Share

Bab 74 Sebuah Pilihan

last update Last Updated: 2023-06-06 22:05:53

Pagi ini Lita sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, tetapi harus kontrol secara rutin. Ibunya Lita, ayah dan ibu Fernando, juga Fernando berkumpul di ruang perawatan Lita untuk menjemputnya. Ibu Fernando menunggu perawat melepas selang infus.

"Terimakasih, Suster," ucap ibunya Fernando setelah tugas perawat selesai.

"Sama-sama, Nyonya," sahut perawat dengan disertai senyuman. Lalu setelah itu berjalan keluar dari ruang perawatan Lita.

Santi memberikan kode kepada asistennya untuk mengantar perawat keluar dari ruangan. Setelah itu menutup kembali pintunya. Kemudian Santi berdehem untuk mengurangi rasa canggungnya sebelum bicara.

"Lita, Ibu akan memberikanmu sebuah tawaran," ucap Santi memulai percakapan.

Firasat Lita sebenarnya mulai tak enak. Akan tetapi lebih tidak enak lagi jika ia bersikap tidak baik pada ibu mertuanya itu bukan? Ia kemudian pura-pura menurut. "Tawaran apa Bu?" tanyanya.

"Kamu mau memilih tinggal di rumah lama. Atau rumah baru tapi Ibu yang pilihkan?" Santi ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 75 Sebuah Syarat

    Lorenzo mengikuti ke mana ibunya menarik tangannya, duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Ayah Fernando yang tidak nyaman dengan situasi ini hanya dapat berbisik di telinga istrinya dan berkata, "Ibu, tolong bicaralah baik-baik pada anak kita," ucapnya menasehati istrinya yang terlihat sedang dikuasai emosi.Santi menaikan satu sudut bibirnya. "Anak kita kamu bilang?" batinnya. "Mungkin yang kamu maksud anakmu," lanjutnya. Tentu saja masih di dalam hatinya. Saat ini dia belum punya nyali untuk mengatakannya di depan suaminya langsung. Tetapi entah nanti, saat situasinya sudah mendesak dan Lorenzo tak bisa diajak berkompromi.Seluruh anggota keluarga, dari mulai ibunya Lita, Fernando dan Lita ikut duduk melingkar di ruang tamu tersebut, menempati sofa yang masih kosong. Sementara Shanaz yang kini posisinya hanyalah sebagai seorang pelayan, dengan sadar meninggalkan ruang tamu menuju dapur untuk membuatkan minuman. Sesaat setelah sudah selesai dengan acara penyambutannya.Di ruang tamu,

    Last Updated : 2023-06-06
  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 76 Perpisahan

    Shanaz gugup saat mendengar ucapan Lorenzo yang mengatakan ingin menikah dengan wanita impiannya. Ia hanyut dalam pikirannya sendiri, sampai tidak sadar menumpahkan satu cangkir minuman. Teh hangatnya membasahi lantai. Shanaz meminta maaf berulangkali."Sungguh maafkan saya Tuan, Nyonya," ucap Shanaz dengan wajah panik.Fernando menganggukkan kepalanya, tak ingin masalahnya semakin berlarut-larut. "Iya, iya. Kamu kembali ke belakang dan segera bersihkan ya," sahutnya.Ayah Fernando ikut menanggapinya. "Kamu suruh saja pelayan lain untuk membersihkannya ya, karena aku lihat wajahmu pucat seperti itu." Ia mengamati wajah kepala pelayannya yang memang sudah berubah menjadi pucat. "Apa kamu sedang sakit?" tanya ayah Fernando penasaran.Shanaz menggelengkan kepalanya. "Sama sekali tidak Tuan," jawabnya.Ibunya Fernando marah, karena suami dan anaknya malah sibuk dengan urusan orang lain. Sedangkan Lorenzo yang biasanya perhatian kepada Shanaz saat ini hanya tertunduk dan tak memberi tangga

    Last Updated : 2023-06-07
  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 77 Bersandar Sejenak Saja

    Entah karena kasihan, atau karena alasan lainnya. Shanaz membiarkan pundaknya menjadi tempat bersandar yang nyaman untuk Lorenzo. Meskipun saat ini rasanya hatinya seperti tersengat listrik. Sekuat tenaga Shanaz menahan perasaannya.Sementara itu Lorenzo merasakan kedamaian dan perasaannya menjadi lebih tenang. Ia kemudian melepaskan pelukannya perlahan. Karena menyadari sebenarnya tidak pantas melakukan hal ini kepada wanita yang tidak mempunyai status apapun dengannya. "Maaf dengan sikapku yang cengeng dan kekanak-kanakan ini," ucapnya kepada Shanaz.Shanaz mengangguk. "Saya tidak merasa seperti itu Tuan," elaknya."Laki-laki maupun perempuan sama saja Tuan. Mereka bisa merasakan kesedihan. Itu manusiawi," imbuhnya memahami apa yang dirasakan oleh Lorenzo saat ini.Lorenzo tersenyum. "Kamu benar. Terimakasih ya," ucapnya. Shanaz menjawabnya dengan anggukan.Shanaz dan Lorenzo kemudian menepikan barang-barang yang akan dibawa oleh Lorenzo ke sudut ruangan. Setelah itu Shanaz meminta

    Last Updated : 2023-06-07
  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 78 Hubungan Kakak Adik Yang Tak Harmonis

    Shanaz menoleh ke sumber suara. Fernando memanggilnya sambil berdiri di depan pintu. Shanaz berjalan mendekat. "Iya Tuan?" tanyanya."Buatkan aku segelas jus buah ya. Pagi ini tiba-tiba aku ingin minum jus itu," jawab Fernando sambil mengurut kerongkongannya yang sudah terasa kering. "Baik, Tuan Fernando. Saya akan buatkan," sahut Shanaz. "Aku tunggu di kolam renang," ucap Fernando. Shanaz mengangguk patuh. Kemudian ia berjalan melewati Fernando dan masuk ke dalam rumah. Dia mulai berjalan menuju ke dapur. Terdapat kulkas besar berwarna silver. Bahkan benda kotak tersebut tingginya melebihi Shanaz. Shanaz membuka pintunya. Dengan teliti matanya memindai isi lemari es tersebut, demi memilih buah-buahan yang segar dan lezat. Shanaz tersenyum ketika mendapatkan apa yang diinginkannya. Setelah itu ia mengambil buah-buahan pilihannya dan tak lupa menutup kembali pintunya.Shanaz memblender buahnya, setelah mencuci bersih dan mengupasnya, hingga terciptalah jus buah yang segar. Shanaz m

    Last Updated : 2023-06-09
  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 79 Menjaga Hati

    "Kamu harus segera datang ke butik," jawab ibunya Fernando di ujung telepon."Ibu saat ini ada di butik langganan kita kan?" tanya Fernando."Iya benar. Memangnya butik yang mana lagi," jawab ibunya dengan nada malas."Jadi untuk apa Fernando harus datang ke sana Bu? Mereka sudah hafal ukuran baju yang pas untukku," jelas Fernando."Tetap saja. Kita harus diskusikan model baju yang kamu sukai," ucap ibunya Fernando bersikukuh."Sudahlah Bu. Tidak masalah, Fernando akan terima dengan senang hati baju pilihan ibu atau Lita. Fernando percaya dengan selera kalian." Fernando tetap bersikukuh dengan pendapatnya juga."Seharusnya kamu jangan seperti ini. Kamu harusnya terlibat juga dalam persiapan acara pesta ini." Terdengar ungkapan kekecewaan dari mulut ibunya Fernando. Karena tak ingin berdebat akhirnya ibunya Fernando menyerah. "Ah, ya sudahlah." Ibunya Fernando mengakhiri sambungan teleponnya secara sepihak. Fernando menjauhkan ponselnya dari telinganya. Ia tak terlalu memedulikan rea

    Last Updated : 2023-06-09
  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 80 Istri Idaman

    Shanaz dan Fernando menoleh ke arah ibunya Lita, yang menatapnya dengan tatapan curiga. Lebih tepatnya menatap Shanaz seperti pencuri yang tertangkap basah. Shanaz menjelaskan dengan memasang wajah yang lugu. "Saya sedang mencarikan baju kerja untuk Tuan Fernando, Nyonya?" "Seharusnya bukan kamu yang menyiapkan," ucap ibunya Lita membela diri. Ia menatap sinis ke arah Shanaz.Tadi ibunya Lita masuk duluan, lalu melihat Shanaz sudah berada di dalam kamar bersama dengan Fernando. Entah mengapa ibunya Lita tak menyukai kehadiran Shanaz, karena sosok Nabila yang masih muda dan cantik. Ia berpikir meskipun hanya seorang pelayan, tetapi bisa saja Fernando tergoda, pikirannya.Mulut Fernando menganga karena, tak tahu bagaimana harus menjelaskan masalah sepele ini. Beruntung ibunya Fernando masuk bersama dengan Lita. Samar-samar ia mendengar keributan yang terjadi. "Ada apa ini Bu?" tanya ibunya Fernando penasaran.Fernando tetap diam, dan menunggu ibunya Lita menjelaskan, daripada masalah b

    Last Updated : 2023-06-09
  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 81 Like Mother Like Daughter

    Di dapur Shanaz masih memikirkan tentang keputusan Lita memecat Yuni. Kasihan, perasaan itu bergelayut di benaknya. Shanaz memikirkan berbagai masalah yang akan dihadapi oleh Yuni jika tidak lagi bekerja. Wanita itu akan semakin banyak kebutuhan setelah melahirkan nanti.Tak ingin membuat perasaannya menjadi tak nyaman Shanaz memutuskan untuk menghubungi nomor ponsel Yuni. Tentu saja Shanaz menghubungi Yuni dari kamarnya, sebab jika di dapur Lita atau mantan ibu mertuanya bisa memarahinya. Ketika sampai kamar, Shanaz mencari kontak Yuni lalu menekan tombol panggil, tak langsung tersambung. Shanaz tak menyerah, ia terus menghubungi Yuni. Sampai di panggilan ke 3 Yuni mengangkat teleponnya."Bibi Yuni. Bibi Yuni apa kabar?" tanya Shanaz saat sambungan teleponnya sudah terhubung dengan Yuni."Kabar Bibi, baik, Nabila. Bagaimana dengan kabarmu?" Yuni bertanya balik. "Baik, juga Bi," jawab Shanaz.Awalnya sambungan telepon mereka hanya soal basa-basi saja. Lalu Shanaz mulai masuk ke pokok

    Last Updated : 2023-06-10
  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 82 Mengalah

    Shanaz membulatkan matanya. Shock dengan apa yang dikatakan oleh wanita paruh baya yang ada di depannya. Apa maksudnya menyuruhnya untuk mengemasi barang-barangnya?"Ma–maksud Nyonya?" tanya Shanaz dengan suara tercekat."Dia tidak mungkin memecatku kan?" tanya Shanaz pada dirinya sendiri. "Apa ini ada hubungannya dengan kejadian tadi pagi? Apa ini karena ibunya Lita?" Berbagai pertanyaan berseliweran di kepalanya.Shanaz menunjuk dirinya sendiri. "Nyonya memecat saya?" tanya Shanaz pada Santi.Santi menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kepalaku bisa pusing jika terus menerus harus berganti karyawan. Kamu tahu, baru kali ini aku direpotkan dengan perkara seperti ini, sungguh memuakkan," jawabnya lalu mendengus.Shanaz mengelus dadanya sendiri, disertai dengan menghembuskan napas lega. Tadi jantung Shanaz hampir saja copot rasanya, saat ia mengira akan dipecat dengan cara seperti ini. Ini bukanlah soal uang. Dengan fisik Nabila yang masih muda, cantik, lincah dan otaknya yang cerdas bisa b

    Last Updated : 2023-06-10

Latest chapter

  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 165 TAMAT

    "Apa kamu pikir aku adalah barang. Yang seenaknya sendiri bisa dipindah tangankan seperti ini?!" Nabila tersulut emosi mendengar pernyataan dari Fernando. Kini dia percaya dengan ucapan dari Lorenzo dan Shanaz yang mengatakan hal-hal buruk mengenai lelaki itu. Dia sekarang mengerti mengapa akhirnya Lorenzo dan Shanaz nekat menikah saat wanita itu terjebak di tubuhnya. Karena selain saling mencintai. Lorenzo pasti ingin menyelamatkan Shanaz. "Bukan seperti tapi–" Fernando mau berkilah. Namun Lita memukul lengannya dengan kencang sambil menangis. Dia tak menyangka kalau ternyata kelakuan suaminya masih tak berubah. Laki-laki yang hanya mengedepankan hawa nafsunya saja. "Keterlaluan! Kamu ceraikan saja aku kalau mau menikahi wanita lain," amuk Lita."Aku juga tidak mau menikah dengan suamimu. Jadi kamu tenang saja," sambar Nabila. Ia kemudian pergi meninggalkan tempat itu. "Permisi!" Lorenzo dan Shanaz sebenarnya kasihan. Mereka berniat mengejar Nabila. Namun terlebih dahulu berpamita

  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 164 Hidup Mandiri

    Berbagai pengobatan telah dilakukan oleh Shanaz demi bisa sembuh. Dan setelah 3 tahun usahanya membuahkan hasil. Kini dia sudah cukup sehat untuk kembali ke rumah keluarga besar Lorenzo. Keluarga Lorenzo tak pernah mengetahui cerita mengenai jiwa Shanaz yang selama ini terperangkap di dalam tubuh Nabila. Dan saat tiba-tiba Shanaz muncul di keluarga mereka, Lorenzo hanya berkata kebetulan menemukan Shanaz. "Bagaimana bisa tiba-tiba kamu bertemu dengan Shanaz? Dia kan sudah–" tanya Santi yang tak bisa melanjutkan kalimatnya. Entah mengapa perasaannya campur aduk. Ayahnya juga mempunyai pertanyaan yang sama. Namun memilih diam.Sementara Fernando dan Lita di dalam hatinya merasa cemas. Apalagi kalau bukan masalah uang asuransi jiwa yang dimiliki oleh Shanaz. Mereka takut Shanaz akan mempertanyakannya. Padahal tidak. Shanaz dan Lorenzo tak peduli mengenai masalah itu."Belum Ibu. Shanaz belum meninggal," jawab Lorenzo dengan sopan.Di sana juga ada Nabila. Dia duduk di samping Lorenzo.

  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 163 Demi Putra Semata Wayangku

    Karena kesal Santi mengakhiri sambungan teleponnya secara sepihak. Nabila menjauhkan ponselnya dari telinganya. Lalu meminta penjelasan dari Lorenzo."Siapa itu Edward?" tanya Nabila dengan raut wajah yang serius."Edward adalah kami. Maksudku anakku dengan Shanaz," jawab Lorenzo.Nabila mematung. Kini tak tahu harus berbuat apa. Lorenzo memohon agar Nabila mau pulang dengannya. Ini semua dia lakukan demi anaknya."Anakku membutuhkanmu. Setidaknya pulanglah demi Edward," pinta Lorenzo."Okey. Aku mau mengurus Edward. Tapi di rumah ibuku," sahut Nabila. "Dan 1 lagi. Aku tak mau kamu ikut denganku," lanjutnya memberi syarat. Padahal Lorenzo belum menjawabnya.Lorenzo terdiam. Dia tak bisa menyalahkan Nabila dalam hal ini. Seorang gadis yang tak tahu apa-apa. Tiba-tiba bangun dengan status baru sebagai seorang istri dan anak. Dia berhak marah. Meskipun sebenarnya Lorenzo terlanjur nyaman karena terlalu lama bersama dengan Nabila. "Bagaimana?" tanya Nabila ingin memastikan.Lorenzo tak b

