Wajahnya tampak bersih, tetapi keningnya terluka oleh batu kecil, kulitnya robek, dan darah mengalir.Lucas Hank mengeluarkan sapu tangan dari sakunya, menekan lukanya dengan kuat, dan mencibir, "Bukankah kau sangat hebat? Mengapa membiarkan mereka menyakitimu? Tadi aku melihat kau dikeroyok!”Wanita ini memang harus dipukul, tetapi hanya dia yang bisa memukulnya!Orang lain tidak bisa menyentuhnya!Charlotte Shimon menjerit kesakitan, menatapnya dengan tatapan menuduh. "CEO Hank, hati-hati, apakah kau sengaja membalas dendam?"Lucas Hank dengan sengaja menekan lukanya, "Kau selalu menindasku. Jika kau hebat seharusnya kau menindas mereka, jangan biarkan dirimu ditindas orang lain!""..." Charlotte Shimon tidak mengerti yang dia bicarakan. Kapan dia menindasnya? Dia tidak akan berani. Mengapa dia mengeluh?“CEO Hank, mengapa kau di sini? Apakah kau mencari Yoana Lewis?” Charlotte Shimon mengubah topik pembicaraan.Keningnya sudah tidak berdarah, Lucas Hank mengambil kembali sapu tanga
Gawat, ketahuan! Apa yang harus aku katakan?Charlotte Shimon segera memutar otaknya."Kau salah paham, aku ketinggalan sesuatu di sini semalam, jadi aku sedang mencarinya.”Lucas Hank tahu dia berbohong lagi dengan melihat matanya yang berputar-putar, pembohong kecil ini suka berbohong padanya!Lucas Hank mendengus, meraih pergelangan tangannya dan menyeretnya keluar. "Baiklah, aku akan membawamu menemui Nancy Graham sekarang. Bukankah lebih baik kau menanyakan langsung padanya?""..."Dia ingin menyeretnya bertemu dengan Nancy Graham!Charlotte Shimon menggelengkan kepalanya dengan cepat dan dengan putus asa meraih pintu dan menolak untuk keluar. Dia menatapnya dengan sedih, "CEO Hank... CEO Hank, mengapa kau selalu mencari masalah denganku? Aku tidak masuk ke kantormu, apakah kau tidak bisa menganggap tidak melihatku di sini?” Lucas Hank menghentikan langkahnya dan tidak menariknya keluar. Dia menatapnya dengan pandangan menghina. "Apakah kau sedang membuat kesepakatan denganku?”
Charlotte Shimon tidak dapat melawan sama sekali, tubuhnya terperangkap dan tidak bisa melarikan diri.Dia merasa kehabisan napas dan pusing. Kakinya menjadi lemas dan dia langsung meluncur ke tanah.Lucas Hank berhenti menciumnya dan segera memeluk pinggangnya agar dia tidak meluncur ke bawah. Dia perlahan-lahan menutup matanya dan membenamkan wajahnya di rambut panjangnya, "Mengapa kau ... begitu manis?"Charlotte Shimon sangat membencinya, dia mengepalkan tinjunya dan memukulnya berkali-kali.Lucas Hank tahu dia telah membuatnya marah. Charlotte akan semakin membencinya, tetapi dia tidak menyesalinya, karena sekarang dia tahu gadis ini begitu manis.Lucas Hank mengencangkan lengannya dan menekannya lebih erat ke dalam pelukannya, "Apakah kau pernah mencium seorang pria sebelumnya?"Pertanyaan ini menyebabkan tenggorokkan Charlotte Shimon tersekat. Ya dan dialah orangnya!Ketika Lucas Hank menanyakan pertanyaan ini, dia merasa menyesal. Mengapa dia begitu bodoh? Mengapa dia mengajuk
Charlotte Shimon ada di sini!Semua orang berfokus pada Charlotte Shimon.--- Charlotte Shimon, kau masih berani ke sini, dasar pembunuh!--- Charlotte Shimon, apakah kau masih ingin berdalih? Sekarang semua bukti sudah lengkap, tidak ada gunanya berdalih!--- Ada apa dengan Charlotte Shimon? Dia tampaknya sedang sakit, lihat keningnya terluka!Pada awalnya, semua orang sangat marah dan mengutuk Charlotte Shimon. Dia berani muncul di sini, seharusnya sudah mempersiapkan mental untuk dicaci maki. Namun, Charlotte Shimon tampak agak aneh hari ini. Wajahnya pucat dan terluka, sama sekali tidak menggambarkan fitur wanita yang kejam.Nancy Graham juga tertegun ketika melihat Charlotte Shimon. Biasanya Charlotte Shimon mempunyai tenaga yang tidak ada habisnya, tetapi sekarang dia terlihat pucat dan lemah.“Ibu, ada apa dengan Charlotte Shimon?” Yoana Lewis juga merasa sangat aneh.Nancy Graham segera berkata, "Charlotte Shimon, apakah kau sedang menarik simpati? Kau menjebak Fanny, bahkan me
