Share

Om-om

Author: Esteifa
last update Last Updated: 2022-02-20 20:54:41

Selesai berbelanja dari minmarket Maudi tak menunda untuk segera pulang, mereka para gadis yang biasanya tergoda oleh abang-abang tukang cilok di pinggir jalan pun tidak melipir sama sekali. Ingat dompet yang kian menjerit. Pun stok cemilan untuk malam ini bisa dibilang banyak pake banget. Jadi jangan beli-beli lagi.

Angin malam selalu terasa sama.

Masih asing bagi Maudi.

Kendati sudah lebih sering keluar rumah malam hari namun tetap saja pori-pori kulit Maudi seakan tak akan pernah terbiasa dengan dinginnya angin malam hari.

Kendati sudah memakai kardi rajut tebal untuk melapisi kaos yang ia pakai, Maudi tetap merasa gigil menusuk sampai ke tulang.

Dulu saat berkeliling di jalan raya Jakarta selepas belanja bersama Satria tidak terasa sedingin ini. Meski sama-sama dingin, hanya saja, memangnya ada yang bisa mengalahkan dingginnya udara malam di desa?

Cuma perlu lima menit dengan motor dan mereka pun sampai kembali ke rumah Maudi.

Maudi menyirit, ia yakin se
Esteifa

Typo maaf ya^^

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nisya Kharem
hi hi lucu suka gaya dewasa... malu" meong ... kapan Satria serius sm Maudy..jadi g sabar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Unexpected Encounter   Modus!

    Hari ini Maudi ada interview kerja.Sebenarnya untuk orang seusia Maudi, mendaftar kerja, dan bersiap untuk lingkungan sosial yang baru terasa amat mustahil. Karena bahkan saat usia dua puluh tiga pun beradaptasi dengan lingkungan baru rasanya sulit.Namun begitulah manusia.Kemauannya berderet, disuruh usaha sedikit mereka enggan.Dan berhubung Maudi sudah sadar, ia tidak ingin menjadi manusia yang banyak kemauan tapi sedikit gerakan, minimal sekali, Maudi sudah berusaha.Pagi-pagi sekali Maudi menyelesaikan pekerjaan rumah, setelah selesai ia langsung mandi dan bersiap, menunggu rumah sebelah memanggil namanya dan setelah itu mereka berangkat.Rumah sebelah?Iya. Memangnya siapa lagi, Maudi tidak mengirim berkas diri kepada siapapun selain Satria. Lagi pula mana ada orang membuka lowongan pekerjaan di situasi begini.Hari ini Maudi tidak akan protes soal apapun, ia sudah cukup bersyukur karena lagi-lagi Satria menawarkan pekerjaan pada

    Last Updated : 2022-02-24
  • Unexpected Encounter   S-u-a-m-i

    To be honest.Sebelum ini, dalam hidup Maudi, traktiran makan di luar selalu menjadi hal yang sangat disukai.Catat, garis bawahi. Sebelum ini.Tepatnya sebelum Satria membawanya pergi ke warung bakso Pekih, nama bakso paling terkenal di kota. Bukan, bukan masalah baksonya, tapi orangnya. Waktu itu di Jakarta, dengan orang yang sama- Satria, Maudi ditraktir makan nasi goreng, senang bukan main. Dan sekarang? Mana mungkin bisa disamakan.Beda!Semua jelas beda!Yang beda apa? Alasannya.Dulu Satria membelikan Maudi makan karena dia kasihan. Dan sekarang, dia membawa Maudi ke warung bakso untuk pendekatan!Bagaimana Maudi tidak frustasi!Sama seperti tempat usaha lainnya, tempat makan ini juga baru dibuka kembali setelah beberapa minggu tutup total, tentunya dengan kebijakan jam malam, dan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana mestinya.Mereka mencuci tangan sebelum masuk, mengambil tempat duduk dan menunggu pesanan selesai dibuat.

    Last Updated : 2022-03-01
  • Unexpected Encounter   Lampu kuning

    Saat Satria kembali bakso mereka sudah tersedia di meja.Mungkin bakso itu akan segera dingin kalau Satria telat datang lima menit saja. Maudi sampai bingung sendiri, Satria ini ke toilet untuk menunaikan bisnis atau membantu cuci piring sebenarnya.Lama bukan main, hampir-hampir Maudi dongkol. Sudah lapar, ditinggal-tinggal lagi."Kamu habis lari-lari, mas?" tanya Maudi begitu melihat Satria menyeka peluh dari pelipisnya."Eh?" gumam Satria reflek, lalu sedetik kemudian pria itu menggeleng tenang. "Enggak,"Enggak habis lari-lari tapi keringatnya sebanyak ini?Makin aneh."Kok keringetan?" tanya Maudi lagi, kali ini membiarkan picingan matanya terlihat jelas.Dan Satria tidak menjawab.Dia cuma mengangkat bahu dan mulai mengambil botol kecap yang ada di meja, malah lebih tertarik untuk membumbui baksonya daripada membalas perkataan Maudi.Maudi masih menatap Satria dengan tatapan yang curiga, namun tak urung tangannya ikut mengambil botol saus dan samb

