Gana keluar dari ruangan itu, tentu tidak mudah menghajar seorang Jose yang sangat terkenal, mungkin kalau Gana tidak memiliki nama di kota itu, dia tidak akan bisa menyentuh Jose."Rasanya aku ingin membuangnya dari kota ini, tapi daripada aku membuangnya, lebih baik aku pindah satu keluarga," ucap Gana.Pria ini memang sudah berencana pindah kota agar terhindar dari Jose atau awak media yang akan memberitakan semua ini.Terlihat Jose yang masih tersungkur di dekat pintu mulai bangkit."Sialan! Dia sudah membuat Baby Victor celaka, tapi sekarang dia membuat aku terluka seperti ini, manusia itu memang harus diberikan pelajaran fisik."Jose bangun dari sana dan keluar, tempat itu hanya membuat tubuhnya semakin sakit.Dia ingin melihat kondisi Victoria.Langkah kaki Jose tertahan karena ada penjaga yang berdiri di ruangan itu, tentu orang-orang Gana yang sudah terjaga untuk membuatnya tersingkir dari hidup Victoria."Singkirkan tangan kalian! Aku mau masuk ke dalam sana!"Tangan Jose dit
Langkah Jose sudah terhenti di belakang kursi taman rumah sakit yang masih ada orang duduk sendirian di sana."Jadi kamu ada di sini? Apakah kamu sudah mengingat sesuatu Gana? Apa yang sudah kamu lakukan bisa membuat istrimu kehilangan semangat hidup," kata Jose bicara sangat jelas.Gana hanya menundukkan kepala di tempatnya, dia malas berurusan dengan Jose lagi."Hey, apa kamu tuli? Aku sedang bicara dengan kamu! Jangan harap aku akan memaafkan kamu begitu saja!"Jose sudah berada di depan Gana yang sekarang setengah tidak bergairah dengan hidupnya."Kamu bisu juga? Katakan sama aku, apa yang terjadi saat kalian bersama tadi? Aku akan menuntut kamu atas dasar penyiksaan."Jose terus bicara di depan Gana, namun pria dingin itu hanya diam saja menanggapinya.Jose geram karena dia hanya di diamkan saat ini, tidak ada cara lain untuk membuat pria dingin itu bicara padanya."Harus dengan cara ini kah kamu melihat wajah ku?!"Jose mengangkat bahu Gana secara paksa, entah tidak ada perlawan
"Jose, kamu selalu membuat aku tenang, apa kamu tidak akan menyesal berteman dengan aku yang seperti ini?"Victoria akan membenci orang-orang yang berpura-pura di depannya, dia mau orang-orang di dekatnya memang menyayangi dirinya."Ayolah Baby, kamu masih bertanya hal itu sama aku? Kita dipertemukan oleh takdir, bahkan kamu ingat satu hari kamu menonton pertandingan aku dan kita tertabrak di dekat toilet? Aku masih mengingat anak remaja yang mengidolakan aku, dan orang itu ada di depan aku," terang Jose sedikit menceritakan masa silam mereka.Victoria tentu mengingat setiap detail saat dirinya ingin bertemu dengan sang idola."Aku selalu ingat itu Jose, kamu bahkan tidak bertemu dengan aku, karena Gana bilang yang menabrak aku bukan orang penting, dan aku langsung dibawanya pergi, kalau aku tau itu kamu, sudah pasti aku mau langsung meminta tanda tangan dan foto, hari itu aku sedih Jose, semua angan aku ingin menjadikan diri aku poster sama kamu telah gagal."Wanita ini membuat Jose
Victoria masih beristirahat, dia tidak bisa tenang jika masih memikirkan Gana, namun Jose sudah bisa membuatnya tertidur nyenyak, mungkin dari dulu dia bisa merasakan kalau idolanya masih menjadi segalanya untuk dirinya.Hari berlalu begitu cepat, Victoria sudah diperbolehkan pulang saat lima hari berada di rumah sakit, dia tidak mau terlalu lama tertinggal pelajaran di kampus, semangatnya belum pupus sampai di sini."Kamu mau pulang ke rumah?"Gana sudah ada di depan pintu, berusaha menjemput pulang istrinya dari sana, namun sudah terlihat Jose yang lebih dulu membantu istrinya untuk bersiap keluar hari ini."Iya, aku masih harus pulang," jawab Victoria.Gana keluar dengan cuek tanpa berkata apa-apa lagi, membiarkan Jose mengambil keuntungan dari semua ini."Kamu bisa lihat sendiri suami kamu itu, dia tidak peduli sama kamu, seharusnya dia membantu kamu, dan dia membawa kamu dengan tangannya," kata Jose sedang memprovokasi Victoria untuk membenci Gana."Sudahlah Jose, bukankah ada ka
"Ya, ampun. Kenapa Gana hanya diam saja melihat aku mau naik sendiri di tempat tidur? Apa dia sudah tidak peduli sama aku? Aku juga mau diperhatikan seperti istri lain, tapi kenapa dia terus membuat aku kesal dan merasa tidak pernah punya suami?" batinnya merasa sedih.Victoria masih berada di kursi roda, tidak mungkin bisa berpindah tempat, dia memejamkan mata saat ini, tidak juga meminta bantuan Gana untuk membantunya ke atas tempat tidur."Dasar, apa susahnya minta tolong? Menyusahkan saja, dia tidur di kursi roda, apa yang ada dalam pikiran wanita ini, aku hampir kehilangan akal," ucap Gana.Dia berdiri untuk ke arah Victoria, memindahkan istrinya ke atas tempat tidur dengan posisi yang nyaman."Tidurlah wanita perkasa, kamu selalu menyusahkan aku di mana pun, banyak sekali pekerjaan yang harus aku selesaikan, tapi kamu justru tidur, kalau begitu aku juga harus melanjutkan pekerjaan aku lagi, sungguh kamu lebih baik tidur daripada bangun, tadinya aku mau mengajak kamu makan malam,
"Aku mau pergi kuliah hari ini, apakah kamu mau mengantarkan aku?"Victoria jenuh di dalam rumah, apalagi harus satu atap dengan Gana. "Kamu masih sakit, nanti kamu tidak bisa mengikuti materi pelajaran di sana, " jawab Gana menolak jika istrinya pergi. Victoria diam, tidak mau lagi melihat ke arah suaminya yang dengan jelas melarangnya masuk kampus. "Kalau begitu, aku mau pergi dengan Jose," ucapnya membuat suasana di sana jadi tidak enak. Gana menghentikan tangannya yang sedang merapihkan dasi, dia tidak mungkin membiarkan istrinya berduaan dengan pria lain. "Aku yang akan mengantarkan kamu ke kampus," kata Gana tidak mau sampai Jose yang mengantarkan istrinya. Victoria senang, akhirnya pancingannya bisa membuat suaminya ini bisa mengizinkan dirinya, walaupun harus membawa nama Jose. "Bisa gawat kalau Jose ada di rumah ini pagi-pagi, itu akan menyulut emosiku," batin Gana yang sudah tenang. Victoria masih belum bisa mendorong kursi rodanya sendiri, karena kedua tangannya di
"Cepat pakai bajumu!"Victoria tidak senang dengan kelakuan Gana yang seenaknya di dalam rumah ini, dia tidak akan terima kalau Gana melakukannya lagi. "Sabar, aku juga akan pakai baju, tapi hari ini aku libur kerja, jadi mau pakai yang santai," balas Gana mengambil pakaian untuk santai. Pria itu mengambil cuti untuk menemani istrinya di rumah, tidak ada kesempatan di lain hari untuk mereka bisa sama-sama libur seperti ini. "Aneh, kenapa tiba-tiba libur mendadak? Apa kamu memang mengikuti aku untuk membolos kegiatan di luar rumah hari ini? Eh, ini juga gara-gara kamu aku tidak masuk kampus, coba kamu tidak kurang ajar, pastinya aku bisa pergi," singgungnya. Gana mengambil pakaian dan keluar dari kamar, tidak mau mendengarkannya lebih jauh karena membawa pengaruh buruk untuk telinganya. "Dasar Gana! Bisa-bisanya dia pergi begitu aku bicara! Aku akan memberikan dia tendangan maut kalau aku sudah sembuh!"Saat Victoria terus menggerutu tentang suaminya, ternyata Gana menerima tamu t
"Kamu mau bilang atau tidak?"Victoria masih terus Mencecar suaminya yang bungkam seribu bahasa, dia juga ingin mengetahui yang terjadi antara Gana dan Jose. "Sudahlah, jangan bertanya lagi, kamu juga tidak akan mengerti candaan para pria, kamu fokus di kesehatan, aku tidak mau dia ke sini hanya untuk menjenguk kamu," kata Gana mulai mengeluarkan nada cemburu. Victoria mengenal Gana sekarang seperti apa, dia mengambil ponsel yang di berikan oleh Jose waktu itu, rasanya masih penasaran pada apa yang terjadi antara mereka berdua. "Aku hubungi Jose diam-diam nanti, tapi kapan Gana keluar dari kamar?"Wanita itu menunggu suaminya pergi dari kamar, tidak mau kalau ponselnya diambil lagi. Gana terlihat mencurigai istrinya yang ada di belakang, tangan Victoria seperti sedang menyembunyikan sesuatu. "Apa yang terjadi dengannya, apa dia sedang memegang benda yang tidak boleh aku ketahui?" batin Gana bertanya-tanya. Namun Victoria masih diam dan terus fokus ke arah Gana, dia ingin segera
"Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir
Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa
Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan
Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di
"Aku memiliki istri, kenapa tidak kamu yang menyiapkan makanan untuk aku?""Apa? Jadi kamu mau aku siapkan makanan?"Victoria kembali bertanya, hal ini membuat dirinya heran dengan sikap suaminya. "Apa aku kurang jelas bicara sama kamu?Gana hanya ingin memperlihatkan dirinya yang tidak mau terbagi, mungkin dengan cara demikian bisa menjauhkan Victoria dengan Jose. "Jelas, tapi tidak salah? Padahal kamu bilang aku ini bukan pelayan dan mereka akan menjadi orang pertama yang kamu panggil, bukan aku."Gana menarik tangan Victoria ke arah dapur, dia tidak mau berbicara panjang lebar di saat perutnya lapar. "Siapkan sekarang! Aku tunggu kamu di sini," kata Gana memerintah istrinya. Victoria bingung, dia harus masak apa untuk suaminya ini. "Ada apa?" Tanyanya lagi. "Mau makan apa?""Apa saja, yang paling penting, kamu jangan masak masakan gosong," jawab Gana. "Eh, aku serius tanya sama kamu."Gana tidak berbicara lagi, dia melihat Victoria dengan tatapan sinis, itu artinya Victoria h
"Aku minta maaf karena Gana sudah membuat kamu hampir menelan obat tidur, semoga kamu tidak membenci dia, aku akan keluar kamar, bila kamu membutuhkan aku, panggil saja."Victoria tidak nyaman berada di dalam kamar berdua dengan Jose, dengan rasa bersalah atas perbuatan Gana, dia sekarang ingin menebusnya. "Lebih baik aku buatkan Jose susu hangat agar dia bisa tertidur dengan cepat."Langkahnya menuju dapur, Gana masuk ke dalam kamar Jose. "Jadi ini yang kamu mau?" Tanya Gana pada Jose yang sudah ada di atas tempat tidur. "Apa? Kedatangan kamu terlalu mendadak untuk aku, kita bisa bicara dulu sampai Baby Victor datang."Jose tidak takut sama sekali pada Gana, dia mau Victoria melihat apa yang dilakukan Gana padanya. "Tidak perlu membawa Victoria dalam masalah kita, aku mau kamu pergi dari rumah ini, kamu tau, atlet terkenal itu sudah harus dalam pengawasan negara, dan sudah di sediakan semua fasilitasnya, apa kamu tidak mau pergi dan tidur di rumahmu itu?"Jose tersenyum sinis pad
"Jose! Menjauh dari aku sekarang," kata Victoria. Jose tidak mau, pria itu masih menikmati wajah cantik Victoria yang sangat dekat, hatinya tenang begitu membelai rambut orang yang dia cintai. "Baby, kamu tau kan aku sakit, kenapa tidak kamu yang menjauh? Apa kamu sebenarnya mau dekat-dekat dengan aku. Iya, kan?"Jose sedikit menggoda wanita yang ada di depannya, ternyata Victoria sampai salah tingkah, ada nada marah yang keluar dari mulut Victoria, cukup pedas untuk di dengarkan. "Sembarangan. Jangan merasa diri kamu berhak atas aku seutuhnya ya, Jose! Kamu harus ingat, aku istri orang, tentu aku akan menjauh."Victoria turun dari sana, dia pergi dengan wajahnya yang merah, senyum Jose terlihat di sana, dia menyukai Victoria yang bersikap demikian. "Manis sekali, aku suka Baby. Beruntungnya aku hari ini."Jose ingin memejamkan mata, pria itu memang harus istirahat. Namun, tenggorokannya sangat kering, tangannya meraba ke atas meja di samping tempat tidur, ada satu gelas yang suda
Ketika masuk ke dalam kamar, mereka melihat anaknya yang sedang tertidur lelap, nampak sekali wajah Marcho tersenyum, entah dari mana asal senyuman anak kecil yang bisa merasakan kedua orang tuanya tengah berdamai saat ini. Mungkin malam ini menjadi momen Victoria bisa merasakan kebahagiaan bersama dengan keluarga kecilnya, tetapi tidak setelah ada seseorang yang mengetuk pintu. "Eh, siapa yang datang malam-malam seperti ini?" Mata Gana langsung melirik gorden jendela, sepertinya dia tahu siapa orangnya. "Aku juga tidak tau, kita perlu keluar untuk mengecek sendiri," balas Victoria memundurkan langkahnya dari kamar Marcho. Gana mengikuti Victoria, lelaki itu hanya perlu berjalan di samping istrinya yang sedang mencemaskan keberadaannya di sini. Ketika itu, pintu dibuka lebar, ada seseorang yang duduk di kursi roda dengan balutan perban. "Baby, kamu harus pergi dari sini, bukankah kamu memiliki hutang untuk merawat aku?" Jose yang datang dengan penuh harapan membawa wanitanya per
"Selamat pagi, Baby?"Jose menyapa Victoria yang baru terbangun perlahan, wanita itu tidak bisa bergerak karena ada dalam dekapan Jose. Matanya melebar dan ingin bergerak, "Jose, apa yang kamu lakukan?"Victoria ingin melepaskan diri, tetapi pria itu tidak mau. "Jangan bergerak, nanti kamu melukai luka aku, apa kamu mau aku kesakitan?""Astaga, tapi ini modus Jose.""Sedikit, penyembuhan yang paling ampuh, kamu jangan menolak dong, kita kan hanya pelukan saja, apa kamu tidak mau?"Victoria merasa dirinya tidak nyaman, tetapi Jose sudah diluar batas. "Jose, lepaskan aku."Victoria ingin tetap dilepaskan walaupun Jose merajuk atas lukanya. "Apa kamu tidak mau? Serius Baby? Tidak bisakah kamu membuat diri ini bahagia?""Jose, nanti ada suster atau dokter yang masuk, kamu jangan seperti ini.""Tidak apa, aku perlu seperti ini karena ingin terbiasa dengan kamu, apa kamu mau sarapan?""Bagaimana bisa? Kamu selalu memeluk aku, susah juga aku untuk bangun."Victoria terperangkap di sana,