Setelah mendengar perintah Willy, belasan pengawal berpakaian hitam langsung menyerbu Felix.Semua pengawal ini direkrut Willy dengan harga tinggi. Di mata orang biasa, mungkin mereka terlihat bagai ahli yang sangat hebat. Hanya saja, mereka tak lain hanyalah anak-anak di mata Felix.Bamm bamm bamm!Seketika terdengar suara pukulan dan para pengawal langsung terbang melayang ke belakang.Willy tertegun di tempat. Apa ini yang namanya seni bela diri Negara Xia? Meskipun kekuatan praktisi seni bela diri Negara Xia sangat hebat, kenapa para pengawalnya yang begitu profesional bisa kalah telak ….Menyadari kericuhan di sekitar, para pengunjung langsung angkat kaki meninggalkan toko kue.Dalam sekejap mata, toko kue yang awalnya dipenuhi oleh banyak orang hanya tersisa Felix, Willy, Louris, dan beberapa orang lainnya.“Sebenarnya … siapa kamu sebenarnya?” Willy spontan mundur selangkah, lalu bertanya dengan berlagak tenangnya.“Aku bukan siapa-siapa, aku hanya penduduk Negara Xia saja. Kala
Menyadari Rommi hendak turun tangan, Willy spontan merasa puas.“Sudah lihat belum? Itu si bocah Negara Xia, dia malah berani berbuat onar di Negara Shawana. Jangan lupa, aku punya banyak teman di sini. Heh! Kamu malah berani mengancamku, kamu memang … ah!”Belum sempat Willy menyelesaikan omongannya, tiba-tiba bagian pinggangnya terasa sangat sakit. Saat Willy merespons, dia menyadari dirinya malah digebuki oleh segerombol orang.“Rommi, apa kamu sudah buta? Apa yang sedang kamu lakukan?” maki Willy sambil menutupi kepalanya.“Paman Rommi, Paman salah pukul. Kenapa kalian malah jadi memukul ayahku?” ucap Louris sambil berjalan maju.“Aku tidak salah pukul. Beraninya dia menyinggung Tuan Felix, tentu saja dia mesti di ….”Ketika berbicara sampai di sini, Rommi menepuk-nepuk keningnya, lalu berkata, “Sepertinya aku memang sudah salah pukul. Kamulah yang seharusnya digebuki. Kalian semua, kenapa kalian masih berdiri di tempat? Ayo hajar!”Louris sendiri juga tidak menyangka dirinya juga
“Tidak usah, kalian tunggu di sini saja. Paulo, Paulus, kalian berdua ikut aku untuk menangkapnya!”“Baik!”Hans membawa Paulo dan Paulus berjalan maju. Rommi spontan mengerutkan keningnya, langsung meraba bagian pinggangnya, bersiap-siap untuk melakukan peperangan.Saat semua orang terbengong, Hans langsung berjalan melewati Rommi, mengeluarkan borgol untuk menangkap Willy.“Apa yang sedang kalian lakukan? Ayo ke sini!”Paulo dan Paulus baru merespons. Mereka segera berlari ke sisi Willy dan Louris.Willy melihat Hans dengan terkejut, lalu berkata dengan tidak puas, “Kamu tangkap aku? Selain Tuan Putri dan kalian berdua, semuanya tergolong tersangka. Kamu malah menangkapku?”“Kamu sudah menyinggung Tuan Felix. Jadi, siapa lagi yang seharusnya aku tangkap kalau bukan kamu?” tanya Hans kembali.Willy mengedipkan matanya. Tuan Felix?Saat ini Lisa semakin penasaran lagi. Dia bertanya dengan kebingungan, “Kamu juga kenal sama dia?”Felix kembali menatap Hans dengan kebingungan. Hanya saja
Ucapan Hasmine tadi sudah menunjukkan sikapnya.Panggilan “Bibi Hasmine” tadi menunjukkan bahwa Hasmine adalah sandaran Felix!Sandaran ini terlalu kokoh!William tidak paham. Kenapa ratu yang baru menjabat ini bisa begitu melindungi bocah yang berasal dari Negara Xia? Jangan-jangan bukan si pemuda itu yang sedang mengambil hati Lisa? Lisa-lah yang sedang mengambil hati Felix ….S*alan! Hanya saja, apa pun yang terjadi, Hasmine juga tidak berani bersikap keterlaluan!“Ratu Hasmine, aku memang datang untuk mencari gara-gara, tapi dia juga tidak terluka sama sekali. Sementara aku dan putraku malah terluka banyak. Aku rasa kita biarkan masalah ini saja!”“Berhubung kamu sudah mengakui bahwa kamu ingin mencari masalah duluan, kenapa masalah ini malah dibiarkan saja?” tanya Hasmine kembali.“Jadi? kamu ingin membantu lelaki asal Negara Xia ini untuk melawan elite Negara Shawana? Bagaimana kalau sampai Ratu Mancidi mengetahui masalah ini?” tanya Willy kembali.“Aku akan merasa bangga lantar
Louris merasa sangat menyesal. Setelah mendengar ucapan Ratu Mancidi tadi, dia baru teringat Pierre telah dikalahkan oleh lelaki asal Negara Xia yang diremehkannya itu. Bahkan Pierre saja bukanlah apa-apa bagi Felix. Jadi, bagaimana dengan dirinya?Rommi dan Louris diseret pergi oleh petugas keamanan. Mereka berdua memang tidak melakukan kesalahan fatal, tapi mereka berdua yakin Keluarga Belfire sudah celaka!Sepuluh menit kemudian, di dalam mobil ….“Siaran langsung itu idemu, ‘kan? Enzo sudah beri tahu aku, jujur saja kamu sudah mengejutkanku!” ucap Mancidi dengan kagum.“Apa ada yang patut dipuji?” tanya Felix sambil tersenyum."Aku sengaja meminta maaf pada saat itu. Aku ingin melihat bagaimana kinerja Hasmine dan juga Narell. Namun aku tidak menyangka ternyata kamu bukan menyelesaikan masalah, tetapi menyelesaikan orang yang membuat masalah!"Faktanya, bahkan Mancidi sendiri tidak menyangka Felix akan menggunakan opini publik untuk memberikan tekanan, membuat pangkatnya tidak bisa
Lisa duduk di dalam mobil menatap mobil Lincoln panjang di depan sana, lalu berkata dengan penuh penasaran, “Kak, apa yang sedang dikatakan Nenek Buyut terhadap Felix?”Enzo melihat Lisa dengan kebingungan, lalu bertanya, “Kamu tidak tahu?”“Tidak tahu!” Lisa mengedipkan matanya. Jangan-jangan Enzo mengetahuinya?“Samalah, aku juga tidak tahu. Bagaimana mungkin aku bisa mengetahuinya? Apa aku lebih dekat dengan mobil itu atau aku pasang alat penyadap?” tanya Enzo kembali.“Aku … hmph! Aku tahu alasan kenapa kamu ditolak berkali-kali. Semuanya karena kamu terlalu menyebalkan!” dengus Lisa.Baru saja ucapan selesai dilontarkan, tampak Felix berjalan menuruni mobil, lalu berjalan ke mobil mereka.“Ratu Mancidi panggil Enzo dan Bibi Hasmine untuk kembali ke mobilnya, sedangkan aku dan Lisa disuruh langsung pulang,” ucap Felix setelah membuka pintu mobil.Hasmine mengangguk tanpa berkata apa pun. Dia langsung menuruni mobil berjalan ke mobil depan.Sementara itu, Enzo melihat Felix dengan s
Zaksy sungguh kehabisan kata-kata. Kenapa Zasky merasa disindir oleh Felix? Apa benar dia sedang disindir?Tak lama kemudian, Felix dan Zasky memasuki mobil. Sopirnya Zasky juga sangat pengertian. Dia langsung menuruni mobil, berdiri di samping mobil dengan tegak.Setelah sopir menuruni mobil tanpa diperintah, Felix spontan tersenyum. “Tak disangka kamu begitu setia!”Zasky sungguh tidak berdaya. Konon katanya, berbicara dengan orang pintar sangatlah santai. Kenapa Zasky malah merasa sangat capek?Felix tahu Zasky ingin menanyakan masalah Mancidi. “Sudahlah, jangan bahas yang tidak penting lagi. Apa kamu merasa sikapku terhadap sopir tidak tergolong baik? Saat istrinya melakukan operasi, aku meminjamkan semua uangku kepadanya!” balas Zasky dengan kesal. Dia ingin menekankan bahwa dia bukan hanya setia terhadap Mancidi saja, dia juga setia kawan!“Tidak usah dijelaskan lagi. Kita setipe, aku mengerti!” ucap Felix sambil menepuk-nepuk pundak Zasky.“Cih! Siapa setipe sama kamu!”“Jadi,
Melly berlari ke sisi Felix sambil menenteng keranjang belanjaannya. Felix spontan melihat jam di ponselnya dengan kebingungan.“Bukannya kamu tinggal di asrama? Hari ini baru hari Kamis!” tanya Felix dengan mengerutkan keningnya.“Bentar lagi aku bakal magang. Kakakku berharap aku bisa magang di perusahaan Kak Felix. Jadi ….”Felix mengangguk, lalu bertanya, “Di mana kakakmu? Aku punya kabar bagus untuknya.”“Dia lagi di perusahaan. Kak Felix ada kabar bagus apa? Oh ya, kita bicara di dalam sana!” ucap Melly dengan wajah merona.Ketika kepikiran bisa berdua dengan Felix, Melly sungguh merasa girang.“Hei! Apa kamu ingin aku membantumu untuk merahasiakan masalah ini? Teman seperjuangan katamu? Aku tidak pernah mendengar ada wanita lain selain Julia ketika kamu pergi ke Negara Colomas waktu itu!”Felix memalingkan kepalanya dan menyadari tampak kepo Zasky. “Dia adalah adiknya George Quill. Gara-gara kalian, George tidak bisa menjadi tulang punggung keluarganya lagi. Adiknya bahkan hampi