    Last Updated : 2022-03-01
  • Unexpected Encounter   Dua lima

    "Nikah?" tanya Maudi heran. "Kenapa bahas ini lagi, sebelumnya aku udah pernah bilang kan, Bu. Aku belum siap."Pembicaraan mengenai pernikahan ini tanpa bisa dikendalikan mulai terasa lebih sering daripada sebelumnya, yang berarti kali ini, ibu tak lagi bercanda, dia benar-benar menginginkan Maudi untuk segera dipinang orang.Mengherankan sebenarnya, karena Maudi tau bahwa ibunya bukanlah tipe orang yang memakasakan kehendak. Bahkan saat semua orang bilang agar Maudi cepat menikah, ibu akan menanggapi dengan kalimat santai seperti; masih seneng main dia, biar ngumpulin tabungan dulu yang banyak nanti baru nikah. Tapi sekarang? Maudi seperti tak mengenal siapa orang yang sedang berada di depannya ini.Apa menonton Ftv dengan tenang saja tidak bisa? Harus sekali membahas permasalahan tentang pernikahan lagi dan lagi."Kenapa?" tanya Ibu kemudian, terlihat gamang.Maudi tidak bisa menyembunyikan ketidaksukaan dari wajahnya. "Mas Mario sama Mas Megan aja

    Last Updated : 2022-03-02
  • Unexpected Encounter   Peluk perpisahan

    Maudi pernah mendengar tentang pengalaman seseorang pasal 'firasat wanita tidak pernah salah'. Ya, benar. Biasanya firasat tersebut identik dengan baik buruknya sifat sang lelaki, dan juga firasat tentang bagaimana hati seseorang berubah.Tetapi kali ini, sepertinya firasat Maudi sebagai seorang perempuan dapat diakui. Bukan, Maudi tidak mendapat berita mengejutkan seperti; Satria cuma nyepik kamu, dia nggak serius dan cuma buat bercanda aja.Bukan seperti ini. Firasatnya kali ini merupakan firasat soal bisnis lelaki itu.Maudi sendiri terkejut.Ia tak tau harus berpikir yang mana terlebih dahulu, senang karena berasil menjadi seorang cenayang atau ikut sedih Satria dikibuli teman bisnisnya.Padahal wajah teman Satria tidak ada raut kriminalnya. Inilah orang selalu bersikeras jangan memandang seseorang dari fisik luarnya saja."Ditunda?" pekik Maudi tak percaya.Niat awal cuma menanyakan soal pekerjaan yang Satria tawarkan waktu itu, karena ibu ter

    Last Updated : 2022-03-03
  • Unexpected Encounter   Tamu

    Sepertinya Maudi memang sudah gila.Hm benar, topik bicara kali ini masih sama dengan topik bicara yang kemarin. Sibuknya pikiran Maudi pun masih berputar pada hal yang sama.Memang benar kata orang, kalau jatuh cinta, kalau patah hati, dan kalau sedang bingung karena perasaan merah muda itu pastinya semua hal yang semula normal menjadi berantakan.Sebelumnya Maudi tidak pernah, menanyakan kemana dan apa alasan seseorang pergi, ia juga tidak pernah mengintip dari balik jendela kala seseorang dari lingkungannya meninggalkan rumah, tolong catat baik tidak pernah sekalipun, bahkan saat kakak Maudi pergi dari rumah Maudi tidak pernah merasa berat dalam hati.Tetapi apa ini. Maudi sampai kebingungan parah, ia seperti bukan dirinya sendiri.Mulai dari saat malam itu, saat Satria bilang bahwa dia akan segera kembali ke Jakarta, Maudi tidak yakin kenapa dirinya sedikit keberatan mendengar kabar itu. Padahal jelas, Maudi tidak ada hak sedikitpun untuk merasa demikian

