“Kalian segerombolan orang bodoh, kenapa masih bengong saja? Cepat serang dia!” Lily berteriak marah.“Iya, iya! Cepat selamatkan Nona!” Pengawal di sampingnya tersadar dan langsung berteriak. Segera, tujuh hingga delapan pengawal muncul dari berbagai arah, menyerang David dan mencoba menyelamatkan nona mereka.Namun, bagaimana mungkin David takut pada mereka?David terlihat berbalik dan kaki kanannya tiba-tiba meluncur keluar, melakukan tendangan seperti cambuk, memecahkan jendela kaca dan menendang pengawal di depannya dengan keras.Puff!Kabut darah menyelimuti. Pengawal itu terlempar keluar oleh tendangan David dan dua pertiga dari tulang belakangnya hampir patah.Setelah itu, David membuka kedua tangannya. Seperti cakar elang, dia mencengkeram kepala seorang pengawal, lalu merobeknya!“Ah!” “Jangan, jangan datang ke sini!” Para pengawal yang tersisa tercengang, terkejut oleh sikap David yang tegas dan berani dalam membunuh, sehingga mereka kehilangan akal dan segera berbalik un
“Enyah.”David mengangkat matanya dan mengatakan satu kata dengan dingin.“B*jingan!” Suparwin marah besar dan berteriak, “Bocah, hari ini kalau kamu tidak berlutut dan meminta maaf padaku, jangan harap bisa keluar dari sini!”Sekelompok pengawal langsung berkerumun di belakanganya dan menghadang di depan David.David tidak peduli dan berjalan lurus melewati para pengawal ini menuju Suparwin. David mengangkat tangan dan menampar wajahnya yang gemuk dengan keras dan langsung menjatuhkannya ke tanah.“Hiss ....” Orang yang menonton menarik napas karena terkejut dan merasa kulit kepala mereka merinding. “Bocah tengik! Kamu berani menyerangku? Kau tahu siapa aku?!” Suparwin bangkit sambil memegang wajahnya yang merah. Tubuhnya gemetar karena marah. “Aku tidak peduli siapa kamu, aku hanya tahu bahwa jika kamu ikut campur, kamu akan mati.” David berkata dengan dingin, “Jika kamu ingin Keluarga Jayali hancur, silakan melanjutkan memanggil orang. Atau, aku akan membuat hidupmu lebih buruk d
“Kekuatan b*jingan kecil ini cukup bagus, ya.”Di belakang kerumunan, di dalam sebuah mobil Mercedes hitam, seorang pria berbaju hijau duduk di kursi pengemudi. Dia mengamati pertarungan melalui jendela dengan tatapan yang sangat dingin dan sudut bibirnya membentuk senyuman yang mencurigakan.“Kekuatan seperti ini, sepertinya tidak ada di urutan teratas di Provinsi Kioto, ‘kan?” Dari arah lain, seorang pria berbadan besar juga mengamati David.“Tuan Muda, sepertinya dia bukan orang Kioto. Selain itu, tampaknya dia tidak memiliki catatan pelatihan.” Seorang bawahan melapor di sampingnya.Pria berbaju hijau itu mengernyitkan dahi dan bergumam, “Seorang biasa bisa memiliki kekuatan bertarung seperti ini? Apakah mungkin dia berasal dari keluarga terpandang yang tersembunyi”“Tuan Muda sangat bijaksana.”Pria berbadan besar itu memuji, “Katanya, di keluarga pesilat kuno yang terkuat di Provinsi Kioto, Keluarga Yeriko, ada banyak ahli seperti ini.”“Mm?”Pria berbaju hijau itu mengangkat ali
David malas menghiraukannya dan langsung pergi.“Aagghh.”Bastian memegang perutnya dan berteriak kesakitan dengan wajah meringis.“Minggir. Jika tidak, aku tidak keberatan mengirimmu kembali ke alam baka!” David berkata dengan acuh tak acuh, lalu pergi tanpa rasa ragu.Dia tidak ingin mencari masalah di seumur hidupnya. Namun jika masalah datang menghampirinya, dia tidak akan ragu untuk menghadapi! “Aku sudah mengingatmu, jika berani sebutkan namamu! Aku akan membuatmu menyesal karena hidup di dunia ini!”“Dan juga, aku akan membuat seluruh keluargamu hancur!”“Aaah!”Bastian melolong dengan putus asa.Saat ini, dia sangat ingin segera membunuh David. Sayangnya, lukanya terlalu parah. “Pulanglah untuk mengobati luka dulu!”Bastian masuk ke dalam mobil sambil menahan rasa sakit. Sementara itu, pada saat ini, David juga sudah tiba di Kediaman Keluarga Jayali.“Berhenti! Jangan mendekat! Ini adalah Kediaman Keluarga Jayali, orang-orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk!”Seoran
Kota Jayanegara.Kantor Direktur Guntur Group. Ria Nastoro membelalak menatap pemuda di hadapannya dengan tak percaya, “Apa katamu? Kamu tunanganku?”“Benar. Kakekmu menjodohkanmu denganku 3 tahun lalu. Ini surat perjanjian pernikahannya. Lihat sendiri kalau tidak percaya.”Pemuda itu bernama David Cokro. Dia menyodorkan selembar surat perjanjian pernikahan.Ria bahkan merasa ingin mati setelah membaca surat perjanjian pernikahan itu.Dia bisa memastikan bahwa surat perjanjian pernikahan itu asli. Tulisan di surat itu adalah tulisan kakeknya, Chandra Nastoro dan terdapat stempel pribadi kakeknya. Ria menarik nafas dalam-dalam dan dengan dingin berkata, “Namamu David Cokro, ‘kan?”“Benar.”David mengangguk, namun tatapannya yang menilai Ria justru tidak tertahankan.Wajahnya begitu memesona dan kulit putihnya begitu halus. Meskipun dalam keadaan tegang juga dapat membuat pria manapun tergoda.Dengan satu stel pakaian profesi yang ketat, terbentuk lekuk tubuh yang menggoda, terutama pi
Ria terus menatap David. Wajahnya menunjukkan kesombongan.Yuni Pandora, sekretaris yang berada di sampingnya, juga melihat David dengan tatapan tidak sudi. Orang miskin sepertinya juga pantas untuk bersama direktur mereka?"Tak masalah."David dengan acuh berkata, "Tapi ucapanmu tidak berguna, karena pernikahan ini ditetapkan oleh kakekmu. Kamu bisa menunggu sampai aku selesai menyembuhkan penyakitnya dan membiarkannya membatalkan perjanjian pernikahan sendirian. Asalkan dia bersedia, aku pasti tidak akan menjeratmu lagi.""Tidak perlu."Ria mengira David masih tidak putus asa dan semakin menghinanya, “Aku yang mengambil keputusan atas pernikahanku sendiri. Lagi pula, aku sendiri bisa mencari solusi untuk penyakit kakekku, kamu tidak perlu khawatir.”Ria menulis selembar cek dengan cepat. “Ini adalah cek 10 milyar. Asalkan kamu bersedia membatalkan perjanjian pernikahan denganku, ini adalah milikmu.”“Bagiku uang 10 milyar tidak seberapa. Tapi bagi orang kelas bawah sepertimu, cukup u
Setengah jam kemudian, David menemukan kediaman Keluarga Tanugrah berdasarkan alamat yang diberikan petapa tua. Di ruang tamu, Hasan Tanugrah yang hampir berusia 50 tahun tersenyum setelah membaca surat di tangannya. "Benar, tidak diragukan lagi memang tulisan tangan orang hebat itu.”“Om Hasan, kali ini Anda sudah bisa percaya dengan identitasku, ‘kan?”David bertanya, “Sebelum meninggal, guruku mengatakan bahwa Anda meminta bantuannya dan menyuruhku melindungi kalian sekeluarga. Apakah bisa memberitahuku apa yang terjadi?”Hasan menghela nafas, “David, begini permasalahannya. Seorang rival bisnis mengirimiku email anonim dan mengatakan akan mengutus orang untuk menyandera putriku.”“Aku 5 kali berturut-turut menyewa pengawal untuk putriku, tapi putriku dimanjakan olehku sejak kecil dan kelima orang ini diusir olehnya.”“Jadi, setelah melakukan berbagai pertimbangan, aku baru meminta pertolongan gurumu.”Hasan tersenyum menatap David, “Lagipula gurumu juga sudah menyebutkan solusi da
"Kalau begitu, kamu pergi beli barang sendirian saja." Wulan melemparkan omongan dengan dingin dan langsung beranjak pergi. David mengangkat bahu, berbalik badan dan langssung berjalan ke tepi jalan untuk memanggil taksi. "Pergi ke Emgrand Group, Pak."Wulan masuk ke Starbucks. Setelah duduk, dia semakin marah memikirkannya. Dia mengeluarkan ponsel dan mengirim sepatah kata ke sebuah grup kerja, "Mengesalkan sekali, mengesalkan sekali!"Grup kerja ini hanya ada 5 orang, semuanya merupakan rekan kerja yang lebih akrab dengan Wulan. Dengan cepat, seorang gadis bernama Citra Tansil membalas, "Wulan, kamu kenapa? Siapa yang membuatmu marah lagi?”“Papaku ntah dari mana temuin satu orang udik, dan bersikeras jadiin dia tunanganku.” Wulan seperti menemukan tempat untuk mencurahkan isi hati.“Apa?”“Astaga! Sungguh?”Seluruh grup kerja menjadi riuh seketika. “Untuk apa aku membohongi kalian?”Wulan mengetik dengan kesal, “Yang paling kelewatan, papaku juga menyuruhku merekomendasikan orang