Charlotte Shimon takut tetesan air ini akan menetes dan meresap ke dalam lukanya dan menyebabkan luka meradang, jadi dia mengambil handuk dan menyeka tetesan air dengan lembut.Lucas Hank tidak melihat orang di belakangnya, jadi indranya sangat tajam. Dia merasakan tangan kecil menyekanya dengan handuk dan gerakannya sangat hati-hati dan lembut.Charlotte Shimon membuka kotak obat dan mengeluarkan kapas steril. Dia mulai merawat luka Lucas Hank.Perasaan Lucas Hank terfokus pada orang di belakangnya dan jakunnya mulai bergerak.Charlotte Shimon secara alami memperhatikan gerakannya, dia ... apakah terasa sakit?Charlotte Shimon mengira dia telah membuatnya kesakitan, jadi dia segera meniup lukanya dengan lembut.Pada saat itu, mata Lucas Hank segera memerah. Dia merasa curiga bahwa wanita di belakangnya sengaja menggodanya.Charlotte Shimon merawat semua lukanya, lalu mengeluarkan perban putih untuk membalut luka. Karena perban itu akan mengarah ke depan dan pria ini sangat tinggi, Cha
Charlotte Shimon memandang Michele Hill dengan ketus, mengapa dia begitu baik?Benar saja, detik berikutnya, Michele Hill dengan sengaja menumpahkan cangkir itu dan air panas di dalamnya tiba-tiba tumpah, membakar tangan Michele Hill menjadi merah."Aah!" Michele Hill berteriak dan menatap Charlotte Shimon dengan polos, seolah-olah dia adalah pelayan yang kejam, "Lisa, mengapa kau melakukan ini? Tanganku sangat sakit!"Charlotte Shimon melirik Michele Hill dan pada saat itu, Lucas Hank turun dari tangga.Lucas Hank menggenggam tangan merah Michele Hill, dia mengerutkan alisnya. "Sakit, ya?""Aku tidak sakit ... Aku tidak sengaja menumpahkan air dari cangkir tadi, bukan Lisa. Kau jangan menyalahkan Lisa!" kata Michele HIll.Lucas Hank mengangkat kepalanya dan menatap dengan tajam Charlotte Shimon seperti sinar-X.Charlotte Shimon tiba-tiba merasa kepalanya telah tembus ditatap Lucas Hank, Penampilannya melindungi Michele Hill sangat menakutkan, seolah-olah ingin menelannya.Charlotte S
Tetapi terjadi hal di luar dugaan di detik berikutnya, Lucas Hank langsung mendorongnya.Michele Hill segera membuka matanya. Dia menatap Lucas Hank dengan heran. Dia menolak ciumannya. "Ada apa denganmu?"Lucas Hank tidak tahu ada apa dengannya, tubuhnya pasti tidak bermasalah. Dia baru saja tergoda dengan pelayan kecil di kamar tidur, tetapi dia tidak menciumnya saat ini.Dia mendorongnya dengan spontan.Wajah Lucas Hank tidak menunjukkan ekspresi apa-apa, dia menyelipkan satu tangan ke dalam saku celananya. "Tidak apa-apa, Walter Hank sudah pulang, ayo kita keluar untuk makan malam."Setelah berbicara, Lucas Hank keluar.Dia pergi begitu saja.Michele Hill sangat kecewa, dia hampir mencium Lucas Hank tadi!...Lucas Hank mengantar Michele Hill pulang. Michele Hill naik lift ke lantai atas. Saat itu, dia merasa tidak nyaman melihat wajah Charlotte Shimon, jadi dia menyuruh Charlotte Shimon untuk menggunakan tangga.Charlotte Shimon juga tidak ingin bersama dengan Michele Hill, jadi
Henry Hank bersama Kepala Sekretaris menuju ke lobi. Dari kejauhan, dia melihat Wallace, yang sedang duduk di sofa dan membaca koran.Mendengar suara langkah kaki, Wallace mengangkat wajahnya. Ketika melihat Henry Hank, dia meletakkan koran di tangannya, berdiri, dan berteriak dengan hormat, "Halo, Kakek, namaku Wallace, senang bertemu denganmu.”Kepala Sekretaris di belakang membuka mulutnya karena terkejut. Ada apa? Bukankah hanya ada satu Pangeran Kecil dalam Keluarga Hank? Mengapa ada satu lagi muncul di sini?Ketika dia mengingat hampir menolak anak kecil ini di telepon, Kepala Sekretaris itu berkeringat dingin.Tidak heran... tidak heran Bos Besar akan turun untuk menemuinya secara pribadi.Henry Hank sudah menduga bahwa cucunya yang lain akan datang. Dia menghampiri Wallace, lalu mengusap kepala Wallace. "Wallace, ada apa mencariku di sini?"Wallace tersenyum polos, "Aku kebetulan lewat, jadi datang menemui Kakek. Aku sangat merindukan Kakek."Henry Hank tersenyum. Cucunya mung
Wallace berpikir sejenak, "Menurutku Ibu mungkin di bawah kendali orang lain sekarang."“Benar dan Ayah juga aneh,” kata Walter Hank."Kenapa aneh?"“Aku sudah tahu itu bukan Ibu, tapi Ayah tidak menyadarinya. Ayah sepertinya bukan orang yang begitu bodoh.” Walter Hank terlihat menghina ayahnya.Wallace juga merasa aneh. Ayah dalam kesannya juga sangat pintar, tetapi sekarang dia telah merusak kesannya. "Aku rasa kita tidak memahami situasinya sekarang. Jika kita bertindak gegabah, mungkin akan mencelakakan Ibu. Karena Ibu telah menjadi pelayan Lisa yang mengikuti Ibu palsu, maka aku pikir kunci masalahnya terletak pada Ayah dan Ibu palsu."Walter Hank berpikir sejenak, lalu mengangguk setuju. "Kalau begitu kita tidak perlu melakukan apa pun sekarang, kita hanya perlu membantu Ayah membongkar wajah asli Ibu palsu dan mengenali ibu kita yang sebenarnya."Wallace berkata,”Baik, aku juga bermaksud begitu."Kedua bos kecil mencapai konsensus dan pertemuan itu berakhir.Wallace melompat da
Dia merasa bingung melihat bikini ini.Charlotte Shimon melihat ke arah Victoria Anne. Tiba-tiba Victoria Anne datang ke kapal pesiar pribadi ini dan begitu dekat dengannya. Apakah... Vic sudah mengetahui dia adalah Charlotte Shimon yang asli?Tetapi bagaimana Vic bisa mengetahuinya? Siapa yang memberitahunya?Pada saat itu seperti telepati, Victoria Anne juga menatap Charlotte Shimon dan berkata dengan santai, "Aku tidak menyangka Walter telah tumbuh begitu besar. Tidak sia-sia aku menyayanginya, dia ternyata masih ingat dengan aku, ibu angkatnya."Walter?Apakah Walter yang memberitahu Victoria Anne untuk datang?Sepertinya Walter sudah mengenalinya malam itu di villa. Hati Charlotte Shimon tiba-tiba terasa hangat, bagaimanapun dia adalah putranya, anak kandungnya!Charlotte Shimon merasa jauh lebih tenang, dia tidak takut pada hal lain. Dia hanya takut Charlotte Shimon yang asli dan palsu ini akan menyakiti anak-anaknya, sekarang sepertinya kekhawatirannya berlebihan. Saat dia dala
Michele Hill seperti terkena sengatan listrik, wajahnya menjadi pucat.Dia menatap Lucas Hank dengan bingung. Siapa yang tadi mengatakan --- terserah, asal kau suka. Mengapa dia berkomentar tajam seperti itu?Mulut pria memang tidak bisa dipercaya!Lucas Hank tidak melihat Michele Hill lagi, itu berarti dia tidak bersalah --- kau yang meminta aku menilainya.Suasananya agak canggung. James Coleman mengalihkan pandangannya. Dia mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan membuka Weibo. Dia melihat Weibo Victoria Anne yang baru saja mengunggah fotonya.Victoria Anne mengunggah fotonya dan Charlotte Shimon di dek. Sekarang foto ini sudah sangat populer di Weibo."Oh, Victoria Cantik memakai bikini.""Siapa wanita cantik di samping Victoria Cantik, ckck, tubuh itu!""Bisa turunkan kameranya sedikit, aku sebagai wanita juga terpesona dengan tubuh mereka.""Wanita di samping Victoria Cantik pasti adalah Charlotte Cantik, mereka seperti pinang dibelah dua."James Coleman segera menyimpan pons
“Ada yang harus aku lakukan, aku pergi dulu,” Victoria Anne pergi.Michele Hill menoleh ke Lucas Hank. Setelah diingatkan Victoria Anne, dia juga menyadari terhadap perbedaan sikap Lucas Hank terhadap Charlotte Shimon.Michele Hill merasa kesal. Dia telah menggunakan lonceng iblis untuk menjerat Lucas Hank dan mengubah wajah Charlotte Shimon menjadi wajah pelayan kecil. Mengapa Lucas Hank masih tertarik dengan Charlotte Shimon?Charlotte Shimon mempertaruhkan segalanya untuk Lucas Hank, bertaruh bahwa Lucas Hank tidak akan membiarkan dirinya kalah. Apakah Lucas Hank benar-benar dapat menghancurkan kutukan lonceng iblis?“Lucas Hank, apakah kau tertarik dengan pelayanku?” Michele Hill memandang Lucas Hank dan bertanya.Lucas Hank mengerutkan bibirnya. "Bagaimana menurutmu?""Meskipun pelayanku tidak cantik, dia memiliki tubuh yang sangat bagus. Banyak pria menyukainya. Apa kau juga jatuh cinta pada pelayanku?"“Tidak.” Lucas Hank segera menyangkal.Tetapi Michele Hill merasa sangat kes
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan