Camelia tidak tahu apakah sikap putrinya ini akan meluluhkan hati Felix atau tidak.Saat Camelia menoleh untuk melirik Felix, dia malah menyadari Felix tidak memperhatikan mereka, melainkan sedang mengamati sekeliling.Camelia merasa tidak berdaya, dia lalu mengingatkan dengan suara kecil, “Felix, apa kamu sama sekali tidak peduli dengan masalah putriku dan Carver?”Felix terbengong sejenak, lalu berucap dengan ragu, “Bukannya Mama Camelia bilang hanya formalitas saja, Mama melakukannya agar Alice bisa datang ke sini, ‘kan?”“Aku ….”Camelia langsung tertegun, dia menggaruk kepalanya dan berkata, “Aku juga berpikir seperti itu, tapi sepertinya Carver punya perasaan terhadap putriku. Seandainya Alice juga punya perasaan terhadap Carver, aku sebagai ibu juga tidak bisa melakukan apa-apa.”Setelah berpikir beberapa saat, Felix membalas dengan suara kecil, “Mama Camelia, apa si Carver itu bisa diandalkan? Entah kenapa, aku merasa ada yang aneh dengannya, tapi aku tidak tahu apa yang aneh.”
Di dalam kamar hotel ….Setelah Felix mengobrol panjang dengan Alice, Alice kelihatan agak murung. Dia pun menggigit bibirnya memberanikan diri untuk berkata, “Aku temani kamu belanja!”Setelah mendengar ucapan ini, kedua mata Alice langsung berkilauan.Ternyata tidak ada wanita yang tidak tergiur dengan godaan belanja!Namun, tatapan Alice seketika kembali muram. Dia malah menggeleng dan berkata, “Tidak usah, barang-barang di Kota Doldam sangat mahal, uang beasiswaku ….”Felix menghela napas dengan tidak berdaya. Sepertinya sikap rendah diri Alice tidak bisa diubah dalam waktu singkat ….“Tidak masalah, aku akan membelikannya untukmu. Mama Camelia sangat terkenal di sini, jadi kamu mesti berpakaian lebih cantik. Ayo, kita pergi belanja!”Sambil berbicara, Felix pun menarik tangan Alice ke mal terdekat.Awalnya Alice masih menolak, tapi setelah Felix memaksanya untuk mencoba pakaian, Alice baru mulai menikmatinya. Kemudian, dia pun bolak-balik mencoba pakaian cantik.“Omong-omong, ini
“Gaun berkualitas tinggi di toko kami didesain langsung oleh desainer Negara Itamin, nama gaun itu adalah Gemerlap Bintang. Di atas gaun itu terdapat ribuan butir berlian yang terlihat bagai kilauan bintang, harganya 16 miliar. Setiap pelanggan yang ingin mencoba pakaian mesti membayar uang muka dulu, jadi ….”Saat pelayan masih belum selesai berbicara, Felix langsung melempar selembar kartu bank berwarna hitam, lalu berkata, “Gesek saja!”Setiap pelayan toko tentu pernah mendengar apa yang dimaksud dengan kartu hitam, tapi ini adalah pertama kalinya mereka melihat kartu hitam secara langsung.Alasannya sangat sederhana, karena kartu hitam seperti ini sangat langka. Di seluruh Negara Xia, orang yang memiliki kartu hitam paling-paling hanya sekitar 50 orang saja, sedangkan di Kota Dongdam, kartu hitam hanya dimiliki oleh Camelia saja.Selain saldo bank, pemilik kartu hitam ini juga perlu rekomendasi dari lima pemilik kartu hitam lainnya, baru bisa mendapatkan kartu hitam. Felix pun baru
Setelah Anna hendak meninggalkan toko, dia pun melirik Felix dengan tatapan arogan dan berkata, “Sudah lihat, belum? Ini yang dinamakan status!”Felix malas meladeni Anna, dia hanya duduk dan menunggu saja.Alice yang rendah diri itu berjalan mendekati Felix, lalu berbisik, “Bagaimana … bagaimana kalau kita pulang saja?”“Jangan terburu-buru, pakaiannya masih belum diambil. Lagi pula masa kita pulang dengan tangan kosong?” tanya Felix dengan tersenyum.“Tapi … mahal sekali, 16 miliar ….”“Memangnya kenapa, toh 16 miliar saja, secuil!” Felix berusaha untuk menenangkan.Setelah Anna dan Wendell pergi, pelayan muda baru kembali dengan gaun mahal itu.“Maaf sudah membuat Anda menunggu lama, ini adalah gaun yang Anda minta. Apa Anda ingin mencobanya?”Pelayan tua terbengong sejenak, lalu berkata dengan kaget, “Kenapa kamu mengeluarkan gaun ini? Memangnya dia sanggup untuk membelinya?”“Tidak perlu lagi, tadi aku sudah melihat wanita yang mencoba pakaian ini, cukup cantik. Alice pasti akan l