    Last Updated : 2022-03-06
  • Unexpected Encounter   Ketahuan

    Ingat apa yang terakhir kali terjadi?Maudi mengalami hal yang menurutnya mencurigakan. Oh yes, tentu, apa lagi kalau bukan soal Bu Sarah dan anak perempuannya.Nyinyir soal apa lagi, Mod?Jangan berperasangka buruk duluan, pasti ada hal janggal kenapa Maudi menganggap mereka mencurigakan, bukan?Benar. Karena belakangan, Bu Sarah yang suka mengomentari apapun yang Maudi lakukan, Bu Sarah yang selalu menganggap semua hal yang dilakukan Maudi salah, tiba-tiba saja dia berubah menjadi lebih kalem.Begitu baik, sampai-sampai Maudi curiga.Ada apa ini?Belum lagi soal Sera. Dia juga sama anehnya. Kemarin waktu malam minggu, Maudi mengobrol dengan Rean saat lelaki itu menunggu Sera selesai berdanan, dan Sera melihatnya. Tetapi dia tidak memulai perdebatan seperti biasa, dia tidak menuduh Maudi mau merebut kekasihnya, dia tidak nyindir-nyindir Maudi dengan kalimat kecut dan itu luar biasa bagi Maudi.Kenapa mereka ini? Kenapa insyafnya barengan.

    Last Updated : 2022-03-07
  • Unexpected Encounter   Jangan tolak kalau suka

    Maudi langsung melesat kabur sebelum pembicaraan mengenai 'pacar' Satria bersama ibu semakin jauh, tentunya setelah menghadapi krisis kepercayaan yang dahsyat, berkat kemampuan kompor Mario, ibu makin yakin kalau anak gadisnya yang terkenal nolep ini adalah tersangka dalam bahan gossip belakangan.Dan tentunya, Maudi tidak bisa lagi untuk mengelak, dia nol sekali kalau sedang panik, apa lagi jika dipojokkan, membuka mulut pun Maudi tergagap saking gugupnya. Jadi daripada dihakimi oleh ibu dan membuat kebahagiaan di dalam hidup Mario menikat, lebih baik Maudi kabur saja.Maudi tau ia tidak bisa sepenuhnya kabur, karena mereka masih satu rumah, dan mau dibilang bagaimana pun juga, permasalahan cinta Maudi, yang mana bersama Satia, merupakan hal serius yang harus dibicarakan. Jadi daripada kabur, mungkin lebih tepat mengatakan kalau Maudi menenangkan diri sejenak sebelum menerima tekanan yang lebih besar.Karena Maudi yakin, berubahnya sikap Bu Sarah belakangan, berubahnya

    Last Updated : 2022-03-08

Latest chapter

  • Unexpected Encounter   Extra part

    Kehidupan pernikahan persis dengan apa yang pernah Maudi bayangkan. Tidak perlu bertanya jauh-jauh, Maudi sudah bisa memahami hanya dengan mendengar keluh kesah teman-teman yang lebih dulu menikah.Dan sekarang. Giliran Maudi yang mengalami itu.Jangan kira dalam cerita romansa yang ada cuma adegan mesra-mesra. Nyatanya kehidupan nyata lebih mencolok dari picisan kata cinta.Indah? Tentu ada indahnya juga, namanya juga hidup. Maudi bahkan berani bilang kalau ia tak pernah sebahagia ini sebelumnya.Ngomong-ngomong, Maudi sudah menjadi seorang ibu.Maksudnya, ibu sungguhan. Mengandung dan melahirkan. Enam bulan lalu Maudi melahirkan seorang putri cantik dari perutnya. Adiknya Calum.Tak lama setelah menikah, Maudi langsung hamil, maka dari itu tidak ada masa pacaran setelah menikah. Yang ada cuma morning sickness, emosional rollercoaster, ngidam dan kaki yang bengkak.Satria begitu memanjakan Maudi. Apalagi saat hamil. Rasanya Maudi seperti kembali jadi anak k

  • Unexpected Encounter   Wedding Night (17+)

    Musim di Indonesia sudah tidak lagi menentu. Kendati masih sama hanya hujan dan gersang tetapi kedatangan dua musim itu tak lagi pada jadwal yang diketahui bumi.Seingat Maudi tadi siang, waktu resepsi pernikahannya digelar, suhu bumi yang ia pijak tak jauh berbeda dengan panasnya gurun sahara. Tidak ada yang menyangka saat malam tiba justru dingin serta rintik hujan melanda.Protes? Oh jangan salah, Maudi bukan sedang protes. Ia hanya ingin bicara bahwa jangan pernah percaya apa kata ramalan cuaca.Hujan ini bagus.Bagus, sangat bagus malah.Ada yang lupa? Ini malam pengantin Maudi dan Satria.Malam pertama dan hujan, apa ada yang lebih bagus daripada itu?Mungkin ada.Berkumpul bersama teman saat hujan di hari pernikahan mungkin terasa amat menyenangkan bagi pengantin laki-laki. Terbukti dengan Maudi yang masih tertidur sendiri meski jam di dinding sudah menunju angka dua belas. Sudah tengah malam! Padahal suasana sedang mendukung tetapi dia malah asik nong

  • Unexpected Encounter   Wedding Day

    Percaya pada takdir.Mungkin hanya itu yang bisa Maudi sampaikan setelah menjalani kisah yang panjang ini.Karena berdasarkan pengalaman. Mau seberapa jauh langkah berjalan, arahnya takdir yang menentukan.Berniat pergi ke Utara, malah sampai di selatan. Berlari menuju timur, tiba-tiba sudah ada di barat.Tetapi apapun itu hasilnya, yang Maudi tau, takdir membawa hasil paling baik dari yang pernah dibayangkan.Seperti sekarang ini.Dua tahun merupakan waktu yang cukup lama.Usia Maudi bertambah begitu saja, sekarang sudah dua tujuh, semakin dewasa dalam pikiran dan seluruh aspek hidup.Dua tahun ini, banyak yang berubah dari Maudi. Dalam sifat maupun kepercayaan terhadap sesuatu. Juga naik turun hubungan percintaan dengan Satria.Maudi diberi waktu untuk melakukan hal yang belum pernah dia lakukan sebelumnya. Pergi jalan-jalan ke berbagai tempat, memikirkan soal cita-cita dan tujuan hidup, mempunyai teman baru, tak jarang Sera menyeret Maudi untuk

  • Unexpected Encounter   Soal kepercayaan

    Jujur itu aman. Tetapi beberapa hal memang lebih baik disimpan sebagai rahasia selamanya daripada membuka sebuah kejujuran pias.Dulu sekali, ketika Maudi belum tau bahwa Calum bukanlah anak biologis Satria, Maudi tidak jauh berbeda dari orang kebanyakan, ia tidak bisa untuk tidak menghakimi, lebih-lebih menganggap hidup manusia sejenis Satria terlampau bodoh dan sia-sia.Hal sejenis itu terlampau normal dan tak bisa dihindari untuk ukuran manusia yang pikirannya belum terbuka.Saat itu Maudi terlalu nyaman dengan dirinya sendiri, hanya menatap dunia dari arah pandangnya sendiri, belum mengerti kalau dunia bukan cuma tentang dia, dan dunia punya pandangan lain selain dari pandangan matanya.Dan hal itu terlampau wajar.Karena saat itu Maudi tidak tau, dan saat itu Maudi tidak ingin tau.Tetapi sekarang? Cerita sudah lain jalan. Mata Maudi yang semula hanya mantap satu arah lurus ke depan sekarang sudah mendapat penerangan. Maudi tau bahwa ia tidak boleh

  • Unexpected Encounter   Juga sama

    Sudah dua orang mengatakan kalimat yang persis sama itu pada Maudi. Yang pertama adalah Bintang dan yang kedua itu Sera.Dan Maudi yakin ia tidak sebodoh itu kalau sampai harus mendengar kalimat tersebut untuk ketiga kalinya. Maudi juga paham bagaimana perasaan yang disebut cinta itu bekerja. Meski awam Maudi mengerti betapa perasaan tidak bisa dibohongi.'Jangan tolak Satria kalau kamu memang suka', Maudi sudah menolaknya, karena awalnya Maudi pikir jatuh cinta itu pilihan. Waktu itu saat hidup masih amat rumit Maudi berpikir kalau menerima perasaan Satria hanya akan menambah masalah di hidupnya jadi daripada begitu Maudi memilih untuk tidak.Maudi belum mengerti kalau hati tidak bisa didikte. Perlu waktu yang cukup lama bagi Maudi untuk paham bahwasanya mau sekuat apa kita menghindar kalau memang sudah ada perasaan, kalau hati sudah menentukan arah, maka sudah, mau pergi menghindar ke mana pun, mau bilang tidak seribu kali pun, jawabannya tetap sam.Dan Maudi baru

