Levi mengernyit. Tangannya menggebrak meja dengan sekuat tenaga. "Jangan menuduh sembarangan! Kamu mau berkelahi denganku?"Hange balas menggebrak meja dan bangkit dari tempat duduknya. "Siapa takut? Sini pukul aku!""Cukup! Kalian berdua bisa-bisanya memikirkan berkelahi. Bagaimana dengan situasi Keluarga Zacovy sekarang?" ucap Erwin keras sembari memelototi dua orang itu.Levi dan Hange pun satu per satu duduk. Meski mereka tidak senang satu sama lain, setidaknya mereka masih cukup pintar untuk mengetahui, ini bukanlah saat yang tepat untuk beradu tinju."Coco, kamu biasanya punya banyak ide. Cepat, katakan apa yang sedang kamu pikirkan!" ucap Erwin. Pandangannya kini tertuju pada Coco yang duduk di sisi lain meja."A-aku tidak tahu ...," balas Coco terbata-bata. Apa yang bisa dia lakukan di saat seperti ini?"Kalau kamu ada ide, langsung katakan saja. Kamu memang tidak sebagus kami dalam hal kultivasi, tapi siapa yang lebih baik darimu saat memecahkan masalah?" timpal seorang leluhu
Dahi Kenny mengerut. Mengapa Kepala Pengurus Jalan Rahasia datang kemari?Schanez memandang orang-orang di Distrik Tiga dan tim yang dibawa Yohan Schumer. "Kalian tahu apa yang sedang kalian lakukan? Cepat kembali!"Untuk sesaat, Kenny merasa ragu. Dia enggan pulang begitu saja. Namun dia tidak berani melawan perintah dari sang Kepala Pengurus.Di saat Kenny kebingungan, sebuah suara terdengar. "Rupanya di sini cukup ramai!" Felix berjalan secara perlahan melewati kerumunan manusia bersama Serena di sampingnya. Mereka lalu berhenti di tengah-tengah Kenny dan Schanez.Schanez kehabisan kata-kata. Tidak salah, memang sangat ramai, Felix datang sebagai entah gelombang ke berapa."Felix, kamu harus bersikap sedikit lebih tenang. Bukankah kamu baik-baik saja?" ucap Schanez.Urat-urat di dahi Felix menyembul. Seolah-olah menahan amarah. "Aku rasa lebih baik aku yang terluka. Jadi, apakah Pak Schanez berniat mengusut masalah ini?" tanyanya dingin."Memangnya tidak bisa kalau tanpaku? Katanya
Yohan menatap Felix dalam-dalam. Jadi ini Felix Lin, keturunan Carlos Lin ...."Terima kasih banyak atas bantuannya, Pak Kenny. Kalau ada waktu nanti, aku akan mentraktirmu minum," kata Felix sambil tersenyum."Sama-sama. Semua bantuan yang kamu berikan untuk kami lebih dari bantuan ini. Omong-omong, bagaimana caramu melawan Keluarga Zacovy? Orang-orang di belakang mereka adalah orang-orang dari Dunia Tersembunyi. Identitas mereka juga tidak main-main. Kalau kamu berlebihan, konsekuensinya bisa sangat besar," kata Kenny menunjukkan kekhawatirannya."Tenang saja. Setelah mengantar Julia ke rumah sakit, aku sudah mengontak semua ibu suriku. Mereka sudah bersiap-siap. Soal Keluarga Zacovy Dunia Tersembunyi ...." Felix menoleh ke arah Serena dan bertanya, "Apa yang akan kamu lakukan pada Keluarga Zacovy Dunia Tersembunyi?""Terserah Tuan Muda Felix. Leluhur sudah berkata kalau dia hanyalah representasi Duniawi saja. Kita bisa dengan mudah mengkultivasi delapan belas orang. Jangan sampai pe
Kediaman Keluarga Zacovy.Seluruh anggota Keluarga Zacovy berkumpul bersama. Awalnya mereka berniat serempak kabur, tapi siapa sangka, Yohan dan Kenny menghalangi rencana mereka. Ketika pintu rumah dibuka oleh Felix, Juan sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.Justin menggertakkan gigi saat melihat kehadiran laki-laki itu. Tangannya terkepal erat. Dia siap melontarkan diri maju untuk menyerang Felix kapan saja.Felix melangkah ke tengah ruangan lalu duduk di atas sofa dengan kaki bersilang. "Siapa Yoana?" tanyanya sembari menatap orang-orang dari Keluarga Zacovy."Felix, apa yang akan kamu lakukan pada ibuku? Kalau kamu berani menyentuhnya, aku tidak akan membiarkanmu begitu saja!" seru Justin tak terima.Brak!Felix dengan santainya menggebrak meja. Sebuah cangkir teh melayang ke udara, lalu ditepis ke arah dada Justin.Wush!Cangkir porselen itu bertumbuk dengan dada Justin. Rasanya seperti ditabrak truk muatan. Dia terbang ke belakang saking besar dampaknya."Aku tidak takut
