Ternyata Cindy masih belum pergi dan terus menunggu hingga sekarang. “Ada urusan apa?” David tidak meletakkan nasi kotak di tangannya dan hanya bertanya dengan dingin. “David, aku datang untuk meminta maaf atas masalah kemarin. Kemarin aku bukannya melawanmu. Hanya saja, aku tidak bisa melihat sutradara sembarangan merekrut orang masuk ke dalam kru. Bagaimanapun juga, drama ini buhan hanya milik sutradara. Kami semua juga sudah bekerja keras. Hanya saja, setelah aku melihatnya hari ini, aku mendapatkan dirimu benaran cocok untuk berakting. Maka dari itu, aku datang secara khusus untuk meminta maaf kepadamu, sekalian ingin mentraktirmu makan. Bagaimana?” Cindy tampak merasa bersalah. “Kalau makan sudah tidak perlu lagi. Nasi kotak ini lumayan enak. Jika ada urusan, katakan saja secara langsung.” David berkata sambil mengaduk nasi kotak di tangan. “Kak David, berilah satu kesempatan kepadaku. Sejujurnya, barusan setelah melihatmu berakting di sepanjang pagi, aku menemukan diriku suda
“Em, mari ikut denganku. Tidak mudah bagimu untuk pulang satu kali. Aku akan membuatkan makanan untukmu. Nanti akan ada permainan di sini. Aku akan membawamu untuk pergi menambah pengetahuanmu.” Mendengar hal ini, Letdy melepaskan tangannya dan membawa mereka berdua masuk ke dalam private room. “Dia benar-benar adalah kakak laki-lakimu?” Setelah Letdy meninggalkan ruangan, David kemudian bertanya dengan penasaran. “Tentu saja, aku bernama belakang Liono, dia juga bernama belakang Liono.” Ilona menampakkan ekspresi seperti sudah seharusnya. “Kakak kandung?” David balik bertanya.“Em...baiklah. Aku akan memberitahumu yang sesungguhnya. Sebenarnya aku diadopsi oleh orang tuaku. Tapi orang tuaku tidak pernah menyembunyikannya dariku. Tidak hanya seperti itu, mereka juga memperlakukanku layaknya anak kandung sendiri. Kakakku juga sangat baik padaku dan menganggapku sebagai adik kandungnya.” Ilona berkata dengan wajah bahagia. “Bagaimana dengna ayah dan ibumu?” David bertanya dengan pena
Saat ini David juga terkejut.Tapi hanya 1 buah, tidak bermanfaat besar. Dia masih ingat, gurunya yang sudah meninggal itu pernah mengatakan bahwa di dunia persilatan saat ini, energi spiritual sudah menipis. Tidak disangka, hari ini dia bahkan bisa bertemu dengan batu spiritual di rumah lelang bawah tanah ini. Batu spiritual. Tenaga spiritual yang berkumpul dan mengembun menjadi kristal!Oh iya, didapatkan dari berjudi batu? Apa mungkin tidak hanya satu buah? David langsung memastikan dirinya ingin memenangkan batu spiritual ini. “400 juta!”Begitu David membuka mulut, Ilona yang berada di samping melihat kemari dengan penasaran. “David, kamu menginginkannya untuk apa? Permata ini tidak berharga. Pada dasarnya hanya merupakan sebuah batu saja. Katanya itu permata. Tapi sebenarnya itu hanya taktik pemasaran saja. Sama seperti mereka yang jual giok, hanya membual saja.” Ilona takut David tertipu dan dia berkata mengingatkan. “Tidak apa-apa. Anggap sedang bermain saja.” David bicar
Tampaknya dia menganggap David sebagai orang yang memiliki niat jahat terhadap Ilona.“Kamu sudah salah paham. Aku hanya pengawal yang diundang oleh adikmu!” David juga malas untuk menjelaskannya. Dia langsung pergi setelah meninggalkan satu patah kata. Bergegas ke jalan perjudian batu Kota Jilegon. Setelah tiba di tempatnya, tidak ada banyak orang di jalan itu dan cuma ada beberapa kios. Tampak jelas jika sekarang internet sangat populer. Pembeli barang-barang ini sudah tidak mudah untuk dibodohi seperti dulu. Sebagian besar orang sudah tahu bagaimana triknya dan tempat ini tentu tidak banyak dikunjungi lagi.Di tepi jalan, seorang pria tua sedang menjaga kios dan melihat David yang berdiri sambil melamun. “Sobat kecil, mau beli sebuah batu tidak?” Saat pria tua penjaga kios melihat David. Matanya bersinar dan dia menggoyangkan batu di tangannya dengan ekspresi sangat ingin menarik David untuk melakukan transaksi secara paksa. Tapi setelah mengingat peraturan beberapa tahun ini b
Orang tua itu meludah di dalam hati. Orang muda zaman sekarang tidak mudah untuk dilawan. Setelah itu, dia terus berkata, “Sebenarnya, kamu cukup terus berjalan ke arah ini, melintasi 2 jalan dan bertemu dengan sebuah toko bernama Rumah Giok. Masuklah melalui pintu toko mereka, dan kamu bisa melihat jalan perjudian batu yang sebenarnya.”Omongannya baru saja diselesaikan dan orang tua itu tidak lupa memberi pengingat terakhir.“Sobat, masih ada satu hal yang belum kuberitahukan kepadamu. Jika kamu benar-benar ingin pergi ke jalan tua, kamu harus mengeluarkan sedikit biaya di Rumah Giok sebelum masuk. Menurutku, jika kamu kekurangan barang, beli di jalanan kami ini juga tidak ada bedanya. Selama tidak bertemu dengan orang yang hebat, pasti tidak akan ketahuan……”“Eh eh eh, kenapa kamu pergi?”Kelihatannya firasat David ketika baru sampai di sini tidak salah. Di sini memang bermasalah. David mengelus hidungnya. Hanya saja, yang tidak diduga olehnya adalah ternyata terbagi menjadi 2 ruas
David hanya ingin menunggu sampai batu ini akhirnya jatuh ke tangan siapa, kemudian melobinya untuk menjualnya kepadanya. Jika orang itu tidak bersedia menjualnya, David akan menegakkan punggung seolah tidak masalah dan hanya bisa merampoknya saja. Semua orang di tempat itu melihat gerakan pemilik kios dengan tegang. Mata mereka mati-matian melihat, seolah-olah mata mereka sudah menempel pada batu itu. Mereka menahan nafas dan diam-diam melihat mesin pembelah batu itu meluncur ke bawah dalam sekali potong. Suara garing jatuhnya batu ke lantai mengejutkan ekspresi kecewa di mata setiap orang.Satu potongan ini langsung membelah setengah dari seluruh batu itu. Melihat permukaan potogan yang halus, tidak bercahaya dan bahkan tidak memiliki sedikitpun tanda-tanda adanya giok, ada sebagian besar orang yang sudah putus asa. Tapi mereka tetap menggertakkan gigi dengan erat dan bersikeras untuk terus melihatnya. Terutama Domias. Di belakangnya diikuti oleh sekelompok anak laki-laki. Saat me
Tapi bagaimanapun juga, ini hanya sebongkah batu sisa. Bagaimanapun dia membuka harga tinggi, juga tidak akan lebih dari harga sebelumnya. David tidak berinisiatif untuk menyebutkan harga dan hanya meminta Domias yang menentukan harganya sendiri. “Aku beri tahu kamu bahwa batu ini dibeli olehku dengan harga 100 juta. Uang rokok dalam waktu dekat ini sudah ditambahkan ke dalamnya. Jika kamu tidak memberiku 20-40 juta, aku tidak akan bersedia menjualnya kepadamu.” Begitu mendengar omongan ini, ternyata benar, penindas lokal tetaplah penindas lokal. Orang yang berada di tempat itu, barusan bukannya tidak melihat bahwa batu ini sudah dibelah hingga tersisa beberapa batu kecil saja. Yang seperti ini masih bisa dibelah? Di dalamnya pasti sudah tidak terdapat apapun! Hanya begitu saja juga ingin memeras 20-40 juta!Mimpi, ya?“Jangan berbuat bodoh.” Takut David tidak berpikiran jernih dan maju untuk menjadi orang yang dimanfaatkan, orang yang lewat dan ditanyai David barusan juga tidak t
Bisa membeli sebongkah batu dengan harga 20 juta, tidak ada alasan untuk melakukan hal ini, ‘kan? Yang jelas, tidak peduli bagaimanapun sekelompok orang itu berbicara, mereka sama sekali tidak bisa mempengaruhi David. Dia menerima beberapa bongkah batu sisa yang diberikan pemilik kios kepadanya dengan senang.Hanya mengambil satu bongkahan yang di dalamnya terdapat kristal spiritual itu. “Tuan muda ini, apakah ingin membuka batunya di sini?” Saat memberikan sisa batu, pemilik kios juga sekalian bertanya. David tentu tidak ingin membukanya di sini. Jika tidak, dengan sifat Domias yang bejat itu, takutnya akan menimbulkan suatu masalah. Dia sendiri bukannya takut bermasakah, hanya saja tidak perlu membuat kerepotan yang tidak diperlukan.Melihat orang yang menonton tidak bubar, David menyimpan sisa batu dan berbalik badan ingin pergi. Pada saat ini, dia melihat Ilona bersama kakaknya di sisinya. “Eh Ilona, bukankah pria itu adalah pengawal yang kamu ceritakan? Konyol sekali, aku ba