“Pak Felix tenang saja, aku memang tidak berwewenang untuk menyelidiki kasus ini, tapi orang lain bisa menyelidikinya. Aku sudah beri tahu Pak William. Dia akan segera membawa timnya kemari. Setelah orang-orang itu ditangkap, anggota Pak William akan menginterogasi mereka!”Felix spontan tersenyum sambil berkata, “Kalau begitu terima kasih, ya. Titipkan salamku untuk Pak William!”“Tidak masalah, aku akan titip salam untuk Pak William dan Sue. Kalau begitu, aku tutup dulu!”Tut! Tut! Tut!Felix melihat ponselnya dengan bingung. Apa hubungannya masalah ini dengan Sue?Sudahlah, Felix sudah sangat mengantuk, dia ingin tidur sekarang!Di sisi lain, di seberang vila ….Quinne menatap Johnson dengan kesal dan bertanya, “Kamu bilang kamu ingin membantuku untuk balas dendam, aku sudah berikan kesempatan kepadamu, tapi apa yang kamu perbuat? Sekelompok preman itu malah ditangkap! Apa ini cara kamu untuk balas dendam? Kamu ingin balas dendam kepada mereka atau aku?”Saat ini Johnson sungguh tid
Setelah beristirahat semalaman, sore harinya, Felix bangun dan berencana untuk mempersiapkan makan malam, tapi dia malah menyadari isi kulkasnya kosong melompong bagai kulkas baru saja.“Kenapa tidak ada apa-apa di dalam kulkas? Beberapa hari ini kalian tidak pergi belanja?” tanya Felix dengan kebingungan.“Setelah kamu pergi, kami mencoba untuk memasak, tapi kami merasa masakan kami sangat tidak enak, jadi kami terus memesan makanan dari luar atau makan di luar!” jelas Mischa.Felix tersenyum getir. Pantas saja semalam Serena mengatakan dia ingin pergi belanja sayuran. Ternyata tidak ada bahan makanan di rumah!“Aku pergi belanja sayuran dulu. Kalian ingin makan apa? Masakan apa yang paling kalian nantikan?”Setelah mendengar ucapan ini, para wanita langsung berdiri dengan wajah tersenyum cerah. Mereka mulai memberi tahu menu-menu makanan favorit mereka. Bahkan si serigala juga terus berteriak di samping, seolah-olah ia juga ingin menyampaikan makanan favoritnya saja.Selesai mencatat
“Oke, kalau begitu aku pamit dulu!”Saat Felix berencana untuk meninggalkan tempat, Sue tiba-tiba teringat sesuatu, lalu segera berucap, “Oh ya, Pak William sudah berhasil menginterogasi penjahat-penjahat itu. Mereka hanya mengatakan bahwa bos mereka bernama Johnson, sisanya mereka juga tidak tahu apa-apa. Apa kamu menemukan petunjuk?”Johnson?Felix memutar otak untuk berpikir, tapi dia tidak teringat dia memiliki musuh yang bernama Johnson. Dia spontan menggeleng.“Mereka juga mengungkit seseorang yang bernama Quinne, hanya itu saja. Kalau kamu tidak mengetahuinya juga tidak apa-apa, kami akan lanjut menyelidikinya!”“Terima kasih sebelumnya. Kalau begitu, aku pamit dulu!”Melihat bayangan punggung Felix menjauh, kedua wanita malah melamun.Semua orang yang berada di pasar yakin bahwa kedua wanita ini pasti menyukai Felix!…Setengah jam kemudian, Felix mulai kembali ke Gedung Brener. Saat hendak memarkirkan mobil, seorang gadis muda mendorong seorang “mumi” menghalangi jalan Felix.
Saat perjalanan pulang, Quinne tiba-tiba berkata, “Papaku seharusnya sudah berpesan kalau kamu harus menuruti semua perintahku, ‘kan?”“Emm, Bos pernah mengatakannya, asal aku menuruti semua perintah Nona, uang pun bukanlah masalah. Hanya saja … hanya saja … kalau harus … menemani di ranjang … harus tambah gaji …,” ucap si perawat dengan malu.“Kalau si Tampan itu benar-benar menidurimu, aku rasa kamu pasti akan sangat menikmatinya. Sudahlah, jangan membahas masalah ini lagi, sepertinya Johnson memiliki pemikiran terhadapmu. Kamu goda dia secara diam-diam. Seandainya dia berani berselingkuh, aku pasti akan mengusirnya dari rumah ini. Aku juga sudah menyuruh orang untuk memasang kamera CCTV di kamarmu!”Si perawat tertegun sejenak lalu berkata, “Kamera CCTV? Kamarku ….”“Setelah aku berhasil mengusir Johnson, aku baru akan mencabut kamera CCTV itu!”Ketika berbicara sampai di sini, Quinne spontan tersenyum.Ini adalah rencana Quinne. Perawat ini bukan hanya umpan untuk menggaet Felix, d
Di Universitas Lingda ….Ketika menemukan keberadaan Felix, Patricia refleks menghela napas dan berkata, “Akhirnya kamu balik kuliah juga! Gara-gara menunggu kamu, mereka semua bahkan masih belum ujian. Kalau kamu tidak masuk kuliah melulu, kamu terpaksa harus mengulang semester ini!”Felix tercengang. Dia baru ingat bahwa ujian akhir semester sudah di depan mata.“Belakangan ini aku sibuk sekali, maaf, maaf. Aku bisa ujian kapan pun! Bagaimana kalau ujian hari ini?” Begitu Felix melontarkan ucapan ini, semua orang serempak menatap dirinya.“Bos, kami semua tahu bahwa kamu adalah anak genius, tapi berbeda dengan kami. Kalau mau ujian, kami setidaknya harus belajar dulu!” ucap Bobby dengan tidak berdaya.“Iya, Bos! Bobby saja tidak sanggup, apalagi aku. Setidaknya beri aku waktu untuk menulis sontekan!” tambah Anderson sambil menepuk keningnya.“Ehh … terserah saja. Lagi pula belakangan ini aku sedang tidak ada kegiatan, aku ikut arahan Bu Patricia saja!”Felix merasa canggung, dia men
Ketika berpikir sampai di sini, Patricia pun terkejut dengan pemikirannya sendiri.Bagaimanapun juga, Felix adalah muridnya. Kenapa Patria bisa memiliki pemikiran seperti ini?Bocah ini memang sering menggodanya … tapi apakah dirinya terpesona dengan Felix?“Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Felix ketika menyadari Patricia tidak merespons.“Hah?” Patricia langsung menyingkirkan pemikirannya, dan melirik Felix.“Aku bilang aku pesan saja kamar hotelnya. Kalau tidak, dengan identitas mertuaku, mereka pasti bisa menghubungi pemilik hotel dengan gampangnya. Pada saat itu, sandiwara kita pun akan berakhir!”“Oh, oke, kamu pesan saja!”Mengenai hal ini, Patricia juga tidak memiliki pendapat lain. Namun setelah menjawab, Patricia merasa ada yang aneh. Kenapa dirinya mirip seperti istri Felix saja, menuruti semua kemauan Felix?Saat berpikir sampai di sini, Patricia pun merasa kesal dan langsung berkata, “Jadi kamu mau duduk berapa lama lagi? Itu adalah tempat dudukku!”Felix tersenyum dan
