasnya saat aku mau meninggalkan dokter Risa, dia kembali menarik kerudungku. Sreet! Bugh! Dia terjatuh karena Kutendang kakinya. “Fatki! Dasar perempuan dajal!” teriaknya tak tahu malu. Dia tidak bisa bangun kupastikan tendanganku tadi sangat kuat. “Simpan baik-baik uca

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 429. Madu menyebalkan!

    🌸🌸🌸 POV Kayla. (Dendam dan Cinta) “Heh, Udik, buatin aku es teh, dong! Aku haus banget kalau kamu enggak mau nurut aku bakalan adukan ke Mas Dafa!” titah Risa. Ya, Tuhan perempuan ini kenapa begitu menyebalkan! Punya tangan, tapi tidak dipakai. Lama-lama kupotong juga itu tangannya. Tanpa menjawab ucapan dia, aku berlalu ke dapur dan membuatkan apa yang dia minta. Hitung-hitung olahraga lumayan jalan dari depan ke dapur bisa membakar banyak kalori apalagi kalau melakukannya dengan terpaksa dan kesal. Aku herannya Bang Dafa kok, bisa jatuh cinta dengan perempuan model begitu. Apa bagusnya? Memang sih, cinta itu tidak memandang fisik tidak juga perlu logika, tapi kok, kebangetan gitu. Matanya sudah seperti dipakein sepatu kuda saja! Aku jadi penasaran kenapa Risa bisa selingkuh dengan Bang Dafa. Aku harus cari tahu. “Nih!” Kuletakkan es teh pesanan dia tepat di depannya yang sedang berselfi ria. Sok imut foto-foto begitu apa bagusnya kali. Lihatlah sopan santun pun tidak ada.

Latest chapter

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 615. Selamat jalan, Bang! End.

    POV Kayla. Setelah pemakaman bapak keluarga pun segera mengurus perempuan yang mengaku sebagai istri mudanya bapak. Ternyata perempuan itu tidak mengharapkan harta seperti yang dituduhkan Kak Siwi. Perempuan itu benar-benar tulus pada bapak.Mereka benar-benar ke sini untuk memberikan penghormatan terakhir. Melihat ketulusan itu bang Dafa dan Bang Romi mengakui anak remaja itu sebagai adiknya dan berjanji akan memberikan biaya pendidikan sampai jenjang tinggi.Emak jangan ditanya perempuan itu terus mengerang pasti emak tidak terima atas keputusan dua putranya bahkan tadi Emak sempat kejang.“Abang mau bicara dengamu, Kay. Ini serius! Ayo, ikut Abang. Aku yang masih duduk di atas sajadahku setelah salat ashar langsung mengikuti Bang Daffa untuk berkumpul di ruang tamu. Di sana sudah banyak berkumpul saudara-saudara Bang Dafa ada paman, Kak Siwi, Risa, dan banyak lagi, tapi tunggu dulu ada satu orang yang menarik perhatianku siapa dia aku seperti pernah melihatnya? Ya, kini aku ingat

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 614. Ketenangan Bang Dafa.

    POV Kayla. “Kamu siapa? Kenapa kamu datang ke sini, hah?! Kami tidak punya keluarga seperti kamu dan kami tidak mengundang siapa pun yang tidak kami kenal. Cepat pergi!” usir Kak Siwi. Aku yakin sekali kalau Kak Siwi mengenali wanita itu ‘kan kemarin dia sudah melihatnya di ponselku sedangkan emak hanya meliriik saja. Emak terus saja menangis. Ah ... ini masih babak baru pasti setelah ini akan terjadi keributan besar.“Cepat sana, pergi! Cepat! Kami tidak punya kerabat seperti kamu!” usir Kak Siwi lagi seraya mendorong-dorong tubuh wanita itu.“Lepaskan Ibuku jangan kau sentuh Ibuku!” bela anak bujangnya. Wah ternyata punya nyali juga dia. Aku kira dia hanya anak ingusan yang sembunyi di ketiak ibunya ternyata dia jagoan yang berani membela ibunya dari terkaman harimau.“Kamu siapa? Nggak usah ikut campur anak kecil! Cepetan sana pergi kalian! Pergi! Rumah ini tidak menerima orang yang tidak kami kenal!” Kak Siwi terus saja mengusir perempuan itu namun perempuan itu sama sekali tid

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 613. Kedatangan.

    POV Kayla.“Dasar pembunuh! Dialah pembunuh bapakku. Dialah pembunuh bapak kami! Dafa pokoknya jeblosin Kayla ke penjara aku. Pokoknya aku enggak mau tahu masukin dia ke penjara!” teriak Kak Siwi. Jari telunjuknya menudingku.Dia menuduhku membunuh bapak terserah saja ‘toh aku tidak secara langsung membunuhnya. Aku hanya memberikan informasi akurat dan rahasia besarnya selama ini, jadi kalau bapak meninggal ya, itu sudah takdirnya bukan karena aku yang bunuh. Jadi, untuk apa aku takut aku santai saja menghadapi mereka bahkan kini aku duduk di sebelah emak yang terbaring lemah. Tatapannya penuh kebencian padaku. Ah ... terserah saja. Dibenci emak tidak akan pernah membuatku rugi yang penting dendamku terbalaskan.Sementara Bang Daffa sama sekali tidak menanggapi perkataan Kak Siwi. Begitu pun dengan Bang Romi. Mereka semua justru khusuk mendoakan Bapak.Entahlah kalau setelah acara pemakaman ini mungkin aku akan disidang, tapi ya, seperti yang aku katakan tadi aku sama sekali tidak t

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 612. Meninggal.

    POV Kayla. “Wah ... so sweet sekali, tapi sayangnya itu basi dan sepertinya Mak sekarang nggak suka tuh sama kamu! Dari tatapannya Emak saja terlihat sangat marah. Andai Mak bisa ngomong pasti Emak sudah ngusir kamu dari sini, Kay!” kata Kak Siwi lagi. “Kalau emang Emak nggak suka padaku baru-baru ini ya, telat dong! Karena aku sudah nggak suka sama emak sejak dahulu,” jawabku. Kak Siwi bengong.“Dasar nggak waras! LAWANG!” umpat Kak Siwi.“Kok, orang gila ngatain gila, sih!” kataku lagi.“Diam kamu, Kay! Kamu ngatain aku gila lagi akan kubuat kamu mampus gak bisa ngomong selamanya mulutmu itu!”“Enggak takut! Lakuin aja kalau bisa,” jawabku dengan senyuman sinis.Kulirik emak. Lagi-lagi emak hanya menggeleng saja. Jangankan basmi Kak Siwi, emak yang selama ini baik padaku pun bisa aku bikin diam alias stroke.“Mak ... Mak kenapa seperti ketakutan gitu, sih? Padahal kan, aku sayang sama Emak dan juga Mak sayang sama aku. Tenang aja ya, aku bakal kasih sesuatu sama emak, tapi aku

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 611. Emak ketakutan.

    POV Kayla. “Halo ... selamat pagi! Emak apa kabar? Eh ... ada Kak Siwi,” sapaku saat aku buka pintu lalu menghampiri emak.“Eh ... perempuan kurang ajar mau apa kamu ke sini, hah! Kamu mau merayu emakku lagi biar kamu dapat tanah warisan atau kebun gitu, ya! Enggak cukup kamu ngambil rumah itu dari kami?” kata Kak Siwi. Dia menarik jilbabku sampai hampir terlepas bahkan jarumnya pun menusuk kulitku.“Apa-apaan sih, Kak! Ngeselin banget lepas nggak!” protesku.“Aku enggak akan lepas sampai kamu minta maaf sama aku dan kamu balikin rumah itu ke Emak lagi!” jawabnya.“Oh ... iya? Yakin?” jawabku seraya kusikut perut Kak siwi kuat sekali.“Aww sakit! Setan kamu, ya, Kayla!” jerit Ka Siwi. Dia memegangi perutnya sambil berjongkok.“Duh, maaf ya, Kak. Sengaja! Ha ha!” ucapku.“Emph! Emph!” Emak bersuara. Aku yakin dia sangat kesal padaku dan hendak mengumpatku, tapi karena Mak sudah kena stroke jadinya emak tidak bisa menyampaikan unek-uneknya.“Kenapa, Mak? Mau ngomong apa? Kasihan b

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 610. Ada yang tidak ridho.

    POV Kayla. “Oo ...ternyata pelakor! Orang elit dan berpendidikan tinggi pun bisa ya, jadi pelakor!”“Dokter kok, pelakor! Cantik-cantik sukanya sama suami orang. Padahal dapat bujangan juga bisa!”“Namanya juga cinta tahi kucing pun rasa coklat!”“Amit-amit na’uzubillahminzalik dunia udah mau kiamat sampai-sampai pada rebutan suami.”“Sekarang banyak perempuan muka badak, muka tembok! Enggak bisa berkaca diri terbawa hawa nafsu!”“Iya, sudah gitu nyalahin istri sah lagi! Iih ... enggak malu banget!”“Pelakor mana pada punya urat malu. Urat malunya udah putus!”“Iya, betul! Menjijikan sekali lebih najis daripada kotoran hewan!”“Iya, ngeri ya ... padahal karir mereka bagus loh, dokter! Ternyata enggak menjamin!”“Jangan cuma nyalahin pelakornya, tapi lakinya juga. Mereka itu kan, sama-sama mau. Sama-sama gatal, sama-sama nggak punya kehormatan!”“Pendidikan tinggi enggak menjamin orangnya pun bermoral tinggi!”“Makanya itu harus belajar adab juga.”“Dokter Dafa bingung kali milih sal

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 609. Kubuka rahasia di tempat umum.

