Share

Ancaman Coki

Penulis: DeealoF3
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-05 21:10:40

"Hai, Dan," sapa Gusti pada Ardan.

Pesawat Ardan baru saja mendarat dari Jogja. Sedangkan Gusti mau menjemput Pak Bagyo, yang baru datang dari perjalanan dinasnya ke Makasar.

Walaupun pesawat sang Bapak baru akan mendarat satu jam lagi, tapi Gusti sengaja datang lebih cepat untuk menemui Ardan. Setelah bertanya mengenai jadwal kepulangan Ardan pada temannya, Leo, yang juga teman Ardan yang kemarin ikut ke Jogja, ia sengaja menunggu Ardan di Bandara.

Ardan sambil menggendong tas ranselnya sedikit memicingkan mata. Ia mencoba mengingat siapa sosok yang tengah menyapanya ini.

"Oh, iya, Lo, Gusti, kan? Anaknya Tante Dian yang sahabatnya Tante Sri, itu?" tanya Ardan. "Sorry, tadi, Gue ga ngenalin lo."

" Nyantai, Bro. Eh, iya, Lo abis darimana? Kok sendirian aja, tunangan Lo ga diajak? " Gusti pura-pura bertanya pada Ardan.

"Abis dari Jogja, ketemu sama temen-temen lama di sana. Iya, ni, gue sendirian aja, Salsa ga ikut. Lagian ga pantas, la, kalo Salsa ikut. Temen Gue, kan, cowok semua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Kesedihan Salsa

    ***Malam harinya, Coki sudah bersiap akan menemui Gusti di taman. Tapi ia dihadang oleh tantenya, Bu Rani yang penasaran akan sikap kemenakannya itu. Ia berusaha mencari informasi dengan cara menyuruh Coki untuk makan malam terlebih dahulu. "Coki, keponakan tante yang ganteng. Mau kemana, malem-malem gini? Tumben, biasanya pulang kerja, kamu langsung ngedekem aja di kamar. Mau ketemu siapa, si?" Yang ditanya hanya diam. Coki lebih memilih menghabiskan makan malamnya dengan cepat, karena waktu janji temu ia dan Gusti, tinggal sebentar lagi. Ia tidak ingin jika dirinya sampai datang terlambat. Lagi pula, kalau tantenya ini sampai tau, hampir bisa dipastikan kalau besok, satu komplek ini juga sudah tau. Bahkan bisa jadi, satu kota ini juga akan tau. Jadi ia lebih baik diam. Tapi, bukan Bu Rani namanya kalau gampamg menyerah dengan sikap Coki."Coki, mau tante masakin apa buat sarapan besok? Mau spaghetti bolognese kesukaan kamu? Nanti Tante buatin, ya.""Boleh, tante. Kebetulan udah

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-05
  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Pengakuan

    Setelah didesak oleh Coki dan Kasman, akhirnya Gusti mengaku pada Bu Anti dan Ardan kalau waktu itu ia tidak serius dengan ucapannya, dan hanya berdusta karena cemburu pada Ardan yang berhasil mendapatkan Salsa. Kasman juga sedikit mengancam Ardan, kalau ia tidak mau mengaku, maka ia akan langsung diseret ke kantor polisi. Tentu saja, Gusti langsung menuruti keinginan Kasman dan Coki. "Jadi bagaimana, Mba Sri? Kita selesaikan saja urusan anak-anak sampai di sini, toh, itu semua cuma salah paham," tutur Bu Anti perlahan. Saat ini, Bu Anti, Ardan, Salsa dan Mba Sri sedang berada di ruang tamu kediaman Mba Sri membicarakan mengenai kelanjutan hubungan anak-anak mereka. Mba Sri hanya diam, dalam hatinya ia juga merasa kesal pada Ardan dan Bu Anti yang percaya begitu saja pada omongan Gusti. Itu artinya mereka juga menganggap kalau Salsa adalah gadis yang tidak baik, dan benar melakukan apa yang Gusti katakan. Apalagi Bu Anti yang malah ikut menyembunyikan Ardan dan pura-pura tidak tau

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-16
  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Putus

    tadi, hati milik Coki, yang sedang memperhatikan pasangan itu dari jauh. Ia sebenarnya ingin agar hubungan Ardan dan Salsa kembali harmonis seperti sebelumnya, tapi melihat mereka berselisih seperti kemarin, tak dipungkiri kalau ia juga sedikit merasa senang. ***"Apa tidak bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan, Mba? Gusti kan juga sudah minta maaf. Saya tau, Gusti sangat keterlaluan kali ini, tapi biar bagaimanapun, dia tetap anak saya. Tidak ada satu ibu pun yang tega jika anaknya harus mendekam dalam jeruji besi," pinta Bu Dian lebih kepada memohon. Kali ini, ia memposisikan diri lebih rendah dibandingkan Mba Sri."Maaf, Bu Dian. Bukannya saya tidak memaafkan Gusti, tapi ini sudah fitnah namanya. Bahkan bisa mempengaruhi hubungan baik antara keluarga saya dan keluarga calon besan.""Gusti memang harus dibuat jera agar dia tidak lagi sembarangan bertindak, Bu. Sudah biarkan saja dia masuk penjara. Toh, tidak lama, paling hanya beberapa bulan." Pak Bagyo ikut berbicara. "Gak,

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-16
  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Hukuman untuk Gusti

    "Salsa putus sama Ardan? Yuhuuuu, Coki jadi punya kesempatan lagi, ni. asyik asyik asyik!" pekik Bu Rani senang sambil menari. Ia mendengar kabar dari salah seorang pegawai Mba Sri yang mendengar pembicaraan Ardan dan Salsa kemarin di taman belakang. Padahal Salsa belum memberikan keputusan akan kelanjutan hubungannya dengan Ardan. Tapi, Bu Rani sudah mengambil kesimpulan, kalau mereka berdua sudah putus."Emang, kalau udah rezeki, nggak akan ke mana?" hayal Bu Rani. Pak Ishak yang baru saja akan berangkat bekerja merasa heran dengan kelakuan istrinya. "Bu, keliatannya lagi seneng banget. Memangnya ada kabar apa di dunia persilatan?" canda Pak Ishak. Tapi bukannya menjawab pertanyaan suaminya, Bu Rani malah mengajak Pak Ishak menari. "La, la, la, la," senandungnya lagi. "Bu, Bu, eling Bu. Ibu ini sebenarnya kenapa?""Pokoknya Ibu lagi bahagia, Pak. Nanti Bapak juga tahu sendiri.""Eh, Bu. Bapak kasih tahu, jangan suka berkhayal terlalu tinggi, kalau jatuh, nanti sakit rasanya. Uda

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-18
  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Sukacita Bu Rani

    "Gimana, Sal? Mau, kan, temani tante jalan-jalan? Abis tante bingung mau mengajak siapa. Tante, kan nggak punya anak, keponakan juga cuma Coki. Cowok, pula. Mana asik diajak shopping," ucap Bu Rani sambil tertawa. Ia sengaja mengunjungi Salsa di kediamannya untuk melakukan pendekatan kedua pada Salsa. "Semoga aja kali ini berhasil," doanya dalam hati. "Mm, Boleh, deh, Tante. Kebetulan Salsa juga lagi suntuk, ni, di rumah. Sebentar Salsa pamit ke Mama, ya."Setelah mendapat izin dari Mba Sri, Salsa dan Bu Rani segera menuju tempat di mana Bu Rani memarkir mobil VW bettle pinknya. Bu Rani sengaja ingin memberi kejutan pada Salsa. Setibanya di halaman depan, Mata Salsa membulat sempurna. Mobilnya masih ada, Tante? Belom jadi dijual?"Bu Rani menggeleng pelan, "Tante sengaja nyimpen mobil ini buat kamu, siapa tau suatu hari nanti kamu berubah pikiran, Sal. Nih, kamu yang bawa.""Ha? Yang bener, Tan?" tanya Salsa. Matanya berbinar terang, ia merasa sangat bahagia karena akhirnya ia puny

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-18
  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Penderitaan Bu Anti

    Namun, saat itu Kasman yang melihat kalau Salsa kesakitan tiba-tiba mendekati mereka berdua, sehingga Ardan segera melepaskan tangan Salsa. Ardan lalu pergi meninggalkan Salsa begitu saja. "Non Salsa nggak pa-pa?""Nggak pa-pa, Om. Makasi, ya."***Minggu depan Salsa harus segera pulang kembali ke London. Liburannya sudah selesai, dan harus segera mulai mengerjakan thesisnya. Meski hubungan cintanya dengan putra bungsu Bu Anti sudah selesai, namun Salsa masih tetap berusaha untuk tetap menjaga hubungan baiknya dengan Ardan dan keluarganya. Ia tidak keberatan untuk berangkat ke London bersama mantan tunangannya itu. Namun, amat disayangkan, karena Ardan yang semula ingin berangkat ke London bersama Salsa, harus mengurungkan niatnya. Karena Bu Anti mendadak sakit. Sakit lamanya, yaitu hipertensi, kembali kambuh, ia juga mengalami stress karena keputusan Salsa kemarin, yang telah memutuskan hubungannya dengan Ardan begitu saja.Mba Sri sebagai ibu dari Salsa, sudah berkali-kali menany

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-21
  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Membuka Hati

    "Hah lega akhirnya bisa juga keluar kalimat ini." Coki membatin lagi. "Boleh, jam berapa?""Hah, beneran Sal?" Coki sampai membelalak saking ia tidak percaya diri. Salsa mengangguk yakin. "Beneran. Ntar Lo langsung jemput ke sini aja, ya. Gue tunggu.""Siap, siap, Sal!" jawab Coki yang langsung membuat Salsa tertawa. ***"Du du du du," senandung Coki sambil mematut diri di depan cermin di dalam kamar. Pintu kamar yang tidak ditutup membuat tantenya menghampiri. "Kelihatannya keponakan tante yang ganteng ini lagi seneng, ni. Tumben sampe nyanyi segala," goda Bu Rani. "Udah cakep gitu, mau ke mana, si?""Ada aja. Tante tersayangku ini masih aja suka kepoin urusan orang," jawab Coki sambil mengedipkan sebelah mata ke Bu Rani. Bu Rani mengerucutkan mulut, hingga membuat Coki tertawa. "Pokoknya Tante do'ain aja, semoga urusan Coki malam ini lancar. Coki mau jalan sama Salsa.""Hah, yang bener, kamu, Cok?" Mata Bu Rani membeliak. "Iya, Tan. Masa Coki bohong.""Wuaaaaa, akhirnya, Ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-21
  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Mimpi Anak Kampung

    Makasi udah mampir. Semoga suka. **Coki sangat terkejut mendengar kalimat Salsa barusan. Apalagi Salsa mengatakannya sambil menatapnya. Apakah dirinya yang Salsa maksud dengan laki-laki yang lebih baik dari Ardan? Mungkinkah Salsa menyadari perasaan Coki terhadapnya selama ini? Tapi, Lagi-lagi, Coki tidak berani berharap terlalu tinggi. Ia tidak ingin jika suatu hari nanti, harapannya tidak terjadi dan ia akan jatuh dari ketinggian, sehingga membuat hatinya sakit. Alunan lagu 'Mengagumimu dari jauh' milik penyanyi Tulus memenuhi kepala Coki. Lagu yang sangat sesuai dengan apa yang saat ini ia rasakan ke Salsa. Kisahmu harimu ku tau semua.Tanpa kau berujar aku selamiGerakmu guraumu kemasan ragaTanpa kau sadari aku pahamiCinta memang mungkin inilah cintaApapun lagumu aku jiwaiCinta memang mungkin inilah cintaTanpa kumiliki rindu terasa***Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, Perusahaan sayur milik Mba Sri dan Mas Pai mengadakan program beasiswa yang ditujukan bagi para

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-22

Bab terbaru

  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Ending

    Selamat membaca, jangan lupa subs, rate, love dan komen di setiap babnya ya kak. Makasi udah mampir. Semoga suka. Alhamdulillah end ...! **Dua orang pemuda yang kini berada di taman belakang rumah Mba Sri hanya saling terdiam memandang pemandangan kolam renang di depan mereka. Sudah sejak lima belas menit berlalu, tapi tidak satupun yang memulai pembicaraan. Sang pria sedang berpikir apa yang sebaiknya ia katakan. Sedangkan sang wanita sedang menunggu kalimat apa yang akan keluar dari mulut sang pria. "Sebenarnya Pak Dika mau bicara apa?" tanya Askia memberanikan diri. Ia mencoba bertanya, agar degup jantungnya yang sedari tadi mulai berdentum tidak sampai terdengar oleh pria di sampingnya. "Gak, gak mau ngomong apa-apa," jawab Dika, yang akhirnya merutuki dirinya sendiri. "B*g*, kenapa gue malah ngomong gitu," batinnya.Alis Askia bertaut, lalu perlahan ia mulai bangkit dari duduknya. "Eh, kamu mau ke mana?" tanya Dika yang tiba-tiba juga ikut berdiri. "Mau ke dalem lagi, Pak.

  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Makan Malam

    Malam itu, Mba Sri sengaja mengundang Askia dan keluarganya untuk makan malam bersama keluarga mereka. Tak lupa pula Mba Sri juga mengundang keluarga Coki dan Bu Rani. Tapi karena Bu Rani dan Pak Ishak sedang ada acara lain, mereka tidak bisa hadir. "Mari Bu, mari kita langsung ke ruang makan saja," ajak Mba Sri pada Ibu Askia. "Askia kamu ajak adik-adikmu makan, ya.""I-i, ya, Bu," jawab Askia sambil terbata. Ia masih merasa malu dan canggung berada di tengah-tengah keluarga Dika. Pagi itu, saat Dika memberitahu kalau Mba Sri mengundang ibu dan ketiga adiknya untuk makan malam di rumah mereka, Askia sempat bingung. Ia tidak tahu harus menjawab apa, sedangkan untuk menolaknya Askia juga tidak berani, karena yang mengundangnya langsung adalah Dika. ***"Makasi banyak, ya, Pak, udah mau mengundang Ibu dan adik-adik saya untuk makan malam di sini," ungkap Askia. "Hmm. Mama yang nyuruh saya untuk ngundang kamu! Saya juga ga tau maksudnya apa!" Dika menjawab ketus. Raut wajah Askia

  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Undangan Spesial

    "Gimana, Dik, hasil kunjungan kamu kemarin ke rumah Askia? Benar kondisi keluarganya seperti yang kemarin kamun ceritakan?" tanya Mba Sri di tengah aktivitasnya membaca laporan hasil penjualan perusahaan sayur milik mereka per hari ini. Ia sibuk menaik turunkan mouse yang ada di tangan. Matanya menatap lekat ke layar datar di hadapan, sambil sesekali menautkan alis.Saat ini, Mba Sri dan Dika sedang berada di ruang kerja Mba Sri. Mba Sri duduk di kursi kulit berwarna hitam yang terletak tepat di sisi jendela, sedangkan Dika duduk di sofa panjang yang ada di tengah ruangan, yang jaraknya sekitar satu meter dari meja kerja Mba Sri. "Bener, kok, Ma. Kemarin waktu Dika kasih beasiswa itu untuk Askia dan ketiga adiknya, Ibu mereka menangis, ia sampai memeluk Dika kenceng banget,"jawab Dika yang juga sedang asik membaca surat kabar di tangan. Mba Sri tidak merespon jawaban Dika tadi, ia masih serius memperhatikan layar laptop di depannya. Dika yang sudah selesai membaca koran, lalu men

  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Hati Dika

    "Eh, Pak. Bukan, bukan siapa-siapa, kok? Saya tadi cuma lagi ngomongin aktor Korea aja." Alis Kasman bertaut. "Lee Min Ho. Iya, Lee Min Ho. Dia itu kan ganteng, tapi sayang, galak."Askia berusaha untuk meyakinkan Kasman. Kasman menggeleng pelan. "Kamu itu ada-ada aja, ngapain pake jauh-jauh mikirin aktor Korea yang ga kamu kenal sama sekali. Sudah sana cepat kerja, kamu udah hampir telat!"Askia menghela napas lega, senang kalau Kasman tidak mencurigai sikapnya tadi. Tapi di wajahnya masih menampakkan senyum bahagia karena masih terus teringat akan ulah Dika tadi. ***Sementara itu, Dika di dalam kantornya berusaha untuk mencari tahu informasi lebih lanjut mengenai gadis bernama Askia yang sejak semalam suka menabraknya itu. Ia ingin tahu se-menyedihkan apa kehidupan sehari-hari karyawati yang belum lama ini bergabung di perusahaan sayuran milik kedua orangtuanya. Akhirnya lembaran yang ia cari sudah berada di tangan, "Jadi dia sudah tidak punya ayah. Anak pertama dari empat ber

  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Mulai Luluh

    Sebelum membaca mohon bantuannya untuk vote ya Kak. Makasi***Acara pertunangan Salsa dan Coki semalam, menyisakan sedikit gerimis di hati Dika, sang kakak tertua. Ia merasa kalau adik yang selama ini dimanjakan akan segera mempunyai orang lain yang bisa lebih diandalkan dibanding dengan dirinya. Berbeda dengan saat Salsa dulu bertunangan dengan Ardan, pertunangan Salsa dengan Coki kali ini justru membuat Dika yakin, kalau Coki memang adalah jodoh Salsa dan secara pribadi ia sudah memberikan restunya kepada Coki."Pas ntar Salsa nikah, yah, jadi kesepian deh, Gue. Siapa lagi cewek yang mau gue pamerin ke temen-temen kalau ada undangan acara ngumpul-ngumpul? Masa iya ngajak Mama," batin Dika. "Maaf, maaf, Mas. Saya ga sengaja."Seorang gadis tiba-tiba menabrak tubuh Dika, saat itu Dika memang sedang merenung sendirian di taman samping rumah, memikirkan nasibnya jika nanti Salsa menikah. Dika sempat terhuyung sebentar. Untung saja saat itu ia tidak sedang membawa minuman seperti sema

  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Dua Keluarga

    "Sekali lagi saya minta maaf, Pak. Saya benar-benar tidak sengaja," ucap Askia lagi seraya menangkup kedua tangan di depan dada. "Maaf, maaf! Kamu pikir dengan minta maaf baju saya bisa bersih lagi? Mana bentar lagi tamu udah pada dateng." Dika menjeda kalimatnya. "Siapa nama Kamu? Karyawan di bagian apa? Mulai besok, kamu ga usah datang lagi untuk bekerja! Kamu di pecat!"Tangis Askia seketika pecah, tubuhnya sampai melorot ke bawah."Dika, ada apa, Nak? Kenapa kamu teriak-teriak begitu?"Mba Sri dan Kasman yang mendengar suara keras Dika seketika datang menghampiri. Kasman bahkan segera menyuruh Askia untuk segera berdiri. "Ini lihat, Ma. Baju Dika sampai kotor begini gara-gara dia!" Tunjuk Dika pada Askia yang masih menangis."Maaf, Bu. Tadi saya ga sengaja menabrak Pak Dika. Saya sedang terburu-buru."Mba Sri menghela napas. "Ya sudah, Dika. Dia, kan, sudah minta maaf. Ga enak didengar banyak orang kalau kamu marah-marah begitu. Sekarang, cepat ganti bajumu sebelum para tamu da

  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Pertemuan Keluarga

    Sebelum membaca, mohon bantuannya untuk vote ya, Kak. Makasi sudah mampir. ***Kediaman Mba Sri sudah dihias sedemikian rupa untuk menyambut kedatangan keluarga Bu Rani.Tidak mewah, tetapi cukup meriah untuk menandakan kalau di sana akan berlangsung acara istimewa. Mba Sri dan Mas Pai beserta dengan ketiga anaknya sudah tampil rapi. Mas Pai, Dika dan Edo terlihat semakin tampan dengan mengenakan seragam keluarga bermotif batik. Seragam yang terbuat dari bahan satin silk berwarna hijau lumut. Sedangkan Mba Sri dan Salsa tampil cantik dengan mengenakan kebaya modern berbahan brokat kombinasi ceruty berwarna hijau daun pisang. Menurut kesepakatan kalau keluarga Coki akan datang pada pukul tujuh malam. Acara akan dimulai dengan acara lamaran dilanjut dengan acara makan malam intim kedua keluarga. Kasman ditunjuk oleh Mba Sri sebagai penanggung jawab acara. Kasman meminta bantuan dari para staff karyawan yang lain untuk mengurus dekorasi dan konsumsi. Ada salah seorang staff bagian p

  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Tiga Pria Satu Wanita

    Prodika Adduha RifaiMeski lahir dari keluarga pengusaha kaya, ia tetap mau belajar dan kerja keras sehingga mengantarkannya ke tangga kesuksesan. Ia memiliki tanggung jawab besar membesarkan perusahaan sayur mayur organik milik kedua orang tuanya.Pria kelahiran Jakarta, 01 Januari 1985 ini biasa dipanggil Dika. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Asri Sekali dan Ahmad Rifai. Sejak kecil, kakak dari Edo dan Salsa ini sudah dikenalkan nilai-nilai kewirausahan dan kesederhanaan. Ia dibesarkan dalam nilai-nilai bisnis oleh ayah dan ibunya.Ia lulus Sekolah Menengah Atas pada usia 17 tahun. Setelahnya, ia mengambil gelar sarjana di Cambridge Judge Business School, University of Cambridge, London. Dilanjutkan dengan menempuh gelar master dan doktor di universitas yang sama. Ia berhasil meraih gelar Doktor pada usia 27 tahun.Karena sifatnya yang tegas, detail dan penuh ketelitian, Dika diberi kepercayaan oleh kedua orangtuanya untuk memimpin perusahaan, terutama d

  • Tukang Sayur itu Ternyata Milliuner   Coki Farmhouse

    Dika merasa sedikit terkejut dengan rencana usaha yang akan Coki dirikan, menurutnya itu luar biasa, karena seorang seperti Coki bisa terpikir sampai ke arah sana. ***"Tante, bisa minta waktunya sebentar, ga? Ada yang mau Coki sampaikan," ujar Coki kepada Mba Sri. Siang itu, setelah jam istirahat makan siang, Coki sengaja menemui bossnya di ruang kerjanya. Ruang kerja yang terkadang dipergunakan oleh Dika. "Oh, kamu, Cok. Bisa, bisa. Sini masuk aja dulu, tapi mohon tunggu sebentar ya, Cok. Masih ada yang harus tante kerjakan. Tanggung bentar lagi selesai. Ga lama, kok. Paling cuma lima belas menitan.""Ok, Tante, Siap. Kalau gitu Coki tunggu di gudang aja dulu. Lima belas menit lagi, Coki ke sini.""Ok."***"Umm, Tante si senang dengan niat kamu, Cok, malah tante bangga banget sama Kamu. Tante ga nyangka kalau Kamu punya pemikiran sejauh itu. Tapi yang tante sedihkan, nanti siapa yang akan menjadi pengganti kamu, ya. Maaf, Cok, kayaknya Tante ga bisa mengabulkan surat pengusiran

DMCA.com Protection Status