Share

26 | Si Tua Yang Keras Kepala

“Ini tidak cukup asisten Nathan,” bantah Hunter sembari memegangi sketsa wajah wanita asing. Orang terakhir yang berkomunikasi dengan mendiang Maria.

“Saya tahu.” Tikam Nathan menatap lurus. Entah apa yang dibayangi sekarang.

Hunter menghela nafasnya. Ia ambil bir kaleng yang disediakan Nathan diatas meja pada ruang tamu. Mereka sekarang berada didalam kondominium milik Nathan. Setelah mendatangi lokasi kejadian, mereka kelelahan. Seluruh energi mereka tersedot, terutama Nathan. Ia kewalahan dalam mengontrol emosionalnya.

“Apa kau yakin, kalau mereka bisa menemukan topik pembicaraan antara Maria dengan wajah ini?” celetuk Nathan.

“Tidak. Saya rasa kemungkinannya kecil. Kita tidak tahu mereka bekerja sama dengan siapa. Kita saja b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status