Saldo Felix bahkan melebihi saldo kartu Wendell!“Salah perhitungan! Terakhir malah si Moris dapat komisi yang lebih banyak! Sayang sekali!”Sembari menghela napas, Kak Nora tiba-tiba memperhatikan Felix sedang melihatnya. Dia spontan merasa gugup.“Aku boleh retur pakaian dalam tiga hari. Kalau dalam tiga hari ini, dia masih bekerja di sini, aku akan retur semua yang kubeli!”“Jangan, Tuan! Semuanya salahku, aku sudah bersikap lancang, semua ini salahku!” Kak Nora segera memelas.“Tidak, tidak, tidak, kamu tidak salah. Uang yang aku gunakan untuk beli pakaian ini adalah hasil pinjaman, kok! Aku memang tidak kaya.”Selesai berbicara, Felix membawa Alice meninggalkan toko.Kak Nora langsung jatuh duduk di lantai. Dia sedang bertanya pada dirinya sendiri, kenapa dia merendahkan Felix tadi?“Halo, Kepala Toko, tadi ada orang yang melakukan transaksi 20 miliar di toko. Dia bilang kalau kita tidak memecat Kak Nora dalam tiga hari ini, dia akan meminta retur!”Kak Nora menatap Moris dengan
Felix tersenyum lalu mengelus kepala Alice. “Ekspresi apa itu, kamu adalah tokoh utama hari ini, kamu seharusnya gembira!”“Emm, kalau begitu … kamu harus temani aku, ya?”Selesai bertanya, Alice tiba-tiba merasa gugup. Ucapan ini … kenapa seperti mengutarakan perasaan saja? Apa Felix akan salah paham? Apa Felix akan mengira dirinya bukan wanita baik-baik?Jelas-jelas Alice tahu Felix sudah memiliki Mischa, kenapa dirinya masih bisa menyukai Felix ….“Tenang saja, aku akan menemanimu. Kalau ada yang berani menindasmu, aku pasti akan menggebukinya!” ucap Felix sambil tersenyum.Begitu ucapan dilontarkan, beban di hati Alice langsung menghilang, dan langsung mengangguk dengan gembira.“Ada urusan apa? Kenapa kalian berdua bisa masuk?”Saat mereka berdua sedang mengobrol, tiba-tiba terdengar suara yang ketus.Felix mengerutkan kening. Kenapa mereka gentayangan di mana-mana?Anna berjalan ke sisi mereka berdua dengan arogan, lalu bertanya dengan nada sinis, “Bukannya kalian tidak punya und
Mereka memang tidak tahu siapa si Anna itu, tapi mereka semua mengenal Wendell!Dia adalah orang terhebat kedua pada generasi muda di Kota Doldam. Kemampuannya boleh dikatakan hampir mengimbangi Carver.Tak hanya begitu saja, Wendell juga adalah penerus dari Keluarga Onsen. Pemuda ini bahkan ingin memukul calon pewaris empat keluarga besar di Doldam?“Wendell, ada apa? Eh, ada Nona Anna, ada apa denganmu?” Kepala Keluarga Onsen, Tristan Onsen, segera berlari menghampiri mereka dan bertanya. Raut wajahnya juga sama seperti para hadirin, terlihat cemas dan penasaran.Melihat Tristan bersikap sepanik ini, sepertinya identitas wanita muda ini tidaklah sederhana!“Aku dipukul, apa kalian tidak berniat untuk menangani masalah ini? Kalau kalian tidak mau mengurusnya, aku akan cari mamaku!” ucap Anna dengan serius.“Urus, aku pasti akan mengurusnya. Dasar ber*ngsek, apa kamu tidak tahu siapa yang sudah kamu pukul? Cepat berlutut dan minta maaf dengan Nona Anna!”“Berlutut? Aku merasa dia tidak
Dengan identitas Camelia, sepertinya dia juga tidak berani membual di depan umum, ‘kan?Jangan-jangan ….Berpikir sampai di sini, Tristan spontan menoleh ke sisi Anna. Jangan-jangan statusnya itu palsu?“Kenapa melihatku? Aku putrinya Sandra!” Anna berlagak tenang.Sementara itu, begitu ucapan dilontarkan, terdengar suara dari ponsel Felix.“Felix, kenapa kamu ada waktu untuk mencariku? Em? Kamu tampan sekali hari ini! Kalau kamu lebih tua 20 tahun, Mama Sandra tidak mungkin akan meladeni Carlos yang tua itu!” ucap Sandra sambil tersenyum.Setelah mendengar suara ini, bos-bos besar yang pernah bertemu dengan Sandra yakin bahwa itu adalah suara Sandra.“Itu … itu suara Sandra!”“Ih? Kak Sandra, kenapa kamu masih di kantor? Bukankah Cindy sudah pulang? Kenapa kamu tidak suruh dia untuk bantu kamu?” Camelia mendekati Felix lalu tersenyum ke sisi ponsel.“Sementara ini, Cindy tidak berencana untuk ambil alih pekerjaan perusahaan. Aku bisa ada cara apa, sekarang perusahaan sudah semakin bes