"Kamu mau bilang atau tidak?"Victoria masih terus Mencecar suaminya yang bungkam seribu bahasa, dia juga ingin mengetahui yang terjadi antara Gana dan Jose. "Sudahlah, jangan bertanya lagi, kamu juga tidak akan mengerti candaan para pria, kamu fokus di kesehatan, aku tidak mau dia ke sini hanya untuk menjenguk kamu," kata Gana mulai mengeluarkan nada cemburu. Victoria mengenal Gana sekarang seperti apa, dia mengambil ponsel yang di berikan oleh Jose waktu itu, rasanya masih penasaran pada apa yang terjadi antara mereka berdua. "Aku hubungi Jose diam-diam nanti, tapi kapan Gana keluar dari kamar?"Wanita itu menunggu suaminya pergi dari kamar, tidak mau kalau ponselnya diambil lagi. Gana terlihat mencurigai istrinya yang ada di belakang, tangan Victoria seperti sedang menyembunyikan sesuatu. "Apa yang terjadi dengannya, apa dia sedang memegang benda yang tidak boleh aku ketahui?" batin Gana bertanya-tanya. Namun Victoria masih diam dan terus fokus ke arah Gana, dia ingin segera
"Kamu salah paham, aku tidak begitu. Apa Jose masih ada di sana? Aku mau bicara sama dia," jawab Victoria tidak pernah membuat Jose untuk menurutinya, tetapi memang Jose sendiri yang mau. Gana sudah tidak akan bisa lagi percaya pada istrinya saat ini, karena mungkin ponsel yang dia rampas itu sudah menjadi alat komunikasi mereka berdua. "Kamu suka sekali pada idola kamu itu, mana mungkin tidak ada perasaan apa-apa, aku tau kamu dan dia pasti sudah lebih dari teman, apa yang sudah kalian lakukan? Apa kalian sudah tidur bareng?"Tuduhan Gana membawa emosi Victoria membesar, dia tidak akan bisa menahan jika terhina seperti ini. "Aku tidak pernah serendah itu! Jangan kamu pikir aku akan menghargai kata-kata kamu ini!"Wanita itu menangis di depan Gana, dia bahkan tidak bisa bergerak dengan bebas, tangannya belum mampu untuk menghajarnya suaminya yang keterlaluan. Tiba saatnya Gana bersikeras cuek kembali, dia keluar dari sana untuk menghindari Victoria, tidak peduli tangisan istrinya
"Kita sudah sampai, apa kamu perlu bantuan aku untuk mendorong sampai ke dalam kamar?" tanya Jose yang sudah ada di depan rumah Gana. Victoria terlihat sangat senang bisa pergi berdua dengan Jose, karena idolanya selalu bisa membuatnya bahagia. "Tidak Jose, aku akan meminta pelayan rumah untuk membantu.""Kalau begitu aku akan pamit dari sini, tapi kalau minta bantuan aku, kamu bisa menghubungi aku dengan ponsel yang baru aku kasih ini," balas Jose memberikan ponsel yang ada di tangannya. Karena Jose mengetahui ponsel yang waktu itu dibakar Gana, dia tidak akan marah hanya karena ponsel, mudah baginya membelikan ponsel kepadanya. "Jose, kamu baik banget, tapi kalau nanti Gana melihat ini, pasti dia akan marah," kata Victoria khawatir semuanya akan terulang. Jose mengacak rambut Victoria, kapanpun Gana akan berbuat seperti itu, dia tidak akan peduli. "Tenang, aku akan membelikan ponsel lebih banyak lagi, mungkin dia akan lelah membakarnya," kata Jose dengan nada bercanda. Keduan
