Jose masih kesal pada Gana yang sudah dia tinggalkan di sana, tempat gelap dan tidak mungkin ada kendaraan jika malam hari, pria itu cukup mendapatkan pelajaran atas perbuatannya pada Victoria. "Mampus! Siapa dia menyakiti Baby Victor? Aku akan balas kan terus setiap Baby sedih karena dia."Jose akan menjadi orang pertama yang akan melindungi Victoria, termasuk pada Gana. Kini dia pergi menuju rumah Gana. "Kesempatan ketika Gana tidak ada di rumah, aku ke sana membawa bola basket, pasti Baby Victor akan suka."Tidak lama setelah dirinya dalam perjalanan menuju rumah Gana, sekarang bisa melihat Baby Victor yang ada di luar rumah, ada kegelisahan yang ada di benaknya. "Baby, kasihan sekali hidup kamu."Jose menghampiri Victoria yang berada di teras rumah, mungkin sedikit hiburan akan membuat dirinya bisa tersenyum. Dia membawa bola basket di tangannya, sudah jelas memantulkan ke bawah dan terdengar oleh Victoria yang sedang duduk, matanya berkaca-kaca saat dirinya melihat bola baske
"Jose, apakah Gana selalu menganggap aku orang lain? Aku ini istrinya. Apakah bisa dia menghargai kehadiran aku?"Victoria mengeluh di depan idolanya itu, dia masih menangis meratapi nasibnya yang tidak berubah ini. "Mungkin aku harus katakan, kamu tidak cocok untuk Gana, kamu tau kakak kamu seperti apa kan? Mungkin dia masih mencintai kakakmu itu, jadi untuk apa kamu bertanya kalau kamu sendiri bisa merasakan ketidaknyamanan? Cuma kamu yang tau jawabannya."Kata-kata Jose kembali ada benarnya untuk dirinya, sekali lagi dia harus menerima kenyataan, bahwa Gana mungkin, masih mencintai Marcella. "Yah, kamu benar Jose, aku ini hanya pengganti yang tidak berharga, dan bodohnya aku. Sekarang lebih sakit karena aku berharap balasan atas hati ini, hiks."Hatinya sangat mencintai Gana, entahlah sejak dirinya menikah, ada getaran cinta itu untuk Gana, dan pada akhirnya dia bisa masuk ke dalam rumah itu, yang dia pikir adalah tempat di mana dirinya akan menetap dan menjadi satu-satunya istri
Malam yang panjang membuat Victoria sulit tertidur pulas, hingga dirinya keluar rumah, terlihat jika ada seseorang yang berdiri tegak di depan teras. "Jose, kenapa kamu ada di sini?"Pertanyaan membingungkan untuk Jose yang ingin sendiri berada di sini. "Aku, di sini sedang melakukan sesuatu.""Apa?"Victoria melirik ke arah Jose, di sampingnya tidak ada barang apa pun yang dia kerjakan, namun tadi Jose bilang, ada yang dia lakukan. "Menjaga calon bintang yang akan segera bersinar," jawabnya. Wanita itu membalikkan tubuh, dia memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangan, senyumnya terbit, rasa sepinya hilang ketika ada Jose di sini. "Jose, kamu jangan bercanda. Aku di sini untuk bertanya sama kamu, apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa tidak pulang?"Jose mendekati Victoria yang perlahan menengok ke arah pria itu. "Baby, kamu terlalu banyak pertanyaan. Sedangkan kamu masih membutuhkan aku di sini."Tatapan Jose lebih mendalam masuk ke relung hati Victoria, di dalam sana ada ruan
"Semoga kamu bisa mengerti ini semua, Jose."Victoria tidak akan menemukan cinta dari hatinya yang melebihi apa yang dia rasakan sebagai seorang sahabat, kali ini dia akan mengutarakan hal ini pada Gana, mungkin semua kecemburuan berawal dari perasaan Jose.Malam ini terlihat terang. Namun tidak dengan Jose yang bersedih dan hatinya terluka karena cintanya sendiri, demikian Victoria yang kesulitan tertidur lelap karena harus memikirkan Gana di luar sana. "Apa yang harus aku lakukan, Gana? Aku sudah tidak akan sanggup lagi dengan pernikahan kita kalau kamu terus pergi tanpa pamit, dan selalu bohong tentang Marcho, apakah dia tidak mau aku menolong anaknya yang sudah menjadi anakku juga? Aku tidak mengerti yang dia pikirkan ini apa sekarang?"Malam ini hanya terus memikirkan Gana, sedangkan Gana baru turun dari taksi ketika menjelang pagi. "Siapakah di depan rumah aku?"Gana sudah melihat pria lain justru tengah tertidur di teras rumahnya. Mata Gana tidak salah lihat, ternyata Jose a
"Tolong jangan pergi. Aku mau kamu tetap ada di sini bersama aku."Gana memeluk Victoria dari belakang, hanya dengan cara ini bisa menghentikan langkah istrinya yang mau pergi. "Gana, ini tidak lucu. Tolong lepaskan aku, sekarang aku mau pergi dan menyelamatkan anakku, kamu tidak kasihan sama Marcho."Victoria tetap ingin pergi, walaupun Gana melarangnya. "Jangan, aku mohon tetap di sini. Aku sudah cukup melihat Marcho sakit, aku tidak akan sanggup melihat kamu sakit, risikonya akan berat untuk kamu."Gana tetap menahan istrinya, tidak mungkin kalau Gana membiarkan mimpi besar Victoria dan Marcella hancur dengan semua ini, pastinya di alam sana, Marcella tidak akan tenang. "Singkirkan tangan kamu, Gana! Boleh aku pergi? Aku tidak peduli dengan kamu dan kesehatan aku sendiri, anak sekecil Marcho yang sakit, dia masih panjang ingin menempuh hidup, apa kamu tidak memikirkan nyawa Marcho?"Victoria kesal, selama ini Gana selalu cuek pada Marcho, dan sekarang juga justru memperdulikan d
Victoria naik motor bersama Jose, dia tidak mau menengok ke arah Gana. "Gana, kamu sudah keterlaluan sama aku, bisa-bisanya kamu kasar sama aku di luar rumah, bahkan sampai Jose tau ini. Aku sangat menyesal menikah dengan kamu," batinnya menggerutu. Victoria menangis sejadi-jadinya, selama ini dia tidak pernah mau memiliki rumah tangga yang seperti sekarang. "Sudah cukup Jose, mungkin aku hanya manusia yang selalu tidak berarti di matanya, aku tidak kuat lagi."Jose yang membawa motor tidak bersuara sama sekali, dia justru ingin Victoria mengeluarkan air matanya sampai puas. "Jujur, orang tuaku saja tidak pernah memukul aku, bahkan kakak aku yang selalu memanjakan aku, beliau tidak pernah."Jose menghentikan motornya di depan Perth Arena, dia sana mungkin akan menghibur Victoria. "Jose, kenapa kita ke sini? Aku tidak akan sanggup bermain saat hatiku sedang hancur."Jose turun dari motor, membiarkan Victoria juga turun mengikutinya. "Baby, kamu masuk saja dulu. Tempat ini sepi, k
Merenung yang dilakukan Victoria saat berada di dalam kamar tamu yang disediakan oleh Jose, terlihat ada beberapa foto yang terpasang, ternyata Jose yang meminta pelayan untuk memasang semua itu. "Jose, ini foto kita."Victoria akhirnya bisa tersenyum walaupun itu sedikit, karena foto itu terlalu mengingatkan dirinya akan sesuatu yang terjadi sebelumnya, ada campur tangan Victoria. "Foto ini, adalah pertama kalinya aku bersama dengan Jose, sekarang sudah tua juga yah, aku ini."Victoria merasakan umurnya bertambah terus, dia bukan lagi remaja yang ada di dalam foto itu, tepat di depan Jose, ada seseorang yang memotretnya. Entah siapa orang itu, tetapi Jose mendapatkan foto ini. Di dalam rumah itu sudah sepi, Victoria keluar dari kamar setelah dirinya selesai mandi, perutnya juga berbunyi, mungkin dia lapar, pada akhirnya harus ke dapur. "Apa yang akan terjadi jika aku ke dapur?"Victoria sendiri bingung, jalan menuju dapur rumah Jose terlalu kuat sekali. "Hari ini kamu terlihat l
