Mata Mark Lewis menjadi merah, dia meraih pergelangan kakinya.Sophia Lowry menatapnya. "Ayah Charlotte, tubuhmu jauh lebih jujur daripada mulutmu."Mark Lewis menatap penampilannya yang begitu menggoda dan membelai kulit putihnya menuju ke atas ...Tetapi Sophia Lowry segera menghindar. Dia bangkit dan bangun dari tempat tidur. "Ayah Charlotte, jika kau ingin menghidupkan kembali mimpi lama bersamaku, maka maaf sekali, aku tidak berminat denganmu sekarang."Sophia Lowry segera mengambil pakaiannya dan bersiap untuk mengenakannya.Mark Lewis membeku. Dia baru menyadari Sophia Lowry sedang mempermainkannya, wanita itu sengaja menggodanya, tetapi dia tidak bertanggung jawab.Bagus sekali, setelah lebih dari 20 tahun, dia masih belum berubah sama sekali.Mark Lewis keluar dengan wajah tenang.Di luar, sekretaris pribadi bertanya dengan hormat. "Tuan, apa yang kita lakukan sekarang?"Mark Lewis mencibir, "Sekarang laporkan ada transaksi asusila di Taman Bougenville."Mark Lewis melihat
Apa?Charlotte Shimon mengangkat alisnya dan memandang pengacara papan atas itu. "Apa yang kau katakan tadi, apakah kau bisa mengulanginya?"“Charlotte, jangan panik!” Sophia Lowry segera maju dan menghalangi Charlotte Shimon di belakangnya. Dia menatap pengacara papan atas itu. “Mark Lewis ingin menuntutku melakukan pemerkosaan?”Sebenarnya Sophia Lowry sudah ingin melangkah maju ketika dia mendengar kata ini. Tetapi Charlotte Shimon selangkah lebih cepat darinya. Sekarang Sophia Lowry berkacak pinggang dengan ekspresi yang sangat serius."Nona Lowry, Anda tidak salah dengar. Tuan Lewis akan menuntut Anda atas pemerkosaan yang terjadi pada dua puluh tiga tahun yang lalu. Anda pasti tidak dapat menyangkal kasus ini karena Nona Shimon adalah buktinya. Anda telah melarikan diri selama bertahun-tahun," kata Pengacara.Charlotte Shimon benar-benar bingung. Siapa dia, di mana dia, dan apa yang dia lakukan?Dia baru saja menebus Ibunya karena melakukan transaksi prostitusi, sekarang merek
Ketika nenek moyang kita mendengar kutukan dari putri suku Putri Duyung, dia mengangkat kepalanya dan tertawa. Nenek moyang kita menarik pedang kuno dari jantungnya perlahan-lahan, kemudian menancapkannya dengan kencang ke dalam fondasi tanah Lantana. Gerbang Lantana ditutup sejak saat itu, menghalangi serangan ribuan pasukan berkuda dari Hollinswood, tetapi sejak saat itu juga Negara Lantana menghilang di atas laut dan lenyap dari dunia ini.""Di saat-saat terakhir kematiannya, nenek moyang kita bersumpah demi darahnya sendiri dan meninggalkan sebuah ramalan. Seratus tahun kemudian, akan ada seorang wanita dari Lantana, yang akan menjadi wanita paling cantik di dunia. Saat pasukan serigala muncul kembali di dunia ini, maka Hollinswood akan dihancurkan.""Nenek moyang kita meninggal pada malam berdarah itu dengan memendam kemarahan dan kebencian."Charlotte Shimon menyimak kisah masa lalu yang mendebarkan mengenai sejarah Lantana, Hollinswood dan suku Putri Duyung. Ternyata inilah mist
Suara Charlotte Shimon sangat tegas. Setiap kata-katanya seakan-akan mengetuk sanubari, membuat jantung berdebar-debar.Sophia Lowry mengangguk puas, dia yakin putrinya pasti bisa....Ibu kandung Monica Morris hanya seorang dayang pada saat itu, kemudian dia dibunuh oleh Ibu Selir Herman Hill. Sebelum meninggal, ibu kandung ini diam-diam menyerahkan Monica Morris kepada seorang pelayan dan pelayan itu membawa Monica Morris keluar dari Hollinswood, menuju Kota Regalsen.Pelayan ini kemudian menjadi wanita terpopuler di sebuah bar di Kota Regalsen dan menarik perhatian ayah Tina Morris.Pelayan itu ingin menelantarkan Monica Morris pada saat itu. Bagaimanapun, dia adalah beban yang menghalangi masa depannya, tetapi masa-masa indah itu tidak berlangsung lama. Ibu Tina Morris, Nyonya Morris, segera mengetahui dia adalah wanita simpanan suaminya. Dia mulai menekan dan menganiayanya, bahkan memblokirnya di Kota Regalsen.Pelayan ini tidak punya pekerjaan dan tidak punya teman. Ayah Tina Mor
