Share

BAB 34. Kedatangan tamu laki-laki

🌸🌸🌸

“Permisi? Apa benar ini rumah Mbak Fatki?” tanya seseorang pada ibu mertuaku yang sedang menjemur baju. Aku sudah di ruang jahit jadi aku bisa dengan jelas mendengar.

Kulihat ibu memperhatikan orang itu dari atas sampai bawah. Aku pun begitu. Siapa, ya? Berpakaian rapi, sepatu mengkilap, rambut klimis, dan naiknya mobil. Tumben sekali ada yang nyari aku sekeren ini. Biasanya yang nyari kan, emak-emak yang mau jahit.

“Ganteng ya, Mbak. Weeh, kenal di mana, Mbak?” celetuk Susanti.

“Enggak tahu, Mbak enggak ingat, San. Aku juga lagi mikir itu siapa dan ada keperluan apa?”

“Bu—kan, kenapa emang, Mas?” jawab ibu berbohong.

“Em, ini Bu, tadi Mbak Fatki share lokasi ke sini. Saya mau tanya- harga tanah,” jawab orang itu.

Seketika aku langsung buka pintu dan melambaikan tangan padanya. Ah, biarin saja dibilang sok akrab. Nyatanya aku butuh pembeli.

“Mas! Mas, Nanang, ya? Saya Fatki. Mari masuk!” teriaku.

Ekspresi tidak suka langsung tergambar di wajah ibu.

“Enggak usah ganjen gitu, Fat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status