Dalam perjalanan menuju rumah Jose, Hana terlihat sangat sedih memegang amplop coklat yang dia dapatkan tadi pagi. "Wanita itu tidak ada habisnya bersama lelaki lain, mungkin ini cara paling efektif membuatnya jera."Di mobilnya sendiri memikirkan Victoria, dia masih berat ingin melepaskan istrinya yang sudah dia perjuangan demi amanat pada mendiang istrinya dulu. Tiba di rumah Jose, ternyata memang mereka berdua sedang bermain basket di depan lapangan yang ada di rumah Jose. "Victoria," panggil Gana.Kedua orang yang masih asik bermain itu kini melirik Gana, apalagi Victoria melepaskan bola basket yang ada di tangannya. "Gana, mau apa di ke sini?"Tangannya memberikan sesuatu pada Victoria, Jose gemas, dan menarik amplop tersebut. "Sini, biarkan aku saja yang membukanya."Jose tidak peduli jika nanti Victoria akan marah ataupun Gana memukulnya. "Serahkan itu pada Victoria! Rumah tangga aku bukan urusan kamu!"Gana ingin merebutnya kembali, tetapi percuma, Jose sudah membukanya.
"Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir
Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa
Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan
Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di
"Aku memiliki istri, kenapa tidak kamu yang menyiapkan makanan untuk aku?""Apa? Jadi kamu mau aku siapkan makanan?"Victoria kembali bertanya, hal ini membuat dirinya heran dengan sikap suaminya. "Apa aku kurang jelas bicara sama kamu?Gana hanya ingin memperlihatkan dirinya yang tidak mau terbagi, mungkin dengan cara demikian bisa menjauhkan Victoria dengan Jose. "Jelas, tapi tidak salah? Padahal kamu bilang aku ini bukan pelayan dan mereka akan menjadi orang pertama yang kamu panggil, bukan aku."Gana menarik tangan Victoria ke arah dapur, dia tidak mau berbicara panjang lebar di saat perutnya lapar. "Siapkan sekarang! Aku tunggu kamu di sini," kata Gana memerintah istrinya. Victoria bingung, dia harus masak apa untuk suaminya ini. "Ada apa?" Tanyanya lagi. "Mau makan apa?""Apa saja, yang paling penting, kamu jangan masak masakan gosong," jawab Gana. "Eh, aku serius tanya sama kamu."Gana tidak berbicara lagi, dia melihat Victoria dengan tatapan sinis, itu artinya Victoria h
"Aku minta maaf karena Gana sudah membuat kamu hampir menelan obat tidur, semoga kamu tidak membenci dia, aku akan keluar kamar, bila kamu membutuhkan aku, panggil saja."Victoria tidak nyaman berada di dalam kamar berdua dengan Jose, dengan rasa bersalah atas perbuatan Gana, dia sekarang ingin menebusnya. "Lebih baik aku buatkan Jose susu hangat agar dia bisa tertidur dengan cepat."Langkahnya menuju dapur, Gana masuk ke dalam kamar Jose. "Jadi ini yang kamu mau?" Tanya Gana pada Jose yang sudah ada di atas tempat tidur. "Apa? Kedatangan kamu terlalu mendadak untuk aku, kita bisa bicara dulu sampai Baby Victor datang."Jose tidak takut sama sekali pada Gana, dia mau Victoria melihat apa yang dilakukan Gana padanya. "Tidak perlu membawa Victoria dalam masalah kita, aku mau kamu pergi dari rumah ini, kamu tau, atlet terkenal itu sudah harus dalam pengawasan negara, dan sudah di sediakan semua fasilitasnya, apa kamu tidak mau pergi dan tidur di rumahmu itu?"Jose tersenyum sinis pad