Felix tersenyum dan bertanya, “Kalau begitu aku pergi saja?”“Jangan … kita … kita punya sedikit hubungan …,” jawab Patricia dengan tidak berdaya. Si Felix ini memang si*lan!Mereka berdua menuruni mobil, dan Anderson pun datang menyambut mereka dengan ramah, “Bos, Kakak Ipar, Om dan Tante sudah menunggu di ruang VIP. Makanan juga sudah dihidangkan, hanya tinggal menunggu kalian saja!”“Kamu memang bisa diandalkan! Apa kamu ingat dengan peranmu hari ini?” tanya Felix.“Ingat! Bos dan aku adalah partner bisnis. Setelah meraih pencapaian, Bos baru bisa menikahi Kakak Ipar. Kita sedang menjalankan bisnis teknologi elektronik. Bos bertanggung jawab atas penelitian dan operasional, sedangkan aku bertanggung jawab atas penjualan dan menarik investor.”Patricia menatap Felix dengan terkejut. Tak disangka Anderson sangat bisa diandalkan!“Jadi apa yang akan kamu lakukan nanti?” tanya Felix.“Bersulang, tapi aku tidak akan minum, supaya aku tidak sembarangan bicara. Aku akan berusaha untuk mema
Setelah berpikir sesaat, Felix menjelaskan, "Sekarang sudah hampir selesai. Anderson sedang menarik suntikan dana. Masalah teknisnya sudah terselesaikan, tinggal menunggu dana yang cukup untuk mendukungnya!"Reynard Flitz mengangguk tanpa menjawab. Dia berpikir sesaat lalu bertanya, "Berapa biayanya? Aku punya beberapa teman yang cukup ternama di dunia ekonomi, mungkin mereka bisa membantumu!"Felix terkesiap. Saat itulah dia teringat dengan koneksi-koneksi Reynard. Laki-laki itu tidak hanya mengenal pebisnis-pebisnis kaya-raya, tetapi juga teman baik dari Blake Robert dari segi akademis.Artinya, Blake sangat tidak asing dengan ahli-ahli ekonomi di Universitas Lingda. Mereka juga memiliki kekuasaan di industri tersebut. Koneksi mereka juga tidak boleh diremehkan."Aku tidak tahu pastinya, tapi saat ini perlu dana setidaknya dua ratus miliar. Entah berapa yang akan diperlukan nantinya." Membawa topik investasi adalah siasat Felix untuk membuat Reynard berkecil hati.Mau bagaimana pun j
Setelah mendengar ucapan Omar, leluhur dari ketiga keluarga besar teringat dengan sosok arogan Xylon dan Yoman tadi. Bukan hanya begitu saja, mereka juga membayangkan kembali masalah pertengkaran Felix dengan Tetua Air.Saat ini mereka bertiga telah lupa bahwa waktu itu Tetua Air duluan mencari masalah. Mereka semua malah merasa Felix yang duluan mencari masalah dengan Tetua Air. Sementara, Xylon dan Zasky malah membela Felix.“Hmph! Kekuatan mereka berempat hampir mengimbangiku. Seandainya Leluhur turun tangan, sepertinya mereka akan kalah telak!” ucap Yarmin dengan arogan.Omar pun tersenyum. Dia memang berharap mereka bisa berbicara seperti itu!“Iya, kalau Leluhur turun tangan, Keempat Dewa Perang pasti bukanlah saingannya. Kami hanya ingin mengambil kepunyaan kami kembali. Kalau tidak, bagaimana kedudukan ketiga keluarga besar bisa stabil di Dunia Kuno?” ucap Omar sambil menambah minyak di atas kobaran api.“Kita tidak boleh biarkan Felix bersikap arogan lagi! Nanti aku akan pangg
Bahkan orang-orang di tempat ini juga bukanlah tandingan Felix!“Apa masih ada yang ingin mencoba?” tanya Felix dengan arogan.Setelah semua orang saling bertatapan, semuanya memilih untuk bungkam.Felix menggerakkan jari tangannya. Patung-patung yang dikendalikan Felix tadi pun telah kehilangan energi spiritual. Sementara itu, energi spiritual di tubuh patung-patung disalurkan ke tubuh anggota yang berpihak di sisi Felix melalui permukaan lantai.Penyaluran kekuatan ini tidaklah kelihatan. Jadi, anggota Dunia Kuno juga tidak menyadari apa-apa.“Kalau tidak ada yang ingin mencoba, semuanya keluar saja. Aku berbeda dengan kalian. Aku bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Ayo kita pergi!” Selesai berbicara, Felix duluan berjalan keluar makam kekaisaran.Saat mereka semua meninggalkan makam kekaisaran, Xylon menyadari hanya anggota mereka saja yang berjalan keluar. Tidak ada satu pun anggota Dunia Kuno dan Sanctuary yang keluar.“Felix, apa kamu mengurung mereka di dalam?” tanya Xylon
Sebelumnya demi berhasil melewati ujian tangga, Sekte Xoan mengeluarkan semua harta bawaan mereka. Semua orang juga telah menyaksikan bagaimana Felix memasukkan semua harta itu ke dalam ruang penyimpanannya.Jadi, Omar memang tidak memiliki bukti, tapi dia berhasil memancing rasa curiga orang-orang.“Kami sudah banyak berkorban untuk datang ke sini. Kamu malah mengatakan tidak ada barang berharga di tempat ini. Aku tidak terima jawabanmu itu!” ucap Garhana duluan.“Kalau kamu menemukan harta, kita bisa membaginya. Berhubung peta yang kamu miliki cukup banyak, kami bisa membagikan harta karun lebih banyak lagi kepadamu. Sekarang kamu malah menggelapkan semuanya …. Kamu serakah sekali?” ucap Yarmin dengan tidak puas.Yoman tidak berbicara. Hanya saja, ekspresinya telah menyatakan segalanya.Felix mengerutkan keningnya, lalu bertanya, “Padahal aku berbaik hati ingin menyelamatkan kalian semua, apa yang ingin kalian lakukan sekarang? Merampok?”“Kamu telah merampas semua harta kami. Kalau
“Kurang ajar! Aku ingin membunuhmu! Aku pasti akan membunuhmu!”Felix mengabaikan teriakan Kaisar Lathan. Dia mengulurkan tangannya hendak mencengkeram kepala Kaisar Lathan.Saat ini Kaisar Lathan kesakitan. Dia merasa rohnya bagai sedang dicabut secara paksa saja. Akhirnya, Felix berhasil mengendalikan Kaisar Lathan.Tepat di saat keluar dari Pagoda Langit, energi spiritual yang mengendalikan Kaisar Lathan mulai kembali ke dalam tubuh Felix. Akhirnya Felix menyadari betapa mengerikan kekuatan kultivasi dari Kaisar Lathan.Butuh banyak energi spiritual untuk mengendalikan Kaisar Lathan. Sekarang berhubung energi sejati di dirinya tidak cukup, alhasil energi spiritual membal mengalir kembali ke tubuh Felix.Itu berarti energi sejati di tubuh Kaisar Lathan lebih kental daripada energi spiritual yang hendak mengontrol tubuh Kaisar Lathan ….Tiba-tiba aura di tubuh Felix membeludak. Dia berhasil menerobos tingkatan yang hampir dilewatinya dari dulu. Sekarang dirinya telah berhasil menjadi
Ketika melihat Kaisar Lathan di hadapannya, Felix sadar bahwa lelaki di hadapannya telah kehilangan tubuhnya dan hanya memiliki roh saja.Jadi, mana mungkin Felix akan melepaskan makhluk yang begitu berguna ini?Tiba-tiba, Felix membuka Pagoda Langit untuk mengisap roh Kaisar Lathan.Kaisar Lathan masih belum merespons. Dinding di dalam Pagoda Langit seketika memancarkan cahaya emas mulai melilit Kaisar Lathan.“Tidak mungkin! Apa yang terjadi?” Kaisar Lathan berkata dengan tidak percaya.“Kamu tidak habis pikir? Berhubung kamu sudah menjawab pertanyaanku, aku juga akan menjawab pertanyaanmu!” Seiring dengan terdengarnya suara Felix, bayangan tubuhnya bergerak ke hadapan Kaisar Lathan dengan perlahan.“Kamu mengikuti aliran Budhem, tapi malah melakukan hal yang menyimpang dari aliran Budhem. Kamu malah semakin tidak berperikemanusiaan, semakin melupakan jati dirimu. Jadi, kamu ditakdirkan akan selalu terjebak di dalam Enam Jalan Kelahiran Kembali!”Kaisar Lathan menggeleng, lalu menjer
