Share

Bab 122

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“T-tuan Muda Sean juga ada disini?” ujar David penuh hormat.

Seketika gerakan Yasmin menjadi kaku dan terkejut melihat adegan ini.

Tuan Muda Sean?

Apakah Pak David ini tidak salah mengenal orang?

Darimana orang itu menunjukkan dirinya sebagai Tuan Muda?

Sedangkan Erwin dan Arya berkerut alis, serta merasa curiga. Mega terkejut dan menoleh kepada David yang begitu hormat. Manajer disini tidak sebanding dengan orang biasa, bahkan Erwin juga harus bersikap baik kepadanya. Tapi siapa sangka manajer ini begitu hormat kepada Sean.

“Hmm,” Sean menganggukan kepalanya.

“Tuan Muda Sean, apakah aku harus memindahkan kalian ke ruang VVIP?” tanya David.

“Tidak perlu, kamu lanjut saja pekerjaanmu. Aku hanya minum-minum dengan temanmu,” ujar Sean sambil mengayunkan tangannya.

Ucapan Sean membuat Erwin mereka sedikit canggung, bahkan sejak tadi mereka tidak mengajak Sean mereka untuk minum-minum.

”Baik, Tuan Muda,” David mengangguk dan menoleh ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 123

    Tentu masalah bank itu benar-benar terjadi dan ia juga pernah menceritakannya kepada Mega. Saat itu dia memang menolong orang lain, tapi bukanlah Bos La Costilla. Demi Mega tidak banyak berpikir, Sean hanya bisa asal mencari alasan. Kenyataan membukti sekali lagi, saat kamu berbohong, maka kamu harus berbohong banyak lagi untuk menyempurnakannya. Mega mengangguk. Dia masih merasa takut akan masalah dua tahun yang lalu untuk Sean. Dia tidak lagi curiga setelah mendengar ucapan Sean. “Sepertinya jago bela diri itu sangat berguna,” ujar Mega. “Benar. Ayahku juga berkata seperti itu. Lelaki tidak hanya boleh memiliki uang, tapi dia juga harus memiliki tubuh yang kuat. Ini juga mengapa melatih bela diri itu sangatlah susah dan aku masih mempertahankannya,” ujar Sean. Mega hanya bisa mengangguk, tidak tahu apa yang harus dia katakan. Dengan cepat dia tiba di rumah orang tuanya. Baru saja memberhentikan mobil, mereka kebetulan ketemu Natalie yang baru pulang ke

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 124

    “Oh iya, bukankah kalian pernah bertanya kepadaku siapakah orang yang membantu kita?” Mega mengalihkan topik pembicaraan. “Siapa? Orang itu telah membantu banyak sekali kepada kita dan seharusnya kita mencari kesempatan untuk berterima kasih kepadanya,” tanya Natalie. Meskipun dia agak kejam kepada Sean, tapi dia masih berterima kasih kepada orang yang pernah menolongnya. “Orang itu adalah Sean,” ujar Mega sambil tertawa. Dia selalu ingin merubah pandangan Ibunya terhadap Sean dan ini adalah kesempatan baik. ”Sean? Mengapa dia menjadi petugas keamanan kalau dia sehebat itu?” Natalie menatap Sean curiga. Sean terdiam dan Mega menjelaskan, “Apakah kamu masih mengingat Pak Kevin dari Perusahaan Martaguna? Sean dulu juga pernah tolong Kevin, lalu dia bilang ke Kevin sehingga Perusahaan Martaguna ingin bekerja sama denganmu.” “Apa! Ada hubungan seperti ini, mengapa kamu masih menjadi petugas keamanan? Mengapa kamu tidak menggunakan kesempatan ini untuk meminta

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 125

    Lalu di saat ini, Jennie mendorong pintu masuk dan ada seorang pemuda yang datang bersamanya. Sean melirik sekilas pemuda itu. Dia mengenal pemuda itu bersama Natalie dan Jennie saat dia makan bersama dengan Roni dan Amar di La Costilla. Pemuda ini adalah Surya, Wakil Direktur divisi pemasaran Perusahaan Adipura. Perusahaan Adipura merupakan salah satu kekayaan milik Keluarga Hartanto, salah satu dari keluarga besar. Surya melirik Sean sekilas. Dia merasa agak canggung, karena kemarin dia pernah dihajar keras oleh Sean di La Costilla. Saat Natalie membawa Jennie untuk bahas kerja sama, Surya langsung jatuh cinta kepada Jennie. Beberapa hari ini dia sedang sibuk mengejar Jennie. Natalie selalu berharap anaknya menikah dengan orang kaya, jadi dia suka membawa Jennie saat bahas kerja sama dengan rekan kerja. “Selamat malam, Paman,” Pandangan Surya langsung teralihkan dari tubuh Sean dan menyapa kepada Bambang. “Malam, Surya sudah datang. Duduklah,” Bambang mengan

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 126

    Sean sekeluarga pulang bersama setelah Mega keluar dari ruangan. Pagi harinya, Sean menghubungi Pasukan Azure setelah dia mengantar Andin ke sekolah. Sean menyuruh mereka bertiga untuk memberitahu Fikri pergi bertemu dengannya di Perusahaan Arthaguna. Kemarin Mega ingin menyuruhnya untuk mendirikan usahanya. Dia bersiap untuk membeli pasar swalayan Fikri untuk meyakinkan Mega. Setelah memutuskan panggilan, Sean langsung pergi ke Perusahaan Arthaguna. Saat ini karyawan biasa hingga pejabat tinggi Perusahaan Arthaguna, merasa khawatir. Pembubaran Perusahaan Martaguna membuat mereka tidak yakin kepada masa depan perusahaannya sekarang. Entah siapa yang mendapat informasi bahwa pemilik saham terbesar Perusahaan Arthaguna adalah Tuan Muda Perusahaan Martaguna. Perusahaan Martaguna saja sudah bubar, apakah perusahaan kecil seperti Perusahaan Arthaguna akan bertahan hidup? Bahkan Chandra juga agak khawatir. Beberapa hari ini Sean tidak mencarinya dan dia juga tidak m

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 127

    Setelah Chandra berhasil mengontrol perasaannya agar tenang, dia meminta sekretarisnya untuk memberitahukan kepada para manajer jika akan segera diadakan rapat. Sean menunggu di ruangan Chandra untuk menunggu kedatangan Fikri. Saat sekretaris mengumumkan jika sebentar lagi akan diadakan rapat, hampir semua manajer memiliki pemikiran yang sama. Ini mungkin pertemuan manajemen terakhir yang menentukan nasib perusahaan. Beberapa hari ini karena rencana pembubaran Perusahaan Martaguna jadi semua orang sedang mengkhawatirkan apakah perusahaan Arthaguna juga akan dibubarkan atau tidak, yang jelas hal itu menentukan masa depan mereka. Perusahaan Arthaguna bukan perusahaan besar di Bandung tetapi juga merupakan perusahaan terbaik diantara perusahaan yang lainnya. Terutama setelah perusahaan diambil alih oleh direktur Sean, gaji yang mereka dapatkan juga meningkat pesat, dan jauh berbeda dengan perusahaan lainnya. Jika benar benar akan dibubarkan, maka mereka benar benar b

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 128

    “Direktur, apa Direktur ingin memberitahukan kepada kita jika pemilik dari Perusahaan Champion adalah orang yang sama yaitu Direktur Sean yang memiliki saham terbesar di perusahaan kita?” Ada seseorang yang bertanya dengan terkejut. Peserta rapat yang lainnya juga menjadi riuh, dan sama terkejutnya. Direktur Sean memegang kendali Perusahaan Martaguna, jika perusahaan itu dibubarkan, dan muncullah Perusahaan Champion. Jika pemilik Perusahaan Champion bukanlah direktur Sean bukankah itu merupakan suatu kebetulan. "Ya, pada konferensi manajemen terakhir, Direktur Sean mengatakan bahwa akan ada langkah besar yang terjadi, Perusahaan Champion adalah langkah besar yang dimaksud oleh direktur Sean," Chandra berkata dengan bangga, rasanya seperti dialah melakukan langkah besar ini. Chandra tentu saja memiliki alasan kenapa dia bisa seantusias ini, meskipun Sean tidak menjanjikan apa-apa kepadanya, tetapi dengan memiliki 30% saham di Perusahaan Arthaguna saja sudah membuatn

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 129

    “Kamu jangan bercanda, kamu mendapatkan dua proyek besar berturut turut untuk perusahaan, dan proyek ini sudah dipastikan jika perusahaan kita tidak bisa mendapatkannya. Maka dari situ kita bisa melihat jika kemampuanmu memang luar biasa, direktur Sean pasti akan memilih manajer Mega untuk menjadi orang pertama yang dipindahkan ke Perusahaan Champion,” Khair tersenyum sumringah, meskipun hatinya merasa tidak nyaman. Tetapi, dia juga tidak berani menunjukkannya, karena suami Mega merupakan orang yang begitu hebat. “Itu karena keberuntunganku sedang bagus saja, sebenarnya ada seseorang yang membantuku mendapatkan kedua proyek itu,” Mega tersenyum, dia tidak khawatir jika Khair akan berkata yang tidak-tidak, jika ada seseorang yang membantunya juga merupakan kemampuan yang dia miliki. “Kamu terlalu rendah diri, sungguh, mengenai bagian pemasaran yang kita jalani ini, memiliki relasi yang kuat juga merupakan suatu kemampuan,” Khair mengatakannya dengan sungguh sungguh.

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 130

    Di sisi lain, Sean tidak menunggu terlalu lama, Amar sudah membawa Fikri ke ruangan Chandra. Melihat Sean yang duduk di kursi pimpinan, Fikri menjadi tercengang, bukankah dia hanyalah satpam dari Arthaguna? Jika seperti ini maka dia adalah pimpinan dari Arthaguna namanya! Meskipun hatinya begitu tercengang, begitu teringat akan Sean yang hanya dengan satu kata saja bisa membuat perusahaan milik keluarganya mengalami kesusahan, dia merasa jika segalanya terasa begitu normal. Jika Sean merupakan satpam di perusahaan ini, maka dia malah harus merasa curiga. “Kak, dia mengatakan jika kamulah yang memintanya untuk datang kemari, jadi aku membawanya kemari,” Amar menjelaskan. “Iya, aku yang memintanya datang kemari, kamu keluarlah dulu,” Sean mengangguk mengiyakan,dan pandangannya terjatuh kepada Fikri. “Tu-tuan…” Fikri bertemu hanya berdua dengan Sean, terlihat jika dia sedikit ketakutan hingga gemetaran. Pasukan Azure saja dihadapannya bukanlah apa-apa, dan a

Latest chapter

  • Tuan Muda Konglomerat   Ekstra Part

    “Dian, apa kamu sedang sibuk?” Sean menelepon Jenderal Dian, suaranya terdengar dingin.[Ya, Tuan, aku baru saja mau pergi makan, apa kamu sudah makan? Kalau kamu belum makan, aku traktir kamu makan.] Jenderal Dian tertawa."Oke, aku akan mencarimu sendiri di hari lain, tapi Dian, aku punya sesuatu untuk didiskusikan denganmu, apa kamu bisa menyisihkan beberapa menit untuk mendengarkanku?" Sean juga tertawa.[Tentu saja tidak masalah, katakan saja,] jawab Jenderal Dian."Aku ingin keluarga Wijaya menghilang dari muka bumi ini!" Ucap Sean dengan dingin.Dian yang mendengar itu terkejut, dia menggertakan giginya dengan kuat. [A-ada apa, Tuan? Apa yang terjadi?]"Lakukan, aku ingin keluarga Wijaya menghilang hari ini juga!"Dian yang menyadari terjadi sesuatu antara Sean dan Riswan langsung bergegas membawa anak buahnya menuju kediaman keluarga Wijaya,***Sementara itu, malam hari di kediaman Wijaya.BRAK!"Bajingan!" Gerutu Riswan dengan kesal. "Beraninya dia memperlakukanku seperti in

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 256 - End

    "Tidak, kamu masih tidak terlalu mengenalku, aku hanya manusia biasa, aku tidak mencintai itu semua, aku hanya mencintai uang. Begini saja, melihat ketulusanmu, aku akan mengurangi sedikit uangnya menjadi 10 milyar, kita semua orang terhormat, tidak perlu membicarakan harga lagi." Sean melambaikan tangannya, tampak seperti orang yang menyukai uang. Sebenarnya dia hanya ingin memeras Riswan. Malam itu, Riswan tidak ingin pergi ke supermarket untuk melakukan sesuatu, dan setelah kejadian ini, dia merasa Riswan tidak tahan untuk tidak pergi ke supermarket untuk melakukan sesuatu. Kalau begitu, peras dia dengan keras dulu, ketika dia benar-benar membuat masalah, kemudian memerasnya lagi, atau memberikan sedikit masalah pada keluarga Wijaya-nya, lihat apa dia berani pergi ke supermarket membuat masalah di masa depan? Begitu Sean mengatakan ini, Riswan dan yang lainnya tercengang. '10 Milyar?!' Ini jelas adalah perampasan! Riswan mengeluh di dalam hatinya, mengeluh hingga hampir muntah

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 255

    Dia tidak menyangka itu Sean, meskipun dia tidak tahu identitas pasti Sean, tapi pria ini adalah dewa yang ingin diajak bersulang oleh tokoh-tokoh kuat di kota, termasuk Rendy. Dia hanya putra dari keluarga kecil, sama sekali tidak berani menghadapinya. "Sean, Tuan Muda Riswan kami sudah datang, bukankah kamu tadi berteriak ingin melihat Tuan Muda Riswan kami, kamu berani sombong? Oh iya, kami Tuan Muda Riswan adalah pewaris Keluarga Wijaya, salah satu dari empat keluarga besar," kata Beni memberikan pandangan mengejek pada Sean. Sebelumnya dipukuli oleh Sean, sekarang Riswan ada di sini, dia segera melanjutkan kembali penampilannya yang arogan dan sombong. Sean bahkan tidak menatapnya sama sekali, hanya menatap Riswan dengan datar. “Ternyata kamu,” Riswan tidak menyangka itu adalah Sean, ekspresi matanya tiba-tiba menjadi suram. Hubungannya dengan Sean sudah naik ke titik musuh sejati, dia belum pergi mencari masalah ke Sean, tapi tidak disangka Sean ter

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 254

    "Hutang mamaku padamu sudah dibayar, sekarang kita akan menghitung kompensasi untuk kerusakan mental mamaku selama periode ini. Oh iya, dan adik iparku," kata Sean sambil tersenyum mengejek. Awalnya dia hanya ingin membayar hutang Natalie, mengambil kwitansinya lalu pergi dari tempat itu. Tidak disangka, Beni ternyata masih ingin mempermainkannya, jadi dia menemani Beni untuk bersenang-senang. "Ada apa denganmu? Kompensasi kerusakan mentalnya seharusnya dia sendiri yang memintanya pada kami baru benar, kan," Beni tertawa mendengar perkataan Sean. “Kenapa? Dia mamaku, aku sebagai menantu, bukankah tidak masalah mencari kalian untuk menghitung kompensasi kerusakan mental?" Sean melotot ke arah Beni. Mamamu? Kami tidak melihat dia memperlakukanmu sebagai menantu, kalau tidak bagaimana mungkin dia meninggalkanmu sendirian, dan dengan tidak pedulinya melarikan diri. Wajah Beni menjadi sangat jelek, tapi dia masih berkata, "Kamu jangan bercanda, tadi juga

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 253

    "Lepaskan dia, berapa banyak hutangnya, aku akan membayarnya," menanggapi pengakuan bersalah Natalie, Sean tidak repot-repot menanganinya, Natalie bahkan meminjam dari lintah darat untuk mendapatkan kembali uang kalah judinya, dia sama sekali tidak percaya omong kosong Natalie. Di masa lalu, dia melihat dengan matanya sendiri, ada orang yang demi berhenti berjudi, dia bahkan memotong jari kelingkingnya. Tapi tidak lama kemudian, orang itu menginjakkan kaki di kasino dan kehilangan celana dalam. "2 miliar dengan tambahan bunga 15%," Natalie dengan tergesa-gesa berkata. Sean menatap tajam ke arah Beni, dan Beni dan yang lainnya pun menatap serius wajah Sean, kemudian Beni mengangguk, berkata, "Benar, total semuanya jadi 2,3 miliar, jika kamu dapat membayar kembali uang itu, aku akan segera melepaskannya." "Berikan aku nomor rekening," kata Sean sambil menatap handphone yang dia keluarkan. Beni tertegun, kemudian tertawa, langsung memberikan nomor rekeningny

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 252

    Jennie juga merupakan wanita cantik di sekolahnya. Sejujurnya, Beni yang sudah hidup lebih dari 30 tahun dan melihat banyak wanita, tapi dia belum pernah melihat wanita cantik seperti Jennie. Alasan Beni meminjamkan uang sebanyak 2 miliar kepada Natalie itu karena dia sudah melihat foto Jennie sebelumnya. Biasanya, tidak banyak orang yang bisa dengan tepat waktu melunasi pinjaman rentenir, apalagi pinjaman dengan bunga berganda semacam ini. Jika melihat Jennie orangnya langsung hari ini, dia bahkan lebih cantik dari foto, Beni langsung tertarik. “Benar, dia putriku Jennie, Jennie, cepat kesini dan temui Kak Beni,” Natalie dengan hati-hati tersenyum dan berbicara, Beni bisa memberikan toleransi beberapa hari, membuatnya sedikit terkejut, dan tidak berpikir hal lainnya sama sekali. “Halo, Kak Beni,” Jennie dengan sedikit takutnya menyapa Beni. "Jennie cantik, sini duduk, tolong cepat tuangkan teh," Beni menyuruh pria berotot untuk menyiapkan teh. Si pria be

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 251

    Keesokan harinya Mega bangun pagi-pagi dan tidak mengatakan sepatah kata pun kepada Sean, bisa dilihat bahwa dia masih sangat marah. Sepertinya itu bukan hanya marah biasa, itu sangat menyedihkan. Sudah hampir sepuluh tahun menikah, Mega dibohongi, jika wanita yang lain, tidak mungkin hanya marah semudah itu. Mega terjaga, dan Sean juga sudah bangun. Dia diam-diam menatap Mega yang sedih yang tidak berbicara dengannya, hatinya merasa sedikit terguncang, dan bahkan dia hampir ingin menceritakan yang sebenarnya padanya. Setelah Mega keluar, Sean juga bangun untuk mandi. Lalu dia pergi ke dapur untuk membuat sarapan untuk Andin. Setelah mengantarkan Andin ke sekolah, dia berencana pergi ke supermarket. Meskipun tidak mungkin bagi Riza untuk mengirim seseorang ke supermarketnya untuk menimbulkan masalah, dia tahu bahwa Riswan pasti akan mengirim seseorang, dan itu masalah akhir-akhir ini. Pada saat itu, dia masih gelisah tentang Irfan, dan dia khawatir kepercayaan

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 250

    Pria muda itu mengambil kotak nasi itu tanpa sadar dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi ternyata dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Pagi ini dia makan beberapa roti dan memang sedikit lapar, dia diam-diam mengucapkan terima kasih kepada Andin dan Sean sebelum membuka nasi kotak. Tetapi ketika nasi kotak terbuka, dia tercengang. Dia kaget melihat puluhan juta uang tunai, lalu buru-buru menatap Sean. Tetapi pada saat itu Sean memegang tangan Andin dan berjalan di luar taman. “Semoga kehidupan kalian diberkati!” Pria muda itu bergetar, di belakang Sean dan Andin dia membungkuk, matanya sedikit basah. Akhirnya dia menyadari, bahwa saat dia menelpon keluarganya tadi, ada sepasang ayah dan anak perempuan yang melewatinya, saat itu di tidak memperhatikan, dan percakapannya pasti didengar oleh ayah dan anak perempuan itu. Untuk bantuan Sean, dia mengingat erat-erat di dalam hatinya. Dan akan benar-benar ingat penampilan mereka berdua. Uang itu sangat penting baginya.

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 249

    Dia juga orang yang memiliki harga diri, dia ingin dengan kemampuannya sendiri naik selangkah demi selangkah, tapi perasaan yang semua sudah diatur oleh orang lain ini membuatnya sangat tidak nyaman. “Itu, aku, aku tidak tahu apa yang dipikirkan Tuan muda Sean,” Chandra tertawa. “Lupakan saja, aku juga tidak mempersulitmu, aku akan bicara sendiri dengannya,” kata Mega dan meninggalkan kantor Chandra. Pada saat itu, saat itu dia benar-benar mengetahui identitas Sean yang sebenarnya, di hatinya tidak ada rasa terkejut dan bahagia. Yang ada hanya perasaan ditipu. Setelah meninggalkan perusahaan, Mega memarkir mobil di sisi jalan, mengeluarkan ponselnya, dan mencari nomor Sean. Dia awalnya ragu, tapi akhirnya dia tetap tidak menelepon Sean. Awalnya, dia ingin menanyakan mengapa Sean terus membohonginya, tetapi setelah memikirkannya, dia menyerah. Sean telah menipu dia. Apa gunanya bertanya lagi? Sebelum Mega kembali ke rumah, dia ditelepon Dewi, mengunda

DMCA.com Protection Status