"Jose! Menjauh dari aku sekarang," kata Victoria. Jose tidak mau, pria itu masih menikmati wajah cantik Victoria yang sangat dekat, hatinya tenang begitu membelai rambut orang yang dia cintai. "Baby, kamu tau kan aku sakit, kenapa tidak kamu yang menjauh? Apa kamu sebenarnya mau dekat-dekat dengan aku. Iya, kan?"Jose sedikit menggoda wanita yang ada di depannya, ternyata Victoria sampai salah tingkah, ada nada marah yang keluar dari mulut Victoria, cukup pedas untuk di dengarkan. "Sembarangan. Jangan merasa diri kamu berhak atas aku seutuhnya ya, Jose! Kamu harus ingat, aku istri orang, tentu aku akan menjauh."Victoria turun dari sana, dia pergi dengan wajahnya yang merah, senyum Jose terlihat di sana, dia menyukai Victoria yang bersikap demikian. "Manis sekali, aku suka Baby. Beruntungnya aku hari ini."Jose ingin memejamkan mata, pria itu memang harus istirahat. Namun, tenggorokannya sangat kering, tangannya meraba ke atas meja di samping tempat tidur, ada satu gelas yang suda
Ketika masuk ke dalam kamar, mereka melihat anaknya yang sedang tertidur lelap, nampak sekali wajah Marcho tersenyum, entah dari mana asal senyuman anak kecil yang bisa merasakan kedua orang tuanya tengah berdamai saat ini. Mungkin malam ini menjadi momen Victoria bisa merasakan kebahagiaan bersama dengan keluarga kecilnya, tetapi tidak setelah ada seseorang yang mengetuk pintu. "Eh, siapa yang datang malam-malam seperti ini?" Mata Gana langsung melirik gorden jendela, sepertinya dia tahu siapa orangnya. "Aku juga tidak tau, kita perlu keluar untuk mengecek sendiri," balas Victoria memundurkan langkahnya dari kamar Marcho. Gana mengikuti Victoria, lelaki itu hanya perlu berjalan di samping istrinya yang sedang mencemaskan keberadaannya di sini. Ketika itu, pintu dibuka lebar, ada seseorang yang duduk di kursi roda dengan balutan perban. "Baby, kamu harus pergi dari sini, bukankah kamu memiliki hutang untuk merawat aku?" Jose yang datang dengan penuh harapan membawa wanitanya per
"Selamat pagi, Baby?"Jose menyapa Victoria yang baru terbangun perlahan, wanita itu tidak bisa bergerak karena ada dalam dekapan Jose. Matanya melebar dan ingin bergerak, "Jose, apa yang kamu lakukan?"Victoria ingin melepaskan diri, tetapi pria itu tidak mau. "Jangan bergerak, nanti kamu melukai luka aku, apa kamu mau aku kesakitan?""Astaga, tapi ini modus Jose.""Sedikit, penyembuhan yang paling ampuh, kamu jangan menolak dong, kita kan hanya pelukan saja, apa kamu tidak mau?"Victoria merasa dirinya tidak nyaman, tetapi Jose sudah diluar batas. "Jose, lepaskan aku."Victoria ingin tetap dilepaskan walaupun Jose merajuk atas lukanya. "Apa kamu tidak mau? Serius Baby? Tidak bisakah kamu membuat diri ini bahagia?""Jose, nanti ada suster atau dokter yang masuk, kamu jangan seperti ini.""Tidak apa, aku perlu seperti ini karena ingin terbiasa dengan kamu, apa kamu mau sarapan?""Bagaimana bisa? Kamu selalu memeluk aku, susah juga aku untuk bangun."Victoria terperangkap di sana,