Share

Depressed

Author: Anne Wang
last update Last Updated: 2021-03-16 21:04:30

Bill berkali-kali menatap Silvya yang duduk di sampingnya. Silvya diam seribu bahasa dan pandangannya terlihat kosong dan tak terarah.

Jim mengarahkan mobilnya menuju hotel tempat Silvya menginap. Silvya memutuskan untuk mengambil barangnya dan pergi dari sana. Setelah kemarin ia sendirian di hotel, sekarang Jim malah mempercayakan Bill untuk menjaganya. Silvya benar-benar merasa jadi orang yang tidak berguna! Pernikahan apa yang sebenarnya sedang ia jalani saat ini?

Saat semua para pengantin baru menikmati hari-hari indahnya bersama pasangan, ia malah seperti orang jomblo yang mengenaskan. Dan tanpa bisa ditahan, airmata Silvya kembali menetes! Tapi Silvya dengan cepat menghapusnya.

Mereka sudah sampai di depan lobby hotel. Silvya menyuruh Bill untuk pergi meninggalkannya namun Bill yang melihat Silvya seperti orang linglung, jelas tidak mungkin rela membiarkan Silvya sendirian. Tanpa bisa dicegah, Bill pun mengikuti langkah Silvya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Unhappy Marriage   Hard conversation

    Silvya sedang mematut di depan cermin. Ia mengenakan atasan berbahan rajut warna cream dengan lengan 3/4 dipadu dengan celana panjang kulit berwarna hitam. Rambutnya diangkat keatas berbentuk cepolan kecil dengan anak-anak rambut yang menjuntai ke bawah mulai dari dahi sampai tengkuknya. Menimbulkan kesan seksi yang menggoda.Silvya melirik jam tangannya, ini sudah pukul 6 malam. Ia masih sabar menunggu Jim datang. Setau Silvya, Jim bilang bahwa ia sudah memberitahukan bahwa ia akan off dalam urusan pekerjaannya selama 3 hari karena menikah. Tapi, selama dua hari ini, ia bahkan hanya menemani Silvya hanya beberapa menit saja. Lalu kemana waktu sisanya ia gunakan?Silvya berjalan mondar mandir di kamarnya menunggu kabar dari Jim. Hatinya mulai resah ketika penunjuk menit sudah bergerak ke angka 9, ini artinya sudah 45 menit ia menunggu. Ah ya! Mungkin makan malam kan sebagian orang dimulai pada pukul tujuh. Silvya masih berusaha berpikir positi

    Last Updated : 2021-03-16
  • Unhappy Marriage   Dinner

    'Bill? Kok Bill bisa tau nomorku? Apakah Jim yang memberitahu? Ah! Tapi untuk apa?' Dalam kebingungannya, Silvya langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas dan menghapus pesan Bill. Ia tidak ingin mendapat masalah dengan Jim jika sampai Jim tau Bill mengatakan hal yang tidak-tidak padanya."Let's go, Sayang!" Jim berdiri begitu melihat Silvya sudah turun dengan membawa kopernya."Aku panggil mama dan papa dulu," ucap Silvya.Dan setelah berpamitan, Jim membawa Silvya menuju apartemen yang memang ia beli untuk mereka tinggal. Sebuah apartemen premium kelas atas yang banyak dihuni oleh para expatriat. Memiliki private lift dan kode rahasia ketika kita ingin memasuki ruangan.Tapi ... sesuatu yang layak dikagumi, tidak direspon demikian oleh Silvya. Wajah Silvya terlihat datar dan biasa saja ketika melihat perabotan bermerk yang mahal. Sofa empuk berwarna krem pucat yang terletak di tengah ruangan dengan Smart TV beruk