“Jadi, sebenarnya siapa Ragnarok yang kamu maksud?” tanya Felix dengan kebingungan.“Kamu tidak perlu tahu. Waktu itu, aku sengaja menyuruh anak buahku membakar catatan dan teknik kultivasi yang ditinggalkan Ragnarok karena aku tidak ingin ada yang mengetahui sejarah ini!”Ketika membahas sampai di sini, terlintas lagi senyum menyeringai di wajah Kaisar Lathan.“Jika aku tidak bisa menyelesaikan misi itu, aku juga tidak akan mengizinkan orang lain untuk menyelesaikannya!”Felix sungguh kehabisan kata-kata. Apa sejarah yang diketahui Felix berbeda jauh dengan sejarah sebenarnya?Tadi Kaisar Lathan malah menyindir Kaisar Dirgantara? Jelas-jelas dia lebih sadis daripada Kaisar Dirgantara! Setidaknya Kaisar Dirgantara hanya membakar catatan yang berisi cara penyelesaian saja. Sementara Kaisar Lathan langsung membakar orang yang membuat misi tersebut!Seandainya Kaisar Lathan tidak mengungkit masalah ini, sepertinya tidak akan ada yang mengetahui … kenyataan … ini ….Kepikiran hal ini, tiba
Kaisar Lathan merasa lucu ketika melihat Felix yang terkejut. Hanya saja, dia kepikiran waktu sudah berlalu ribuan tahun, wajar kalau Felix merasa kaget.“Tentu saja, bukan hanya Budhem saja, aku juga pernah melihat Dewa. Pil panjang umur yang dibuat Yonas itu nyata. Pil itu benar-benar adalah pil ajaib!”Felix melihat Kaisar Lathan dengan kebingungan. Apa lelaki ini takut mati?“Apa kamu tidak memercayai omonganku? Aku merasa ada aura alkemis di dirimu. Seharusnya kamu tahu pil keabadian, ‘kan?Pil keabadian?Felix mengubrak-abrik memori Dewa Obat di benaknya. Pada akhirnya, dia menemukan resep pil keabadian. Hanya saja, resep obat itu tidaklah lengkap, ada bagian yang terpotong!“Resep ini telah hancur parah. Meskipun aku berhasil memurnikannya, aku juga tidak berani memastikan apakah obat ini bisa berkhasiat untuk memanjangkan umur seseorang atau tidak. Apa cara pikirmu terlalu sederhana?” tanya Felix dengan mengerutkan keningnya.“Cara pikirmu terlalu sederhana? Apa kamu tahu Kaisa
Felix sadar taruhannya itu benar. Sepertinya Kaisar Lathan tidak berhasil menghirup roh. Jadi, dia hendak merampas dari diri Felix!Tanpa ragu, Felix mengulurkan tangannya meraih roh yang sedang ditarik keluar. Dia seolah-olah sedang melakukan tarik tambang dengan Kaisar Lathan.Setelah satu menit, tiba-tiba sepasang kaki Felix mengambang di udara. Semua anggota Negara Xia dan Dunia Kuno spontan menjadi panik. Dengan arah gerak Felix saat ini, sepertinya dia akan mendarat di tengah-tengah patung. Bukankah itu berarti Felix akan dalam bahaya?Di sisi lain, ketika anggota Sanctuary menyadari kondisi Felix, mereka malah tertawa. Apa orang yang paling merepotkan itu akan mati?Orang yang paling gembira saat ini tak lain adalah Omar. Dia yang telah kehilangan satu lengannya tentu mengharapkan kematian Felix. Hampir saja Omar bersorak kegirangan. Namun, di bawah tatapan orang-orang, Felix malah menghilang di udara!Semua orang kembali terbengong. Ke mana dia? Jangan-jangan Felix telah menemu
Semua orang kebingungan. Apa yang terjadi?“Patung … patungnya bergerak!”Entah siapa yang menjerit, semua orang serempak menatap ke sisi patung-patung prajurit dan kuda. Sepertinya patung-patung itu telah hidup. Patung-patung berjalan ke sisi mereka dengan perlahan.“Susun formasi!”Tak disangka yang duluan merespons adalah anggota Sanctuary. Semua orang pun mulai mengagumi Sanctuary.“Semua tetua Sekte Xoan dengar perintah. Susun formasi, lalu bergabung dengan para pengikut!” jerit Yarmin.“Sekte Kades, dengar perintah! Kerahkan kemampuan kalian semua!” susul Yoman.“Anggota Keluarga Russell, serang!”Pada saat ini, terpampang keunggulan dari Dunia Kuno. Hanya saja, mereka tidak melakukan formasi besar dan tidak banyak berinteraksi. Jadi, mereka kelihatan lebih amburadul daripada Sekte Kades, Keluarga Russell, dan yang lainnya.“Jurus Sera Kedua, Pedang Penghancur Imperial!”Duar!Hanya dengan satu tebasan Felix, hampir puluhan patung ditebas olehnya. Bahkan, para patung di belakang