Gana masih berada di depan ruangan Marcho, dia harus tetap berjaga sampai kondisi anaknya benar-benar membaik. "Kamu harus sembuh Marcho," ucapnya menempelkan tangannya di kaca ruangan itu. Hanya mata Gana yang bisa melihat betapa kesakitan anaknya di dalam sana. Sekarang dia tidak akan pergi ke mana-mana. Dari tempat Victoria berada, dia mulai pulih karena selalu dirawat oleh dokter yang setiap hari datang untuk mengecek kondisinya seperti apa, tepat sore ini dia akan membuka perban di tangannya. "Terima kasih dok.""Sama-sama, walaupun perban ini dibuka, tolong tetap kontrol jika mau melakukan apa pun, karena lukanya belum benar-benar hilang, jangan lupa diminum obatnya secara teratur, karena itu akan segera memulihkan kondisi seperti semula.""Baik dokter."Victoria menuruti dokter agar lebih berhati-hati lagi, andaikan semuanya bisa berjalan mulus, itu artinya Victoria bisa pergi ke kampus lagi, banyak latihan yang tertunda. Jose ada di sana, dia mendampingi Victoria yang be
"Lima menit lagi, apa dia tidak akan datang ke sini?"Jose menghitung mundur waktu dari jam tangannya, Hana tidak juga muncul, padahal hari sudah ingin malam. "Itu orang, ngomong doang yang gede, tapi nyali ciut, mungkin dia tidak akan bisa mengalahkan aku, jadi dia mundur dengan cara yang memalukan, aku sudah menduganya," ucapnya begitu menghina Gana. Hampir tiga jam dari jadwal latihannya yang maju lebih awal untuk bertanding dengan Gana, dia merelakan itu, akan tetapi Gana tidak datang seolah menyepelekan semuanya. "Mungkin kah dia pria yang tidak bertanggungjawab atas ucapannya? Bagaimana aku bisa membiarkan Baby Victor dengan pria semacam ini!"Jose sudah tidak peduli lagi dengan taruhan ini, karena secara otomatis dirinya sudah menenangkannya. Idola Victoria itu pergi dari Perth Arena, tempat di mana menjadi andalan dirinya latihan bersama Victoria, namun kali ini semangatnya memudar karena Gana yang sudah membuang waktu paling berharga di hidupnya, banyak acara panggilan unt
Selama ini tidak ada yang membentak Dev dibandingkan Gana, tetapi sekarang ada Jose yang begitu dengan berani membuatnya kesal. "Pantas Gana tidak berani melawannya, jelas cowok ini sangat berani dan kurang ajar, aku harus membantunya," batin Dev ingin membantu. Dia meninggalkan rumah sakit dan terbang ke Australia, selama ini Gana sangat baik kepadanya, mungkin dengan berbicara berdua dengan Jose, pria pengganggu itu akan lunak untuk menjauhi Victoria. Jose masih berada di luar rumah Gana, dia akan menginap di sana tanpa sepengetahuan Victoria yang sudah istirahat di dalam kamar. Tepat pagi hari saat Jose masih terlelap di kursi milik Gana, Dev ada di depan Jose dengan membawa minuman. "Hey! Kenapa kamu mengguyur aku dengan air itu?!"Jose terkejut dan terbangun melihat ada orang yang berdiri di depannya, dia mengetahui Dev-sahabatnya Gana. "Jadi kamu rupanya?""Yah, ada apa?"Jose berani menghadapi apa pun di sana, dia tidak gentar untuk berdiri menatap mata Dev. "Kamu bisa p
"Kamu itu selalu tau segalanya ya, Jose. Aku beruntung punya teman seperti kamu," kata Victoria mengambil kerupuk di atas buburnya. Jose hanya memandang wajah Victoria di sana, ada kata-kata Victoria yang tidak Jose sukai. Aku tidak mau menjadi teman kamu Baby, kenapa kita harus menjadi teman?"Jose sudah menatap mata Victoria lebih dekat, wanita itu juga menghentikan makannya karena Jose mempertanyakan hal yang tidak biasa. "Maksud kamu, Jose? Aku mau tanya apa yang kamu bicarakan barusan? Aku mau punya banyak teman, dan kamu teman yang paling aku sukai," balas Victoria hanya menganggap Jose temannya. "Tidak lebih dari itu?"Pria itu terus bertanya, dia tidak akan mau menjadi teman, hanya sekedar teman untuk Victoria itu sangat menyakitkan hatinya. "Yah, hanya teman. Aku tidak mau banyak memberikan cowok lain tempat di mana sekarang aku sudah punya suami."Victoria paham maksud Jose, waktu itu sudah menembaknya, mungkin kali ini arah pembicaraan mereka masih seputar perasaan. "
