Lisa diam-diam tersenyum. Meskipun pengawal-pengawal itu tidak sedang menenteng barang belanjaan, sepertinya mereka juga tidak sempat merespons ….Buktinya saat ini mereka semua baru merespons, bergegas meletakkan barang belanjaan ke lantai. Dua di antara mereka pergi menghalangi Felix, sedangkan dua pengawal lainnya berlari pergi memapah Louris.Amarah Louris spontan membara. Dia menatap Felix, lalu berkata, “Berani-beraninya kamu menendangku? Percaya tidak kalau aku akan menghabisimu!”Felix tidak meladeni Louris lagi. Dia melihat Lisa, lalu berkata dengan kesal, “Kenapa kamu belanja sebanyak ini? Nanti dikira orang kamu lagi kerjain dia. Masa suruh dia ambil barang sebanyak ini?”“Belanja itu hobi para wanita!”“Tapi apa kamu tidak bisa memikirkan keselamatan orang lain?” tanya Felix dengan tidak berdaya.“Berani-beraninya kamu merendahkanku? Hajar!” perintah Louris terhadap keempat pengawalnya.Setelah ucapan dilontarkan, keempat pengawal profesional langsung menyerbu ke arah Felix
“Sudahlah, aku juga malas untuk menghiraukannya lagi. Di mana barang belanjaanmu?”“Tidak mau lagi! Nanti aku suruh Enzo untuk ganti rugi saja!” ucap Lisa sambil tersenyum licik.“Kalau begitu, mari kita pulang!”“Hah?” Lisa terbengong, lalu menunjukkan ekspresi sedih. Baru saja dimulai, sekarang malah sudah berakhir?“Kenapa? Masih ingin belanja lagi?” tanya Felix dengan tidak berdaya.“Belanja … aku tidak mau belanja lagi, tapi aku masih banyak rencana lain lagi, seperti makan es krim, ke bar, dan masih banyak lagi!”“Aku tidak akan melakukannya. Ayo pulang!” ucap Felix dengan langsung.“Kamu … aku sudah menghadiahkanmu kotak jarum itu, apa ini balasanmu? Kalau begitu, aku mau tarik kembali hadiahnya!”Baru saja Felix hendak membantah, dia malah tidak kepikiran alasan yang tepat untuk membantah. Pada akhirnya, Felix mengangguk tanda tidak berdaya. “Baiklah, kalau begitu, kamu cuma boleh pilih salah satu!”“Hihi, kalau begitu, mari kita pergi ke toko kue. Aku lihat suasana hatimu lagi
Louris terus berputar otak berpikir bagaimana cara menghancurkan citra Felix. Dia sungguh tidak terima! Jujur saja, jika bukan karena Lisa memelas kepada Felix, Louris juga tidak akan baik-baik saja. Hanya saja, mana mungkin Louris berterus terang? Bukankah sama saja dengan menginjak harga dirinya sendiri? Apa lagi, jika mengungkit nama Lisa, sepertinya ayahnya tidak akan berani untuk turun tangan. “Ayah, kita sudah sampai di sini, jangan pikirkan yang lain lagi. Aku merasa dia sama sepertiku, sama-sama sedang mengejar Tuan Putri Lisa. Tapi mana mungkin aku membiarkan Tuan Putri negara kita dirampas oleh si Kurus Kering dari Negara Xia itu?”Willy tidak berbicara, melainkan terus menimbang pro dan kontra.Ratu Mancidi memang sudah mundur, hanya saja dia masih cukup berpengaruh di keluarga kerajaan. Ditambah lagi dengan Hasmine yang telah menegakkan keadilan, wibawa keluarga kerajaan pun semakin besar saja.Sepertinya kedudukan Lisa tidak seperti dulu lagi. Siapa pun tahu Hasmine adala
Setelah mendengar perintah Willy, belasan pengawal berpakaian hitam langsung menyerbu Felix.Semua pengawal ini direkrut Willy dengan harga tinggi. Di mata orang biasa, mungkin mereka terlihat bagai ahli yang sangat hebat. Hanya saja, mereka tak lain hanyalah anak-anak di mata Felix.Bamm bamm bamm!Seketika terdengar suara pukulan dan para pengawal langsung terbang melayang ke belakang.Willy tertegun di tempat. Apa ini yang namanya seni bela diri Negara Xia? Meskipun kekuatan praktisi seni bela diri Negara Xia sangat hebat, kenapa para pengawalnya yang begitu profesional bisa kalah telak ….Menyadari kericuhan di sekitar, para pengunjung langsung angkat kaki meninggalkan toko kue.Dalam sekejap mata, toko kue yang awalnya dipenuhi oleh banyak orang hanya tersisa Felix, Willy, Louris, dan beberapa orang lainnya.“Sebenarnya … siapa kamu sebenarnya?” Willy spontan mundur selangkah, lalu bertanya dengan berlagak tenangnya.“Aku bukan siapa-siapa, aku hanya penduduk Negara Xia saja. Kala
Menyadari Rommi hendak turun tangan, Willy spontan merasa puas.“Sudah lihat belum? Itu si bocah Negara Xia, dia malah berani berbuat onar di Negara Shawana. Jangan lupa, aku punya banyak teman di sini. Heh! Kamu malah berani mengancamku, kamu memang … ah!”Belum sempat Willy menyelesaikan omongannya, tiba-tiba bagian pinggangnya terasa sangat sakit. Saat Willy merespons, dia menyadari dirinya malah digebuki oleh segerombol orang.“Rommi, apa kamu sudah buta? Apa yang sedang kamu lakukan?” maki Willy sambil menutupi kepalanya.“Paman Rommi, Paman salah pukul. Kenapa kalian malah jadi memukul ayahku?” ucap Louris sambil berjalan maju.“Aku tidak salah pukul. Beraninya dia menyinggung Tuan Felix, tentu saja dia mesti di ….”Ketika berbicara sampai di sini, Rommi menepuk-nepuk keningnya, lalu berkata, “Sepertinya aku memang sudah salah pukul. Kamulah yang seharusnya digebuki. Kalian semua, kenapa kalian masih berdiri di tempat? Ayo hajar!”Louris sendiri juga tidak menyangka dirinya juga
“Tidak usah, kalian tunggu di sini saja. Paulo, Paulus, kalian berdua ikut aku untuk menangkapnya!”“Baik!”Hans membawa Paulo dan Paulus berjalan maju. Rommi spontan mengerutkan keningnya, langsung meraba bagian pinggangnya, bersiap-siap untuk melakukan peperangan.Saat semua orang terbengong, Hans langsung berjalan melewati Rommi, mengeluarkan borgol untuk menangkap Willy.“Apa yang sedang kalian lakukan? Ayo ke sini!”Paulo dan Paulus baru merespons. Mereka segera berlari ke sisi Willy dan Louris.Willy melihat Hans dengan terkejut, lalu berkata dengan tidak puas, “Kamu tangkap aku? Selain Tuan Putri dan kalian berdua, semuanya tergolong tersangka. Kamu malah menangkapku?”“Kamu sudah menyinggung Tuan Felix. Jadi, siapa lagi yang seharusnya aku tangkap kalau bukan kamu?” tanya Hans kembali.Willy mengedipkan matanya. Tuan Felix?Saat ini Lisa semakin penasaran lagi. Dia bertanya dengan kebingungan, “Kamu juga kenal sama dia?”Felix kembali menatap Hans dengan kebingungan. Hanya saja
Ucapan Hasmine tadi sudah menunjukkan sikapnya.Panggilan “Bibi Hasmine” tadi menunjukkan bahwa Hasmine adalah sandaran Felix!Sandaran ini terlalu kokoh!William tidak paham. Kenapa ratu yang baru menjabat ini bisa begitu melindungi bocah yang berasal dari Negara Xia? Jangan-jangan bukan si pemuda itu yang sedang mengambil hati Lisa? Lisa-lah yang sedang mengambil hati Felix ….S*alan! Hanya saja, apa pun yang terjadi, Hasmine juga tidak berani bersikap keterlaluan!“Ratu Hasmine, aku memang datang untuk mencari gara-gara, tapi dia juga tidak terluka sama sekali. Sementara aku dan putraku malah terluka banyak. Aku rasa kita biarkan masalah ini saja!”“Berhubung kamu sudah mengakui bahwa kamu ingin mencari masalah duluan, kenapa masalah ini malah dibiarkan saja?” tanya Hasmine kembali.“Jadi? kamu ingin membantu lelaki asal Negara Xia ini untuk melawan elite Negara Shawana? Bagaimana kalau sampai Ratu Mancidi mengetahui masalah ini?” tanya Willy kembali.“Aku akan merasa bangga lantar
Louris merasa sangat menyesal. Setelah mendengar ucapan Ratu Mancidi tadi, dia baru teringat Pierre telah dikalahkan oleh lelaki asal Negara Xia yang diremehkannya itu. Bahkan Pierre saja bukanlah apa-apa bagi Felix. Jadi, bagaimana dengan dirinya?Rommi dan Louris diseret pergi oleh petugas keamanan. Mereka berdua memang tidak melakukan kesalahan fatal, tapi mereka berdua yakin Keluarga Belfire sudah celaka!Sepuluh menit kemudian, di dalam mobil ….“Siaran langsung itu idemu, ‘kan? Enzo sudah beri tahu aku, jujur saja kamu sudah mengejutkanku!” ucap Mancidi dengan kagum.“Apa ada yang patut dipuji?” tanya Felix sambil tersenyum."Aku sengaja meminta maaf pada saat itu. Aku ingin melihat bagaimana kinerja Hasmine dan juga Narell. Namun aku tidak menyangka ternyata kamu bukan menyelesaikan masalah, tetapi menyelesaikan orang yang membuat masalah!"Faktanya, bahkan Mancidi sendiri tidak menyangka Felix akan menggunakan opini publik untuk memberikan tekanan, membuat pangkatnya tidak bisa