Henry Hank menyipitkan matanya. Sebenarnya, dia tahu bahwa dia tidak bisa menyembunyikannya. Selama Lucas Hank mulai menyelidiki, dia pasti akan segera menemukannya.Semua orang mengatakan bahwa putra ini seperti dia, baik itu bakat bisnis maupun strateginya.Tampaknya dalam beberapa hari terakhir ketika Charlotte Shimon menghilang, tidak hanya Charlotte Shimon yang melakukan banyak hal, Lucas Hank mungkin telah menyelidiki banyak hal.Dia tidak akan mendapatkan jawaban, tetapi bagi seorang yang cerdas seperti dirinya, petunjuk yang dia temukan tentu akan membuatnya curiga.Jadi sekarang, apa yang dicurigai Lucas Hank?"Ayah, apa yang ingin kau hapus dari ingatanku? Aku sangat mencurigaimu."Henry Hank mengalihkan pandangannya dan berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu kau bisa menyelidikinya sendiri, tunggu sampai kau menemukan sesuatu sebelum berbicara denganku.""..."Lucas Hank mengepalkan tangannya. Dia mengalihkan pandangannya ke tubuh Charlotte Shimon di depannya. Sekarang
Charlotte Shimon harus mengirim Larry Hank pergi. Pertama, tubuh Larry Hank benar-benar masih harus memasuki tahap pemulihan dan kedua, dia tidak ingin Larry Hank terlibat dalam urusannya.Larry Hank dan dia bukan hanya teman, tetapi juga orang kepercayaan. Larry Hank bisa memahaminya, jadi mengikuti semua perkataan Charlotte Shimon. Dia tidak bertanya apa-apa, karena dia tahu segalanya.Setelah mengantarkan Larry Hank, Charlotte Shimon menoleh ke arah Marcus Graham, "Tentu saja aku harus memikirkan diriku sekarang. Aku juga takut mati dan tidak ingin mati, jadi berikan penawar Jentikan Jari Gadis Cantik."Charlotte Shimon menghampiri Marcus Graham dan langsung mengulurkan tangan untuk meminta penawarnya.Marcus Graham menggelengkan kepalanya. "Aku tidak punya penawarnya.”“Baik, serahkan formula Jentikan Jari Gadis Cantik, aku akan membuat penawarnya sendiri.”Marcus Graham tersenyum. "Charlotte Shimon, apakah menurutmu aku akan memberimu formula itu? Jangan membuang waktumu. Aku ti
Selama ini, Kakek Graham memang sedang memikirkan cara menghadapi Sophia Lowry, cara menghadapi keturunan Sophia Lowry, cara menghadapi darah abadi. Namun dia juga terobsesi dengan ramuan awet muda, dia tidak ingin mati, tidak sama sekali, dia ingin hidup selamanya.Awalnya, dia menggertakkan giginya dan memberitahu Marcus Graham untuk tidak menyerahkan formula, tetapi racun yang diperintahkan Charlotte Shimon kepada para peneliti untuk diambil dari Yunnan terlalu kuat, dan rasa sakit ini tidak tertahankan. Kakek Graham sudah tua, dan sekarang dia merasa panik, dia ingin meminta bantuan.Namun, Marcus Graham menelantarkannya!Kakek Graham menatap Marcus Graham, Charlotte Shimon berkata bahwa dia telah membesarkan orang gila, sebuah monster, sekarang Kakek Graham merasa perkataan Charlotte Shimon memang benar.Charlotte Shimon memandang Marcus Graham. "Tuan Muda Graham, apakah kau telah memikirkan baik-baik? Kakekmu jelas ingin hidup. Kakekmu sangat terikat dengan hal duniawi, dia meny
Lucas Hank sudah pulang!Charlotte Shimon segera melepaskan lengan Neneknya. Dia bahkan tidak memakan sarang burung yang diberikan Nyonya Wendy. Matanya tertuju pada wajah tampan Lucas Hank, dia terlihat tidak nyamanTadi dia berjanji pada Neneknya untuk tinggal karena otaknya belum berpikir dengan jernih. Bagaimana mungkin dia tinggal sini? Ini adalah villa Lucas Hank. Dia bahkan tidur di tempat tidurnya, bukankah ... secara tidak langsung ... tidur dengannya?Sangat memalukan.Nyonya Hank Tua berdiri dan berkata, "Lucas, kau sudah pulang, kami keluar dulu. Kau bicara dengan Charlotte."Nyonya Hank Tua mengedipkan mata pada Nyonya Wendy—ayo pergi.Nyonya Wendy segera menyerahkan setengah mangkuk sarang burung itu kepada Lucas Hank. "Tuan, tolong suapi Nona Charlotte."Mereka ditinggalkan berdua di kamar. Lucas Hank duduk di sisi tempat tidur. Dia menyuapi sarang burung ke mulutnya. "Buka mulutmu."Charlotte Shimon segera menggelengkan kepalanya. "Aku sudah kenyang, aku tidak mau ma
