“Kakak Ketiga, bagaimana menurutmu?” tanya David kepada Hanny. Hanny tidak memberikan pendapat dan hanya mengingatkan David untuk segera mengambil keputusan. Dia yang telah lama berada di Kioto dan jelas lebih memahami bahwa semakin lama menunda, maka akan semakin merugikan mereka.David juga menyadari hal itu.“Serang, tahan mereka berdua!”Dengan satu perintah David, Ria, Hanny dan Sato langsung menyerang dua orang tua itu, sementara David bergegas ke arah Sadam.Dia ingin melihat, apa yang membuat Sadam tertarik pada dirinya.Apakah itu seperti yang dia duga, bahwa Sadam juga memiliki darah naga sejati?Melihat Indra yang melindunginya sudah terdesak, tatapan Sadam tampak menggelap. Seolah telah mengambil keputusan, dia bergegas ke arah David. Ternyata dia tidak menghindar maupun bersembunyi dan hanya menghancurkan pakaiannya sendiri. Dalam sekejap, muncul sebuah tato Benggala yang seperti hidup di dadanya.Saat David masih bingung.Tato Benggala itu tampak hidup dan bahkan menge
Saat itu, ruang di depan Sadam mulai bergetar dan perlahan membentuk sebuah cahaya.Di dalam cahaya itu terdapat sosok manusia.“Nak, ada apa? Apa yang membuatmu begitu marah?”Melihat pecahan yang berserakan di tanah, suara yang keluar dari dalam cahaya itu justru terdengar sangat tenang.“Ayah, anak dari Keluarga Cokro itu sudah kembali!”Di hadapan sosok ini, Sadam tidak berani menyembunyikan apa pun.Orang ini bukan hanya ayahnya, tetapi juga Kepala Keluarga Wahidin, sosok Bengggala dari pasukan Perisai Putih, dan sudah melampaui eksistensi seorang Penguasa Silat.Bahkan Sadam sendiri tidak tahu sejauh mana kemampuan ayahnya.“Dia hanyalah anak dari keluarga yang sudah hancur. Mengapa kamu begitu marah? Tinggal bunuh saja, ‘kan? Ketika Keluarga Cokro masih ada, kita bahkan tidak takut. Sekarang dia hanyalah seekor anjing yang kehilangan tuannya. Dengan bakatmu, apakah kamu tidak bisa menaklukkan anak itu?”Sosok itu berkata dengan nada datar, seolah-olah segala sesuatu di hadapanny
Kota Jayanegara.Kantor Direktur Guntur Group. Ria Nastoro membelalak menatap pemuda di hadapannya dengan tak percaya, “Apa katamu? Kamu tunanganku?”“Benar. Kakekmu menjodohkanmu denganku 3 tahun lalu. Ini surat perjanjian pernikahannya. Lihat sendiri kalau tidak percaya.”Pemuda itu bernama David Cokro. Dia menyodorkan selembar surat perjanjian pernikahan.Ria bahkan merasa ingin mati setelah membaca surat perjanjian pernikahan itu.Dia bisa memastikan bahwa surat perjanjian pernikahan itu asli. Tulisan di surat itu adalah tulisan kakeknya, Chandra Nastoro dan terdapat stempel pribadi kakeknya. Ria menarik nafas dalam-dalam dan dengan dingin berkata, “Namamu David Cokro, ‘kan?”“Benar.”David mengangguk, namun tatapannya yang menilai Ria justru tidak tertahankan.Wajahnya begitu memesona dan kulit putihnya begitu halus. Meskipun dalam keadaan tegang juga dapat membuat pria manapun tergoda.Dengan satu stel pakaian profesi yang ketat, terbentuk lekuk tubuh yang menggoda, terutama pi
Ria terus menatap David. Wajahnya menunjukkan kesombongan.Yuni Pandora, sekretaris yang berada di sampingnya, juga melihat David dengan tatapan tidak sudi. Orang miskin sepertinya juga pantas untuk bersama direktur mereka?"Tak masalah."David dengan acuh berkata, "Tapi ucapanmu tidak berguna, karena pernikahan ini ditetapkan oleh kakekmu. Kamu bisa menunggu sampai aku selesai menyembuhkan penyakitnya dan membiarkannya membatalkan perjanjian pernikahan sendirian. Asalkan dia bersedia, aku pasti tidak akan menjeratmu lagi.""Tidak perlu."Ria mengira David masih tidak putus asa dan semakin menghinanya, “Aku yang mengambil keputusan atas pernikahanku sendiri. Lagi pula, aku sendiri bisa mencari solusi untuk penyakit kakekku, kamu tidak perlu khawatir.”Ria menulis selembar cek dengan cepat. “Ini adalah cek 10 milyar. Asalkan kamu bersedia membatalkan perjanjian pernikahan denganku, ini adalah milikmu.”“Bagiku uang 10 milyar tidak seberapa. Tapi bagi orang kelas bawah sepertimu, cukup u
Setengah jam kemudian, David menemukan kediaman Keluarga Tanugrah berdasarkan alamat yang diberikan petapa tua. Di ruang tamu, Hasan Tanugrah yang hampir berusia 50 tahun tersenyum setelah membaca surat di tangannya. "Benar, tidak diragukan lagi memang tulisan tangan orang hebat itu.”“Om Hasan, kali ini Anda sudah bisa percaya dengan identitasku, ‘kan?”David bertanya, “Sebelum meninggal, guruku mengatakan bahwa Anda meminta bantuannya dan menyuruhku melindungi kalian sekeluarga. Apakah bisa memberitahuku apa yang terjadi?”Hasan menghela nafas, “David, begini permasalahannya. Seorang rival bisnis mengirimiku email anonim dan mengatakan akan mengutus orang untuk menyandera putriku.”“Aku 5 kali berturut-turut menyewa pengawal untuk putriku, tapi putriku dimanjakan olehku sejak kecil dan kelima orang ini diusir olehnya.”“Jadi, setelah melakukan berbagai pertimbangan, aku baru meminta pertolongan gurumu.”Hasan tersenyum menatap David, “Lagipula gurumu juga sudah menyebutkan solusi da
"Kalau begitu, kamu pergi beli barang sendirian saja." Wulan melemparkan omongan dengan dingin dan langsung beranjak pergi. David mengangkat bahu, berbalik badan dan langssung berjalan ke tepi jalan untuk memanggil taksi. "Pergi ke Emgrand Group, Pak."Wulan masuk ke Starbucks. Setelah duduk, dia semakin marah memikirkannya. Dia mengeluarkan ponsel dan mengirim sepatah kata ke sebuah grup kerja, "Mengesalkan sekali, mengesalkan sekali!"Grup kerja ini hanya ada 5 orang, semuanya merupakan rekan kerja yang lebih akrab dengan Wulan. Dengan cepat, seorang gadis bernama Citra Tansil membalas, "Wulan, kamu kenapa? Siapa yang membuatmu marah lagi?”“Papaku ntah dari mana temuin satu orang udik, dan bersikeras jadiin dia tunanganku.” Wulan seperti menemukan tempat untuk mencurahkan isi hati.“Apa?”“Astaga! Sungguh?”Seluruh grup kerja menjadi riuh seketika. “Untuk apa aku membohongi kalian?”Wulan mengetik dengan kesal, “Yang paling kelewatan, papaku juga menyuruhku merekomendasikan orang
"Tuan muda, 20 tahun lalu Keluarga Camin tertarik pada tanah Panti Asuhan Bisma. Berbagai macam paksaan dan bujukan terhadap kepala panti asuhan pada waktu itu, Bisma Kurniawan tidak membuahkan hasil dan akhirnya membakar Panti Asuhan Bisma. Dengan demikian mereka bisa mengambil alih tanah itu……”“Selama bertahun-tahun ini, Keluarga Camin menggunakan tanah itu untuk investasi bisnis perumahan dan berhasil menjadi salah satu dari 5 keluarga kaya di Jayanegara!”“Aku mendapat kabar bahwa Keluarga Camin 3 hari kemudian akan melelang sepotong giok. Katanya giok ini adalah peninggalan Panti Asuhan Bisma waktu itu dan sangat ajaib.”Di bawah niat membunuh David, Julio hanya merasa seperti ada sepasang tangan tidak berwujud yang sedang mati-matian mencekik lehernya dan membuatnya sangat ketakutan.“Dasar Keluarga Camin!” David tersenyum, niat jahat yang kentara muncul di alisnya.Demi sebidang tanah, kalian mencelakai 108 orang Panti Asuhan Bisma hingga semuanya meninggal dalam lautan api. D
Wajah Ria tampak gembira. “Pak Julio, bagaimana dengan kemampuan medis dokter ajaib itu? Apakah bisa mengobati penyakit ALS?”Ria bertanya demikian, karena penyakit yang diderita kakeknya, Chandra Nastoro adalah penyakit ALS. Penyakit ini dijuluki sebagai 1 dari 5 penyakit yang tidak bisa diobati di dunia. Pengidap penyakit ini biasanya hanya bisa bertahan hidup selama 3-5 tahun.Gejala penyakit ini adalah otot seluruh tubuh menyusut, anggota gerak menjadi kaku dan tidak dapat bergerak. Pada akhirnya akan merambat ke otot organ pernafasan dan menyebabkan kematian karena pernafasan yang tehambat. Penyakit Chandra sudah berkembang sampai tahap stadium akhir. Hidupnya setiap saat berada dalam bahaya.“ALS?”Julio tertegun, kemudian dengan wajah serius berkata, “Kalau dokter lain, tidak bisa mengobati penyakit ini. Tapi jika diobati oleh dokter ajaib yang mengobatiku waktu itu, tentu tidak masalah.”“Nging!”Ria hanya merasa kulit kepalanya seakan pecah dan nafasnya menjadi sedikit lebih