Ketika Khair sangat bersemangat, Kevin tiba-tiba berkata, “Dimana supervisor Mega?” Khair tertegun, tetapi dia mengira bahwa Kevin hanya berkata dengan asal, dia dengan cepat tersenyum dan berkata, “Mega hari ini meminta cuti sakit, sekarang aku yang sepenuhnya bertanggung jawab atas kerjasama antara perusahaan kami dan perusahaan Anda.” "Sakit? Oh, kalau begitu mari kita diskusikan lagi ketika dia sudah sembuh,” Kevin berkata sambil berbalik badan dan pergi.Khair dan Dewi terkejut seperti orang bodoh, lalu dengan segera pergi mengejarnya, berkata, “Kak Kevin, hal ini ada Mega atau tidak jugalah sama, selain itu, aku adalah atasannya, kemampuanku pasti lebih hebat darinya. Ini asistenku, Dewi, kemampuannya lebih hebat. Jadi jangan khawatir kerjasama dengan perusahaan kami, kami pasti akan melakukannya sampai perusahaan anda puas." “Halo, manajer Kevin.” Tanpa menunggu isyarat dari Khair, Dewi langsung memanggil Kevin dengan lembut. Suara Dewi sangat berhati-h
“Hah? Ini, aku baru saja meminum obat, dan sedang beristirahat di rumah. Kalau tidak beberapa hari lagi baru membicarakannya,” Mega berkata dengan berpura-pura terkejut. “Dimana kamu tinggal? Kalau tidak aku pergi menjengukmu di rumah,” Khair sambil berkata, dalam hatinya memaki dasar pelacur. “Tidak usah, aku hanya butuh istirahat beberapa hari sudah bisa kerja seperti biasa lagi. Selain itu, kamu juga tahu bahwa suamiku tidak menyukaimu, aku khawatir dia akan mengusirmu keluar, itu sangatlah memalukan,” Mega berkata dengan menolak. Khair masih ingin mengatakan sesuatu, dan menyadari bahwa Mega sudah menutup telepon. “Dasar pelacur, dia pasti sengaja melakukan hal seperti ini. Dan setelah beberapa hari lagi, bagaimana mungkin Perusahaan Martaguna masih akan bekerjasama dengan perusahaan kita?” Khair berkata dengan marah. “Dia pasti berpura-pura sakit, semalam dia masih baik-baik saja, bagaimana mungkin hari ini tiba-tiba sakit? Sangat jelas dia melakukan
Melihat Sean berjalan ke arah pegawai magang yang kemarin, beberapa wanita cantik di belakang sedikit tidak suka, mereka melihat pegawai magang itu penuh dengan kecemburuan. “Kak Sean,” ucap Santi semangat, dan tidak tahu harus berkata apa. “Mobil BMW 320i sport masih ada yang lain? Aku ingin membelinya lagi hari ini,”tanya Sean. “Ada, masih ada, kamu masih ingin membeli satu lagi?” ucap Santi sibuk mengangguk. “Hmm, langsung urus prosedurnya, mobilnya aku tidak usah melihat lagi,”ucap Sean. “Baik,”ucap Santi semangat, sambil mengarahkan Sean mengurus proses pembayaran. Melihat kedua orang ini pergi, para salesman di belakang memukul dada mereka sendiri penuh penyesalan. Kalau saja kemarin mereka tidak memandang rendah, dan inisiatif memberikan pelayanan yang baik, mungkin tidak akan kehilangan customer besar ini. “Santi, hanya pekerja magang tapi dia sangat beruntung.” “Tidak ada gunanya iri sekarang, ini salah kita sendiri tidak pandai me
Beberapa Satpam terkejut melihat Sean menyetir mobil BMW 320i sport terbaru ke kantor, ada seorang Satpam menggunakan HT memberitahu Bima.Bima yang mendengar ini hatinya sangat tidak senang, dia seorang kepala Satpam, datang bekerja mengendarai sepeda motor listrik. Sekarang, tidak disangka seorang pegawai Satpamnya mengendarai BMW 320i sport, ini benar-benar sangat menjengkelkan. Dia berlari keluar melihat Amar yang baru saja memarkirkan mobil, dia berteriak dengan marah, “Amar, kamu kerja yang benar, malah pergi membantu Sean memarkirkan mobil, kamu tidak ingin bekerja lagi?” “Bukankah membantu memarkirkan mobil adalah bagian dari tugas Satpam?” ucap Amar tenang memandang Bima dan balik bertanya kepadanya. “Itu untuk para level Manajemen dan para tamu,sedangkan Sean hanya seorang Satpam. Apakah pantas menikmati pelayanan seperti ini?” tegur Bima. Amar melirik ke arah Bima, lalu berbalik menuju gedung perusahaan. “Kamu tidak bekerja mau pergi kemana?” u