Dia ... apa yang dia katakan?Apakah Lucas Hank ingin dia bertanggung jawab padanya? Apakah pria ini ingin dia mengungkapkan hubungan mereka?Charlotte Shimon menatapnya dengan kaget, "Kau ... apa maksudmu?" Lucas Hank merendahkan tubuhnya. "Charlotte Shimon, kau adalah gadis yang pintar, tetapi mengapa kau begitu bodoh di hadapanku? Jangan berpura-pura bodoh, kau seharusnya memahami maksudku, kau sudah tidur denganku, Charlotte Shimon, kau harus memberiku sebuah status!"Dia tidak pernah menyangka telah tidur dengan CEO Hank yang bermartabat dan pria ini terus menerus mengganggunya dan menimbulkan berbagai masalah untuk memberitahukan ke khalayak ramai bahwa mereka telah tidur bersama. Sekarang dia bahkan meminta diberikan status!Charlotte Shimon menatapnya dengan kaget. "Kau... status apa yang kau inginkan?"“Bagaimana menurutmu? Status apa yang bisa kau berikan padaku?” Lucas Hank bertanya balik."Aku..."Pandangan Lucas Hank menatap bibir merahnya, kedua sudut matanya mulai mem
Charlotte Shimon segera menarik tangannya. Dia tidak berani menyentuh jas di tubuhnya. Setelah menunggu beberapa saat, pria itu masih menindihnya dan wajah tampannya masih terkubur di rambut panjangnya. Charlotte Shimon berkata, "Kau, kau baik-baik saja?"Charlotte Shimon mengulurkan tangannya dan mendorongnya dengan paksa.Kali ini Lucas Hank tidak memaksanya, dia membalikkan badannya dan terlentang di taempat tidur yang empuk.Sudut mata sipitnya sangat merah, kemudian dia mengangkat tangannya dan menutupi hasrat dengan pergelangan tangannya. Charlotte Shimon tidak berani menatapnya, dia segera bangkit, berlari ke kamar mandi, dan mengunci pintu kamar mandi....Di dalam kamar mandi.Charlotte Shimon berdiri di depan wastafel. Dia melihat dirinya di cermin. Pipinya merah dan bibirnya merah dan bengkak.Charlotte Shimon menyalakan kran dan menepuk wajahnya dengan air dingin.Saat ini, darah menetes, Charlotte Shimon mendongak, dia mimisan.Charlotte Shimon segera mengeluarkan jarum pe
Dia bilang dia menyukainya.Dia bukan lagi Tuan Hank. Sekarang dia hanya Lucas Hank, tetapi dia masih menyukainya untuk kedua kalinya.Sebenarnya dia juga menyukai pria itu.Dia sering merindukan Tuan Hank, meskipun dia berulang kali mengingatkan dirinya sendiri bahwa Tuan Hank sudah tidak ada lagi. Hanya Lucas Hank yang ada di depannya dan dia tetap menyukai pria bernama Lucas Hank.Lucas Hank, yang sudah kehilangan ingatannya, lebih dingin dari sebelumnya. Pria itu selalu menyakiti hatinya. Namun ketika dia membutuhkan bantuan, dia tetap menjadi orang pertama yang berada di sisinya.Ketika dia ditangkap oleh para pria berbaju hitam, dia menabrakkan mobil mewahnya seperti orang gila dan melumpuhkan lengan kanannya.Ketika dia jatuh ke kolam renang dan hampir tenggelam, dia kembali dan langsung melompat ke kolam renang untuk menyelamatkannya. Dia memberinya pertolongan pertama dengan tidak putus asa. Ketika dia tidak bangun, dia melakukannya lagi dan lagi.Ketika Charlotte memasuki tem
Eric mengangguk, "Baik, Tuan Muda."Lucas Hank melirik George, "Bagaimana kabar Keluarga Graham akhir-akhir ini?""Kakek Graham tidak dapat pergi ke mana-mana sejak dia terkena racun. Dia telah mencari banyak dokter untuk mengeluarkan racun di tubuhnya. Nicole Graham tinggal bersama kakeknya, Nancy Graham masuk penjara, Yoana Lewis dibawa pulang oleh Nyonya Lewis. Dalam pertarungan di pangkalan penelitian ilmiah, Nona Shimon melukai orang-orang ini dengan parah. Mereka sibuk menyelamatkan hidup masing-masing sekarang."Wajah Lucas Hank tidak berekspresi. "Di mana Marcus Graham?""Keluarga Graham tidak menginginkan Marcus Graham lagi, tetapi ini tidak mempengaruhi Marcus Graham. Marcus Graham tidak kembali ke rumah Keluarga Graham, dia kembali ke kediaman pribadinya. Dia mengutak-atik botol-botol berisi racun setiap hari, Tuan Muda, Marcus Graham tidak memiliki kelemahan sama sekali, sangat sulit mendapatkan formula darinya."Marcus Graham adalah orang gila. Bahkan jika mengancamnya de
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan