“Ya benar. Bocah ini ternyata adalah orang kuat tahap penguasa silat. Barusan dia bahkan menyembunyikan kemampuannya dan menipu kita agar pergi mengantar nyawa. Sikap seperti ini, sedikit pun tidak mencerminkan wibawa seorang penguasa silat. Para pelindung, nanti setelah menghabisi bocah ini, tolong biarkan kami melampiaskan kekesalan.”Saat ini ketiga pelindung sama sekali tidak punya tenaga lebih untuk mempedulikan orang-orang di belakang. Jika tidak menghadapi David secara langsung, maka sama sekali tidak bisa membayangkan betapa besarnya tekanan yang dirasakan.Meskipun ketiga orang ini sudah mengerahkan seluruh tenaga, namun saat ini juga hanya berhasil maju setengah langkah.Hanya setengah langkah ini saja sudah membuat mereka bertiga bermandikan keringat.Keadaan seperti ini terjadi pada penguasa silat sungguh sangat tidak wajar!Saat ini, Yoici sudah terlanjur maju dan tidak bisa mundur. Sebagai pemimpin, dia adalah orang yang paling tertekan dalam menghadapi David. Saat ini,
Dunia alam rahasia yang sudah sempurna tidak bisa dibandingkan dengan yang baru saja terbentuk. Saat dunia alam rahasia muncul, Yoici sudah merasakan ada yang tidak beres.Dalam sekejap, Yoici tidak sempat mengingatkan kedua orang di sampingnya dan sudah sedikit bergeser.Seketika, tekanan yang besar jatuh kepada Maliko dan Hisashide.“Aaaa, tidak … ”Pada dasarnya, bidang kekuatan mereka sudah lebih lemah daripada David. Saat ini, Yoici yang paling kuat sudah duluan menghindar satu langkah. Mereka berdua hanya sempat mengeluarkan jeritan, kemudian dihancurkan hingga berkeping-keping oleh dunia yang besar dengan membawa serta belasan orang yang tadinya selamat dan berlindung di belakang mereka.Setelah satu kali tatap muka, selain David, di tempat itu hanya ada Yoici yang sudah terluka parah.Di sana banyak potongan tubuh dan darah segar yang mengalir ke mana-mana.Saat ini, Yoici tidak lagi memiliki sikap arogan seperti sebelumnya. Wajahnya dipenuhi dengan ekspresi ketakutan dan dia
Akhirnya Yoici yang tidak tahan dengan perasaan tertekan ini membuka mulut.“Karena, Keluarga Sato menguasai Gunung Suci, satu-satunya tempat tinggal para dewa di Negara Mentari. Jika kami ingin melangkah lebih jauh, hanya bisa bergantung pada Keluarga Sato.”“Bukankah katanya Gunung Furji dikendalikan oleh Kaisar Langit?” tanya David dengan penasaran.“Kaisar Langit berasal dari Keluarga Sato! Hanya saja, hal ini tidak diketahui oleh orang awam.”Omongan ini bagaikan suara ledakan yang membuat David tiba-tiba terkejut dan sadar.Benar. Kaisar Langit Jepania, tidak mungkin tidak punya keluarga sendiri, dan keluarga tempat di mana Kaisar Langit berada, tentu merupakan keluarga nomor satu di Jepania. Bagaimana dia bisa mengabaikan hal yang umum ini tanpa sadar?David menggeleng-gelengkan kepalanya, seakan ingin menyingkirkan sesuatu. Sejak masuk ke Jepania, dia seperti tidak menyadari hal ini sama sekali. Apa mungkin ada sebuah kekuatan aneh yang terus mempengaruhi dirinya?Saat ini, Da
Di Kioto, di dalam wilayah Indojaya, Jamir sedang urusan rumit akhir-akhir ini di depan meja. Pada saat ini, pintu diketuk.“Masuk.” Orang yang datang mendorong pintu dan masuk. Dia adalah Nusantara.Melihat Nusantara yang jelas memiliki urusan dan tidak tahu bagaimana harus membuka mulut, Jamir dengan acuh tak acuh berkata, “Katakanlah, ada maslaah apa sebenarnya?” Nusantara tidak berbicara dan hanya meletakkan sebuah telepon genggam yang ada di tangannya ke hadapan Jamir.“Apa maksudmu?” Jamir tidak mengerti. “Tuan Jamir, ini adalah sebuah video di Jepania. Anda akan tahu setelah melihatnya sejenak.”Jamir mengambil telepon genggam dengan penasaran dan memutar sebuah video. Di dalam video itu, tampak cuplikan David yang membunuh secara besar-besaran di seluruh area depan pintu Keluarga Hairida.Meskipun orang yang merekam berjarak sangat jauh, tapi Jamir tetap mengenali tokoh utama pada pemandangan itu dalam sekali pandang.David!Seiring dengan video terus diputar, raut wajah
… Di sebuah perkampungan yang cukup besar di Mamasa Selatan yang merupakan satu dari sedikit tempat yang bisa menerima sinyal, dua orang wanita sedang duduk termenung di atas padang rumput, satu tua, satu muda. “Ria, kita sudah duduk di sini selama tiga jam. Pulanglah. Di dalam perkumpulan masih ada urusan untuk diselesaikan olehmu.”“Nenek, jangan terburu-buru. Dalam perkumpulan bisa ada urusan apa? Bukankah itu adalah setumpuk urusan yang sama persis setiap hari? Ada dan tidak ada aku sama saja.”“Itu benar. Sejak Anda, Ria Nastoro kembali dan memimpin perkumpulan, Mamasa Selatan menjadi tenang. Para orang kafir juga tidak berani membuat masalah lagi.”Kedua orang itu adalah Ria dan Nenek Sari. Setelah kembali ke Mamasa Selatan, setiap hari Ria akan mengajak Sari ke tempat ini dan termenung selama beberapa jam. “Ketua, informasi yang kamu suruh aku cari sudah ditemukan. Anda lihat sejenak, apakah ini benar.”Seorang gadis muda berlari keluar dari sebuah kamar dan langsung menuju
Di Kioto, Nusantara baru saja kembali ke markas dari tempat Jamir. Di markas muncul seorang tamu tak diundang. “Adik iparku, kenapa kamu datang ke sini?” kata Nusantara dengan penasaran. Saat mendengar panggilan Nusantara, wajah Ria sedikit memerah. “Aku ingin pergi ke Jepania untuk mencari David. Tolong bantu aku untuk melakukannya.” Ria mengungkapkan tujuan kedatangannya. Meskipun dia juga bisa langsung terbang ke sana, namun mengingat dia bisa menghemat begitu banyak tenaga dengan adanya Nusantara, maka dia datang kemari.“Pergi ke Jepania? Tidak bisa.” Nusantara tertegun sejenak sebelum menolak dengan tegas. “Mengapa?”“Jika David tahu bahwa aku yang membantumu pergi ke Jepania, dia pasti akan memukulku saat dia kembali. Aku tidak ingin mengantarmu ke sana dan membuatnya khawatir.”Nusantara memberikan sebuah alasan yang terkesan sangat mulia. “Aku tidak sedang meminta persetujuan darimu. Entah kamu membantuku atau tidak, aku tetap akan pergi.” kata Ria dengan raut wajah yan
“Tak disangka David adalah Kerikil Kecil. Ternyata seperti itu.” Hanny berkata dengan penuh perasaan.“Kakak Ketiga, kali ini aku akan ke Jepania untuk mencari Kerikil Kecil. Apakah kamu juga mau ikut, untuk memberinya kejutan?” Ria mengundang dengan penuh semangat.Hanny baru saja hendak menjawab dengan gembira. Namun, seolah teringat akan sesuatu, dia segera mengubah ucapannya.“Sudahlah, kamu pergi saja. Aku masih ada beberapa urusan di Kioto. Setelah semuanya selesai, aku akan mencari kalian.”Hanny akhirnya tetap menolak tawaran untuk pergi bersama.Melihat hal ini, Ria tidak tidak membujuk lagi. Memikirkan setelah baru saja bertemu dan berkumpul, mereka harus segera berpisah, keduanya saling menggenggam tangan dan merasa enggan untuk berpisah.Pada malam hari, sebuah pesawat pribadi diam-diam lepas landas dari sebuah markas di Kioto dan terbang menuju Jepania.…Di kaki Gunung Furji.Tempat ini telah lama menjadi tempat wisata terkenal di seluruh dunia, dengan pengunjung yang da
“Apakah ada banyak orang biasa seperti ini di Gunung Furji?” David bertanya dengan santai sambil melewati kedua orang itu.“Tidak banyak, tapi juga tidak sedikit. Setiap tahun selalu ada beberapa orang yang bisa ditemui,” jawab Yoici cepat.“Ya. Setelah tiba di tanah suci, kamu tahu apa yang harus dilakukan, kan?”“Saya tahu, Dewa Agung.”Yoici segera mengambil sikap. Dua jam telah berlalu lagi dan mereka hampir mendekati puncak Gunung Furji. Di tempat ini sudah tidak ada lagi salju putih, melainkan muncul sebuah hutan yang lebat.David tahu bahwa ini disebabkan oleh konsentrasi energi spiritual yang sangat tinggi di sini.Dengan energi spiritual yang melimpah, iklim di sini telah menjadi seperti musim semi sepanjang tahun.David segera merasakan bahwa di sini bahkan terdapat banyak aura pesilat setelah masuki hutan. “Apa yang dilakukan orang-orang di sini?” tanya David dengan penasaran.“Jawab Dewa Agung, orang-orang yang tinggal di sini adalah para pesilat yang tidak memenuhi syara