Share

Bagian 36

Gimana Kak Ayu?" Aku menoleh pada kakakku, bertanya padanya.

Namun, tiba-tiba Kak Ayu malah goyah, dan ia pun pingsan di hadapan kami.

"Ayu!" Bang Aldo mendekati kakakku, lalu menidurkannya di sofa. 

Aku segera mencari minyak kayu putih atau apapun yang bisa dihirupkan pada hidungnya. Biasanya orang yang pingsan selalu cepat sadar dengan menghirupnya.

"Ini, Bang. Pake ini coba." Aku memberikan minyak kayu putih pada Bang Aldo.

Ia mengambilnya, lalu minyak kayu putih itu dihirup-hirupkan di hidung Kak Ayu.

Aku sengaja memijat-mijat telapak tangannya dengan memberikan sedikit minyak kayu putih. Lalu telapak kakinya, terutama ibu jari kakinya, ditekan-tekan.

Tak lama Kak Ayu sadar, ia langsung menangis. Air mata tak henti keluar membasahi kelopak matanya, yang berlanjut membasahi pipinya.

"Gimana, Kak? Sudah baikan? Apa harus kita tunda saja sampai kakak merasa baik?" tanyaku.

"Nggak, Den. Kakak mau selesaikan sekarang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status