David memutar kepala melihat ke sana. Di tengah penglihatan David, di ujung gang kembali muncul sepasang tokoh satu besar dan satu kecil yang memakai pakaian putih lagi. Anak kecil itu tetap menatap David. Sepasang bola mata merah cerah, tidak berhenti mengeluarkan bercak darah dan mengalir di atas wajah seputih salju. Sedangkan orang dewasa yang menggandeng anak kecil, ternyata di wajahnya tidak terdapat panca indera, seperti ditutupi selapis kain putih yang tebal dan membuat panca inderanya tidak kelihatan. Dua hantu, satu besar dan satu kecil mendekati David selangkah demi selangkah. Tapi, meskipun satu besar dan satu kecil itu sudah berjalan sambil bergoyang sampai ke depan pintu utama pekarangan David, David tetap tidak terpengaruh. David justru berjalan mendekat satu langkah, berdiri di tepi tangga seperti sedang menunggu waktu mereka mengambi tindakan. Anak yang wajahnya penuh dengan darah segar itu terus-menerus menatap David. Melihat David tidak takut, dia berkata, “Daging
Melihat kedatangan David.Husein hanya bisa sembarangan mencari cara dan meminta bantuan dalam keadaan mendesak. Dia menceritakan garis besar keadaannya kepada David, kemudian bertanya dengan sedikit harapan. “Apakah Saudara David punya jalan keluar?”“Ada jalan keluar. Tapi, setelah urusannya selesai, aku ingin meminta satu hal.” Karena sebelumnya sudah berdiskusi dengan Rani, David tentu bagaimana keadaannya. “Tidak ada yang lebih penting daripada hal ini. Saudara David, kamu segera turun tangan dan selamatkanlah putriku. Sampai pada waktunya, tidak peduli apapun itu, aku akan menyanggupimu.” Tampak jelas jika Reyna memiliki posisi yang sangat penting di hati Husein.“Baik. Tapi, selama aku turun tangan, aku harap baik Tuan Kota maupun Nyonya, semuanya menghindar sejenak dan jangan menyelidikinya. Ini berhubungan dengan rahasiaku.” Sebelum turun tangan untuk membantu, David masih menyebutkan sebuah permintaan dengan hati-hati. Siapa yang tahu bahwa nanti setelah Husein menemukan Ra
Mendengar omongan ini, Reyna berhenti mendesah. Dia tiba-tiba duduk dan menatap lurus pada Rani.Di sisi lain, David sepenuhnya tampak seperti membiarkan Rani menanganinya. Dia diam-diam menutup mata mengistirahatkan pikiran di depan pintu. Dia berjaga di depan pintu karena takut hantu di tubuh Reyna mencari kesempatan untuk melarikan diri. Sebaiknya dia berjaga-jaga. “Jangan bertingkah seperti ini lagi. Keluarlah untuk membicarakannya.” Kata Rani lagi.“Tidak disangka, di Kota Elang yang kecil bahkan bisa bertemu dengan orang yang sejalan.” Reyna akhirnya berbicara. Hanya saja itu bukan suara Reyna, melainkan sebuah nada orang tua. “Itu karena kamu kurang berpengalaman.” Rani juga tidak sungkan. “Yang aku herankan adalah, kita ini para ajaran sesat, hidup bertentangan dengan etika duniawi. Bagaimana kamu bisa berjalan bersama ras manusia?” Reyna melihat David yang berjaga di pintu dan berkata kepada Rani.“Kamu jangan mengurus hal ini. Tidak ada hubungannya denganmu. Mari berdisku
Bagaimanapun juga, datang kemari adalah keputusan David seorang diri. Selanjutnya akan jauh lebih mudah. David berpura-pura memanggil Husein dan yang lainnya kemari dan mengatakan dirinya sudah menyelesaikan akar permasalahannya. Meskipun setelah datang Husein masih bertanya ini itu tiada habisnya, tapi David menjawabnya satu per satu, tanpa sedikitpun celah, seperti benaran David-lah yang turun tangan.Melihat Husein juga sangat berterima kasih, bersikeras menahan David untuk tinggal di Kediaman Tuan Kota dan bercerita panjang lebar. Di belakang, setelah David benar-benar sudah tidak tahan, dia mencari alasan dengan mengatakan dirinya mengalami banyak luka dalam saat mengobati Reyna dan melepaskan diri, kembali ke pekarangan kecil tunggal itu. Berikutnya adalah saatnya untuk meminta imbalan. Waktu itu mereka sudah sepakat bahwa setelah menyembuhkan Reyna, Husein berjanji untuk membantunya melakukan sesuatu. Awalnya David berencana meminta Husein membantunya menyelidiki masalah
David menunjukkan cukup dirinya sendiri yang menangani masalah selanjutnya saja. Setelah keduanya saling berbasa-basi, Husein kembali menunjukkan David cukup buka mulut saja jika ada yang perlu didukung olehnya dan David tetap menolaknya. Bagaimanapun juga, ini berhubungan dengan rahasia kristal dewa-nya. Lebih baik untuk tidak membiarkan Husein berpartisipasi ke dalamnya. Setelah keluar dari Kediaman Tuan Kota, David menyamar. Setelah memastikan tidak akan ada orang lain yang menemukan celah, David memutuskan untuk pergi mencari tahu sendirian. Bergegas di sepanjang perjalanan menuju tempat itu. Tempat itu adalah sebuah toko yang kotor dan berisik. Setidaknya yang terlihat dari luar adalah seperti ini. Seorang pria paruh baya berjalan masuk ke dalam toko. Dia adalah David yang menyamar. Awalnya David ingin menyamar menjadi seperti orang tua. Hanya saja, setelah dipikir-pikir lagi, sifat khas orang tua yang tidak bersemangat adalah hal yang tidak dimiliki oleh dirinya. Akan lebih b
“Tuan ada kesulitan apa?”Melihat ekspresi David, dalam hati karyawan berpikir bahwa David termasuk tipe yang kekurangan uang. Namun, dia tidak meninggalkan David seperti orang yang picik. Sebaliknya, setelah melihat ke kanan dan ke kiri dengan licik, dia mendekat ke tepi telinga David.“Apakah Tuan kekurangan uang? Di toko kami ada sebuah pekerjaan, apakah Tuan berminat?” “Oh, coba katakan.” David berpura-pura seperti tertarik untuk mendengarnya. Melihat hal ini, karyawan itu semakin percaya pada penilainnya. Tuan ini benaran kekurangan uang. Kalau begitu, dia jelas lebih yakin dengan apa yang akan dilakukannya selanjutnya. “Mungkin Tuan belum tahu bahwa di toko kami ada pekerjaan sebagai pembantu. Aku lihat keterampilan Tuan luar biasa. Apakah berminat untuk menjadi pembantu?” Berbicara sampai di sini, karyawan itu berhenti sejenak. “Lanjutkan berbicara.” David berpura-pura seperti dirinya sudah tertarik. Ternyata benar, dia tidak datang ke tempat yang salah. “Itu adalah mencar
“Bagimu, ini tentu bisa dilakukan dalam dua bagian. Menemukan orang di gambar termasuk menyelesaikan misi dengan hadiah 100 koin emas. Tapi jika membunuh orang ini dan membawa pulang mayatnya, maka selamat untukmu, hadiahnya adalah 10 ribu koin emas.” Topan selesai membicarakan hadiah dalam satu tarikan nafas. Sejujurnya saja, jika bukan karena yang diburu adalah dirinya sendiri, David benar-benar akan tergoda. Perlu diketahui bahwa beberapa hari lalu dirinya telah membunuh tiga orang di depan pintu gerbang kota. Uang yang didapatkannya dari orang mati juga hanya puluhan koin emas saja.Demi membuat karakter yang diperankannya sedikit lebih nyata, David berpura-pura tampak sangat bersemangat dan berkata, “Benarkah? Hanya menemukan orang ini saja sudah bisa mendapatkan 100 koin emas? Jika benaran seperti ini, maka aku harus sangat berterima kasih kepada Kak Topan.”“Jangan merasa senang dulu. Karena kamu memutuskan untuk menerima misi, maka aku juga akan memberitahumu sedikit lebih b
“Begitu, ya. Informasi Kak Sion memang sangat lancar dan membuatku mendapat banyak manfaat.” kata David.“Tidak, tidak. Aku hanya berharap kedepannya jika Dik Daud memiliki informasi tentang orang di gambar juga bisa saling memberi tahu saja.”Sion mengatakan tidak masalah di mulut, tapi sikapnya justru jelas menampakkan ekspresi “aku sudah memberitahumu banyak informasi yang berguna. Jika tahu diri, kelak juga harus membalas budi”. Melihat hal ini, David juga berkata, “Itu sudah pasti.”Intinya ini masih termasuk pecakapan yang menyenangkan. Bahkan di waktu terakhir saat David berpamitan, Sion juga mengantarnya ke lantai bawah. Setelah meninggalkan penginapan Sion, David pergi ke restoran yang selalu dikunjunginya sebelumnya. Dia mencari sebuah tempat tersembunyi untuk menanggalkan penyamaran dan kembali ke diri sendiri, kemudian pulang ke pekarangan.Di sepanjang perjalanan, termasuk setelah sampai ke pekarangan kecil tunggal, David masih sedang memikirkan bagaimana cara agar dirin