Rencana hari ini berantakan, mereka kewalahan.“Raja Nedderton, bagaimana Jaden Hill mengetahui aku ada di sini? Aku rasa ada yang sengaja membocorkannya,” kata Thomas Walker.Ryan Hill mengangguk. "Ya, tampaknya ada kekuatan misterius yang mencampuri urusan latar belakang Tuan Putri."Siapa orang yang memiliki kekuatan misterius ini?...Istana kerajaan.Jaden Hill membawa pelayan tua itu masuk. Herman Hill sedang rapat, dia akan datang sebentar lagi.Akhir-akhir ini, Herman Hill sangat frustasi. Ketika dia mengeluarkan keputusan untuk menikahkan Eva Walker dengan Jaden Hill, dia mengira masalah ini sudah dapat diselesaikan, tetapi Eva Walker melarikan diri. Ketika dia hendak menghukum Thomas Walker, Thomas Walker juga kabur. Herman Hill murka dan ketika kembali dia menendang Jaden Hill lagi.Akhir-akhir ini, opini publik tentang keluarga kerajaan sangat buruk. Thomas Walker dan Eva Walker adalah bahaya laten yang besar, karena itu Herman Hill berusaha sekuat tenaga untuk memburu me
Selir May datang dengan penampilan yang arogan.Charlotte Shimon meliriknya sekilas, kemudian mengerutkan bibirnya. "Selir May, kau adalah selir kesayangan Raja, mengapa kau begitu cemas dengan Pangeran Jaden?"Selir May menyadari reaksinya berlebihan, dia segera menenangkan diri. "Aku adalah selir kesayangan Raja, jadi aku adalah ibu tiri Pangeran Jaden. Aku sudah melihat sangat banyak wanita jalang sepertimu berusaha menggoda Pangeran Jaden. Semuanya ingin mendekati Pangeran demi dapat hidup makmur."“Ibu tiri?” Charlotte Shimon mengulangi kata-katanya dengan penuh minat, dia menatap Selir May dan Jaden Hill dengan curiga.Wajah Jaden Hill sangat pucat sekarang, suasana hatinya sedang jelek. Hari ini adalah hari naasnya lagi. Dia tidak bisa mendapatkan Charlotte Shimon, malah menimbulkan masalah baru.Charlotte Shimon menatap mereka secara bergantian. Jaden Hill merasa seperti tertangkap basah oleh Charlotte Shimon. Dia segera berkata, "Selir May, jangan bersikap tidak sopan, dia b
Pelayan tua itu tergeletak di tanah dan menangis.Pada saat itu pintu dibuka lagi dan dua pengawal berpakaian hitam masuk menyeret pelayan tua itu pergi. "Raja sudah selesai rapat, sekarang kami akan membawamu untuk diinterogasi."Pelayan tua itu segera diseret ke depan Herman Hill. Herman Hill baru saja mengakhiri rapat dan masih cemas dengan masalah penangkapan Thomas Walker dan Eva Walker. Dia memandang pelayan tua itu dengan tatapan menghina. "Katakan, apa hubunganmu dengan Thomas Walker, dia bersembunyi di mana sekarang?"Pelayan tua itu memandang Herman Hill dengan ketakutan, seluruh tubuhnya gemetar.Herman Hill menyipitkan matanya. Dia mendekati wajah pelayan tua itu dan berkata dengan curiga, "Mengapa wajahmu terlihat tidak asing, apakah kau pernah melihatku?"Pelayan tua itu sangat ketakutan dan jari-jarinya yang keriput meringkuk di lantai, dia segera menundukkan kepala, kemudian perlahan menggelengkan kepalanya. "Aku… tidak mengenalmu, uhuk."Pelayan tua itu batuk darah.
Wajah Lucas Hank terlihat muram.Mengapa dia tidak berbicara?Apakah dia benar-benar berencana untuk menikahi Michele Hill?Charlotte Shimon bergerak sedikit. Pada saat itu matanya dengan tidak sengaja tertuju pada celananya dan dia melihat tempat itu sudah...Astaga!Apa yang dia pikirkan sekarang?Wajah Charlotte Shimon memerah.Dia menarik kembali kepalanya, menjauh darinya, dan semakin menjauh.Lucas Hank memandangnya yang menarik diri seolah-olah dia sangat takut. Dia segera merapatkan bibirnya dan berkata, "Selir Wilma, Putri Michele, aku tidak berencana untuk menikah untuk saat ini."Dia langsung menolak.Charlotte Shimon langsung merasa lega.Awalnya, Michele Hill terlihat penuh harap. Tetapi setelah ditolak oleh Lucas Hank, dia kecewa. Selir Wilma tidak menunjukkan ekspresi apa-apa, hanya tersenyum dan berkata, "CEO Hank, Michele sangat mencintaimu. Sebenarnya, kau tidak perlu terburu-buru menjawabnya. Selama CEO Hank belum menikah, Michele akan menunggumu."Charlotte Shimon m
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan