“Itu … aku ingin latihan adegan besok.”“Adegan besok? Bukan lusa, ya?” tanya Felix dengan kaget.“Jadwalnya sudah diganti. Pak Neo baru saja beri tahu aku, dia suruh aku beri tahu kamu.”Felix juga tidak mencurigainya. Dia mengangguk, mempersilakan Elisabeth masuk ke kamar.“Aku masih belum hafal dialog ini. Aku pergi ambil skenario dulu.”“Emm!” Elisabeth mengangguk dengan patuh.“Dasar ber*ngsek! Kamu manusia atau bukan, sih!” Felix segera membaca skenario dan membalas, “Apa salahku? Dia sudah menggores mobilku, bukankah wajar kalau dia ganti rugi?”“Kamu bawa mobil apa, dan mereka berdua bawa mobil apa? Apa kamu tidak punya belas kasihan?”“Jadi maksudmu, aku kaya, jadi aku pantas mati?” tanya Felix emosi.“Kamu ….” Elisabeth langsung mendorong Felix.Saat ini Felix juga tidak membaca bagian Elisabeth. Dia mengira skenario memang ditulis seperti itu. Jadi dia pun tidak terkejut.Namun Felix sungguh tidak menyangka, Elisabeth malah langsung berbaring menindih tubuhnya.Saat Felix h
Felix dan Elisabeth baru terbangun saat siang hari. Kemudian, mereka berdua sepakat untuk merahasiakan hubungan mereka.Bagaimanapun juga, identitas Elisabeth tidak biasa. Setiap hal yang terjadi padanya bukanlah hal kecil, apalagi masalah dirinya sudah berpacaran.Saat Elisabeth kembali ke kamarnya, Felix pun mulai menghafal skenarionya. Namun dia tiba-tiba teringat dengan Laura, dia pun mengirim pesan kepada Laura.[Apa yang sedang kamu lakukan?]Setelah mengirim pesan, Felix pun spontan merasa dirinya bagai orang dungu saja. Sekarang baru jam 14.00, itu berarti di tempat Laura sana sedang jam 02.00 subuh. Dia pasti sedang tidur!Namun Felix tidak menyangka Laura langsung melakukan panggilan video.“Hei, apa kamu sudah mati? Kenapa kamu tidak menghubungi sama sekali?!” ucap Laura dengan tidak senang.“Emm … kenapa kamu masih belum tidur?” tanya Felix dengan canggung.“Sudah tidur, tapi karena aku dapat pesan dari kamu, makanya aku langsung telepon kamu. Oh ya, aku akan naik pesawat p
Anjing ini sungguh cerdik!Setengah jam kemudian, serigala yang sudah puas itu menutup komputer. Namun sebelumnya, ia pun tak lupa untuk menghapus riwayat penelusuran.Tentu saja, ia juga tidak tahu kenapa dirinya berbuat seperti ini. Hanya saja saat ia pergi mencari anjing Pomeranian di rumah sebelah, ia pernah melihat pemilik anjing melakukan hal ini.Setelah menutup komputer, saat serigala berencana untuk meninggalkan kamar, dia pun kedengaran suara dari luar.“Benar, pria itu sedang tidak ada di rumah. Di sini total ada empat wanita. Aku sudah berhasil tinggal di sini. Kamu tidak boleh memungkiri janjimu. Setelah aku bantu kamu mendapatkan wanita-wanita ini, kamu lepaskan aku dan keluargaku, ya. Jangan lupa dengan uang dua miliar yang kamu janjikan!”Serigala mengernyitkan keningnya. Ia mengintip dari celah pintu, dan ternyata orang yang bertelepon itu adalah Maula.Ternyata wanita ini adalah orang jahat? Serigala harus segera melaporkan masalah ini kepada Felix!Namun saat serigal
Keesokan paginya, Maula terlihat sedang mempersiapkan sarapan. Sementara, si serigala malah menggoyangkan ekornya dan mondar-mandir di dapur. Kedua matanya mengeluarkan ekspresi kelaparan.Maula melirik serigala sekilas, lalu mengambil sepotong daging. “Apa kamu ingin makan?”“Gong! Gong!” Si serigala mengangguk dengan kuat, air liurnya pun mulai menetes.Daging pun langsung dilemparkan ke hadapan serigala. Kemudian, dia mengeluarkan sedikit bubuk berwarna putih sambil melirik ke luar dapur. Setelah memastikan tidak ada yang memperhatikan, Maula langsung menaburkan bubuk putih itu ke dalam makanan.Setelah serigala melihat gambaran ini, ia diam-diam meninggalkan dapur dan berjalan ke ruang tamu. Saat ini Mischa juga sudah memberi tahu masalah Maula kepada saudara-saudaranya.“Ada apa? Apa ada masalah lain?” tanya Mischa terhadap serigala.Si serigala mengangguk dengan kuat, lalu langsung berdiri di depan gelas dan menepuknya dua kali.“Gelas?”“Ada apa dengan gelas? Dia sedang seduh te
“Kamu tangkap orang jahat pakai kamera?” sindir Cindy. Apa ada yang percaya dengan alasan Johnson?“Aku … aku ambil kamera untuk memotret muka maling itu!”“Oh begitu ya, kalau begitu, kamu potret mukamu dengan bagus. Nanti mukamu sudah tidak semulus sekarang lagi!”Selesai berbicara, Nala langsung berlari ke sisi Johnson, menumbuk perutnya.Johnson langsung jatuh berlutut di tempat dan merintih kesakitan.“Kita pukulnya satu per satu atau sekalian?” Nala memalingkan kepalanya menanyakan pendapat ketiga wanita.“Tentu saja sama-sama, sepertinya si ber*ngsek ini juga berharap bisa digebuki bersamaan, ‘kan?” Mischa tersenyum, lalu raut wajahnya berubah galak, langsung menendang kepala Johnson.Dengan demikian, Johnson digebuki oleh empat wanita sekaligus. Akhirnya mimpi Johnson sudah kesampaian, bisa disentuh oleh keempat wanita sekaligus, meski gerakannya agak kasar ….Setelah keluar dari rumah sakit, ekspresi wajah Johnson terlihat semakin mengerikan lagi. Si*lan! Dia seorang pria mala
Keesokan siangnya ….Saat ini Felix dan Elisabeth sedang syuting. Saat jam makan siang, ponsel Felix tiba-tiba berdering.Felix melihat tampilan ponsel, lalu rasa penasarannya seketika meluap. “Laura, ada apa? Apa kamu sudah turun dari pesawat?”“Emm, aku sudah sampai ke vila, tapi tidak ada satu pun orang di dalam vila. Hanya ada seekor anjing yang dari tadi sibuk mondar-mandir. Aku juga sudah menelepon Mischa dan yang lain, tapi mereka tidak angkat telepon ….”Kening Felix langsung berkerut. Sibuk mondar-mandir?Si serigala memang terkenal dengan genitnya, tapi kenapa ia mondar-mandir di depan Laura? Apa ia sedang mengisyaratkan sesuatu?“Buka panggilan video, arahkan kamera ke arah anjing itu.”“Oh, oh ….”Laura segera mengikuti kata Felix. Seketika Felix melihat serigala berlutut seolah-olah sedang mengakui kesalahannya, tapi sepertinya masalah itu bukan salah serigala.“Apa yang sudah terjadi?” tanya Felix sambil mengernyit.Si serigala segera berdiri, lalu memperagakan dengan cak
Padahal mereka seharusnya mencari dalang di balik masalah ini. Tapi ketiga Mama malah memprovokasi Biro Keamanan?“Cepat bawa aku ke sana!”Beberapa saat kemudian, Felix dan Laura tiba di depan Biro Keamanan. Terlihat Biro Keamanan sudah dikepung oleh ribuan orang. Alhasil lapangan yang sangat luas itu pun menjadi sangat sempit.“Maksudmu perintahku sudah tidak berguna lagi?” tanya Rose kepada staff pelindung di depannya.“Kami menerima perintah untuk menertibkan massa. Mohon Bu Rose bisa bekerja sama. Kalau tidak, kami terpaksa menyelesaikannya dengan jalur hukum!”Begitu ucapan dilontarkan, Daniel dan anggotanya langsung maju untuk melindungi Rose.“Aku akan telepon kakakku sekarang. Perintah dari atasan, ‘kan? Kalian tunggu saja!”Saat Rose berencana untuk menelepon, sebuah tangan tiba-tiba datang merampas ponselnya.Rose memalingkan kepalanya hendak memarahi orang itu, tapi ketika melihat orang yang merampas ponselnya adalah menantunya, Rose pun menelan kembali makiannya.“Felix su
Sewaktu melihat orang-orang yang dibawa Rose bubar, semua orang di dalam Biro Keamanan langsung menghela napas lega. Bahkan anggota yang diutus atasan untuk melaksanakan penangkapan, Liandra, juga tidak menyangka akan menimbulkan kericuhan seperti ini. Dia sungguh tidak tahu kekuatan Rose akan sebesar ini!Sementara ketika melihat staff pelindung yang biasanya tunduk pada dirinya itu, malah berpihak pada Sukma, dia pun seketika merasa panik.Astaga, Rose sungguh mengerikan, tapi staff pelindung juga sangat mengerikan!“Komisaris Liandra, apa yang harus kita lakukan sekarang? Lelaki itu namanya Felix Lin. Dialah yang membuat peperangan di antara staff pelindung dengan petugas keamanan pada beberapa waktu lalu!”Liandra menggertakkan giginya. Dia tidak menyangka Kota Lingyun yang kecil ini akan serumit ini. Saat Liandra sedang berpikir, Felix, Sukma, dan Yuda sudah masuk ke Biro Keamanan.“Siapa yang mengurus tempat ini sekarang?” tanya Felix dengan nada serius.“Aku, kenapa?” Liandra l