Beberapa Satpam terkejut melihat Sean menyetir mobil BMW 320i sport terbaru ke kantor, ada seorang Satpam menggunakan HT memberitahu Bima.Bima yang mendengar ini hatinya sangat tidak senang, dia seorang kepala Satpam, datang bekerja mengendarai sepeda motor listrik. Sekarang, tidak disangka seorang pegawai Satpamnya mengendarai BMW 320i sport, ini benar-benar sangat menjengkelkan. Dia berlari keluar melihat Amar yang baru saja memarkirkan mobil, dia berteriak dengan marah, “Amar, kamu kerja yang benar, malah pergi membantu Sean memarkirkan mobil, kamu tidak ingin bekerja lagi?” “Bukankah membantu memarkirkan mobil adalah bagian dari tugas Satpam?” ucap Amar tenang memandang Bima dan balik bertanya kepadanya. “Itu untuk para level Manajemen dan para tamu,sedangkan Sean hanya seorang Satpam. Apakah pantas menikmati pelayanan seperti ini?” tegur Bima. Amar melirik ke arah Bima, lalu berbalik menuju gedung perusahaan. “Kamu tidak bekerja mau pergi kemana?” u
“Bukan aku yang mencari kalian, Direktur baru yang mencari kalian,”ucap Chandra santai. “Direktur baru? Pemegang saham baru?” tanya Khair dengan heran. Beberapa hari terakhir dia ingin mendekati Direktur pemegang saham baru, tapi dia tidak tahu siapa pemegang saham baru itu. Dan sekarang Direktur baru itu ingin menemuinya, bagaimana mungkin dia tidak senang. Bima juga senang, tidak disangka pemegang saham baru juga ingin bertemu dengannya. Apakah pemegang saham baru ingin mempromosikan aku? Bima merasa ini sangat memungkinkan, karena semua Dept memiliki Manajer atau Direktur. Tapi hanya di bagian keamanan dia seorang sebagai kepala Satpam, yang tampak sangat tidak mungkin. Tampaknya pemegang saham baru benar-benar ingin mengembangkan perusahaan. Kalau begitu, bagian Satpam juga harus memperluas rekrutmen, mempunyai seorang Manajer dan kepala Satpam baru sesuai prosedur. Melihat Chandra mengangguk, Khair dan Bima saling memandang, mereka bisa melihat kegem
Awalnya dia ingin perlahan-lahan bermain dengan Khair, tapi tidak disangka mereka memfitnah Mega dari belakang. Amarah ini sudah tidak bisa ditahan lagi, hari ini harus dilampiaskan. Melihat Sean memukul Bima dengan kejam, Khair tercengang. “Direktur Chandra, Direktur baru akan datang, kamu membiarkannya bersikap seperti ini di kantor?” ucap Khair meringis. Chandra tidak berkata apa-apa, dia hanya tersenyum santai, karena di sini sama sekali tidak ada ruang untuk dia berbicara. “Direktur Chandra, tidak disangka kamu pemegang saham terbesar kedua di perusahaan, dipermainkan oleh seorang Satpam, kamu sangat mengecewakanku!” ucap Khair sakit hati, melihat Chandra tidak bergerak. Chandra mengerutkan kening, mendengar Khair berkata, “Direktur Chandra, kamu di suap oleh seorang Satpam? Kejadian hari ini kamu harus memberiku sebuah penjelasan, kalau tidak ketika Direktur baru datang, aku akan resign!” Chandra tersenyum dingin, tidak menyangka Khair bodoh sampai
Seketika penjelasan itu membuat Khair dan Bima merasa seperti tersambar petir di siang hari, dan membuat mereka tercengang. “Direktur Chandra, tolong jangan bercanda. Orang miskin ini, dulu demi membayar pengobatan anaknya saja dia meminjam uang ratusan juta. Sekarang, bagaimana mungkin dia adalah pemilik saham baru perusahaan kita,” Khair sama sekali tidak percaya akan kenyataan yang dia dengar. Dia sama sekali tidak bisa menerima akan hal ini. Orang yang selama ini dia hina dan caci maki, tiba-tiba berganti status dan menduduki posisi yang mana selalu dia dambakan selama ini. Jika benar memang seperti itu maka ini benar-benar membuatnya menggila. “Tuan Sean bukan hanya pemilik saham perusahaan kita yang baru. Dia juga pemilik dari perusahaan Martaguna, dan Roby hanyalah seseorang yang bekerja untuk keluarganya saja. Jadi menurutmu bagaimana bisa supervisor Mega bisa mendapatkan proyek dari Komplek Permata Raya? Setelah kamu merebut hasil kerja keras supervisor Me
“Aku tidak akan melakukan apa apa, hanya saja aku akan ingin kalian mendapatkan harga yang pantas untuk perbuatan yang memfitnah istriku. Aku memiliki dua cara agar kamu memohon untuk mati saja dibandingkan hidupmu yang tidak itu.” "Pertama, aku akan membuat kalian meringkuk di penjara. Kedua, kebetulan aku memiliki beberapa orang di bawah perintahku, aku akan meminta mereka turun tangan. Tiga ksatria, orang-orang tidak asing di kota ini, dibawah kendalinya dia memiliki beberapa eksekutor,” Sean berkata dengan penuh lelucon. Tiga ksatria! Ketiga kata itu seketika membuat kedua kaki Bima gemetaran, hingga hampir membuatnya terjatuh ke lantai. Mereka adalah kelompok yang benar benar memiliki keberanian untuk membunuh seseorang! “Direktur Sean, ma-maaf, aku tau akan kesalahanku! Semuanya benar-benar Khair yang memerintahkanku untuk melakukannya, hal itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku, aku mohon lepaskan aku!” Bima memohon hingga gemetaran. Meskipun dia be
Amar tidak menyangka sekaligus terharu. Dia tidak menyangka jika kak Sean sendiri lah yang menaikkan jabatannya menjadi manajer. Ini membuatnya memiliki dorongan untuk rela mati untuknya. Mega yang baru saja kembali setelah membicarakan sesuatu dengan Kevin, melihat Khair dan Bima yang berlutut di depan pintu. Dan terlihat di lehernya papan dada yang menggantung. Saat melihat isi tulisannya, itu benar-benar membuatnya terkejut hingga menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan tidak sadar mobilnya hampir saja menabrak seorang satpam saja dia tidak menyadarinya. “Kenapa melamun, kenapa tidak segera membantu supervisor Mega memarkirkan mobilnya?” Amar berkata kepada satpam yang hampir ditabrak oleh Mega. Satpam itu mulai tersadar, dan langsung mendekat ke jendela kemudi mobil Mega, dan berkata dengan sopan, “Manajer Mega, biarkan aku yang memarkirkan mobilnya.” “Hah? Kamu memanggilku siapa?” Mega seketika terkejut, dia hanya seorang supervisor saja, sejak kapan
Beberapa hari ini dia merasa sakit hati karena rumor yang beredar, tentu saja kemarahannya tidak bisa membaik begitu saja. Setelah Mega pergi, Bima dan Khair akhirnya bisa bernapas lega. Terlebih lagi Sean hanya meminta mereka berlutut selama dua hari, tunggu hingga dua hari kemarahan Mega juga sudah mulai meredam. Mega kembali ke ruang kerjanya, dan dia melihat sekretaris Direktur Chandra berdiri di samping mejanya menunggunya. “Supervisor Mega, kamu sudah kembali, bagaimana dengan proyek Komplek Permata Raya?” Sekretaris itu menyapa dengan tersenyum. “Lumayan lancar, pengiriman barang dimulai bulan depan, pengiriman dilakukan dua kali saja sudah selesai,” Mega menjawab santai. “Supervisor Mega benar-benar mempunyai kemampuan yang hebat. Oh iya, Direktur Sean, juga karena pemegang saham yang baru mendengar jika supervisor Mega mendapatkan proyek itu jadi menaikkan jabatan supervisor menjadi manajer departemen bisnis, ini adalah surat serah jabatannya,” Sekret
Mega dalam waktu singkat berhasil naik jabatan, dan langsung memaksa Khair untuk turun dari jabatan yang didudukinya, dan Mega lah yang menduduki posisi manajer sekarang. Dia bisa melihat jika pelindung di belakang Mega benar-benar kuat. “Ide yang bagus, tetapi biarkan aku yang mentraktirnya. Kita makan terlebih dahulu, baru kemudian pergi ke BEC.” Mega mengangguk setuju. Sebelumnya saat dia menjadi supervisor, sebenarnya dia ingin mentraktir pegawai yang lain makan, hanya saja Khair memintanya untuk mengikuti proyek Komplek Permata Raya, jadi dia tidak sempat melakukannya. Hari ini kebetulan merupakan kesempatan yang bagus. Mendengar jika Mega akan mentraktir, mereka semua langsung riuh kegirangan. Sedangkan saat itu Sean kebetulan datang ke hotel Martaguna, dan duduk di depan Roby. “Tuan muda Sean, Tuan besar sudah menjual semua asetnya di kota Yogyakarta, semua uang yang terkumpul berada di dalam kartu bank internasional ini. Kediaman keluarga Diningrat di kota