"Apa yang terjadi sama Jose? Tiba-tiba menghilang, aku rasa ada yang tidak beres dari dia, apa dia ada di kampus hari ini?"Victoria pergi ke kampus dengan perasaan yang tidak enak, karena dia selama ini selalu ditanggapi oleh Jose walaupun pria itu sedang sibuk sekalipun. "Atau aku pergi ke rumahnya dulu ya? Karena masih ada waktu satu setengah jam, apa dia ada di rumah? Tapi masa dia tidak masuk kampus?"Victoria jadi menerka sendiri tentang semua ini, apalagi dia ingin mengetahui hasil penguntitan Jose kepada Gana. Victoria pergi ke kampus dan melupakan sejenak tentang Jose yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar, padahal Jose sudah berjanji akan memberitahukan semua ini. Hari ini selesai belajar, Victoria pergi ke lapangan basket di kampus, tidak ada Jose bahkan para fans yang selalu berteriak ketika ada Jose tidak ada di sana, itu artinya memang Jose tidak ada di kampus, selama ini Jose akan ada di lapangan untuk memastikan fansnya tidak akan pergi darinya. "Apa yang terjadi de
"Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir
Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa
Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan
Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di
"Aku memiliki istri, kenapa tidak kamu yang menyiapkan makanan untuk aku?""Apa? Jadi kamu mau aku siapkan makanan?"Victoria kembali bertanya, hal ini membuat dirinya heran dengan sikap suaminya. "Apa aku kurang jelas bicara sama kamu?Gana hanya ingin memperlihatkan dirinya yang tidak mau terbagi, mungkin dengan cara demikian bisa menjauhkan Victoria dengan Jose. "Jelas, tapi tidak salah? Padahal kamu bilang aku ini bukan pelayan dan mereka akan menjadi orang pertama yang kamu panggil, bukan aku."Gana menarik tangan Victoria ke arah dapur, dia tidak mau berbicara panjang lebar di saat perutnya lapar. "Siapkan sekarang! Aku tunggu kamu di sini," kata Gana memerintah istrinya. Victoria bingung, dia harus masak apa untuk suaminya ini. "Ada apa?" Tanyanya lagi. "Mau makan apa?""Apa saja, yang paling penting, kamu jangan masak masakan gosong," jawab Gana. "Eh, aku serius tanya sama kamu."Gana tidak berbicara lagi, dia melihat Victoria dengan tatapan sinis, itu artinya Victoria h
"Aku minta maaf karena Gana sudah membuat kamu hampir menelan obat tidur, semoga kamu tidak membenci dia, aku akan keluar kamar, bila kamu membutuhkan aku, panggil saja."Victoria tidak nyaman berada di dalam kamar berdua dengan Jose, dengan rasa bersalah atas perbuatan Gana, dia sekarang ingin menebusnya. "Lebih baik aku buatkan Jose susu hangat agar dia bisa tertidur dengan cepat."Langkahnya menuju dapur, Gana masuk ke dalam kamar Jose. "Jadi ini yang kamu mau?" Tanya Gana pada Jose yang sudah ada di atas tempat tidur. "Apa? Kedatangan kamu terlalu mendadak untuk aku, kita bisa bicara dulu sampai Baby Victor datang."Jose tidak takut sama sekali pada Gana, dia mau Victoria melihat apa yang dilakukan Gana padanya. "Tidak perlu membawa Victoria dalam masalah kita, aku mau kamu pergi dari rumah ini, kamu tau, atlet terkenal itu sudah harus dalam pengawasan negara, dan sudah di sediakan semua fasilitasnya, apa kamu tidak mau pergi dan tidur di rumahmu itu?"Jose tersenyum sinis pad
"Jose! Menjauh dari aku sekarang," kata Victoria. Jose tidak mau, pria itu masih menikmati wajah cantik Victoria yang sangat dekat, hatinya tenang begitu membelai rambut orang yang dia cintai. "Baby, kamu tau kan aku sakit, kenapa tidak kamu yang menjauh? Apa kamu sebenarnya mau dekat-dekat dengan aku. Iya, kan?"Jose sedikit menggoda wanita yang ada di depannya, ternyata Victoria sampai salah tingkah, ada nada marah yang keluar dari mulut Victoria, cukup pedas untuk di dengarkan. "Sembarangan. Jangan merasa diri kamu berhak atas aku seutuhnya ya, Jose! Kamu harus ingat, aku istri orang, tentu aku akan menjauh."Victoria turun dari sana, dia pergi dengan wajahnya yang merah, senyum Jose terlihat di sana, dia menyukai Victoria yang bersikap demikian. "Manis sekali, aku suka Baby. Beruntungnya aku hari ini."Jose ingin memejamkan mata, pria itu memang harus istirahat. Namun, tenggorokannya sangat kering, tangannya meraba ke atas meja di samping tempat tidur, ada satu gelas yang suda
Ketika masuk ke dalam kamar, mereka melihat anaknya yang sedang tertidur lelap, nampak sekali wajah Marcho tersenyum, entah dari mana asal senyuman anak kecil yang bisa merasakan kedua orang tuanya tengah berdamai saat ini. Mungkin malam ini menjadi momen Victoria bisa merasakan kebahagiaan bersama dengan keluarga kecilnya, tetapi tidak setelah ada seseorang yang mengetuk pintu. "Eh, siapa yang datang malam-malam seperti ini?" Mata Gana langsung melirik gorden jendela, sepertinya dia tahu siapa orangnya. "Aku juga tidak tau, kita perlu keluar untuk mengecek sendiri," balas Victoria memundurkan langkahnya dari kamar Marcho. Gana mengikuti Victoria, lelaki itu hanya perlu berjalan di samping istrinya yang sedang mencemaskan keberadaannya di sini. Ketika itu, pintu dibuka lebar, ada seseorang yang duduk di kursi roda dengan balutan perban. "Baby, kamu harus pergi dari sini, bukankah kamu memiliki hutang untuk merawat aku?" Jose yang datang dengan penuh harapan membawa wanitanya per
"Selamat pagi, Baby?"Jose menyapa Victoria yang baru terbangun perlahan, wanita itu tidak bisa bergerak karena ada dalam dekapan Jose. Matanya melebar dan ingin bergerak, "Jose, apa yang kamu lakukan?"Victoria ingin melepaskan diri, tetapi pria itu tidak mau. "Jangan bergerak, nanti kamu melukai luka aku, apa kamu mau aku kesakitan?""Astaga, tapi ini modus Jose.""Sedikit, penyembuhan yang paling ampuh, kamu jangan menolak dong, kita kan hanya pelukan saja, apa kamu tidak mau?"Victoria merasa dirinya tidak nyaman, tetapi Jose sudah diluar batas. "Jose, lepaskan aku."Victoria ingin tetap dilepaskan walaupun Jose merajuk atas lukanya. "Apa kamu tidak mau? Serius Baby? Tidak bisakah kamu membuat diri ini bahagia?""Jose, nanti ada suster atau dokter yang masuk, kamu jangan seperti ini.""Tidak apa, aku perlu seperti ini karena ingin terbiasa dengan kamu, apa kamu mau sarapan?""Bagaimana bisa? Kamu selalu memeluk aku, susah juga aku untuk bangun."Victoria terperangkap di sana,