Sejak awal berdirinya Indojaya, ada aturan tak tertulis yang melarang sembilan kekuatan perkumpulan ikut untuk campur dalam urusan keluarga di Indojaya. Inilah yang membuat Indojaya bisa mentolerir dominasi keluarga dan bangsawan. Selama bertahun-tahun, meskipun ada yang berkolaborasi secara diam-diam dengan keluarga bangsawan, mereka harus menyembunyikannya dengan sangat baik dan tidak berani tampil secara terbuka. “Sudahlah, jangan banyak bicara. Apa pun tujuan kalian, selama David masih berada di sini, kalian tidak boleh bergerak. Sekarang, pergi!”Lishan sudah malas berbicara lebih jauh, setelah itu dia berbalik dan bersiap untuk pergi. Saat itulah, seseorang dari kerumunan mulai berbicara.“Hmm, David Cokro, Pencak Silat Persaudaraan Setia David yang digosipkan itu juga tidak lebih baik. Dia membunuh orang tetapi tidak berani mengakui, dia hanya bersembunyi di belakang orang tua.” Begitu kata-kata itu keluar, segera ada yang menimpali.“Benar, seorang Pencak Silat Persauda
Ketika diungkap secara langsung oleh David, orang tua itu tanpa sadar ingin membantah.Dia langsung disela oleh David begitu ingin berbicara.“Sudahlah, mungkin kamu juga tidak akan mengakuinya. Baiklah, karena kita semua adalah pesilat, mari kita selesaikan dengan silat.”“Saya, David Cokro, berbicara di sini. Siapa pun yang selevel dengan saya, baik laki-laki atau perempuan, tua atau muda, semuanya boleh datang menantang saya di sini. Jika saya kalah, saya tidak akan berbicara dan akan menerima konsekuensinya. Tapi jika saya menang, maka di mana pun saya berada, semua orang yang kalah harus mundur tiga langkah.”David memandang sekelompok orang tua di depannya dan berbicara dengan dingin. Matanya dipenuhi dengan provokasi.“David, sekarang kamu berada di tahap keterampilan apa?”Begitu omongan David ini keluar, segera ada orang yang menanyakan tahap keterampilannya. “Tahap penguasa silat level enam!”David tidak menyembunyikannya dan langsung menyebutkan detil tahap keterampilannya.
Orang-orang di Kediaman Asura saling memandang satu sama lain.Meskipun diprovokasi secara langsung, tetapi tetap tidak ada satu pun orang yang maju untuk bertarung.Melihat keadaan itu, David tidak lagi berlama-lama dengan sekelompok orang itu. Dia meninggalkan satu kalimat sebelum masuk ke dalam Pondok Jerami.“Karena tidak ada yang berani bertindak, maka saya, David Cokro hari ini akan mengatakannya di sini. Dalam lima hari ke depan, saya menyambut siapa pun dari level sama untuk menantang saya!” “Tetua Doni, tolong panggil Tuan Muda untuk memberi pelajaran kepada bocah sombong ini.” Begitu David pergi, sekelompok tetua Kediaman Asura yang kebingungan mulai meminta arahan Doni, berharap Tuan Muda Asura bisa tampil untuk mengembalikan sedikit harga diri.Doni yang mengetahui kebenarannya tidak menunjukkan ekspresi apapun. Demi menjaga nama baik Aaron, dia tidak langsung mengungkapkan fakta yang sebenarnya.Dia hanya mengatakan bahwa Tuan Muda Asura sangat sibuk dan tidak memiliki w
Kota Jayanegara.Kantor Direktur Guntur Group. Ria Nastoro membelalak menatap pemuda di hadapannya dengan tak percaya, “Apa katamu? Kamu tunanganku?”“Benar. Kakekmu menjodohkanmu denganku 3 tahun lalu. Ini surat perjanjian pernikahannya. Lihat sendiri kalau tidak percaya.”Pemuda itu bernama David Cokro. Dia menyodorkan selembar surat perjanjian pernikahan.Ria bahkan merasa ingin mati setelah membaca surat perjanjian pernikahan itu.Dia bisa memastikan bahwa surat perjanjian pernikahan itu asli. Tulisan di surat itu adalah tulisan kakeknya, Chandra Nastoro dan terdapat stempel pribadi kakeknya. Ria menarik nafas dalam-dalam dan dengan dingin berkata, “Namamu David Cokro, ‘kan?”“Benar.”David mengangguk, namun tatapannya yang menilai Ria justru tidak tertahankan.Wajahnya begitu memesona dan kulit putihnya begitu halus. Meskipun dalam keadaan tegang juga dapat membuat pria manapun tergoda.Dengan satu stel pakaian profesi yang ketat, terbentuk lekuk tubuh yang menggoda, terutama pi
Ria terus menatap David. Wajahnya menunjukkan kesombongan.Yuni Pandora, sekretaris yang berada di sampingnya, juga melihat David dengan tatapan tidak sudi. Orang miskin sepertinya juga pantas untuk bersama direktur mereka?"Tak masalah."David dengan acuh berkata, "Tapi ucapanmu tidak berguna, karena pernikahan ini ditetapkan oleh kakekmu. Kamu bisa menunggu sampai aku selesai menyembuhkan penyakitnya dan membiarkannya membatalkan perjanjian pernikahan sendirian. Asalkan dia bersedia, aku pasti tidak akan menjeratmu lagi.""Tidak perlu."Ria mengira David masih tidak putus asa dan semakin menghinanya, “Aku yang mengambil keputusan atas pernikahanku sendiri. Lagi pula, aku sendiri bisa mencari solusi untuk penyakit kakekku, kamu tidak perlu khawatir.”Ria menulis selembar cek dengan cepat. “Ini adalah cek 10 milyar. Asalkan kamu bersedia membatalkan perjanjian pernikahan denganku, ini adalah milikmu.”“Bagiku uang 10 milyar tidak seberapa. Tapi bagi orang kelas bawah sepertimu, cukup u
Setengah jam kemudian, David menemukan kediaman Keluarga Tanugrah berdasarkan alamat yang diberikan petapa tua. Di ruang tamu, Hasan Tanugrah yang hampir berusia 50 tahun tersenyum setelah membaca surat di tangannya. "Benar, tidak diragukan lagi memang tulisan tangan orang hebat itu.”“Om Hasan, kali ini Anda sudah bisa percaya dengan identitasku, ‘kan?”David bertanya, “Sebelum meninggal, guruku mengatakan bahwa Anda meminta bantuannya dan menyuruhku melindungi kalian sekeluarga. Apakah bisa memberitahuku apa yang terjadi?”Hasan menghela nafas, “David, begini permasalahannya. Seorang rival bisnis mengirimiku email anonim dan mengatakan akan mengutus orang untuk menyandera putriku.”“Aku 5 kali berturut-turut menyewa pengawal untuk putriku, tapi putriku dimanjakan olehku sejak kecil dan kelima orang ini diusir olehnya.”“Jadi, setelah melakukan berbagai pertimbangan, aku baru meminta pertolongan gurumu.”Hasan tersenyum menatap David, “Lagipula gurumu juga sudah menyebutkan solusi da
"Kalau begitu, kamu pergi beli barang sendirian saja." Wulan melemparkan omongan dengan dingin dan langsung beranjak pergi. David mengangkat bahu, berbalik badan dan langssung berjalan ke tepi jalan untuk memanggil taksi. "Pergi ke Emgrand Group, Pak."Wulan masuk ke Starbucks. Setelah duduk, dia semakin marah memikirkannya. Dia mengeluarkan ponsel dan mengirim sepatah kata ke sebuah grup kerja, "Mengesalkan sekali, mengesalkan sekali!"Grup kerja ini hanya ada 5 orang, semuanya merupakan rekan kerja yang lebih akrab dengan Wulan. Dengan cepat, seorang gadis bernama Citra Tansil membalas, "Wulan, kamu kenapa? Siapa yang membuatmu marah lagi?”“Papaku ntah dari mana temuin satu orang udik, dan bersikeras jadiin dia tunanganku.” Wulan seperti menemukan tempat untuk mencurahkan isi hati.“Apa?”“Astaga! Sungguh?”Seluruh grup kerja menjadi riuh seketika. “Untuk apa aku membohongi kalian?”Wulan mengetik dengan kesal, “Yang paling kelewatan, papaku juga menyuruhku merekomendasikan orang
"Tuan muda, 20 tahun lalu Keluarga Camin tertarik pada tanah Panti Asuhan Bisma. Berbagai macam paksaan dan bujukan terhadap kepala panti asuhan pada waktu itu, Bisma Kurniawan tidak membuahkan hasil dan akhirnya membakar Panti Asuhan Bisma. Dengan demikian mereka bisa mengambil alih tanah itu……”“Selama bertahun-tahun ini, Keluarga Camin menggunakan tanah itu untuk investasi bisnis perumahan dan berhasil menjadi salah satu dari 5 keluarga kaya di Jayanegara!”“Aku mendapat kabar bahwa Keluarga Camin 3 hari kemudian akan melelang sepotong giok. Katanya giok ini adalah peninggalan Panti Asuhan Bisma waktu itu dan sangat ajaib.”Di bawah niat membunuh David, Julio hanya merasa seperti ada sepasang tangan tidak berwujud yang sedang mati-matian mencekik lehernya dan membuatnya sangat ketakutan.“Dasar Keluarga Camin!” David tersenyum, niat jahat yang kentara muncul di alisnya.Demi sebidang tanah, kalian mencelakai 108 orang Panti Asuhan Bisma hingga semuanya meninggal dalam lautan api. D