Kali ini berbeda dengan apa yang sebelumnya terjadi pada Nala Lewis di bandara. Si penembak menghilang di antara kerumunan setelah melepaskan satu tembakan.Petugas keamanan datang berlarian. Setelah melakukan investigasi awal, mereka memberi komando untuk menutup akses keluar bandara untuk penyelidikan tingkat lanjut. Seseorang berhasil membawa senjata api ke dalam berarti sistem internal bandara bermasalah.Roda ambulans bergulir cepat. Sementara Felix menggenggam erat tangan Julia di sepanjang jalan. Tangannya memegang jarum perak yang digunakan untuk memperlambat pendarahan Julia.Bunyi memekik ban mobil tiba-tiba terdengar. Sebuah truk berukuran raksasa melintas cepat di depan ambulans. Untung saja, si pengemudi cukup berpengalaman untuk berhasil menginjak rem tepat pada waktunya. Sedikit lagi saja, mereka pasti saling menabrak.Detik berikutnya, belasan orang turun dari truk itu, masing-masing membawa pipa besi atau senjata tumpul lainnya.Pada momen kritis, sebuah mobil Ferrari
Apakah Yoana tidak tahu, tindakannya telah mengganggu Keluarga Zacovy Tersembunyi dan para tentara? Jika sampai Carlos Lin tahu tentang hal ini, dunia pasti akan tenggelam dalam kekacauan!"Dia pernah pergi ke Dunia Tersembunyi atau tidak itu bukan urusan kalian, Keluarga Zacovy Duniawi. Keluarga Zacovy Dunia Tersembunyi seharusnya pernah mengatakan, kalian harus melepaskan semua dendam kalian, bukan? Kamu tahu? Kejadian hari ini hampir menghancurkan keluargaku." Serena melangkah masuk melewati pintu dengan wajah suram."Hei bocah, kamu ini siapa? Bagaimana kamu bisa masuk? Di mana para penjaga? Apa mereka sudah mati?" Yoana menuangkan amarah dan kesedihannya kepada Serena karena tidak tahu siapa perempuan itu.Plak!Juan menampar pipi Yoana keras hingga pandangannya berangsur kabur."Pa, kenapa menamparku?" tanya Yoana tak percaya. Tangannya menutupi sebagian wajahnya.Juan mengabaikan pertanyaan putrinya. Dia bergegas melangkah maju dan membungkuk penuh hormat. "Nona Muda, masalah i
Levi mengernyit. Tangannya menggebrak meja dengan sekuat tenaga. "Jangan menuduh sembarangan! Kamu mau berkelahi denganku?"Hange balas menggebrak meja dan bangkit dari tempat duduknya. "Siapa takut? Sini pukul aku!""Cukup! Kalian berdua bisa-bisanya memikirkan berkelahi. Bagaimana dengan situasi Keluarga Zacovy sekarang?" ucap Erwin keras sembari memelototi dua orang itu.Levi dan Hange pun satu per satu duduk. Meski mereka tidak senang satu sama lain, setidaknya mereka masih cukup pintar untuk mengetahui, ini bukanlah saat yang tepat untuk beradu tinju."Coco, kamu biasanya punya banyak ide. Cepat, katakan apa yang sedang kamu pikirkan!" ucap Erwin. Pandangannya kini tertuju pada Coco yang duduk di sisi lain meja."A-aku tidak tahu ...," balas Coco terbata-bata. Apa yang bisa dia lakukan di saat seperti ini?"Kalau kamu ada ide, langsung katakan saja. Kamu memang tidak sebagus kami dalam hal kultivasi, tapi siapa yang lebih baik darimu saat memecahkan masalah?" timpal seorang leluhu
Dahi Kenny mengerut. Mengapa Kepala Pengurus Jalan Rahasia datang kemari?Schanez memandang orang-orang di Distrik Tiga dan tim yang dibawa Yohan Schumer. "Kalian tahu apa yang sedang kalian lakukan? Cepat kembali!"Untuk sesaat, Kenny merasa ragu. Dia enggan pulang begitu saja. Namun dia tidak berani melawan perintah dari sang Kepala Pengurus.Di saat Kenny kebingungan, sebuah suara terdengar. "Rupanya di sini cukup ramai!" Felix berjalan secara perlahan melewati kerumunan manusia bersama Serena di sampingnya. Mereka lalu berhenti di tengah-tengah Kenny dan Schanez.Schanez kehabisan kata-kata. Tidak salah, memang sangat ramai, Felix datang sebagai entah gelombang ke berapa."Felix, kamu harus bersikap sedikit lebih tenang. Bukankah kamu baik-baik saja?" ucap Schanez.Urat-urat di dahi Felix menyembul. Seolah-olah menahan amarah. "Aku rasa lebih baik aku yang terluka. Jadi, apakah Pak Schanez berniat mengusut masalah ini?" tanyanya dingin."Memangnya tidak bisa kalau tanpaku? Katanya
Yohan menatap Felix dalam-dalam. Jadi ini Felix Lin, keturunan Carlos Lin ...."Terima kasih banyak atas bantuannya, Pak Kenny. Kalau ada waktu nanti, aku akan mentraktirmu minum," kata Felix sambil tersenyum."Sama-sama. Semua bantuan yang kamu berikan untuk kami lebih dari bantuan ini. Omong-omong, bagaimana caramu melawan Keluarga Zacovy? Orang-orang di belakang mereka adalah orang-orang dari Dunia Tersembunyi. Identitas mereka juga tidak main-main. Kalau kamu berlebihan, konsekuensinya bisa sangat besar," kata Kenny menunjukkan kekhawatirannya."Tenang saja. Setelah mengantar Julia ke rumah sakit, aku sudah mengontak semua ibu suriku. Mereka sudah bersiap-siap. Soal Keluarga Zacovy Dunia Tersembunyi ...." Felix menoleh ke arah Serena dan bertanya, "Apa yang akan kamu lakukan pada Keluarga Zacovy Dunia Tersembunyi?""Terserah Tuan Muda Felix. Leluhur sudah berkata kalau dia hanyalah representasi Duniawi saja. Kita bisa dengan mudah mengkultivasi delapan belas orang. Jangan sampai pe
Kediaman Keluarga Zacovy.Seluruh anggota Keluarga Zacovy berkumpul bersama. Awalnya mereka berniat serempak kabur, tapi siapa sangka, Yohan dan Kenny menghalangi rencana mereka. Ketika pintu rumah dibuka oleh Felix, Juan sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.Justin menggertakkan gigi saat melihat kehadiran laki-laki itu. Tangannya terkepal erat. Dia siap melontarkan diri maju untuk menyerang Felix kapan saja.Felix melangkah ke tengah ruangan lalu duduk di atas sofa dengan kaki bersilang. "Siapa Yoana?" tanyanya sembari menatap orang-orang dari Keluarga Zacovy."Felix, apa yang akan kamu lakukan pada ibuku? Kalau kamu berani menyentuhnya, aku tidak akan membiarkanmu begitu saja!" seru Justin tak terima.Brak!Felix dengan santainya menggebrak meja. Sebuah cangkir teh melayang ke udara, lalu ditepis ke arah dada Justin.Wush!Cangkir porselen itu bertumbuk dengan dada Justin. Rasanya seperti ditabrak truk muatan. Dia terbang ke belakang saking besar dampaknya."Aku tidak takut
Beberapa saat kemudian ....Julia merasa malu dan menundukkan kepalanya. Sebenarnya Julia masih larut dalam perasaan manis itu, hanya saja dia teringat dengan Mischa. Julia pun merasa bersalah padanya."Ehm … aku merasa bersalah dengan Mischa?" tanya Julia lantaran sambil menundukkan kepala."Maksudmu, kita harus mengakhiri semua ini?" tanya Felix kembali."Jangan!" Julia langsung menolak. Dia menatap wajah Felix sambil tersenyum malu. "Kamu menyebalkan sekali!""Kamu jangan beri tahu Mischa dulu, ya. Nanti ... aku akan mencari kesempatan untuk menjelaskan masalah ini ...."Mencari kesempatan untuk menjelaskan masalah ini ....Ucapan ini terdengar sangat familier, sepertinya Laura juga berbicara seperti ini waktu itu."Kenapa kamu tersenyum?" Senyuman aneh Felix membuat Julia kebingungan."Tidak, aku ...." Belum sempat Felix menyelesaikan ucapannya, terdengar suara gaduh dari luar ruangan."Kenapa kamu tidak memperbolehkanku untuk menjenguk putriku?" tanya Yohan dengan marah."Ini adal
"Tenang saja, papa kamu baik-baik saja!" Setelah melihat ekspresi penuh khawatir Julia, Felix pun langsung menghiburnya."Sebenarnya, aku juga tidak begitu memedulikannya. Sejak kecil hubunganku dengan papa tidaklah bagus. Jadi, doa restunya tidak berarti bagiku. Tapi, apa ... apa kamu akan mundur?" tanya Julia dengan sedikit khawatir.Felix tertegun sejenak. Ternyata Julia sedang mengkhawatirkan masalah ini!Sosok imut Julia membuat Felix tak kuasa untuk mencubit hidung mancungnya. Felix lalu berkata, "Apa yang ada di dalam benakmu? Asal kamu tahu, kamu tidak punya pilihan untuk mundur lagi, karena aku tidak akan melepaskanmu!"Hati Julia seketika terasa sangat hangat. Dia spontan memalingkan wajahnya, tidak ingin Felix melihat senyum lebar di wajahnya."Apa kamu merasa malu? Sepertinya kamu tidak terlihat malu ketika di pesawat?" sindir Felix."Waktu itu, aku tidak berpikir akan menjalin hubungan denganmu. Setelah dipikir-pikir, sepertinya tembakan itu adalah berkah bagiku ....""Kam