Pangeran Rosen mengajak Chelsea berdansa.Chelsea meletakkan tangan kecilnya di telapak tangan Pangeran Rosen. "Baik."Rosen meraih tangan Chelsea dan membawanya ke lantai dansa.Mereka mulai berdansa dengan anggun dan sempurna. Rosen memeluk pinggang Chelsea dengan lembut. Mengikuti alunan musik, Chelsea mulai menari, gaun panjangnya melilit di celana panjang Rosen, tampak sangat mempesona."Wow, tarian Pangeran dan Tuan Putri sangat menakjubkan, aku belum pernah melihat pasangan yang sempurna dari mereka.""Pangeran dan Tuan Putri yang hidup di dunia dongeng memang berbeda, aku sangat iri dengan mereka."Julius Hill berdiri di tempatnya, tatapannya tertuju pada Rosen dan Chelsea. Chelsea menatap Rosen tanpa mengedipkan matanya, seperti seorang gadis kecil yang menatap pahlawan yang dia kagumi.Mata seorang wanita tidak bisa berbohong.Setelah lima tahun menghilang, penampilan Rosen masih seperti dulu, tetapi Julius Hill merasa ada yang berubah pada diri Rosen. Rosen menjadi lebih te
Nyonya Bridgette terkejut dan ketakutan, dia tidak tahu Walter Hank akan datang.“Pre …Presiden Hank.” Nyonya Bridgette tergagap.Walter Hank menoleh dan menatap Nyonya Bridgette dengan mata sipitnya. Dia melengkungkan bibirnya. "Nyonya Bridgette, apakah pantas berteriak seperti tadi di luar? Apakah ini sikap seorang keluarga kerajaan yang terhormat?”Walter Hank berbicara dengan santai dan elegan, tetapi kata-katanya menusuk hati Nyonya Bridgette.Nyonya Bridgette tidak berani menyinggungnya. Raut wajahnya menjadi jelek, tetapi dia hanya bisa mencibir dan berkata, "Presiden Hank, tadi ... aku mengkhawatirkan Chelsea, melupakan sopan santun, harap jangan tersinggung."Chelsea berjalan keluar dan melirik Nyonya Bridgette yang merasa malu. "Nyonya, tadi kakakku menyamar menjadi Rosen, untuk sementara bisa meredakan krisis saat ini. Masih ada yang ingin aku bicarakan dengan kakakku, kau keluarlah dulu.”"Haha, baik, Presiden Hank, kalau begitu aku pergi dulu."Tidak ada ekspresi di waj
Chelsea melihat sup di depannya dan tidak bisa bertaruh.Ia tahu Julius Hill tidak menyukai Rosa, tetapi menghadapi serangan gencar Rosa akhir-akhir ini, Julius Hill tampaknya sudah mulai memberi Rosa kesempatan.Apa yang ingin ia lakukan?Chelsea tahu mereka sudah tidak mungkin. Kelak, akan ada gadis yang lebih baik di sisinya, dia akan merasa bahagia untuknya, tetapi gadis ini adalah Rosa, semuanya menjadi lebih rumit.Pada saat ini, Rosa akan keluar dengan membawa termos. "Kakak Ipar, aku pergi dulu, tunggu kabar baikku."...Chelsea kembali ke kamarnya. Setelah mandi, dia berbaring di tempat tidur. Dia seharusnya mengantuk setelah sibuk seharian, tapi dia tidak mengantuk sama sekali.Sekarang sudah pukul sebelas, Rosa sudah keluar selama tiga jam.Chelsea bolak-balik di tempat tidur, entah setelah berapa lama, dia mendengar suara di luar pintu, Rosa sudah kembali.Chelsea bangkit dan turun dari tempat tidur. Dia membuka pintu kamar. Pada saat ini, Nyonya Bridgette buru-buru turun
Chelsea mendongak, Julius Hill dan Rosa sudah tiba.Chelsea sudah melihat Julius Hill selama beberapa hari. Hari ini dia mengenakan kemeja hitam dan celana panjang hitam.Rosa merangkul lengannya, mereka berdua berjalan sambil berbicara dan tertawa, terlihat sangat akrab.“Tuan Wright, Rosa, kalian sudah datang.” Nyonya Bridgette menyapanya dengan hangat.Rosa sangat senang dan tersenyum cerah. Dia melihat Chelsea sekilas, "Kakak Ipar, kau juga ada di rumah. Kebetulan aku akan memperkenalkan kalian secara resmi.”Chelsea menatap Julius Hill. "Rosa, tidak perlu memperkenalkannya, aku sudah kenal Tuan Wright."Rosa mengedipkan matanya. "Kakak Ipar, kali ini berbeda, izinkan aku memperkenalkan, ini adalah pacarku, Tuan Wright!"Rosa menekankan aksen pada kata "pacar", secara resmi mengumumkan hubungannya dengan Julius Hill.Tidak ada ekspresi di wajah Julius Hill. Dia menyapa dengan sopan, "Hai, Tuan Putri."Tidak ada kehangatan dalam tatapannya.Sekarang dia hanya seorang tuan putri b
Mendengar ancamannya, wajah Chelsea memerah. Dia pernah memaksanya melakukan ini lima tahun lalu, tak disangka dia akan mengulangi permintaan ini sekarang.Ini adalah rumah keluarga kerajaan, Rosa dan yang lainnya ada di luar."Julius Hill, um!" Dia langsung memblokir bibir merahnya....Sepuluh menit kemudian.Chelsea berdiri di depan wastafel dan mencuci tangannya dengan keras. "Sudah, jangan cuci lagi," Julius Hill berkata dengan suara serak.Chelsea melirik pria di belakangnya melalui cermin. Dia sudah merapikan pakaian dan celananya, tidak terlihat sudah melakukan hal buruk tadi.Sekarang dia bersandar ke dinding dengan santai dan menatapnya dengan puas.Chelsea sangat marah dan menatapnya dengan tajam.Julius Hill mengangkat alisnya, tetapi suasana hatinya cukup bagus. "Tak disangka tangan ibu negara bisa melayani seorang pria dengan begitu nyaman ..."Chelsea ingin menamparnya, tetapi pada saat ini suara Rosa tiba-tiba terdengar dari luar pintu, "Tuan Wright, apakah kau ada di
Wajah Julius Hill sangat suram, jadi sekarang dia meragukan kemampuannya dan menertawakannya akan botak?Lima tahun yang lalu adalah pertama kalinya, jadi wajar kalau reaksinya agak berlebihan.Lima tahun kemudian, itu juga karena ... dia terlalu bersemangat hingga tidak tidak bisa mengendalikan diri karena bertemu dengannya, jadi sedikit lebih cepat.Tidak ada pria yang bisa tahan kemampuannya ditertawakan oleh seorang wanita. Julius Hill mengerutkan bibirnya kemudian menangkapnya, "Chelsea, kau ingin memancingku? Baik, aku akan membuktikan kemampuanku sekarang!"Chelsea segera mengelak ke samping, "Julius Hill, apakah kau tersinggung karena perkataanku benar?”“Kau!” Julius Hill sangat kesal.Chelsea melihat ke lantai bawah, maksudnya --- Rosa ada di bawah. Kau sebaiknya jangan main-main. "Julius Hill, aku sudah melakukan apa yang kau minta. Jangan lupa dengan janjimu, kalau kau berbohong, kau bukan laki-laki!"Dia berjanji untuk putus dengan Rosa dan pergi dari sini.Julius Hill me
Apa?Yuni terkejut dan tidak bisa berkata-kata.Chelsea di dalam kamar sudah mendengar kata-kata dokter kerajaan. Setelah benturan kencang pada perutnya, dia akan sulit hamil lagi.Tuhan sudah mengambil kesuburannya, dia bukan wanita yang sempurna lagi.Mengapa ini bisa terjadi?Chelsea menggigit bibirnya hingga berdarah.Dia terlalu gegabah hari ini. Dia masuk ke dalam perangkap tetua Kerajaan Putri Duyung. Kecemasan akan mengacaukan pikiran seseorang. Tetua Kerajaan Putri Duyung memanfaatkan perasaannya terhadap Julius Hill.Lima tahun lalu, dia hampir membunuh Julius Hill.Lima tahun kemudian, dia kehilangan kesuburannya demi Julius Hill.Semua ini seperti sudah diatur, dia berutang pada Julius Hill, jadi sekarang harus membayarnya.Dia dan Julius Hill ditakdirkan tidak bisa bersama."Tuan Putri, kata-kata dokter kerajaan tadi bukan vonis mati. Aku sudah melaporkan kondisimu ke Lantana. Ibumu pasti bisa menyembuhkanmu," Yuni menghibur.Chelsea mengedipkan matanya. Ibunya adalah seo
Plak!Chelsea tidak menghindar.Julius Hill tiba-tiba menyipitkan matanya. Wanita bodoh, kenapa tidak menghindar?Benar, dia sudah merencanakan semua ini. Kemarahan Rosa juga sudah dia duga, tetapi wanita itu begitu bodoh, membiarkan dirinya dipukul.Wanita itu hanya bisa menindasnya.Di depan orang lain, dia selalu ditindas.Rosa gemetar karena marah. Sebenarnya, dia tahu ucapan Nyonya Bridgette benar, tetapi dia tidak mau mempercayainya. Dia tidak percaya kakak ipar yang dia cintai sejak dia kecil, akan menghancurkan kebahagiaannya.Rosa menatap Chelsea dengan penuh kebencian. "Chelsea, aku benar-benar sudah buta. Demi kamu, sudah berapa kali aku bertengkar dengan ibuku, aku begitu mempercayaimu. Apakah kau tidak merasa malu denganku dan kakakku, aku sangat kecewa denganmu. Mulai sekarang, kau bukan kakak iparku lagi!"Rosa mengangkat tangannya dan ingin menampar Chelsea lagi.Namun, ada yang menahan pergelangan tangannya, Rosa mendongak dan segera bertemu dengan tatapan dingin Jul
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan