Devon memang terlihat unggul. Parasnya tampan, sosoknya berkarisma. Joe sampai mengakui selera Vloryne memang bagus.Namun, Keluarga Chandra tidak bisa menerima latar belakang Devon. Satya begitu menyayangi Vloryne selama ini. Sekarang, Vloryne malah dikurung di kamar, bahkan ponselnya disita. Dia tidak punya cara untuk menghubungi Devon.Joe memakai kemeja putih. Jari tangannya mengapit rokok. Tidak terlihat ekspresi apa pun pada wajahnya. Yang jelas, dia tidak punya kesan baik terhadap Devon.Joe berkata dengan nada datar, "Pak Devon, mari terus terang saja. Ayahku nggak setuju dengan hubungan kalian. Vloryne sudah dikirim ke luar negeri. Dia nggak bakal pulang dalam waktu dekat. Sementara itu, kamu mungkin nggak bisa membeli tiket pesawat untuk menemuinya.""Aku nggak keberatan dengan hubungan kalian. Tapi, kamu memang nggak cocok dengan Vloryne. Kalau bersikeras, reputasimu hanya akan hancur. Untuk apa? Kudengar keluargamu cukup terkenal di sana.""Kamu nggak perlu memutus hubungan
Setelah Marcella selesai berkemas, Joe menghampirinya dan membantunya menutup koper. Kemudian, dia menatap Marcella sambil berkata, "Aku akan menjemputmu di bandara nanti."Sepertinya, ini adalah kalimat paling romantis yang pernah ada di antara mereka dalam waktu dekat ini.Marcella mengelus koper sambil melamun. Joe tidak mengganggunya. Sesaat kemudian, Marcella mengiakan. "Oke."Joe masih menatapnya. Mereka bersikap dingin terhadap satu sama lain selama setengah tahun ini. Sementara itu, Alaia sudah melahirkan anak Xavier.Joe ingin memperbaiki hubungan mereka. Bagi pebisnis seperti Joe, dia tentu tidak ingin bercerai. Tidak mudah untuk menjalankan pernikahan, jadi sebaiknya mempertahankan Marcella.Cahaya lampu kristal membuat wajah Joe terlihat makin menawan. Dia duduk di sofa, lalu meraih istrinya dengan lembut untuk duduk di pangkuannya. Kulit putih Marcella terlihat sangat menggoda.Joe menunduk dan mencium Marcella, lalu memberitahunya bahwa dia menginginkannya. Marcella tidak
Tiba-tiba, mata Joe menjadi sedikit basah karena teringat pada Marcella. Apabila istrinya menjadi seorang ibu, Joe pikir dia pasti akan hangat dan penyayang seperti ini juga. Sayangnya, anak pertama mereka keguguranSaat Alaia menyusui bayinya, orang lain meninggalkan kamar. Hanya suaminya yang tinggal untuk menemaninya.Di kamar tidur yang suhunya nyaman, Alaia membuka bajunya untuk menyusui Arnold. Bayi kecil itu terlahir kuat dan sangat lahap saat menyusu.Mata Arnold yang hitam pekat terus menatap ibunya tanpa berkedip. Meskipun belum bisa melihat dengan jelas, dia sangat fokus.Xavier yang mengenakan kemeja putih seperti biasa bersandar di tepi ranjang. Pria itu terlihat gagah dan tampan, tetapi wajahnya menunjukkan sedikit kelelahan.Xavier mengajak main putranya yang masih kecil, lalu berbicara dengan istrinya menggunakan nada sangat lembut, "Gimana keadaan Vlori akhir-akhir ini?"Alaia bersandar di bahu suaminya sambil menjawab pelan, "Dia baik-baik saja, tapi aku tahu dia belu
Keesokan harinya, di Rumah Tahanan Brata.Selvy menjemput Marcella. Ketika keluar dari balik tembok tinggi itu, Marcella berdiri di samping sebuah mobil hitam dengan wajah yang terlihat sangat lelah.Marcella segera mendekat, lalu bertanya, "Kak, gimana keadaan Ibu?"Selvy mengusap rambut adiknya dengan lembut. Setelah beberapa saat, dia berucap pelan, "Aku sudah konsultasi dengan pengacara. Dalam kasus ini, kamu dianggap melakukan pembelaan diri yang sah ... tapi Ibu dianggap melakukan pembelaan diri yang berlebihan dan terlambat."Marcella terdiam beberapa saat. Suara Selvy menjadi serak ketika berucap, "Aku sudah minta pengacara terbaik di Kota Brata, Hanna, untuk membela Ibu. Tapi Marcella, kamu harus siap secara mental. Mungkin Ibu akan dipenjara setidaknya empat tahun."Empat tahun .... Ibu mereka sudah tidak muda lagi. Bagaimana keadaannya setelah empat tahun di penjara? Marcella tidak berani membayangkannya.Marcella mencengkeram lengan kakaknya dan berucap cemas, "Aku bisa men
