Di Kioto, Nusantara baru saja kembali ke markas dari tempat Jamir. Di markas muncul seorang tamu tak diundang. “Adik iparku, kenapa kamu datang ke sini?” kata Nusantara dengan penasaran. Saat mendengar panggilan Nusantara, wajah Ria sedikit memerah. “Aku ingin pergi ke Jepania untuk mencari David. Tolong bantu aku untuk melakukannya.” Ria mengungkapkan tujuan kedatangannya. Meskipun dia juga bisa langsung terbang ke sana, namun mengingat dia bisa menghemat begitu banyak tenaga dengan adanya Nusantara, maka dia datang kemari.“Pergi ke Jepania? Tidak bisa.” Nusantara tertegun sejenak sebelum menolak dengan tegas. “Mengapa?”“Jika David tahu bahwa aku yang membantumu pergi ke Jepania, dia pasti akan memukulku saat dia kembali. Aku tidak ingin mengantarmu ke sana dan membuatnya khawatir.”Nusantara memberikan sebuah alasan yang terkesan sangat mulia. “Aku tidak sedang meminta persetujuan darimu. Entah kamu membantuku atau tidak, aku tetap akan pergi.” kata Ria dengan raut wajah yan
“Tak disangka David adalah Kerikil Kecil. Ternyata seperti itu.” Hanny berkata dengan penuh perasaan.“Kakak Ketiga, kali ini aku akan ke Jepania untuk mencari Kerikil Kecil. Apakah kamu juga mau ikut, untuk memberinya kejutan?” Ria mengundang dengan penuh semangat.Hanny baru saja hendak menjawab dengan gembira. Namun, seolah teringat akan sesuatu, dia segera mengubah ucapannya.“Sudahlah, kamu pergi saja. Aku masih ada beberapa urusan di Kioto. Setelah semuanya selesai, aku akan mencari kalian.”Hanny akhirnya tetap menolak tawaran untuk pergi bersama.Melihat hal ini, Ria tidak tidak membujuk lagi. Memikirkan setelah baru saja bertemu dan berkumpul, mereka harus segera berpisah, keduanya saling menggenggam tangan dan merasa enggan untuk berpisah.Pada malam hari, sebuah pesawat pribadi diam-diam lepas landas dari sebuah markas di Kioto dan terbang menuju Jepania.…Di kaki Gunung Furji.Tempat ini telah lama menjadi tempat wisata terkenal di seluruh dunia, dengan pengunjung yang da
“Apakah ada banyak orang biasa seperti ini di Gunung Furji?” David bertanya dengan santai sambil melewati kedua orang itu.“Tidak banyak, tapi juga tidak sedikit. Setiap tahun selalu ada beberapa orang yang bisa ditemui,” jawab Yoici cepat.“Ya. Setelah tiba di tanah suci, kamu tahu apa yang harus dilakukan, kan?”“Saya tahu, Dewa Agung.”Yoici segera mengambil sikap. Dua jam telah berlalu lagi dan mereka hampir mendekati puncak Gunung Furji. Di tempat ini sudah tidak ada lagi salju putih, melainkan muncul sebuah hutan yang lebat.David tahu bahwa ini disebabkan oleh konsentrasi energi spiritual yang sangat tinggi di sini.Dengan energi spiritual yang melimpah, iklim di sini telah menjadi seperti musim semi sepanjang tahun.David segera merasakan bahwa di sini bahkan terdapat banyak aura pesilat setelah masuki hutan. “Apa yang dilakukan orang-orang di sini?” tanya David dengan penasaran.“Jawab Dewa Agung, orang-orang yang tinggal di sini adalah para pesilat yang tidak memenuhi syara
Seolah menanggapi ucapan Sanburo, begitu omongannya dilontarkan, beberapa sosok muncul dan tampak di belakang Sanburo.Mereka semua mulai bertanya, “Sanburo, yang baru saja kamu katakan itu benar atau tidak?”“Pasti benar. Jika tidak, mengapa anjing tua ini muncul di sini sekarang? Jelas sekali jika dia ingin masuk ke Gunung Suci untuk meminta bantuan.”Mendapatkan jawaban yang pasti, beberapa orang merasa sangat tenang.“Kalau begitu, kita harus bekerja sama untuk membunuh anjing tua ini dan memutuskan harapan terakhir Keluarga Sato!”Seseorang berbicara dan beberapa orang langsung mengangguk.“Sudah seharusnya seperti itu.” “Benar. Keluarga nomor satu di Negara Mentari memang sudah perlu diganti.”Tampaknya Keluarga Sato yang telah lama berkuasa di Tokioko dan membuat banyak orang tidak puas, terutama di sini.Seiring berjalannya waktu, di hadapan mereka kini telah berkumpul sebanyak tujuh orang. Semuanya adalah orang kuat tahap penguasa silat level satu atau dua. Ketujuh orang ter
Tak disangka, gerombolan orang bodoh ini malah berinisiatif untuk menantang David.Yoici segera tahu bahwa dia sudah aman. Jika benar-benar harus menghadapi tujuh orang kuat tahap penguasa silat sendirian, meskipun dia adalah penguasa silat level tiga, dia juga hanya bisa melarikan diri dengan malu.Namun, jika David bersedia turun tangan, situasinya pasti akan berbalik.Menghadapi ejekan semua orang, David tidak menghiraukannya.Dia hanya diam-diam mengeluarkan bidang pembantaiannya.Seketika, baik pohon-pohon maupun tanaman spiritual di hutan, begitu terkena kabut, langsung layu seolah-olah disiram racun.Tak disangka, aura pembunuh bahkan begitu menakutkan bagi tanaman dan hewan.Pemandangan ini terlihat oleh tujuh orang di seberang. Ejekan di mata ketujuh orang itu pun lenyap seketika.Semuanya adalah orang kuat tahap penguasa silat. Hanya dengan satu pemandangan ini, ketujuh orang tersebut sudah menyadari bahwa David di hadapan mereka tidaklah biasa.“Sebenarnya kamu siapa?” San
Mendengar omongan ini, keenam orang lainnya saling memandang dan segera berhenti ragu. Enam aura petinggi silat melonjak ke udara, diikuti dengan enam bidang kekuatan dengan warna yang berbeda-beda.Melihat bidang-bidang kekuatan muncul, David langsung menjadi tertarik dan mendorong Yoici menjauh. “Minggir, menontonlah di samping.”Jauh sebelum Yoici dan Sanburo bertarung, David sudah melepaskan bidang pembantaiannya.Meskipun belum meluas, hal itu sudah menarik perhatian semua orang.Namun saat ini, begitu David menggerakkan pikirannya, kabut merah langsung menyebar. Dalam sekejap, tujuh orang termasuk Sanburo terperangkap dalam kabut tersebut.Menghadapi tujuh penguasa silat sekaligus, tidak bisa dipungkiri bahwa David memang menghadapi tekanan yang cukup besar.Meskipun kabut menyelimuti ketujuh orang tersebut, namun mereka masih bisa memaksakan diri untuk melindungi diri sendiri dengan mengandalkan bidang kekuatan mereka masing-masing.Tidak bisa terus-menerus seperti ini. Sement
Saat ini, Sanburo baru menyadari bahwa dia telah menyinggung keberadaan yang sama sekali tidak bisa dihadapi olehnya.“Dewa Agung, saya sudah salah. Jika Anda ingin pergi sekarang, kami sama sekali tidak akan menghalangi. Kami hanya tidak ingin memberikan kesempatan bagi Keluarga Sato untuk bangkit kembali. Jika Anda adalah orang yang menghancurkan Keluarga Sato, pasti Anda juga tidak ingin melihat Yoici pergi ke Gunung Suci untuk melaporkan hal ini.”“Begini, selama Anda bersedia untuk tidak campur tangan, kami bersedia memberikan kompensasi. Apapun yang Anda minta, selama kami bisa memenuhi, akan kami usahakan. Bagaimana?”Saat ini, Sanburo berbicara dengan penuh perasaan, mencoba menjanjikan keuntungan kepada David sebagai imbalan jika David tidak campur tangan.“Benarkah?”Suara David terdengar, namun sosoknya tidak terlihat.Begitu mendengar omongan David, Sanburo langsung merasa situasi masih bisa berubah dan ada yang bisa dilakukan.Dia segera berkata, “Dewa Agung, apa pun yang
Saat ini dia sendirian. Untuk berjaga-jaga, David tetap menjelaskan dengan sabar.“Tenang saja, aku sama sekali bukan orang Jepania. Aku melakukan ini hanya untuk meminjam kekuatan kalian bertiga. Bukankah kalian tidak ingin melihat Keluarga Sato bangkit kembali? Kalau begitu, telanlah tanda ini dan bantu aku menyerbu ke dalam tanah suci.”“Setelah urusan ini selesai, aku akan mengembalikan kebebasan kalian bertiga!”“Mengenai identitasku, lebih baik kalian tetap tidak mengetahuinya!”Dengan adanya omongan David ini, ketiga orang itu tidak lagi ragu dan langsung menelan tanda itu.Awalnya ketiga orang itu berpikir untuk diam-diam memproses tanda itu setelah menelannya. Namun, tidak diduga, tanda tersebut langsung meledak begitu masuk ke dalam tubuh.Sebuah kekuatan yang membuat ketiga orang tersebut merasa cemas memenuhi tubuh mereka.Tanda hitam putih menelusuri nadi ketiga orang tersebut dan langsung menuju ke hati mereka. Ketika ketiga orang itu bereaksi, tanda tersebut sudah terpa
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai
Gerakannya anggun dan terlepas dari keterikatan dunia, sangat mirip dengan dewa pedang dalam novel pahlawan abadi.“Berhenti! Tinggalkan Kristal Gelap Misterius itu!” Duarr .…Tiba-tiba, di kedalaman hutan, suara petir yang menggema terdengar.David berhenti sejenak, menoleh ke belakang dan melihat di dalam hutan ada satu sosok tampan berbaju biru berlari kemari dengan cepat.“Ternyata kamu?” Raut wajah Listian sedikit berubah. Dia tidak menyangka akan bertemu David lagi di sini!“David! Dasar b*jingan s*alan!” Listian mengumpat. Ada sedikit rasa takut di lubuk hatinya. Dia pernah bertemu David satu kali dan melihat David membunuh kera iblis.“Mau lari? Sudah terlambat!” David membentak dengan dingin. Tubuhnya menghilang dari tempat semula dalam sekejap, muncul di puncak pohon sejauh lebih dari 10 meter dan menebaskan pedangnya.Syuu!Energi pedang yang sangat tajam melesat, membelah baju besi di punggung Listian menjadi dua.Puch! Darah menyembur. Listian merasakan sakit di pungg
Puch!Moses menyemburkan darah segar dan wajahnya pucat. Dia mundur beberapa langkah dengan langkah terhuyung-huyung dan hampir terjatuh ke tanah.“Ini tidak mungkin!” Kedua matanya membelalak, dipenuhi ketidakpuasan dan ketakutan.Dia, seorang murid Kediaman Iblis dari dunia kegelapan, ternyata bisa kalah dengan seorang petani dari desa?Moses sulit untuk mempercayainya. Hatinya dipenuhi rasa malu dan kemarahan.Dia menggertakkan giginya dan dengan marah berkata, “David! Kau berani melukaiku, kau pasti mati!”“Oh? Benarkah?” David menyipitkan matanya.Segera setelah itu, dia perlahan-lahan menghunuskan pedangnya.Klang!Sebuah pedang menyapu dengan cahaya pedang seperti kain sutra yang melambai!Ekspresi Moses berubah drastis. Dia buru-buru menghindar, tapi tetap sedikit terlambat. Dadanya terbuka dengan luka dan darah mengalir deras!“Essst ….” Moses menarik napas dalam-dalam. Wajahnya pucat pasi dan butiran keringat sebesar kacang muncul di dahinya. Dia memegang dadanya dan memand
Keesokan harinya.Langit masih remang-remang.David duduk bersila, mengatur energi dan darah sambil merasakan energi iblis yang bergelora di dalam tubuhnya.“Darah iblis memang mengandung energi murni yang besar. Jika bisa dimurnikan dengan sempurna, mungkin kekuatan tubuhku bisa menembus batasan dan mencapai puncak!” David menyipitkan matanya dan seberkas kilatan cahaya melintas di dalam matanya.“Emm? Sudah menemukanku secepat ini?” Tepat pada saat dia bersiap untuk melanjutkan pengasingan diri, dia merasakan sesuatu dan mengangkat pandangan, menatap ke luar.Ngung!Suara pedang menggema di lembah.Seorang pemuda berbaju hitam memegang pedang, berdiri di atas lembah.“Pesilat, aura yang kuat, tingkat kepadatan energi spiritual jauh melebihi yang selevel. Tidak heran jika bisa membunuh binatang buas itu dan layak untuk menjadi bakat terbaik!” Pemuda berbaju hitam itu memandang dengan tajam. Di matanya terlintas sedikit ketakutan dan dia tampak terkejut dengan kekuatan tempur yang d
Wuush!David melepaskan tangan.Busur hitam jatuh ke dalam kendalinya dan dia memasang anak panah hitam lagi.Syu!Suara menembus udara terdengar nyaring. Anak panah hitam itu merobek kegelapan malam, membawa angin yang mengerikan dan memburu.Puch!Darah menyembur!Sepenggal kaki yang terputus jatuh ke tanah.“Aaa!!” Jeritan kesakitan yang memilukan memenuhi hutan dan sebuah sosok yang samar jatuh ke bawah.David memandang dengan dingin dan mendekat selangkah demi selangkah.Dia melihat wajah orang itu dengan jelas. Ternyata itu adalah wanita tua yang sebelumnya dia ditemui di hulu sungai!Ternyata dia belum mati!“B*jingan kecil, kau harus mati! Kau harus mati!” Wanita tua itu rambutnya acak-acakan dan dia memandang David dengan penuh kebencian. “Oh ya?” David tersenyum lebar, mengangkat lengannya, memutar pergelangan tangannya dan menembakkan tiga anak panah berturut-turut. Dalam sekejap, keempat anggota tubuh wanita tua itu dilumpuhkan dan tulang-tulangnya patah.“Aaa!!” Wanita