Kemunculan Sam yang tiba-tiba membuat Nancy Graham dan Yoana Lewis tercengang. Konferensi pers hari ini diatur dengan cermat oleh mereka. Kemunculan tiba-tiba karakter baru dalam drama mereka dan tadi Charlotte Shimon juga menambahkan skenario yang baru, ini bukan pertanda yang baik.Nancy Graham segera berkata, "Sam, kebetulan kau ada di sini, bayi Fanny sudah hilang, dan penyebabnya adalah Charlotte Shimon!"Fanny menerima sinyal Nancy Graham, dan segera berlari ke sisi Sam dan meraih lengannya, "Sam, aku keguguran, perutku sangat sakit sekarang. Cepat bawa aku pergi dari sini."Sam memandang Fanny dengan dingin dan mendorongnya pergi, "Fanny, bagaimana bayi ini hilang? Apakah kau sama sekali tidak mengetahuinya?"Fanny membeku. Tidak, dia seharusnya tidak tahu.Pada saat ini, semua wartawan berbicara --- Sam, Fanny terus menerus mengatakan bahwa bayinya dibunuh dengan obat aborsi dari Charlotte Shimon. Apakah ada rahasia lain?Sam mencibir. "Dia benar. Bayi itu dibunuh dengan obat
Nancy Graham dan Yoana Lewis menderita kerugian besar dalam konferensi pers kali ini. Mereka sangat membencinya. Mereka berencana setelah konferensi pers ini berakhir, akan membereskan Charlotte Shimon. Bagaimanapun stasiun radio Akademi Ilmu Pengetahuan adalah wilayah kekuasaan Keluarga Graham. Charlotte Shimon hanya bisa bersenang-senang untuk sementara, ketika pintu ditutup, mereka akan membalas penghinaan yang mereka terima hari ini.Tetapi ketika mereka memikirkan rencana ini, suara Charlotte Shimon yang menyedihkan terdengar--- Aku sangat patuh, jadi aku tidak akan mendapatkan masalah lagi di Akademi Ilmu, bukan?Charlotte Shimon menyisipkan kata "lagi" dalam pernyataannya.Semua orang memandang Nancy Graham dan Yoana Lewis dengan sinis.--- Ternyata mereka yang melakukannya pada Charlotte Shimon!--- Tidak menduga Keluarga Graham ternyata seperti itu.--- Menurutmu, apakah mereka akan mencelakakan Charlotte Shimon lagi?--- Aku rasa mereka tidak punya nyali. Sebaiknya mereka be
Taksi itu melaju kencang, kemudian tiba di tempat tujuan setengah jam kemudian.Sam membayar ongkos dan keluar dari taksi, kemudian berjalan ke gang yang terpencil. Charlotte Shimon mengangkat kepalanya dan melihat melalui kaca depan. Ada seorang pria berbaju hitam menunggu di gang. Sam berjalan mendekat dan membisikkan sesuatu kepada pria berbaju hitam itu.Pria berbaju hitam ini bukan Steve Turner, apakah dia orang kepercayaan Steve Turner?Jika tebakannya benar, Sam adalah kejutan dalam konferensi pers. Terlihat jelas Sam masih menaruh perasaan pada Fanny, tetapi Steve Turner bisa membuat Sam membongkar kedok Fanny. Dia sangat pandai mengambil hati orang!Steve Turner bahkan dapat mengetahui rahasia Fanny menyukai Kakek Graham, kekuatan misterius apa yang tersembunyi di dalam dirinya?Charlotte Shimon merasa waspada dan iri dengan Steve Turner. Hati manusia sedalam lautan, tetapi Steve Turner bisa mengendalikan hati manusia, sungguh menakutkan.Dia tidak suka perasaan ini. Dia tidak
Charlotte Shimon memandang ekspresi gembira Yoana Lewis, dia tahu Yoana Lewis sedang merencanakan sesuatu. Dia mengerutkan bibir merahnya, "Ya, aku akan pergi ke perayaan ulang tahun Nyonya Lewis."Pada saat itu, sosok tampan dan tinggi datang, Larry Hank.Larry Hank berjalan mendekat dan meletakkan tangannya di pundak Charlotte Shimon, dan matanya menatap Yoana Lewis dengan dingin. "Aku akan pergi ke sana bersama Charlotte. Dia adalah pedampingku."Yoana Lewis merasa kesal setiap kali melihat Larry Hank melindungi Charlotte Shimon, tetapi mengingat dia akan mengenakan gaun malam berbintang yang akan menjatuhkan Charlotte Shimon, suasana hati Yoana Lewis menjadi lebih baik."Larry Hank, terima kasih." Yoana Lewis merasa tidak ada gunanya berbasa-basi dan dia tidak mengungkapkan gaun malam berbintang pada Charlotte Shimon. " Ayo pergi."Yoana Lewis pergi dengan sekelompok gadis.Mereka semua sudah pergi, Larry Hank menatap mata Charlotte Shimon yang cerah, "Charlotte, apakah kau kebera
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan