Setelah Anna hendak meninggalkan toko, dia pun melirik Felix dengan tatapan arogan dan berkata, “Sudah lihat, belum? Ini yang dinamakan status!”Felix malas meladeni Anna, dia hanya duduk dan menunggu saja.Alice yang rendah diri itu berjalan mendekati Felix, lalu berbisik, “Bagaimana … bagaimana kalau kita pulang saja?”“Jangan terburu-buru, pakaiannya masih belum diambil. Lagi pula masa kita pulang dengan tangan kosong?” tanya Felix dengan tersenyum.“Tapi … mahal sekali, 16 miliar ….”“Memangnya kenapa, toh 16 miliar saja, secuil!” Felix berusaha untuk menenangkan.Setelah Anna dan Wendell pergi, pelayan muda baru kembali dengan gaun mahal itu.“Maaf sudah membuat Anda menunggu lama, ini adalah gaun yang Anda minta. Apa Anda ingin mencobanya?”Pelayan tua terbengong sejenak, lalu berkata dengan kaget, “Kenapa kamu mengeluarkan gaun ini? Memangnya dia sanggup untuk membelinya?”“Tidak perlu lagi, tadi aku sudah melihat wanita yang mencoba pakaian ini, cukup cantik. Alice pasti akan l
Saldo Felix bahkan melebihi saldo kartu Wendell!“Salah perhitungan! Terakhir malah si Moris dapat komisi yang lebih banyak! Sayang sekali!”Sembari menghela napas, Kak Nora tiba-tiba memperhatikan Felix sedang melihatnya. Dia spontan merasa gugup.“Aku boleh retur pakaian dalam tiga hari. Kalau dalam tiga hari ini, dia masih bekerja di sini, aku akan retur semua yang kubeli!”“Jangan, Tuan! Semuanya salahku, aku sudah bersikap lancang, semua ini salahku!” Kak Nora segera memelas.“Tidak, tidak, tidak, kamu tidak salah. Uang yang aku gunakan untuk beli pakaian ini adalah hasil pinjaman, kok! Aku memang tidak kaya.”Selesai berbicara, Felix membawa Alice meninggalkan toko.Kak Nora langsung jatuh duduk di lantai. Dia sedang bertanya pada dirinya sendiri, kenapa dia merendahkan Felix tadi?“Halo, Kepala Toko, tadi ada orang yang melakukan transaksi 20 miliar di toko. Dia bilang kalau kita tidak memecat Kak Nora dalam tiga hari ini, dia akan meminta retur!”Kak Nora menatap Moris dengan
Felix tersenyum lalu mengelus kepala Alice. “Ekspresi apa itu, kamu adalah tokoh utama hari ini, kamu seharusnya gembira!”“Emm, kalau begitu … kamu harus temani aku, ya?”Selesai bertanya, Alice tiba-tiba merasa gugup. Ucapan ini … kenapa seperti mengutarakan perasaan saja? Apa Felix akan salah paham? Apa Felix akan mengira dirinya bukan wanita baik-baik?Jelas-jelas Alice tahu Felix sudah memiliki Mischa, kenapa dirinya masih bisa menyukai Felix ….“Tenang saja, aku akan menemanimu. Kalau ada yang berani menindasmu, aku pasti akan menggebukinya!” ucap Felix sambil tersenyum.Begitu ucapan dilontarkan, beban di hati Alice langsung menghilang, dan langsung mengangguk dengan gembira.“Ada urusan apa? Kenapa kalian berdua bisa masuk?”Saat mereka berdua sedang mengobrol, tiba-tiba terdengar suara yang ketus.Felix mengerutkan kening. Kenapa mereka gentayangan di mana-mana?Anna berjalan ke sisi mereka berdua dengan arogan, lalu bertanya dengan nada sinis, “Bukannya kalian tidak punya und
Mereka memang tidak tahu siapa si Anna itu, tapi mereka semua mengenal Wendell!Dia adalah orang terhebat kedua pada generasi muda di Kota Doldam. Kemampuannya boleh dikatakan hampir mengimbangi Carver.Tak hanya begitu saja, Wendell juga adalah penerus dari Keluarga Onsen. Pemuda ini bahkan ingin memukul calon pewaris empat keluarga besar di Doldam?“Wendell, ada apa? Eh, ada Nona Anna, ada apa denganmu?” Kepala Keluarga Onsen, Tristan Onsen, segera berlari menghampiri mereka dan bertanya. Raut wajahnya juga sama seperti para hadirin, terlihat cemas dan penasaran.Melihat Tristan bersikap sepanik ini, sepertinya identitas wanita muda ini tidaklah sederhana!“Aku dipukul, apa kalian tidak berniat untuk menangani masalah ini? Kalau kalian tidak mau mengurusnya, aku akan cari mamaku!” ucap Anna dengan serius.“Urus, aku pasti akan mengurusnya. Dasar ber*ngsek, apa kamu tidak tahu siapa yang sudah kamu pukul? Cepat berlutut dan minta maaf dengan Nona Anna!”“Berlutut? Aku merasa dia tidak
Dengan identitas Camelia, sepertinya dia juga tidak berani membual di depan umum, ‘kan?Jangan-jangan ….Berpikir sampai di sini, Tristan spontan menoleh ke sisi Anna. Jangan-jangan statusnya itu palsu?“Kenapa melihatku? Aku putrinya Sandra!” Anna berlagak tenang.Sementara itu, begitu ucapan dilontarkan, terdengar suara dari ponsel Felix.“Felix, kenapa kamu ada waktu untuk mencariku? Em? Kamu tampan sekali hari ini! Kalau kamu lebih tua 20 tahun, Mama Sandra tidak mungkin akan meladeni Carlos yang tua itu!” ucap Sandra sambil tersenyum.Setelah mendengar suara ini, bos-bos besar yang pernah bertemu dengan Sandra yakin bahwa itu adalah suara Sandra.“Itu … itu suara Sandra!”“Ih? Kak Sandra, kenapa kamu masih di kantor? Bukankah Cindy sudah pulang? Kenapa kamu tidak suruh dia untuk bantu kamu?” Camelia mendekati Felix lalu tersenyum ke sisi ponsel.“Sementara ini, Cindy tidak berencana untuk ambil alih pekerjaan perusahaan. Aku bisa ada cara apa, sekarang perusahaan sudah semakin bes
“Uhuk, uhuk, anaknya Kak Sandra, ya? Ayo kemari, aku akan menyayangimu bagai anakku sendiri!”Camelia memang sedang tersenyum, tapi semua hadirin di tempat malah merasa merinding. Saat ini bukan hanya Anna yang celaka, sepertinya nasib Keluarga Onsen juga akan berakhir tragis!Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Tristan memilih untuk menggampar Anna, lalu segera menjelaskan, “Bos Camelia, semua ini hanya salah paham. Aku dibohongi oleh gadis ini, Anda … Anda jangan salah paham, ya!”“Tenang saja, aku tidak salah paham. Aku tahu kalian semua sudah dibohongi, aku tidak akan menyeret Keluarga Onsen dalam masalah ini!”Tristan langsung menghela napas lega. Ternyata Bos Camelia pengertian juga!“Tapi, putramu bersikap kurang ajar terhadap putriku. Apa kamu kira Keluarga Onsen sangat hebat? Sehebat apa coba?!”Tristan spontan terkejut dan segera berlutut. “Kami tidak tahu diri, mohon Bos Camelia maafkan kami!”“Maaf? Heh! Kamu sudah menghina putriku di depan umum, dan membandingkan put
Felix merasa tangan Carven sangatlah lembut. Dia memang adalah tuan muda yang tidak perlu melakukan pekerjaan rumah, tapi kenapa tangannya selembut ini?Apalagi ketika melihat telapak tangannya yang berkilauan itu, tangannya sungguh mirip dengan Laura yang suka melakukan perawatan tangan itu!Jangan-jangan Carven berlatih teknik lentur?Genggaman tangan Felix spontan semakin kuat lagi. Alhasil, tampak ekspresi kesakitan Carven.Ketika melihat gambaran ini, Alice spontan merasa ragu. Jangan-jangan Felix tidak menyukai Carven? Memangnya apa yang sudah dilakukan Carven terhadap Felix?Sementara itu, Camelia yang di samping malah merasa gembira. Akhirnya Felix sudah beraksi!“Tangan Tuan Felix ….”Saat ini Felix baru menyadari bahwa dia sudah mengerahkan tenaga yang terlalu besar. Dia segera melepaskan tangan dan meminta maaf, “Maaf, aku bukan sengaja.”“Tidak apa-apa. Hanya saja, tenaga tangan Pak Felix memang tidak kecil, ya ….”“Iya, aku berlatih seni bela diri, jadi … maaf.”“Tidak apa
Bagaimana kalau sampai Felix salah paham?Tapi benar apa kata Carven, entah sampai kapan Felix akan selesai menyapa tamu?“Kalau begitu … aku … aku beri tahu Felix dulu ….” Alice ragu sejenak, lalu berbicara.“Nona Alice mungkin tidak mengerti adat di sini. Kalau tokoh utama acara berinisiatif untuk meninggalkan tempat, itu berarti tidak menghargai para tamu undangan. Dengan begitu, bisa jadi akan berdampak pada reputasi Tante Camelia. Sepertinya Tuan Felix sedang sibuk, tidak usah beri tahu dia.”Alice mengangguk sambil membalas, “Kalau begitu … ayo kita pergi.”Pada saat perhatian semua orang tertuju pada diri Felix dan Camelia, mereka berdua pun diam-diam meninggalkan acara dan kembali ke kamar hotel.Saat Alice masuk ke kamar dan hendak menutup pintu, Carven langsung mengulurkan tangan untuk menahan pintu kamar. Dia tersenyum sambil berkata, “Aku rasa Nona Alice tahu kalau Tante Camelia ingin menjodohkan kita berdua. Aku tidak tahu apa yang dirasakan Nona Alice saat ini. Tapi sehar