    POV Kayla. “Kurang ajar kamu, ya, Kayla!” Risa tidak terima mendengar ucapanku. Dia menyerangku, tapi aku buru-buru melepaskan sepatuku lalu kupukulkan ke bahunya! Bugh! Bugh!Tepat sasaran. Risa mengaduh kesakitan. Dia bermaksud menarik jilbabku, tapi aku sudah lebih dulu menjambak rambutnya.“Aww! Sakit-sakit! Lepaskan!” teriak Risa sampai suster yang kebetulan melintas berlarian untuk melerai kami.“Mbak, lepas, Mbak! Kasihan Dokter Risa. Udah lepas! Mbak, tidak tahu dia siapa?! Tolong lepas!” seru para suster.“Rasain kamu! Mampus kamu, Risa! Sekali lagi kamu bikin masalah sama aku bukan hanya rambutmu yang aku jambak, tapi kepalamu aku lepaskan dari tubuhmu! Memang kamu kira aku takut sama kamu? Rasain ini dokter gila,” makiku pada Risa.“Kamu itu yang gila buktinya kamu yang menyerangku!” Risa masih saja playing victim.“Ooh ... gitu! Ini gimana? Sakit tidak!” kutarik bulu mata palsu Risa biar dia tahu rasa.“Aww saaaaakkkiit mataku! Bulu mataku! Dasar kamu gila Kayla!” teri

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 608. Tidak usah cari masalah denganku.

    POV Kayla. “Kayla, tolong panggil suster untuk membantuku!” pinta Bang Daffa.“Males, iiih! Abang panggilan aja sendiri itu kan, ada tombol di atas kepala Bapak. Tinggal pencet aja sih, kenapa pakai nyuruh-nyuruh aku segala!” tolakku sinis.“Astaghfirullahaladzim ... Kayla ini darurat ya, Allah!” pekik Bang Dafa. Dia terlihat bingung dengan sikapku lalu tanpa pikir panjang dia memencet bel yang ada di atas kepala bapak berkali-kali.“Nah ... gitu bisa kan, pencet bel sendiri! Kenapa pakai nyuruh-nyuruh aku segala?!” seruku.“Kayla, cepat bantu sini! Tolong ini!” pinta Bang Dafa lagi tanpa menoleh ke arahku. Dia memang terlihat sibuk sekali.“Apaan sih, Bang, males lah! Aku mau keluar. Aku malas bertemu Abang. Orang Bapak 'tuh cuma kejang biasa itu kena ayan. Udah deh, enggak usah terlalu lebai,” jawabku lagi. Gegas aku keluar. Di pintu aku berpapasan dengan perawat yang terburu-buru masuk ke ruangan ini.“Dasar monster! Aku pastikan kamu segera akan punah dari muka bumi ini. Monste

  • VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU    BAB 607. Bang Dafa datang.

    POV Kayla. “Pak, hei jangan mati dulu!” seruku seraya kutepuk-tepuk pipinya lebih tepatnya aku tampar.“Paaakk!” Kali ini kutekan lengan kanan bapak yang terpasang selang infus. Jika Bapak tidak sedang dalam keadaan kejang pasti dia akan berteriak kesakitan, tapi aku yakin sih, dia pun merasakan sakit. Ah ... sungguh ini merupakan kenikmatan hakiki yang aku nanti-nanti selama ini.“Pak, ada satu rahasia lagi yang harus Bapak tahu dan ini tentu sangat mengejutkan. Tahukah Bapak, bahwa istri tercinta bapak itu adalah penebar fitnah. Bapak tidak tahu kan, kalau ternyata istri Bapak sejak muda dulu sudah berselingkuh dengan asisten pribadi Bapak? Karena aksinya terpergok oleh orang tuaku, Emak lalu memfitnah mereka dan terjadilah tragedi besar pembunuhan yang Bapak dalangi. Bagaimana Pak, apakah informasi ini mengejutkan Bapak?”Kulirik jam di pergelangan tanganku dan sepertinya sudah lebih dari 10 menit bapak kejang. Hebat sekali dia tidak meregang nyawa. Apa dia seperti kucing yang p

DMCA.com Protection Status