  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 162 Kekecewaan Nabila

    Lorenzo menghargai keputusan Shanaz. Hanya saja dia tak menyangka, bahwa istri yang dia nikahi. Istri yang sanggup membuatnya merasa nyaman setelah kepergian Shanaz adalah mantan adik iparnya sendiri. Yang tak lain adalah Shanaz. "Lalu bagaimana cara agar mereka bisa kembali ke tubuh mereka masing-masing?" tanya Lorenzo."Pejamkan mata. Lalu genggam erat tangannya dan katakan mari bertukar posisi lagi sebanyak 3 kali. Maka kalian akan bertukar posisi seperti semula," jawab orang misterius tadi.Shanaz yang awalnya menunduk lesu karena bimbang, menjadi menoleh ke arahnya. "Kamu mau aku kembali ke badanku?" Shanaz bertanya balik."Semua keputusan ada di tanganmu," jawab Lorenzo. Shanaz dan Lorenzo bersitatap. Lorenzo kemudian menoleh ke arah orang misterius tadi. "Apa konsekuensi jika Shanaz memilih kembali ke tubuhnya?" tanyanya."Seperti yang kamu lihat. Dia akan koma. Jika kamu mau kamu harus menunggu sampai dia sembuh," jawab orang misterius tadi. "Jika tidak kembali ke tubuh masi

  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 161 Keputusan Di Tangan Lorenzo

    Lita selalu berupaya mencelakai Shanaz dan juga bayinya. Misalnya menukar obat Shanaz. Namun tak berhasil karena salah seorang pelayan memberi tahu Shanaz. Saya itu Shanaz hanya memberi peringatan agar Lita tak lagi melakukan hal itu. Shanaz tak tega melaporkan kejadian ini karena kasihan kepada Felicia, sebab anak itu sakit-sakitan dan butuh penanganan medis khusus. Namun ternyata Lita tak juga jera. Dia menyabotase mobil Shanaz agar mengalami kecelakaan. Beruntung Fernando dapat mencegahnya. Dia mengorbankan diri dengan mengorbankan mobilnya menjadi penghalang mobil Shanaz yang akan kecelakaan. Shanaz lagi-lagi menemukan bukti bahwa Lita pelakunya. Dan berjanji akan memberi tahu soal ini pada keluarga besar Fernando. Lita mulai jera kali ini.Saat di rumah sakit. Ketika menjenguk Fernando yang sedang kecelakaan. Shanaz menabrak seseorang. Sosok itu tak asing bagi Shanaz. Dia orang yang sama dengan yang menabraknya usai dirinya kecelakaan lalu bertukar tubuh dengan Nabila."Kamu kan–

  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 160 Calon Anak Shanaz dan Lorenzo

    Setelah mendengar alasan Lita ingin menemui Fernando. Lorenzo yang ada di depan pintu gerbang menyuruh satpam untuk membukakan pintu. "Bukakan pintunya Pak.""Tapi Tuan Fernando melarang saya, Tuan Lorenzo," sahut satpam. "Dia tidak akan berani protes kalau aku yang menyuruhnya," ucap Lorenzo. "Baik Tuan Lorenzo. Kalau begitu akan saya bukakan pintunya," sahut satpam. Ia kemudian membukakan pintu gerbang untuk Lita.Lita tak henti menatap wajah kakak iparnya. Setelah pintu gerbang dibuka ia mengucapkan rasa terimakasihnya yang tulus. Dia begitu terharu akan kebaikan yang ditujukan oleh lelaki yang dulunya sangat ia benci."Terimakasih Kak Lorenzo. Karena telah memberikan izin Lita untuk masuk," ucap Lita dengan berlinang air mata."Aku melakukan ini bukan karenamu. Tapi karena anakmu. Dia bagian dari keluarga ini," sahut Lorenzo dengan nada dingin.Lita menghapus air matanya dengan mandiri. Tak apalah jika Lorenzo berpikiran seperti itu. Yang terpenting dia bisa masuk dan menemui Fe