Beberapa saat kemudian ....Julia merasa malu dan menundukkan kepalanya. Sebenarnya Julia masih larut dalam perasaan manis itu, hanya saja dia teringat dengan Mischa. Julia pun merasa bersalah padanya."Ehm … aku merasa bersalah dengan Mischa?" tanya Julia lantaran sambil menundukkan kepala."Maksudmu, kita harus mengakhiri semua ini?" tanya Felix kembali."Jangan!" Julia langsung menolak. Dia menatap wajah Felix sambil tersenyum malu. "Kamu menyebalkan sekali!""Kamu jangan beri tahu Mischa dulu, ya. Nanti ... aku akan mencari kesempatan untuk menjelaskan masalah ini ...."Mencari kesempatan untuk menjelaskan masalah ini ....Ucapan ini terdengar sangat familier, sepertinya Laura juga berbicara seperti ini waktu itu."Kenapa kamu tersenyum?" Senyuman aneh Felix membuat Julia kebingungan."Tidak, aku ...." Belum sempat Felix menyelesaikan ucapannya, terdengar suara gaduh dari luar ruangan."Kenapa kamu tidak memperbolehkanku untuk menjenguk putriku?" tanya Yohan dengan marah."Ini adal
"Tenang saja, papa kamu baik-baik saja!" Setelah melihat ekspresi penuh khawatir Julia, Felix pun langsung menghiburnya."Sebenarnya, aku juga tidak begitu memedulikannya. Sejak kecil hubunganku dengan papa tidaklah bagus. Jadi, doa restunya tidak berarti bagiku. Tapi, apa ... apa kamu akan mundur?" tanya Julia dengan sedikit khawatir.Felix tertegun sejenak. Ternyata Julia sedang mengkhawatirkan masalah ini!Sosok imut Julia membuat Felix tak kuasa untuk mencubit hidung mancungnya. Felix lalu berkata, "Apa yang ada di dalam benakmu? Asal kamu tahu, kamu tidak punya pilihan untuk mundur lagi, karena aku tidak akan melepaskanmu!"Hati Julia seketika terasa sangat hangat. Dia spontan memalingkan wajahnya, tidak ingin Felix melihat senyum lebar di wajahnya."Apa kamu merasa malu? Sepertinya kamu tidak terlihat malu ketika di pesawat?" sindir Felix."Waktu itu, aku tidak berpikir akan menjalin hubungan denganmu. Setelah dipikir-pikir, sepertinya tembakan itu adalah berkah bagiku ....""Kam
Yohan mengerutkan alisnya. Dia tidak menyangka Felix memiliki pengawal dengan tahap kultivasi Master Ilahi? Kenapa Yohan tidak menyadarinya dari dulu?Tapi, tak peduli siapa pun pengawal Felix, Yohan akan tetap membunuhnya!"Aku sungguh tidak menyangka kamu akan dilindungi oleh para ahli. Tapi, hasil akhirnya cuman ada satu, yaitu kamu pasti akan mati!" jerit Yohan, lalu langsung menyerang Felix.Jurus yang dikeluarkan Yohan sangatlah kuat, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Master Baru. Felix seketika menyembunyikan tatapan meremehkan, dan mengeluarkan jurusnya.“Tapak Penghancur Langit!”“Baam!”Serangan kuat Yohan membuat Felix melangkah mundur beberapa meter ke belakang. Dia menatap Yohan dengan tatapan tidak percaya. Ternyata Yohan juga adalah Master Ilahi, sepertinya ilmu kultivasinya sudah hampir mencapai tahap Grandmaster Ilahi!Kenapa Tante Grace tidak menceritakan masalah ini kepadanya? Jangan-jangan Tante Grace juga tidak mengetahui masalah ini?Saat ini, Yohan juga
“Iya, dia adalah Penatua Kedua Keluarga Zacovy. Kekuatannya sudah mencapai Grandmaster Ilahi. Awalnya aku ingin memanggil Penatua Pertama, tapi ….”Ketika berbicara sampai di sini, Serena tiba-tiba teringat dirinya sudah melarikan diri pada saat genting, dia pun segera menjelaskan, “Kemampuanku sangatlah rendah. Aku takut keberadaanku akan menambah kerepotanmu. Jadi, aku harap Tuan Muda Felix tidak tersinggung ….”Felix tidak meladeni Serena, kedua matanya terus tertuju pada pertarungan kedua orang. Saat ini, pertarungan mereka berdua sangat sengit. Kedua belah pihak tidak memiliki keyakinan bisa mengalahkan lawan dalam waktu singkat.Apa Yohan benar-benar adalah Grandmaster Ilahi? Dengan kemampuan seperti ini, bagaimana dia bisa menjadi seorang Komandan Perlindungan di Duniawi? Selain itu, dari mana Yohan menemukan ketiga Master Ilahi itu? Felix tiba-tiba merasa Yohan lebih misterius daripada yang dia pikirkan!Sementara pada saat ini, Yohan yang sedang bertarung akhirnya menyadari di