Satya dan istrinya tidak tahu tentang apa yang terjadi pada Marcella. Ketika Joe mengatakan bahwa dia ingin pulang ke Kota Brata, mereka baru menyadari bahwa sesuatu telah terjadi.Hari itu, Satya dan Joe pulang bersama. Namun saat Joe tiba, semuanya sudah terlambat.....Ketika Joe kembali ke Kota Brata, Gibson sudah dimakamkan.Senja harinya, mobil yang membawa Joe tiba di vila. Begitu pintu mobil dibuka, dia langsung turun dan berjalan masuk.Para pembantu mendapati Joe yang berekspresi aneh. Tanpa menunggu Joe bertanya, salah satu dari mereka langsung memberi tahu, "Nyonya baru saja pulang. Dia lagi menyulam di lantai atas ...."Pembantu itu melanjutkan, "Selama beberapa hari ini, selain sibuk mengurus masalah di rumahnya, Nyonya hampir nggak beristirahat. Dia terus menyulam siang dan malam. Kami khawatir kesehatannya akan terganggu. Tuan, sebaiknya kamu menghiburnya."Joe hanya menjawab dengan gumaman singkat. Dia membawa koper dan naik ke lantai dua. Apa yang mengejutkannya adala
Kemudian, Joe ikut campur dalam urusan Keluarga Orlando. Namun masalahnya sudah selesai, tidak ada yang bisa mengubah akhirnya. Dia secara khusus mentraktir Hanna untuk makan. Sebagai pengacara dengan bayaran termahal di Kota Brata, Hanna hanya bersedia meluangkan waktu satu jam. Joe sendiri yang mengundang Hanna untuk makan bersama.Tahun ini, Elvaro masih belum kembali dari luar negeri. Hanna masih menjadi pengacara terkemuka yang elegan.Di dalam ruang VIP yang paling mewah di klub, Joe dan Hanna duduk di sisi yang berbeda. Joe memegang gelas anggur sembari memandang pengacara wanita yang kompeten di hadapannya.Treven dan Krista selaku orang tuanya Hanna telah memberikan putrinya paras yang cantik dan kecerdasan yang luar biasa. Joe yang berkecimpung di dunia bisnis juga sering mendengar pencapaian besar pengacara wanita ini.Semua orang dari dunia hukum dan dunia hiburan sangat kagum dengan Hanna, baik pria maupun wanita. Hanna mengenakan pakaian profesional. Meskipun sedang dudu
Marcella menjawab tanpa menengadah, "Aku nggak punya nafsu makan.""Kamu tetap harus makan sedikit." Joe berjalan menghampiri Marcella. Dia mengambil buku dari tangan istrinya, lalu bertutur dengan sangat lembut, "Aku minta pembantu untuk antarkan makanan ke kamar. Setidaknya makan sedikit."Marcella bertanya kepada Joe apakah dia sudah makan.Joe melepaskan jasnya, lalu duduk berhadapan dengan Marcella. Dia tidak menceritakan dirinya sudah makan di luar, apalagi mengenai dirinya menemui pengacara.Kala ini, Joe ingin lebih sering menemani istrinya. Meskipun pernikahannya telah berada di ambang kehancuran, dia masih ingin berjuang untuk mempertahankannya.Namun, Joe tahu jelas bahwa penebusan ini tidak ada hubungannya dengan cinta. Dia hanya merasa bersalah pada istrinya. Mereka berdua tidak keberatan.Joe turun sebentar. Ketika dia kembali ke kamar utama lantai dua, Marcella masih membaca buku. Kali ini dia tidak mengambil buku dari tangan istrinya, melainkan berucap, "Kalau kamu mau
Marcella tidak menuruti permintaan Joe. Pernikahan mereka sudah mencapai titik akhir. Perasaan Marcella pada Joe telah lama pudar.'Jangan takut, aku akan selalu ada untukmu!' Joe mengatakan ini saat di telepon. Ucapan ini hanya sebuah harapan palsu. Kenyataannya, semua hanya angan-angan Marcella. Joe sama sekali tidak pernah mencintainya!Marcella tetap pada keputusannya untuk tidur di kamar tamu. Dia meninggalkan Joe di kamar utama. Suasana hati mereka berdua sedang tidak baik. Tidak ada yang tidur sepanjang malam.Keesokan harinya, Joe dan Marcella menikmati sarapan bersama untuk terakhir kali. Pagi ini sama seperti biasanya. Joe duduk di kursi utama dengan pakaian rapi. Gerakannya menunjukkan pesona seorang pria berwibawa. Sementara itu, Marcella terlihat memakai riasan tipis.Setelah hening beberapa saat, Joe memandang Marcella seraya bertutur, "Butuh waktu agar perusahaan tahu. Kita tinggal terpisah selama sebulan dulu. Mengenai kompensasi perceraian ...."Marcella menyela, "Aku
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se