  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 159 Terhalang Restu

    Lorenzo masih mematung. Namun setelah dapat mengendalikan dirinya, tangannya yang tadi mengambang di udara mendekap erat Shanaz. Akan tetapi dia masih ragu. Apakah ini artinya Shanaz telah menerima cintanya?Lorenzo kemudian mengurai pelukannya. Ia menatap wajah Shanaz dengan intens. "Apa ini artinya kamu sudah dapat menerimaku?" tanya Lorenzo memastikan.Shanaz menangis sambil mengangguk. "Iya," jawabnya dengan singkat. Namun itu sudah cukup membuktikan semuanya. Lorenzo tersenyum. Ia kemudian kembali memeluk tubuh Shanaz dengan erat. Tangannya mengusap lembut rambutnya yang panjang."Terimakasih, karena kamu mau membuka pintu hatimu untukku," ucap Lorenzo."Seharusnya saya yang berterima kasih kepada Tuan. Karena masih mau menerimaku yang—"Lorenzo dengan cepat melepaskan kembali pelukannya. Ia kemudian menangkup kedua sisi pipi Shanaz. Lalu 1 jari telunjuknya ditempelkan pada bibir Shanaz. "Tolong jangan katakan kalimat yang melukai hatiku," sambarnya memotong pernyataan dari Shana

  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 158 Cinta Yang Sesungguhnya

    Shanaz terbaring lemah di atas ranjang kamar apartemen Lorenzo. Dengan leluasa Fernando membuka satu persatu pakaian Shanaz, hingga tak menyisakan sehelai benangpun menutupi tubuh wanita itu. Fernando melepas pakaiannya. Kemudian setelah menampilkan tubuh polosnya ia memagut bibir Shanaz dengan lembut. Tangannya mulai turun dan meremas puncak gundukan dada Shanaz. Karena tak dapat menahan gairahnya lagi, Fernando hendak menancapkan kepunyaannya di dalam organ inti milik Shanaz. Fernando mengalami kesulitan, saat tak dapat menembus benteng pertahanan Shanaz. Itu artinya wanita ini belum terjamah oleh laki-laki lain. Fernando semakin bernafsu. "Rupanya kamu benar-benar masih menjaga kesucianmu. Aku sangat beruntung," gumamnya.Shanaz yang mulai merasakan sakit di area sensitifnya, lalu membuka mata. Dia menangis karena shock. Sekuat tenaga ia mendorong tubuh Fernando. Akan tetapi kekuatannya kalah besar dengan tubuh kekar Fernando."Tuan Fernando jangan lakukan ini kepada saya. Saya mo

  • Tukar Jiwa: Dendam Nyonya di Tubuh Kepala Pelayan   Bab 157 Kamu Yang Aku Inginkan

    Kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Meisya yang mendengar berita tentang Fernando datang ke rumah Fernando untuk mencari kebenaran. Dia shock saat melihat pakaian Shanaz yang compang camping."Ceritanya panjang. Kalau kamu ingin tahu ikut dengan kami," jawab Lorenzo. Tanpa berpamitan Lorenzo berjalan menuju ke mobilnya dan membuka pintu. Lorenzo memberi kode agar Shanaz duduk di belakang. Sementara ia duduk di kursi kemudi. Meisya sebenarnya masih shock. Namun karena ingin tahu apa yang terjadi dia ikut masuk ke dalam mobil. Ia duduk di samping Lorenzo.Mobil Lorenzo kemudian melaju meninggalkan rumah Fernando. Membelah jalanan yang sudah sepi menuju ke apartemennya. Di dalam mobil Lorenzo menjelaskan kronologi kejadian yang dialami oleh Shanaz. Meisya merasa iba."Kasihan sekali dia. Pasti dia menjadi sangat trauma," ucap Meisya dengan tulus."Itu sudah pasti. Maka dari itu aku mau mengamankannya sementara waktu di apartemenku," sahut Lorenzo.Meisya mengangguk. "Aku setuju."Mal

DMCA.com Protection Status