Share

34. Ternyata Bukan Ibu

Aku dan Sutini sontak terkejut mendengar laporan dari Dasiman.

Mayat? Mayat siapa pula yang ada di halaman rumah kami?

Dengan perasaan yang mulai tak nyaman, aku bangkit mengikuti langkah Dasiman yang terlihat sedikit gemetaran itu. Sepertinya ia begitu syok.

Bertiga kami keluar melalui pintu dapur hendak menuju halaman samping. Sebelum sampai di halaman samping terlihat ibuku sedang duduk di teras rumahnya sembari menjahit. Ia acuh saja melihat kami yang berjalan tergesa menuju halaman samping.

Sampai di sana, terlihat begitu banyak dedaunan kering menumpuk menutupi permukaan tanah. Dasiman langsung membimbing kami menuju tempat ia menemukan mayat tadi.

"Itu, Bos." Dasiman menghentikan langkahnya lalu menunjuk ke arah sebuah semak.

Sedikit ragu aku maju beberapa langkah untuk melihat dengan jelas mayat tersebut, Sutini mengikuti di belakangku dengan takut-takut.

"Astaga!"

Aku refleks memalingkan wajah saat melihat kondisi mayat tersebut. Dari rambut sepertinya mayat itu adalah mayat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status