Share

Bab 454

Author: Udang
“Selama bisa seperti itu, jangankan mengalami cacat wajah, bahkan jika mati, aku juga rela!”

Saat mengatakan hal ini, Ria tampak penuh keyakinan.

“Entah kebajikan apa yang telah dikumpulkan anak itu di kehidupan sebelumnya. Dia bahkan bisa membuatmu berkorban begitu banyak demi dirinya?”

Nenek Sari mendesah pelan dan hanya bisa berkata, “Baiklah. Kamu ikut aku ke Gua Ulat Racun. Jika bisa mendapatkan pesetujuan dari ulat sutera emas beracun, maka artinya kamu bisa masuk ke aliran sihir ulat racun!”

Ria bangkit berdiri dan perlahan-lahan mengikutinya dari belakang. Dia mengangkat mata melihat dunia di luar daerah Amma. Rasa bersalah dan kesepian melintas di mata indahnya.

“Tanggal 20!”

“Hari ulang tahunmu!”

“Sayangnya, aku tidak bisa berada di sana dan merayakannya untukmu!”

……

Jauh di dalam ratusan ribu pengunungan.

Satu orang tua berjubah silat duduk bersila di atas batu besar. Dia tidak berhenti batuk dan di sudut bibirnya mengeluarkan bercak darah.

Aura kematian yang kental berku
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 455

    Dengan cepat, Melinda tiba di sebuah restoran barat bernama ‘The Cupola’.Begitu keduanya masuk, David langsung menemukan di dalam restoran ternyata tidak ada tamu dan 2 baris karyawan restoran yang berdiri dengan rapi. “Selamat datang, Tuan David dan Nona Melinda!”Sekian banyak karyawan yang berpenampilan rapi, membungkuk memberi hormat kepada keduanya secara bersamaan.“Nona Melinda, semuanya sudah siap. Apakah hidangannya sudah mau disajikan?” Menejer restoran datang menyambut dengan hormat. “Boleh.” Melinda mengangguk, kemudian menggandeng tangan David untuk pergi duduk di lantai paling atas The Cupola.“David, Kakak sudah memesan restoran ini hanya untuk merayakan ulang tahunmu. Bagaimana menurutmu?”“Bagus sih bagus, hanya agak boros aja.” kata David dengan tidak bisa menahan senyuman. Melinda memelototinya seakan sedang marah dan berkata, “Tidak mudah bagi kakak untuk merayakan ulang tahun bersamamu. Ini tidak boros dan anggap untuk menambal utang sebelumnya saja.” “Baikla

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 456

    “Kenapa? Kamu kira aku adalah Jery?”William tersenyum menghina. Sebelum omongannya selesai, sebuah garpu sudah menancap di atas pahanya dalam waktu seketika. William langsung menjerit kesakitan. “Tuan Muda William!”Raut wajah semua orang yang berada di belakangnya berubah drastis. David dengan acuh berkata, “Omong kosongmu benar-benar terlalu bayak. Enyahlah selagi suasana hatiku belum terpengaruh oleh kalian!”William sangat marah dan berkata, “Segerombolan makhluk tidak berguna! Kenapa masih diam saja? Maju dan bunuh dia untukku! Jika ada masalah, aku yang tanggung!” Dalam sekejap, 7-8 pria kekar segera maju bersama dan memukul ke arah David.Tatapan David mendingin dan dia menepuk meja di depannya dengan pelan. Semua peralatan makan di atas meja langsung melayang. Seiring dengan dilambaikannya tangan David. Semua peralatan makan ini menusuk beberapa pria kekar itu dengan tepat. Untuk sesaat, semua orang tumbang ke atas lantai dan menjerit kesakitan. Wajah mereka penuh deng

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 457

    Dalam sekejap, Ishan menerkam kemari dengan semangat membunuh bagaikan seekor harimau buas.Kelima jarinya menyerang ke arah tenggorokan David dengan cepat, seolah-olah bisa menghancurkannya dalam sekejap. “Hanya dengan mengandalkanmu?”Dengan wajah tanpa eksresi, David membiarkannya mencekik lehernya sesuka hati. Dalam hati Ishan sangat gembira dan dia ingin mencekiknya hingga remuk. Tiba-tiba, dia merasakan sebiah tenaga yang luar biasa besar menjalar dari bagian lengan tangannya. Di bawah tenaga yang luar biasa besar ini, dia hanya merasa telapak tangannya langsung kram. Setelah itu, dia mengerang dan melepaskan tangannya dengan tak tertahankan. Seluruh tubuhnya tiba-tiba terjatuh mundur ke belakang beberapa langkah. “Siapa dirimu sebenarnya?” Tatapan mata Ishan saat melihat ke arah David lagi bahkan berubah menjadi sedikit berbeda. Perlu diketahui bahwa dia memiliki keterampilan tahap akhir mencerna tenaga dalam. Manusia biasa sama sekali tidak bisa melawannya, apalagi memukul

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 458

    Namun, setelah mengingat kemampuan David, dalam hatinya sedikit tenang dan dia duduk kembali. Hanya Christian yang terus mengeluh di dalam hati. Masalah apa ini!Belasan menit kemudian, sebuah suara yang dingin terdengar dari lantai bawah. “Siapa yang berani menindas adikku?”Sesaat kemudian, seorang gadis yang memakai pakaian latihan silat berwarna hitam terlihat masuk menerobos bersama beberapa orang. “Kak, anak ini orangnya!” William mengangkat tangan dan menunjuk David yang sedang makan sambil membelakangi semua orang. Melihat keadaan itu, Melinda ingin bangkit berdiri dan memberi penjelasan kepada gadis itu. David menahannya dan berkata, “Lanjutkan makannya.”Monica melihat bayangan punggung David dan tiba-tiba dia marah besar. “Nyalimu sungguh besar hingga berani menyentuh anggota Keluarga Sinaga!”Pada saat ini, David menoleh dan melihat ke arahnya dengan tatapan matanya yang sangat dingin.Hanya satu tatapan ini saja!Tubuh Monica langsung bergetar. Wajahnya yang tampak ma

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 459

    Menghadapi tatapan mata Yudas yang bertanya, Ishan hanya tersenyum. Hanya saja, di matanya justru terdapat kedinginan yang melintas. Melihatnya tidak berbicara, Yudas juga tidak bertanya lagi, melainkan mengerutkan alis sambil berkata, “Selamatkan adik laki-lakimu dulu saja. Sekarang dia sedang dikurung di Pencak Silat Persaudaraan Setia dan kita tidak tahu dengan hidup matinya.”“Aku akan segera ke sana.” Ishan mengangguk. Setengah jam kemudian, Ishan tiba di markas Pencak Silat Persaudaraan Setia.Dia mengeluarkan kartu identitas anggota Pencak Silat Nusantara dan berkata kepada anggota Pencak Silat Persaudaraan Setia yang berjaga di pintu masuk markas. “Saya Ishan Jiman dari Pencak Silat Nusantara ada urusan dan memohon untuk bertemu dengan pengurus kalian.” Anggota Pencak Silat Persaudaraan Setia itu menerima kartu identitas itu dan menelepon untuk memberi laporan setelah melihatnya. Tak lama kemudian, Frandy berjalan keluar dengan langkah besar dan dengan ramah berkata, “Nama

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 460

    Dia membawa Yudas keluar dengan wajah misterius. ……David dan Melinda sudah keluar dari The Cupola.Setelah menerima sebuah panggilan telepon, Melinda berbicara kepada David dengan wajah yang sedikit sedih. “Nenek menyuruh kita pergi ke sana sebentar sekarang. Entah masalah apa yang telah terjadi.” “Tidak apa-apa. Bahkan jika langit runtuh juga tetap ada aku.” David menghiburnya sejenak dan bergegas ke rumah Keluarga Windian bersamanya. Keduanya baru masuk dan mereka menemukan seluruh petinggi Keluarga Windian sudah berkumpul. Raut wajah semua orang sangat tidak enak dilihat dan lebih tepatnya bergetar!“Nenek, Anda memanggilku kemari apa karena ada urusan?” kata Melinda dengan wajah penuh kebingungan. “B*rengsek! Segera berlutut kepadaku!” bentak Nyonya besar Keluarga Windian.Wajah Melinda langsung berubah. Dia mengerutkan alis sambil berkata, “Nenek, apa salahku sampai Nenek menyuruhku berlutut?”“Melinda, sudah di saat seperti ini dan kamu masih berpura-pura bodoh dengan kami

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 461

    Selesai berbicara, David langsung meninggalkan rumah Keluarga Windian dengan membawa Melinda.Melihat menghilangnya kedua orang itu, Shelly tersenyum menghina dan berkata, “Apakah kalian sudah mendengar omongan terakhir anak itu?”“Menyuruh kita untuk tidak menyesal dan mengatakan kita akan memohon Melinda untuk kembali ke Keluarga Windian? Benar-benar tidak malu untuk membual.”“Apa yang dikatakan Shelly benar. Dia kira siapa dia? Kepala Instruktur Pencak Silat Persaudaraan Setia?”“Jika harus menyesal, merekalah yang harus menyesal. Tanpa Keluarga Windian mereka bukan apa-apa. Cepat atau lambat akan mati di jalanan!”“Lihat saja, merea berani menyinggung orang Pencak Silat Nusantara. Demi menenangkan masalah, Pencak Silat Persaudaraan Setia pasti akan mengeluarkan Melinda!”“……”Sekian banyak anggota Keluarga Windian mulai mengejek dengan perkataan masing-masing. Dalam omongan mereka penuh dengan hinaan. Nyonya besar Keluarga Windian juga tersenyum dingin dan berkata kepada Shelly.

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 462

    Setelah memutuskan sambungan telepon, David melihat ke kamar dan bergumam. “Kakak Ke-enam, karena kamu menginginkan dunia, maka aku yang menjadi adikmu ini akan mengabulkannya!”……Di dalam rumah Keluarga Windian.Shelly masuk dengan membawa kunci vila dan dengan puas berkata, “Nenek, si jalang kecil itu sudah pindah keluar.”“Apakah dia tidak mengatakan apapun, misalnya omongan penyesalan?” tanya nyonya besar Keluarga Windian secara reflek.Dia menyuruh Shelly melakukan hal ini karena ingin membuat Melinda menyesal. Yang paling baik adalah jika dia kembali memohon kepadanya untuk memberinya kesempatan sambil menangis. Shelly menggeleng dan berkata, “Dia tidak mengatakan apapun dan bahkan tidak meneteskan setetes air mata pun. Dia bertindak dengan langsung.” Alis nyonya besar Keluarga Windian mengkerut dan dengan tidak puas, dia berkata, “Kelihatannya dia sudah bertekad untuk pergi bersama anak itu. Karena seperti itu, maka aku ingin melihat mereka bisa bertahan hingga seperti apa.”

Latest chapter

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1654

    Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1653

    “Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1652

    Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1651

    Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1650

    “Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1649

    Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1648

    Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1647

    Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1646

    Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status