    Last Updated : 2021-03-24
  • Unhappy Marriage   Playing all night long

    WARNING ! Bab ini tidak diperuntukkan bagi usia di bawah umur ya!! Karena konten mengandung adegan dewasa 21++Dosa dan nafsu, silahkan tanggung sendiri! Jangan nyalahin siapa-siapa termasuk Silvya!****Pria itu tersenyum melihat Silvya tertidur pulas. Ia duduk dan meraba wajah Silvya yang terlihat cantik dan polos."I miss you so bad, Silvya! Why you didn't reply my message, hm?"Melihat Silvya tidak meresponnya, pria itu semakin tersenyum senang. Keliatannya Silvya benar-benar sudah lumpuh total. Dan jika semalam ia tidak mendapatkan kepuasan, kali ini ia memutuskan untuk bisa mendapatkannya."Let's have fun, Girl!" Pria itu mulai meraba tubuh Silvya.Ia melepas pakaiannya sendiri dan mulai menjarah tubuh Silvya penuh nafsu. Melakukan hubungan dengan wanita yang sedang pulas jelas tidak seasyik dengan wanita yang bisa membalas. Namun begitu, Bill tetap merasa senang. Bisa

    Last Updated : 2021-03-24
  • Unhappy Marriage   Let's get some breakfast, Sweetie!

    Tubuh Bill kaku menanti reaksi Silvya selanjutnya. Mata Silvya yang berkedip-kedip membuat wajah Bill semakin tegang."Jim ..." Silvya kembali menyebut nama Jim sambil tangannya merapatkan selimut yang membalut tubuhnya.Kening Silvya tiba-tiba berkerut. Tangannya mengepal seperti merasakan sesuatu yang aneh.Melihat itu, Bill bergegas keluar dan secepatnya meninggalkan apartemen. Jim pun sudah pergi entah kemana. Entah semalam ia sudah pergi atau tidak, Bill tidak memperhatikannya.Mendengar suara pintu kamar dibuka dan ditutup membuat Silvya seketika terjaga. Silvya membuka matanya dan menatap ke arah jendela kamar yang sudah mulai terang oleh sinar matahari pagi."Ehm! Kenapa aku merasa sangat capek sekali?" Silvya bergumam tak mengerti.Ia menggerak-gerakkan lehernya dan ketika tangannya menyentuh tengkuknya sendiri, Silvya baru sadar bahwa tubuhnya sudah tanpa busan

    Last Updated : 2021-03-24
  • Unhappy Marriage   Don't trust Bill ...

    Bill mengajak Silvya untuk makan di sebuah restaurant Italia. Design interior restaurant itu berbau classic modern. Kursi-kursi dari kayu yang diplitur mengkilat memperkuat kesan classic yang ditimbulkan. Tirai berwarna putih yang menghiasi seluruh jendela kaca juga menimbulkan kesan hangat dan mewah, membuat hati Silvya merasa tentram. Wajahnya yang tadi terlihat kusut berubah menjadi tenang.Bill menatap wanita yang berjalan di sisinya. Dalam hati ia merasa senang bahwa ternyata kemarahan Silvya hanya sampai di bibir saja. Wanita ini akan menurut ketika mendapatkan sebuah perintah tegas dengan sedikit argument yang masuk akal.Bill mengajak Silvya untuk duduk di sisi jendela. Wajah Silvya terlihat bersinar ketika sinar matahari memantul dari kain putih yang melapisi alas meja. Membuat Bill menatap Silvya tanpa berkedip. Bagaimana mungkin ia bisa melupakan Silvya ke depannya? Perasaannya semakin hari semakin kuat. Dan semakin ia sering berhubungan

    Last Updated : 2021-03-25
  • Unhappy Marriage   Intentional accident

    Mendengar jawaban Bill, Silvya menggelengkan kepalanya sambil memutar bola matanya."No! I mean, you are a man and you spend your time for nothing! Everyone works at this hour, but you?" Silvya berkata seperti menasehati seorang anak kecil."Well, you don't have to worry, Silvya! The money will come to me even when I'm sleep," tukas Bill dengan tenang.Dan ia tetap berlambat-lambat dalam menghabiskan makan paginya membuat Silvya semakin gemas."Bill! I don't have so much time waiting for you," ucap Silvya dengan gelisah."Okay. I'm done! So tell me, where you wanna go?" Bill menghabiskan Espresso Macchiato-nya."No, I don't want to trouble you, thanks for the breakfast, Bill. I'll be going home by my self," ucap Silvya sambil bangkit berdiri."No! No! No!" Bill dengan cepat mencegah Silvya."You should go home with me

    Last Updated : 2021-03-27
  • Unhappy Marriage   Let's do it tonight!

    "Non Silvya mau membawa saya kemana?" tanya Rey."Ke rumah sakit, Pak. Bapak harus periksa siapa tau ada yang bermasalah dengan tulangnya," sahut Silvya."Tapi, saya tidak punya uang, Non. Saya boleh pinjam dulu uangnya, nanti saya bayar saat saya mengambil motor saya. Dan tolong jangan memanggil saya dengan sebutan bapak. Saya rasa usia kita sama." Pria itu berkata sambil tersenyum."Oh, jadi saya harus panggil apa?""Mas boleh, Rey juga boleh."Silvya terdiam. Ah kedua sebutan itu membuatnya tidak nyaman. Jadi dia lebih memilih untuk tidak memanggil saja.Silvya mengantar Rey ke rumah sakit terdekat. Di sana Rey diperiksa dan hasilnya menunjukkan bahwa Rey tidak mengalami cedera serius."Bapak bisa rawat jalan, untuk luka ringannya, kami akan memberi obat." Dokter memberi resep kepada Rey dan Silvya memutuskan untuk menebusnya."Makasi, Non

    Last Updated : 2021-03-30
  • Unhappy Marriage   Wanna divorce

    "Malam ini aku sudah lelah, Sayang. Bukankah semalam kamu sudah puas? Hm?" Suara Jim terdengar berat.Silvya membalikkan badannya dan menatap Jim yang memejamkan mata. Terlihat sekali bahwa Jim ingin tidur dan tidak ingin diganggu.Silvya memberanikan menggores rahang Jim dengan telunjuknya. Malam ini ia benar-benar ingin melakukan hal itu bersama dengan Jim dan ia tidak tau bagaimana caranya membuat Jim bersedia. Silvya mendekatkan bibirnya hendak mencium Jim ..."Sayang, please, jangan ganggu! Aku sudah sangat mengantuk!" Jim membalikkan badannya membelakangi Silvya.Dan itu membuat Silvya merasa terhempas ke dasar jurang. Hatinya mengalami penolakan tegas untuk yang pertama kalinya. Seketika ia merasa tubuhnya kaku dan ia merasa sangat malu. Apakah Jim tidak suka dengan wanita yang sedikit agresif? Apakah ia salah jika berinisiatif untuk mencium suaminya terlebih dahulu?Silvya berusaha men

    Last Updated : 2021-03-31

Latest chapter

  • Unhappy Marriage   End story of Unhappy Marriage

    Ada sedikit adegan vulgar. Harap bijak memilih bacaan.Silvya menunduk dan menangis tersedu. Ia tidak percaya Jim melakukan ini padanya. Setelah kemarin seharian ia dibuat bahagia olehnya, kini ia harus menangis lagi."Kenapa kamu lakukan ini padaku, Jim? Kenapa? Kamu baru saja memberi kebahagiaan padaku ... dan kini, kamu kembali membuatku bersedih ..." Silvya berkata sambil menangis tersedu.Seorang pria di hadapannya menatap Silvya dengan tatapan sayang dan prihatin. Ia meraih tangan Silvya dan menggenggamnya erat."Aku harus melakukannya, Sayang. Aku tidak bisa hidup dengan perasaan bersalah seperti ini." Jim berusaha menjelaskan.Wajahnya melihat Silvya dengan tatapan iba."Dan aku, kamu biarkan hidup sendiri? Betapa teganya kamu!" Silvya menatap Jim sambil berderai air mata."Berdoalah supaya hukumanku tidak berat, Sayang. Doa kita

  • Unhappy Marriage   The intimate relationship

    Bab ini mengandung adegan 21++Silahkan di skip bagi yang tidak tahan godaan.Namun, bagi yang suka digoda silahkan baca terus. Inget! Segala dosa dan racun yang timbul akibat membaca bab ini silahkan tanggung sendiri! Jangan nyalahin Silvya, apalagi Kaesang!Satu minggu berlalu ... Jim dan Silvya lebih banyak tinggal di rumah ..."Silvya, aku merasa sangat tidak tenang ... perasaan bersalah ini, bagaimana aku harus mengatasinya?" Wajah Jim terlihat depresi."Sebaiknya kamu berusaha melupakannya, Sayang ..." Silvya yang membawa kudapan duduk di samping Jim yang sedang menonton TV di ruang tengah.Jim sedang menonton berita TV tentang kisah pembunuhan di sebuah desa di jawa timur. Seorang suami yang cemburu dengan tega membakar istrinya sendiri."Aku tidak bisa hidup dengan perasaan seperti ini, Sayang ..." Suara Jim terdengar penuh penyesalan.Silvy

  • Unhappy Marriage   Stressfull morning

    Mulut Silvya seketika menganga dengan kedua tangan menutupi bibirnya. Apa yang barusan Jim katakan? Ia membunuhnya?? Tap-tapi kenapa?"Ya! Aku membunuhnya, Silvya!!" Jim menghentikan mobilnya di pinggir jalan lalu menelungkupkan wajahnya di atas kemudi dan menangis sesenggukan."Astaga, Jim. Kenapa bisa begitu? Apa yang terjadi sebenarnya?" Silvya berusaha menenangkan perasaannya sendiri lalu memeluk Jim yang menangis dengan frustrasi.Jujur saja, baru kali ini ia melihat suaminya sesenggukan seperti ini. Jim yang biasanya santai dan penuh senyuman bisa terlihat rapuh seperti ini."Ak-aku sangat marah padanya, kami bertengkar dengan hebat ... dan ... dan kami sama-sama emosi. Ak-aku tidak tau ... apa yang menguasai pikiranku. Ia berteriak marah lalu mengancamku, kami ... kami terlibat pertengkaran mulut yang hebat sampai ... ia mengambil pisau ... ia tidak mengijinkan aku pergi. Ia takut aku tidak kembali

  • Unhappy Marriage   The Tragedy

    "Ini bukan kisah khayalan, kalo kamu mau, aku bisa kenalin kamu. Sebut saja namanya Zizi, dia seorang wanita dengan pergaulan bebas, hidupnya penuh dengan dunia malam, diskotik, narkoba bahkan bergonta ganti pasangan. Suaminya pun juga orang diskotik sebut saja Adam, mereka berdua menjalani kehidupan kelam, bandar narkoba dan membuka usaha diskotek. Dan dalam menjalani pernikahan, baik Adam maupun Zizi tetap menjalani kehidupan seperti itu. Mereka dugem berdua dan sesekali berganti pasangan. Mereka sangat kaya dari penghasilan haramnya itu. Dan apakah mereka butuh Tuhan? Tentu saja tidak! Mereka tidak pernah beribadah tapi kekayaan berlimpah ... sampai suatu hari, diskotek mereka terbakar. Kehidupan mereka berubah, dari kaya menjadi miskin. Usaha mereka sebagai bandar narkoba terciduk dan Adam sang suami harus mendekam di penjara. Zizi sangat stress sampai ia berniat untuk bunuh diri. Hutangnya bernilai milyaran, tanpa pekerjaan dan tanpa sang suami membuat Zizi tidak bisa berpikir

  • Unhappy Marriage   So tired

    "Siapa, Sayang?" Jim yang melihat Silvya terdiam seketika menatapnya."Bukan siapa-siapa. Hanya orang salah sambung, Sayang!" Silvya lalu menutup panggilan Mark sepihak tanpa mengatakan apapun.Tangan Silvya menggenggam tangan Jim dan wajahnya menunjukkan sebuah senyuman yang cantik."Kamu yakin itu salah sambung?" tanya Jim dengan tatapan curiga."Iya, Sayang," bohong Silvya berusaha meyakinkan.Jim menatap jendela kaca, hatinya merasa tidak tenang. Entah kenapa ia sangat yakin bahwa itu adalah Mark. Silvya pasti sedang berusaha menghalanginya untuk berhubungan dengan mantannya itu.Jim kembali melirik Silvya. Tapi wajah Silvya sangat datar dan tanpa ekspresi.Ponsel Jim kembali berdering dan Silvya kembali mengangkat panggilan itu."Silvya! I need to talk with Jim. Don't hang up the phone!" Suara Mark kembali terdengar, kali ini lebih t

  • Unhappy Marriage   Realness

    Keesokannya, Silvya dan Jim pergi ke rumah teman Silvya yang bernama William.Hati Jim sudah cemas saja. Sekalipun Silvya sudah meyakinkan bahwa aibnya tidak terbongkar, tapi ia masih tidak yakin. Apa yang akan dibahas jika tidak membongkar aib?Jim dan Silvya tiba di sebuah rumah yang terlihat mungil dan serba minimalis dari segi bangunan. Halamannya juga terlihat rapi dan sangat terawat. Rumput pendek seperti sebuah karpet beludru berwarna hijau terhampar di sisi kanan dan kiri jalan setapak yang terbuat dari batu alam. Terlihat sangat asri dan menenangkan."Ini rumahnya temanku, William," ujar Silvya sambil menggandeng Jim untuk memasuki halaman.Silvya mengetuk pintu rumah dan sebentar kemudian, muncullah seorang pria bertubuh jangkung dengan kacamata berbingkai hitam menyambut mereka dengan ramah."Hai Silvya, kamu benar-benar tepat waktu ya?" William berkata sambil tersenyum.

  • Unhappy Marriage   New appointment

    Jim menangis sambil memeluk tubuh Silvya dengan erat! Rasa penyesalan begitu menguasai dirinya! Ia menyesal telah mempertaruhkan hidup Silvya dalam sebuah pernikahan semu dengannya."Maafkan aku, Silvya! Maafkan aku!" Jim terus menceracau tidak jelas.Jim menangis untuk pertama kalinya demi Silvya. Rasa penyesalan itu seperti tidak bisa ditebus lagi."Apakah kamu mau bertobat jika aku memaafkanmu?" Suara Silvya mengagetkan Jim yang masih menangis penuh penyesalan.Jim seketika membuka matanya. Dan dari arah sebelah sana, ia melihat beberapa orang datang ke arahnya sambil menodongkan senjata dengan sikap waspada.Jim menoleh ke sebelah kanannya, di sana ia melihat tubuh Mark rebah dengan kondisi sudah tertembak.Jim lalu menatap Silvya yang masih terbaring di dadanya sambil tersenyum. Silvya keliatannya baik-baik saja. Dan bunyi yang tadi ia dengar keliatannya adalah bunyi tembak

  • Unhappy Marriage   Bang!

    Mark tertawa mendengar kata-kata Silvya. Ketika Jim memohon kepadanya untuk mengampuni nyawa wanita ini, si wanita malah sok-sok an jadi pahlawan."Okay, so are you really not afraid to day? How about this?" Mark mengarahkan pistolnya ke arah Jim.Dan kali ini ekspresi Silvya yang terlihat tegang."Mark, if you want me you better kill me now! Jim has nothing to do with you! You hate me, don't you?" Silvya berusaha mempengaruhi Jim agar tidak menyakiti Jim.Dan Mark semakin tertawa keras. Keliatannya ia sangat menyukai situasi ini. Jim mengkhawatirkan Silvya dan demikian juga sebaliknya."Ohh, you're so sweet, Silvya!" Mark menyentuhkan ujung pistolnya ke dagu Silvya.Pelatuk pistol sudah ditarik dan itu bisa meledak kapan saja."Mark, please let her go! Listen, actually, I want to recover our relationship. I've been looking for you

  • Unhappy Marriage   In danger

    Jim seketika terkesiap mendengar suara orang yang sangat ia kenal! Suara itu, sedang ia cari saat ini!"Mark? Is that you?" tanya Jim memastikan."Yeah, honey! I'm with your wife now. Did you ever miss me?" Suara Mark terdengar serak."Mark, I'm looking for you all this time. Where have you been?" Jim tidak percaya bahwa Mark malah menghubunginya."Listen, Honey! I'll take your wife with me and please, don't call the police or I'll kill her!" Mark berkata dengan nada mengancam."No Mark! You don't have to! I won't call the police. Please! I promise!" Jim berusaha meyakinkan."I'll call you later, Jim!" Panggilan pun diputus sepihak.Jim langsung terkesiap. Silvya bersama dengan Mark!Jim tidak punya pilihan selain menelpon Tony! Niatnya untuk bertemu baik-baik dengan Mark kini malah hancur bera

DMCA.com Protection Status