“Bukan aku yang mencari kalian, Direktur baru yang mencari kalian,”ucap Chandra santai. “Direktur baru? Pemegang saham baru?” tanya Khair dengan heran. Beberapa hari terakhir dia ingin mendekati Direktur pemegang saham baru, tapi dia tidak tahu siapa pemegang saham baru itu. Dan sekarang Direktur baru itu ingin menemuinya, bagaimana mungkin dia tidak senang. Bima juga senang, tidak disangka pemegang saham baru juga ingin bertemu dengannya. Apakah pemegang saham baru ingin mempromosikan aku? Bima merasa ini sangat memungkinkan, karena semua Dept memiliki Manajer atau Direktur. Tapi hanya di bagian keamanan dia seorang sebagai kepala Satpam, yang tampak sangat tidak mungkin. Tampaknya pemegang saham baru benar-benar ingin mengembangkan perusahaan. Kalau begitu, bagian Satpam juga harus memperluas rekrutmen, mempunyai seorang Manajer dan kepala Satpam baru sesuai prosedur. Melihat Chandra mengangguk, Khair dan Bima saling memandang, mereka bisa melihat kegem
Awalnya dia ingin perlahan-lahan bermain dengan Khair, tapi tidak disangka mereka memfitnah Mega dari belakang. Amarah ini sudah tidak bisa ditahan lagi, hari ini harus dilampiaskan. Melihat Sean memukul Bima dengan kejam, Khair tercengang. “Direktur Chandra, Direktur baru akan datang, kamu membiarkannya bersikap seperti ini di kantor?” ucap Khair meringis. Chandra tidak berkata apa-apa, dia hanya tersenyum santai, karena di sini sama sekali tidak ada ruang untuk dia berbicara. “Direktur Chandra, tidak disangka kamu pemegang saham terbesar kedua di perusahaan, dipermainkan oleh seorang Satpam, kamu sangat mengecewakanku!” ucap Khair sakit hati, melihat Chandra tidak bergerak. Chandra mengerutkan kening, mendengar Khair berkata, “Direktur Chandra, kamu di suap oleh seorang Satpam? Kejadian hari ini kamu harus memberiku sebuah penjelasan, kalau tidak ketika Direktur baru datang, aku akan resign!” Chandra tersenyum dingin, tidak menyangka Khair bodoh sampai
Seketika penjelasan itu membuat Khair dan Bima merasa seperti tersambar petir di siang hari, dan membuat mereka tercengang. “Direktur Chandra, tolong jangan bercanda. Orang miskin ini, dulu demi membayar pengobatan anaknya saja dia meminjam uang ratusan juta. Sekarang, bagaimana mungkin dia adalah pemilik saham baru perusahaan kita,” Khair sama sekali tidak percaya akan kenyataan yang dia dengar. Dia sama sekali tidak bisa menerima akan hal ini. Orang yang selama ini dia hina dan caci maki, tiba-tiba berganti status dan menduduki posisi yang mana selalu dia dambakan selama ini. Jika benar memang seperti itu maka ini benar-benar membuatnya menggila. “Tuan Sean bukan hanya pemilik saham perusahaan kita yang baru. Dia juga pemilik dari perusahaan Martaguna, dan Roby hanyalah seseorang yang bekerja untuk keluarganya saja. Jadi menurutmu bagaimana bisa supervisor Mega bisa mendapatkan proyek dari Komplek Permata Raya? Setelah kamu merebut hasil kerja keras supervisor Me
“Aku tidak akan melakukan apa apa, hanya saja aku akan ingin kalian mendapatkan harga yang pantas untuk perbuatan yang memfitnah istriku. Aku memiliki dua cara agar kamu memohon untuk mati saja dibandingkan hidupmu yang tidak itu.” "Pertama, aku akan membuat kalian meringkuk di penjara. Kedua, kebetulan aku memiliki beberapa orang di bawah perintahku, aku akan meminta mereka turun tangan. Tiga ksatria, orang-orang tidak asing di kota ini, dibawah kendalinya dia memiliki beberapa eksekutor,” Sean berkata dengan penuh lelucon. Tiga ksatria! Ketiga kata itu seketika membuat kedua kaki Bima gemetaran, hingga hampir membuatnya terjatuh ke lantai. Mereka adalah kelompok yang benar benar memiliki keberanian untuk membunuh seseorang! “Direktur Sean, ma-maaf, aku tau akan kesalahanku! Semuanya benar-benar Khair yang memerintahkanku untuk melakukannya, hal itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku, aku mohon lepaskan aku!” Bima memohon hingga gemetaran. Meskipun dia be