Sambil memasukkan tangannya ke saku celana, Hanz berkata dengan dingin, “Dia adalah Nara Kwon!”Park tercengang. “Nara? Dia yang merencanakan pembunuhan terhadap Kim? Dia adalah sahabat dekat Kim sejak kecil. Tidak mungkin.”Hanz menyampaikan statement itu bukan tanpa alasan. Pertama, kecurigaannya pada Nara sudah ada sejak waktu pesta tunangan waktu itu.“Tidak ada di antara para tamu undangan mu yang berani membocorkan rahasia keberadaan Kim di sana kepada orang lain, kecuali Nara!” beber Hanz tanpa ragu. “Nara secara diam-diam melaporkan kepada pihak militer bahwa ada satu aktivis berbahaya asal Korut yang sedang berada di sana. Jadi karena itulah lima orang pasukan khusus pergi ke lokasi lalu menghabisi nyawa Kim.”Kedua, kecurigaan pada Nara ketika wanita itu sedang mengobrol berdua saja dengan Park. Saat itu Hanz sengaja menguping pembicaraan dua orang tersebut.Hanz menggeleng-gelengkan kepala, memberikan gestur tidak menyangka. “Nara cinta pada mu, Park! Aku menilai dia sudah
Semua mata tertuju pada Yoo Ji, menunggu apa jawaban darinya.Hanz menatap Yoo Ji penuh curiga. “Apa mungkin ada yang kau rahasiakan dari kami, Ketua? Seandainya kau memberi tahu siapa satu dari empat pelaku yang belum tertangkap, bisa jadi kita yang akan mencari orang tersebut lalu menyerahkannya kepada pihak Korut.”Meskipun, Lee Jung belum juga bisa tenang sepenuhnya seandainya orang tersebut tertangkap, tapi setidaknya semua orang akhirnya pada tahu siapa pelaku penembakan terhadap Kim.Informasi tersebut sangat dijaga oleh pihak militer Korsel dan lagipula mereka tidak akan membeberkannya kalau tahu.Nara? Apa dia tahu?Tidak, Nara cuma menyerahkan laporan kepada militer, bukan kepada lima orang yang dimaksud. Jadi, Nara tidak kenal dengan lima orang tersebut, termasuk sisa satu itu.Hanz dan Park sangat penasaran, dan heran, kenapa hingga saat ini Yoo Ji masih saja tidak mau buka suara terkait hal itu.Yoo Ji melengos begitu saja dari pandangan mereka. “Sudahlah! Tugas kita masi
Pada saat Park dan Jun bermaksud menemui Hanz, kebetulan sekali Hanz memang sedang berada di depan layar laptopnya, tetap sibuk bekerja seorang diri meskipun lainnya memilih beristirahat.“Red Room. Apa kau tahu itu?” Park langsung duduk pas di samping Hanz.“Tahu. Sebuah situs di internet gelap. Ada apa memangnya? Kita tidak bisa mengaksesnya dengan peramban yang biasa kita gunakan ketika kita menjelajahi internet dan dunia maya. Salah satunya kita bisa menggunakan Tor, sama seperti mesin pencari Google.” Hanz menggeser laptopnya, lalu pandangannya beralih ke Park.Kemudian Park meminta pada Hanz agar mengakses situs tersebut. Bisa jadi ada informasi berharga di sana. Dia pun menyampaikan apa yang tadi Jun bilang padanya.“Baiklah, akan kita coba!” Hanz menyahutinya dengan penuh semangat.Jika biasanya orang yang masuk ke Dark Web perlu mempersiapkan diri sebaik mungin, seperti penggunaan VPN, mengganti software sistem operasi, berada di tempat yang aman dan sebagainya, maka tidak ba
Park memajukan posisi badannya, mempertajam penglihatannya, fokus.Tidak salah lagi. Suasana yang ada di video tersebut sama persis dengan lokasi acara pertunangan antara Park dan Kim. Jika dilihat dari video itu, sepertinya kamera berada di tubuh si penembak.“Mereka sengaja merekamnya,” ujar Hanz dengan ekspresi yang sangat terkejut.Terlihat si pelaku sangat tergesa-gesa, memasuki lokasi kejadian, dan tidak lama berselang ....Duar!Satu tembakan saja.Kemudian pelaku dan empat orang lainnya terlihat berlarian meninggalkan lokasi kejadian, masuk ke mobil, melarikan diri.Park memegangi keningnya. “Video pembunuhan Kim. Bagaimana bisa ada di sini?”Mereka bertiga lantas bertanya-tanya. Apa yang sedang terjadi?Video mengerikan seperti ini tidak mungkin ada dan tersebar di internet biasa. Hanya ada di Dark Web.Hanz tercekat. “Video ini tidak bisa diunduh dan di-share. Cuma bisa ditonton secara gratis. Ada tiga puluh like. Lima belas komentar. Dan ada lima orang yang memberikan gift
Di dalam video yang berdurasi selama satu menit itu, Hee Chan disekap di sebuah ruangan sempit, terduduk di sebuah kursi dalam keadaan terikat. Video tersebut diunggah sekitar satu bulan yang lalu. Dari chat live ketika waktu itu, ada viewer yang meminta kalau pipi si korban ditusuk pakai jarum, akan diberikan 0,1 BTC. Ada juga yang request kalau si korban dipentung pakai benda tumpul, bakal dikirim 0,2 BTC.Sadis, mengerikan!Melihat kakak kandungnya disiksa, Jun sangat terpukul. Dia pun akhirnya menyadari bahwa kakaknya rupanya masih hidup dan video kekejaman terhadap kakaknya tersebar di Dark Web.Hanz mencari video terkait. Total ada lima video Hee Chan yang sedang disiksa.“Aku tidak sanggup!” Jun menangis sampai tersedu-sedu.Park yang melihat persitiwa itu pun sontak tak bisa menahan keterkejutannya. Dia memeluk Jun dari belakang. “Jun, padahal kakak mu bukan seorang aktivis, dia hanya korban fitnah. Tapi parahnya dia menerima kenyataan pahit semacam itu.”Hanz mengoles dagu se
Hanz dan Park lantas memanggil Yoo Ji agar segera masuk ke dalam ruangan. Di sana, Yoo Ji agak kaget saat melihat suasana.“Apa yang terjadi?” Yoo Ji mengangkat kedua alisnya.Lantas Park menceritakannya kepada Yoo Ji secara pelan-pelan dan penuh perasaan. Park adalah orang yang jago dalam beretorika dan mempengaruhi orang lain. Terkadang, dia bicara tegas layaknya panglima, namun terkadang pula dia berbicara layaknya ibu yang menasehati anaknya. Kali ini dia bicara kepada Yoo Ji dengan sepenuh hati supaya Yoo Ji tidak lagi merahasiakan sesuatu apa pun.“Kak, cukuplah Kim, kekasihku, menjadi korban. Jangan sampai ada korban selanjutnya. Aku tidak mau Hee Chan, kakak kandung Jun, lalu menjadi korban selanjutnya. Jun punya jasa bagi White Peace, menyelamatkan Hee Chan adalah bentuk penghargaan kita kepada Jun.” Mata Park sampai berkaca-kaca. Dia tidak akan mendesak kakaknya dengan emosi dan bentakan, tetapi kali ini dia bicara dengan lembut.Sebelum Yoo Ji menjawab, tetiba Hanz menyela
Setelah menempuh perjalanan panjang dan mengatur strategi dalam melakukan penggerebekan, akhirnya pada malam hari itu White Peace bersiap dalam misi besarnya, yakni menyelamatkan para korban penculikan yang akan disiksa.Yoo Ji adalah orang yang paling paham bagaimana cara melakukannya.***Sekitar pukul 21.00.Lee Jung menemui satu anak buahnya yang sangat paham dalam hal siber. “Sudah dimulai?”Pria yang sedang berada di depan dua layar komputer itu pun menjawab, “Sudah dimulai, Tuan. Silakan.” Lalu pria itu pun beranjak dan keluar dari ruangan.Lee Jung lantas duduk, meneguk bir beberapa kali, lalu menyalakan cerutu mahalnya, siap menikmati tontonan akhir pekannya. Salah satu hiburan yang tidak mungkin bisa Lee Jung tingalkan setiap pekan adalah menonton video mengerikan. Dia sangat gemar menyaksikan ada orang yang disiksa hidup-hidup bahkan sampai mati. Dan untuk korbannya, merupakan orang yang paling cinta dengan perdamaian dunia.“Hee Chan. Kenapa dia belum mati? Aktivis dari Kor
Di lokasi kejadian, White Peace sudah mengepung gedung tersebut. Seratus Fadeyka Army sudah berpencar dari berbagai sisi. Mereka semua mengenakan rompi anti peluru, menggunakan senapan serbu, dan dilengkapi persenjataan lengkap lainnya. Mereka jauh lebih gahar dari pada pasukan khusus militer.Tidak ingin membuang waktu dengan sia-sia, Yoo Ji memberikan perintah untuk langsung melakukan penggerebekan. Dia tahu kalau jumlah musuh di dalam sana tidak lebih dari sepuluh orang. Meski begitu, White Peace juga harus tetap berhati-hati.Dua orang di dekat pintu yang ditugaskan untuk menjaga gedung lantas kaget saat mendengar suara tembakan berkali-kali disana. Mereka sigap dan melawan.Adu tembak tidak dapat terelakkan.Karena dua orang itu duluan yang mau menyerang, akhirnya Avraam dan Zahid masing-masing mendapatkan satu kill.“Mantap!” puji Avraam seraya mengacungkan jempol.Senyum Zahid tak terlihat karena dia memakai penutup wajah.