“Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya, tapi itu memang adalah ulahku, misalnya ….”Felix melebarkan matanya. Seketika kedelapan sekretaris menyadari meja kerja kayu di hadapan mereka malah berubah menjadi tumpukan uang tunai.Bagaimana mungkin?“Apa kamu sudah mengerti? Jadi masalah ini bukanlah tanggung jawab kalian. Tentu saja, tidak banyak orang yang menguasai keahlian ini. Awalnya aku mengira hanya aku saja. Tak disangka ada orang lain lagi .…”Setelah kesadaran para sekretaris pulih, meja kerja di hadapan meja berubah ke wujud semula.“Oke, apa kalian sudah mengerti? Semua ini bukan karena kalian. Sekarang aku beri kalian dua pilihan. Pertama, mengundurkan diri. Kedua, aku akan menaikkan 20% gaji kalian. Kemudian aku akan beri wewenang kepada kalian untuk menyingkirkan pengkhianat di perusahaan kita!”Pilihan pertama adalah keluar dari perusahaan, dan kedua adalah lanjut bekerja dengan idola mereka dan juga akan memperoleh kenaikan gaji.Orang bodoh juga tahu pilihan apa yang s
Keesokan paginya, Samantha, Christina, beserta para tetangga berkumpul di luar area kumuh.“Sue, apa kamu benar-benar sudah mempersiapkan konvoi mobil? Keluarga ayahku agak banyak, sepertinya 50 mobil pun tidak bisa memuat semuanya,” ucap Christina dengan khawatir.“Tenang saja, mobilnya pasti cukup!” ucap Sue dengan yakin.Berhubung Felix sudah berjanji, dia pasti akan mengaturnya dengan baik!“Apa slot upacara pemakaman sudah berhasil direbut? Dengar-dengar sepertinya slot terpagi adalah milik kerabat aula pemakaman,” ucap Samantha dengan kebingungan.“Kak Sue, jangan-jangan kamu menodong pistol ke kepala orang?” ucap Pico dengan terkejut.“Si*lan! Apa aku orang seperti itu? Aku jujur, deh. Aku minta bantuan Felix. Katanya, dia akan mengatasinya!”Samantha terbengong dan berkata dengan kesal, “Kenapa kamu malah mencarinya? Perusahaannya baru tertimpa masalah saja. Tidak enak untuk merepotkannya!”“Tapi Felix sepertinya tidak mementingkan masalah perusahaan. Aku hanya ingin bertanya k
Selanjutnya upacara pemakaman Desmond dimulai.Semua orang seolah-olah sedang menyaksikan pertunjukan saja. Selesai upacara, Samantha pun berbicara dengan ragu, “Terima kasih sudah melakukan semua ini … kamu … apa kamu masih sibuk sama kerjaanmu?”“Lumayan, sekarang perusahaan sedang melakukan audit internal. Tapi masalah itu juga tidak ada hubungannya sama aku. Kamu seharusnya beri tahu aku masalah pemakaman Paman Desmond.”“Aku … takut merepotkanmu ….”“Tidak merepotkan, aku ….”Belum sempat Felix menyelesaikan omongannya, Felix merasakan sensasi dingin di bibirnya.Beberapa saat kemudian, Samantha mundur selangkah, lalu berterima kasih. “Terima kasih sudah banyak membantuku. Ciuman tadi … pokoknya terima kasih, ya!”Selesai berbicara, Samantha menutup wajahnya sambil berlari ke sisi mobil.Felix spontan mengusap bibirnya. Apa yang dia lakukan tadi?…Keluarga Yang di Dunia Kuno ….“Oke, aku akan mempersiapkan semuanya dalam waktu tiga hari. Tetua Winfield tenang saja!” Fendy mengel
Sevan merenung sejenak, lalu spontan menoleh ke sisi Dellon. Dia bertanya, “Tetua Dellon, bagaimana menurutmu?”“Kedatangan kita sudah sia-sia,” ucap Dellon dengan tidak berdaya.Orang yang dicari tidak ditemukan, dan orang yang ingin diberi pelajaran pun sudah dilenyapkan. Jadi bukankah kedatangan mereka berakhir sia-sia?“Haish, kalau begitu, kita pulang saja …. Yuna, ayo kita pulang,” bicara Sevan dengan lesu.“Aku tidak mau. Ayah, kita ke ibu kota saja!” Yuna berunding.“Yuna! Untuk apa kamu ke ibu kota? Aku dan Tetua Dellon sudah menunda banyak urusan penting demi menemanimu ke sini. Kenapa kamu tidak ada habis-habisnya?” ujar Sevan dengan kesal.“Tapi ….”“Tidak ada tapi-tapian. Kita bicarakan setelah pulang nanti!” ucap Sevan dengan mengerutkan keningnya.Semuanya bukan masalah apabila Felix berada di Dunia Kuno, tapi dia malah berada di ibu kota.Keluarga Sander adalah penguasa area selatan. Akan memalukan apabila mencari menantu dari ibu kota. Bukankah jarak di antara mereka t
Jehudi menatap Joel sejenak, lalu mengetuk kepalanya, baru memarahinya, “Jangan tidak tahu diri! Kenapa kamu malah menginjak anggota keluarga yang lain! Dasar tidak tahu sopan santun!”Joel spontan mengelus kepalanya, dan berbicara dengan pelan, “Aku cuma bercanda. Omong-omong di mana harta karunnya?”“Harta karun itu berada di Provinsi Dovers. Area peninggalan sejarah akan dibuka dua bulan kemudian!”Joel mengangguk. Dia berpikir sejenak, lalu menepuk dadanya menjamin, “Ayah tenang saja, aku jamin akan menyelesaikan misi!”Jehudi ragu sejenak, lalu mengingatkan, “Nak, jangan beri tahu pembicaraan kita berdua kepada Fernando. Pamanmu terus mengincar posisi Kepala Keluarga!”Joel terbengong dan berkata dengan kaget, “Ayah, Fernando adalah adikku. Untuk apa aku mewaspadainya? Lagi pula bukannya masalah Kepala Keluarga sudah ditetapkan dari dulu?”“Pokoknya kamu waspadai dia saja!”Jehudi menghela napas tanda tidak berdaya. Putranya terlalu polos. Jadi tidak ada gunanya berbicara panjang
Keesokan paginya, Jones Group membeli halaman pertama surat kabar untuk menerbitkan hasil audit internal perusahaan dan juga daftar nama karyawan yang akan dipecat.Berita ini langsung viral dalam seketika. Sebagian orang memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan ketenaran, dan ada juga yang merasa perbuatan Jones Group terlalu keterlaluan. Padahal sudah akan dipecat, tidak seharusnya membeberkan nama mereka, sungguh tidak berperikemanusiaan!Meski diterpa berbagai komentar, Jones Group yang menjadi topik utama malah tidak membuat pernyataan apa-apa, dan tidak sedikit pun merasa panik.Setelah melihat kondisi Jones Group, tak sedikit selebgram merasa kesempatan mereka sudah datang. Berhubung Jones Group tidak merespons, mereka juga ikut mengutarakan ketidakpuasan mereka demi menaikkan angka pengikut Instagram. Namun sore harinya, komentar kasar terhadap Jones Group tidak lagi terdengar. Orang yang pernah menjelek-jelekkan Jones Group serempak mengunggah video permintaan maaf. Fel
Begitu ucapan dilontarkan, keempat orang lainnya spontan merenung.“Maaf, kalian main saja. Konsorsium Shita tidak ikut serta dalam masalah ini!” Selesai berbicara, Pemimpin Konsorsium Shita, Hiroshita, langsung berdiri hendak meninggalkan rapat.Tetsuzo, Pemimpin Konsorsium Suzo, masih merasa bimbang dan tidak berbicara. Saat dia hendak pergi bersama Hirosita, sekretaris Kintano tiba-tiba berlari ke dalam ruangan.“Bos, sudah terjadi bencana alam di Negara Xia. Jones Group menyumbang 2 triliun ke lokasi bencana. Kali ini sepertinya dana perputaran Jones Group sudah tidak sampai 10 triliun lagi!”Ketika mendengar omongan itu, Tetsuzo duduk kembali, lalu berkata, “Berhubung ini adalah kesempatan yang sangat bagus, mari kita bekerja sama!”Ketiga orang lainnya spontan tersenyum. Siapa juga yang tidak tunduk dengan keuntungan?!Keempat Pemimpin Konsorsium menyusun rencana, lalu segera kembali untuk mengumpulkan dana.Keesokan harinya sekitar jam sepuluh pagi, Helen berlari ke ruangan Feli
Setelah menghela napas tanda tidak berdaya, Winfield kembali bersuara, “Aku akan berusaha semampuku. Tapi aku bilang di awal dulu, masalah ini sangat sulit, aku akan cari cara untuk dapatkan uang itu. Tapi kamu harus beri penjelasan terhadap atasan. Kalau tidak, aku susah untuk menjalankannya!”Felix terdiam selama lima detik, lalu langsung berkata dengan ketus, “Hei, Tua Bangka, ternyata kamu lagi tunggu telepon aku? Kamu sudah menduga kalau aku bakal telepon untuk pinjam uang? Apa kamu sudah tahu rencana Negara Havana dari awal?”“Aku memang tahu sedikit, tapi aku tidak tahu mereka ingin melawanmu. Setelah melihat pergerakan saham Jones Group yang aneh, dan aku baru tahu kalau mereka sedang melawanmu!”Ekspresi wajah Felix terlihat muram, dia pun bertanya, “Jadi kamu berencana mencari kesempatan dalam kesempitan? Kamu memang licik sekali!”“Apa daya? Siapa suruh kamu susah untuk disuruh? Aku pun terpaksa pakai cara ini!”Setelah menghela napas panjang, Felix pun berbicara dengan tida