  • Unexpected Encounter   Jangan tolak kalau suka

    Maudi langsung melesat kabur sebelum pembicaraan mengenai 'pacar' Satria bersama ibu semakin jauh, tentunya setelah menghadapi krisis kepercayaan yang dahsyat, berkat kemampuan kompor Mario, ibu makin yakin kalau anak gadisnya yang terkenal nolep ini adalah tersangka dalam bahan gossip belakangan.Dan tentunya, Maudi tidak bisa lagi untuk mengelak, dia nol sekali kalau sedang panik, apa lagi jika dipojokkan, membuka mulut pun Maudi tergagap saking gugupnya. Jadi daripada dihakimi oleh ibu dan membuat kebahagiaan di dalam hidup Mario menikat, lebih baik Maudi kabur saja.Maudi tau ia tidak bisa sepenuhnya kabur, karena mereka masih satu rumah, dan mau dibilang bagaimana pun juga, permasalahan cinta Maudi, yang mana bersama Satia, merupakan hal serius yang harus dibicarakan. Jadi daripada kabur, mungkin lebih tepat mengatakan kalau Maudi menenangkan diri sejenak sebelum menerima tekanan yang lebih besar.Karena Maudi yakin, berubahnya sikap Bu Sarah belakangan, berubahnya

  • Unexpected Encounter   Ketahuan

    Ingat apa yang terakhir kali terjadi?Maudi mengalami hal yang menurutnya mencurigakan. Oh yes, tentu, apa lagi kalau bukan soal Bu Sarah dan anak perempuannya.Nyinyir soal apa lagi, Mod?Jangan berperasangka buruk duluan, pasti ada hal janggal kenapa Maudi menganggap mereka mencurigakan, bukan?Benar. Karena belakangan, Bu Sarah yang suka mengomentari apapun yang Maudi lakukan, Bu Sarah yang selalu menganggap semua hal yang dilakukan Maudi salah, tiba-tiba saja dia berubah menjadi lebih kalem.Begitu baik, sampai-sampai Maudi curiga.Ada apa ini?Belum lagi soal Sera. Dia juga sama anehnya. Kemarin waktu malam minggu, Maudi mengobrol dengan Rean saat lelaki itu menunggu Sera selesai berdanan, dan Sera melihatnya. Tetapi dia tidak memulai perdebatan seperti biasa, dia tidak menuduh Maudi mau merebut kekasihnya, dia tidak nyindir-nyindir Maudi dengan kalimat kecut dan itu luar biasa bagi Maudi.Kenapa mereka ini? Kenapa insyafnya barengan.

  • Unexpected Encounter   Tamu

    Sepertinya Maudi memang sudah gila.Hm benar, topik bicara kali ini masih sama dengan topik bicara yang kemarin. Sibuknya pikiran Maudi pun masih berputar pada hal yang sama.Memang benar kata orang, kalau jatuh cinta, kalau patah hati, dan kalau sedang bingung karena perasaan merah muda itu pastinya semua hal yang semula normal menjadi berantakan.Sebelumnya Maudi tidak pernah, menanyakan kemana dan apa alasan seseorang pergi, ia juga tidak pernah mengintip dari balik jendela kala seseorang dari lingkungannya meninggalkan rumah, tolong catat baik tidak pernah sekalipun, bahkan saat kakak Maudi pergi dari rumah Maudi tidak pernah merasa berat dalam hati.Tetapi apa ini. Maudi sampai kebingungan parah, ia seperti bukan dirinya sendiri.Mulai dari saat malam itu, saat Satria bilang bahwa dia akan segera kembali ke Jakarta, Maudi tidak yakin kenapa dirinya sedikit keberatan mendengar kabar itu. Padahal jelas, Maudi tidak ada hak sedikitpun untuk merasa demikian

  • Unexpected Encounter   Peluk perpisahan

    Maudi pernah mendengar tentang pengalaman seseorang pasal 'firasat wanita tidak pernah salah'. Ya, benar. Biasanya firasat tersebut identik dengan baik buruknya sifat sang lelaki, dan juga firasat tentang bagaimana hati seseorang berubah.Tetapi kali ini, sepertinya firasat Maudi sebagai seorang perempuan dapat diakui. Bukan, Maudi tidak mendapat berita mengejutkan seperti; Satria cuma nyepik kamu, dia nggak serius dan cuma buat bercanda aja.Bukan seperti ini. Firasatnya kali ini merupakan firasat soal bisnis lelaki itu.Maudi sendiri terkejut.Ia tak tau harus berpikir yang mana terlebih dahulu, senang karena berasil menjadi seorang cenayang atau ikut sedih Satria dikibuli teman bisnisnya.Padahal wajah teman Satria tidak ada raut kriminalnya. Inilah orang selalu bersikeras jangan memandang seseorang dari fisik luarnya saja."Ditunda?" pekik Maudi tak percaya.Niat awal cuma menanyakan soal pekerjaan yang Satria tawarkan waktu itu, karena ibu ter

DMCA.com Protection Status